Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA

Kontrasepsi pasca persalinan


Pada umumnya klien pascapersalinan ingin menunda kehamilan berikutnya
paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anaklagi. Konseling tentang
keluarga berencana atau metode kontraspesi sebaiknya diberikan sewaktu asuhan
antenatal maupun pasca persalinan.
Klien pascapersalinan dianjurkan untuk
1. Memberi ASI eksklusif (hanya memberi ASI saja) kepada bayi sejak lahir
sampai berusia 6 bulan. Sesudah bayi berusia 6 bulan diberikan makanan
pendamping ASI, denan pemberian ASI diteruskan sampai anak berusia 2
tahun.
2. Tidak menghentikan ASI untuk mulai suatu metode kontrasepsi.

3. Metode kontraspesi pada klien menyusui dipilih agar tidak mempengauhi


ASI atau kesehatan bayi
Infertilitas pascapersalinan yang tidak menyusui, masa infertilitas rata-rata
berlangsung sekitar 6 minggu, sedangkan pada yang menyusui, masa infertilitas
lebih lama. Namun, kembalinya kesuburan tidak dapat diperkirakan.
Metode amenore laktasi (MAL) merupakan suatu metode kontrasepsi
sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid, dan waktunya
kurang dari 6 bulan pascapersalinan. Efektivitas dapat mencapai 98 %. Efektif bila
menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan perlaktasi.
Saat mulai menggunakan kontrasepsi tergantung dari status menyusi. Metode
yang langsung dapat digunakan adalah spermisid, kondom, dan koitus interuptus.

Klien

menyusui

tidak

memerlukan

kontrasepsi

pada

minggu

pascapersalinan. Pada klien yang menggunakan MAL waktu tersebut dapat


sampai 6 bulan. Gambar berikut menunjukkan waktu yang dianjurkan untuk mulai
suatu metode kontrasepsi. Jika klien menginginkan metode selain MAL, perlu
didiskusikan efek samping metode kontraspesi tersebut terhadap laktasi dan
kesehatan bayi. Sebagai contoh pil kombinasi dan suntikan kombinasi merupakan
pilihan terkahir. Pil kombinasi, meskipun dengan pil dosis rendah (30 35 g EE)
akan mengurangi produksi ASI, dan secara teoritis akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan bayi normal pada 6 8 minggu pascapersalinan. Tunggulah 8 12
minggu pascapersalinan sebelum mulai pil kombinasi atau suntikan kombinasi

Klien tidak menyusui umumnya akan mendapat haid kembali dalam 4 6 minggu
pascapersalinan. Kurang lebih 1.3 nya erupa siklus ovulatoir. Oleh karena itu
kontrasepsi harus mulai pada waktu atau sebelum hubungan seksual pertama
2

pasca persalinan, karena masalah pembekuan darah masih terdapat pada 2 3


minggu pascapersalinan, kontrasepsi kombinasi jangan dimulai sebelum 3 minggu
pasca persalinan
Metode kontrasespsi pascapersalinan
1. MAL
a. Waktu pascapersalinan :
i. Mulai segera pascapersalinan
ii. Efektivitas tinggi sampai 6 bulan pascapersalinan dan
belum haid
b. Ciri ciri khusus :
i. Manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi
ii. Memberikan waktu untuk memilih kontrasepsi lain
c. Catatan :
i. Harus benar-benar ASI eksklusif
ii. Efektivitas berkurang jika mulai supplementasi
2. Kontrasepsi hormonal
a. Waktu pascapersalinan
i. Jika menyusui : jangan dipakai 6 8 minggu
pascapersalinan, sebaiknya tidak dipakai dalam waktu 6
minggu 6 bulan pascapersalinan
ii. Jika pakai MAL tunda sampai 6 bulan
iii. Jika tidak menyusui dapat dimulai

minggu

pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus :
i. Selama 6 8 minggu pascapersalinan, kontrasepsi
kombinasi akan mengurangi ASI dan mempengaruhi
tumbuh kembang bayi
ii. Selama 3 minggu pasca persalinan kontrasepsi kombinasi
meningkatkan resiko masalah pembekuan darah
iii. Jika klien tidak mendapat haid dan sudah berhubungan
seksual, mulailah kontraspesi kombinasi setelah yakin tidak
ada kehamilan
c. Catatan :
i. Kontrasepsi kombinasi merupakan pilihan terkahir pada
klien dengan menyusui

ii. Dapat diberikan pada klien dengan riwayat preeklampsia


atau hipertensi dalam kehamilan
iii. Sesudah 3 minggu pascapersalinan tidak meningkatkan
resiko pembekuan darah
3. Kontrasepsi progestin
a. Waktu pasca persalinan :
i. Sebelum 6 minggu pascapersalinan, klien menyusui jangan
gunakan kontraspesi progestin
ii. Jika MAL, kontraspesi progestin dapat ditunda sampai 6
bulan
iii. Jika tidak menyusui, dapat segera dimulai
iv. Jika tidak menyusui, lebih dari 6 minggu pascapersalinan
atau sudah dapat haid, kontrasepsi progestin dapat dimulai
setelah yakin tidak ada kehamilan
b. Ciri-ciri khusus
i. Selama 6 minggu pertama pascapersalinan, progestin
mempengaruhi tumbuh kembang bayi.
ii. Tidak ada pengaruh terhadap ASI
c. Catatan
i. Perdarahan irregular dapat terjadi
4. AKDR
a. Waktu pascapersalinan :
i. Dapat dipasang langsung pascapersalinan, sewaktu seksio
caesaria, atau 48 jam pascapersalinan
ii. Jika tidak, insersi ditunda sampai 4 6 minggu
pascapersalinan
iii. Jika laktasi atau haid sudah dapat, insersi dilakukan setelah
yakin tidak ada kehamilan
b. Ciri-ciri khusus
i. Tidak ada pengaruh ASI
ii. Efek samping lenih sedikit pada klien yang menyusui
5. Kondom /spermisida
a. Waktu pascapersalinan :
i. Dapat digunakan setiap saat pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus :
i. Tidak ada pengaruh terhadap laktasi
ii. Sebagai cara sementara sambil memilih metode lain
c. Catatan : sebaiknya dipilih kondom yang diberi pelicin
4

6. Diagfragma
a. Waktu pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus
c. Catatan
7. KB alamiah
a. Waktu pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus
c. catatan
8. koitus interuptus
a. Waktu pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus
c. Catatan
9. Kontrasepsi mantap : tubektomi
a. Waktu pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus
c. catatan
10. Vasektomi
a. Waktu pascapersalinan
b. Ciri-ciri khusus
c. catatan

Anda mungkin juga menyukai