Anda di halaman 1dari 9

Rahasia huruf Alif Lam Mim dalam al Quran

(http://jalanakhirat.wordpress.com/2010/07/09/rahsia-huruf-alif-lam-mim-dalam-alquran/)
Mungkin kita sering bertanya mengapa Alif Lam Mim dijadikan sebagai ayat per
tama dalam Al-Quran setelah surat Al-fatihah? Lalu mengapa Al-fatihah dan Alif Lam
Mim berada disurat per tama dan diawal surat kedua dalam Al-Quran, padahal
wahyu yang per tama kali turun adalah Al-alaq 1-5?
Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa jalan hidup yang harus kita
jalani didunia mulai dari per tama dilahirkan sampai dengan meninggal ada dalam
Al-Quran. Mulai dari kewajiban yang harus kita lakukan ketika per tama kali kita
dilahirkan, kewajiban yang harus dilakukan ketika tumbuh menjadi anak anak,
remaja, dewasa sampai dengan meninggal dunia termaktub dalam Al-Quran pada
juz 1 30.
Jalan hidup yang harus kita lalui harus berdasarkan atas surat Al-Fatihah yang mana
sebagai induk dari Al-Quran. Lalu setelah itu, kita mengikuti alur dari juz juz yang
terkandung dalam Al-Quran. Sebagai contoh ketika kita berumur 20 tahun, maka
alangkah baiknya kita mempelajari juz 20 dari Al-Quran itu sendiri. karena hal hal
yang akan kita hadapi, kewajiban yang harus kita lakukan pada usia 20 tahun
terdapat dalam Al-Quran dalam juz ke-20. begitu juga seterusnya.
lalu bagaimana seandainya umur kita sudah lebih dari 30 tahun, sedangkan dalam
Al-Quran sendiri hanya terdapat 30 juz? Maka saat itulah, masa kita untuk
mengamalkan semua yang telah kita pelajari dari juz 1 30 dari Al-Quran. karena,
kebanyakan dari manusia, mendapat ujian kehidupan yang paling banyak pada usia
1 30 tahun. karena pada masa itu, manusia mendapat banyak ujian nafsu, harta
dan segala macam godaan.
Lalu apa salah satu rahasia dan kekuatan dari Alif Lam Mim, sehingga dijadikan
sebagai ayat pertama dari surat Al-Baqarah?
ketika kita baru dilahirkan didunia ini, ternyata Allah SWT menginginkan kita
mempelajari Alif Lam Mim. karena itulah 3 macam pilihan jalan kehidupan
manusia didunia. Alif Lam Mim terdiri dari huruf yang mana 3 huruf ini
mempunyai kandungan makna yang sangat dahsyat.
Huruf pertama, yaitu = Alif menjelaskan manusia yang pada masa hidupnya,
berada pada jalan yang lurus sebagaimana huruf Alif tersebut. Yaitu, manusia
yang selalu mentaati segala perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, menjaga hawa
nafsunya, mulai dari pertama dia dilahirkan sampai dengan meninggal dunia. Yang
mana jalan hidupnya selalu diridhoi oleh Allah SWT. sehingga surga Firdaus selalu
menantikan manusia manusia seperti ini.

Huruf kedua, yaitu = Lam menjelaskan manusia yang jalan hidupnya seperti
huruf Lam, ketika dia baru dilahirkan dia berada dijalan yang lurus. Tetapi setelah
menjalani tahapan kehidupan, ketika dia tumbuh menjadi anak anak, remaja,
dewasa dan sebelum meninggal dunia dia telah berbelok kekiri, dia meninggalkan
semua kewajiban, tidak mentaati Allah SWT dan rasul Nya. dia melupakan jalan
kehidupan yang seharusnya dia lalui, Jalan lurus yang sudah diberikan oleh ALlah
SWT sebelum dan ketika dia dilahirkan dibumi melalui hidayah Nya. Dan malaikat
Malik pun sudah siap menunggunya dipintu neraka. Naudzubillah min dzalik.
Huruf ketiga, yaitu = Mim menjelaskan manusia yang jalan kehidupannya
seperti huruf Mim. dia berputar putar dalam kehidupannya mencari kebenaran,
tapi diakhir tahapan pencariannya dia menemukan jalan lurus. Yang mana ketika dia
baru dilahirkan, dia berada dijalan yang lurus. Tapi ketika dia tumbuh dan beranjak
dewasa dia berputar putar sendiri dalam kehidupannya mencari jalan kebenaran
sejati. Dan akhirnya dengan izin Allah SWT diakhir pencariannya, dia menemukan
jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan surga pun siap menerimanya.
Lalu jalan kehidupan manakah yang akan kita pilih???
Jalan kehidupan seperti huruf Alif kah, Lam kah atau Mim kah???
Semoga kita selalu dijalan yang benar, dan terhindar dari jalan kehidupan seperti
huruf . Amin.

Bismillah dan hakikatnya


(http://jalanakhirat.wordpress.com/2010/04/17/bismillah-dan-hakikatnya-4/)
HAKIKAT BISMILLAH HURUF PER HURUf
Dalam suatu hadits Nabi saw. Beliau bersabda, Setiap kandungan dalam seluruh
kitab-kitab Allah diturunkan, semuanya ada di dalam Al Quran. Dan seluruh
kandungan Al Quran ada di datam Al Fatihah. Dan semua yang ada dalam Al Fatihah
ada di dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim.
Bahkan disebutkan dalam hadits lain, setiap kandungan yang ada dalam Bismillah
hirrahmaan nirrahiim ada di dalam huruf Baa, dan setiap yang terkandung di dalam
Baa ada di dalam titik yang berada dibawah Baa.
Sebagian para Arifin menegaskan, Dalam perspektif orang yang makrifat kepada
Allah, Bismillaah hirrahmaan nirrahim itu kedudukannya sama dengan kun dari
Allah.
Perlu diketahui bahwa pembahasan mengenai Bismillah hirrahmaan nirrahiim
banyak ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi gramatikal (Nahwu dan sharaf)
atau pun segi bahasa (etimologis), disamping tinjuan dari materi huruf, bentuk,
karakteristik, kedudukan, susunannya serta keistemewaanya atas huruf-huruf

lainnya yang ada dalam Surat Pembuka Al Quran, kristalisasi dan spesifikasi huruf
huruf yang ada dalam huruf Baa, manfaat dan rahasianya.
Tujuan kami bukan mengupas semua itu, tetapi lebih pada esensi atau hakikat
makna terdalam yang relevan dengan segala hal di sisi Allah swt, Pembahasannya
akan saling berkaitan antara satu sama lainnya, karena seluruh tujuannya adalah
Marifat kepada Allah swt.
Kami memang berada di gerbangNya, dan setiap ada limpahan baru di dalam jiwa
maka ar-Ruhul Amin turun di dalam kalbunya kertas. Ketahuilah bahwa Titik yang
berada dibawah huruf Baa adalah awal mula setiap surat dan Kitab Allah Taala.
Sebab huruf itu sendiri tersusun darititik, dan sudah semestinya setiap Surat ada
huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada titik yang menjadi
awalnya huruf. Karena itu menjadi keniscayaan bahwa titik itu sendiri adalah awal
dan pada setiap surat dan Kitab Allah Taala.
Kerangka hubungan antara huruf Baa dengan Tititknya secara komprehensif akan
dijelaskan berikut nanti. Bahwa Baa dalam setiap surat itu sendiri sebagai
keharusan adanya dalam Basmalah bagi setiap surat, bahkan di dalam surat AlBaqarah. Huruf Baa itu sendiri mengawali ayat dalam surat tersebut. Karena itu
dalam konteks inilah setiap surat dalam Al-Quran mesti diawali dengan Baa
sebagaimana dalam hadits di atas, bahwa seluruh kandungan Al-Quran itu ada
dalam surah Al-Fatihah, tersimpul lagi di dalam Basmalah, dan tersimpul lagi dalam
Huruf Baa, akhirnya pada titik.
Hal yang sama , Allah SWT dengan seluruh yang ada secara paripurna sama sekali
tidak terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Titik sendiri merupakan syarat-syarat dzat
Allah Taala yang tersembunyi dibalik khasanahnya ketika dalam penampakkan-Nya
terhadap mahlukNya. Amboi, titik itu tidak tampak dan tidak Layak lagi bagi anda
untuk dibaca selamanya mengingat kediaman dan kesuciannya dari segala batasan,
dari satu makhraj ke makhraj lainya. Sebab ia adalah jiwa dari seluruh huruf yang
keluar dari seluruh tempat keluarnya huruf. Maka,camkanlah, dengan adanya batin
dari Ghaibnya sifat Ahadiyah.
Misalnya anda membaca titik menurut persekutuan, seperti huruf Taa dengan dua
tik, lalu Anda menambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa, maka yang Anda baca
tidak lain kecuali Titik itu sendiri. Sebab Taa bertitik dua, dan Tsaa bertitik tiga
tidak terbaca,karena bentuknya satu, yang tidak terbaca kecuali titiknya belaka.
Seandainya Anda membaca di dalam diri titik itu niscaya bentuk masing-masing
berbeda dengan lainnya. Karena itu dengan titik itulah masing-masing dibedakan,
sehingga setiap huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja. Hal yang sama
dalam perspektif makhluk, bahwa makhluk itu tidak dikenal kecuali Allah.
Bahwa Anda mengenal-Nya dari makhluk sesungguhnya Anda mengenal-Nya dari
Allah swt. Hanya saja Titik pada sebagian huruf lebih jelas satu sama lainnya,
sehingga sebagian menambah yang lainnya untuk menyempurnakannya, seperti

dalam huruf-huruf yang bertitik, kelengkapannya pada ttik tersebut. Ada sebagian
yang tampak pada kenyataannya seperti huruf Alif dan huruf-huruf tanpa Titik.
Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik. Oleh sebab itulah, Alif lebih mulia
dibanding Baa,karena Titiknya justru menampakkan diri dalam wujudnya,
sementara dalam Baa itu sendiri tidak tampak (Titik berdiri sendiri). Titik di dalam
huruf Baa tidak akan tampak, kecuali dalam rangka kelengkapannya menurut
perspektif penyatuan. Karena Titik suatu huruf Merupakan kesempurnaan huruf itu
sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut. Sementara
penyatuan itu sendiri mengindikasikan adanya faktor lain, yaitu faktor yang
memisahkan antara huruf dengan titiknya.
Huruf Alif itu sendiri posisinya menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam
setiap huruf. Misalnya Anda bisa mengatakan bahwa Baa itu adalah Alif yang di
datarkan Sedang Jiim, misalnya, adalah Alif dibengkokkan dua ujungnya. Daal
adalah Alif yang yang ditekuk tengahnya.
Sedangkan Alif dalam kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf
ibarat Masing-masing huruf tersusun dari Titik. Sementara Titik bagi setiap huruf
ibarat Neucleus yang terhamparan. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur.
Kedudukan Alif dengan kerangkanya seperti kedudukan Titik. Lalu huruf-huruf itu
tersusun dari Alif sebagimana kita sebutkan, bahwa Baa adalah Alif yang
terdatarkan.
Demikian pula Hakikat Muhammadiyyah merupakan inti dimana seluruh jagad raya
ini diciptakan dari Hakikat Muhammadiyah itu. Sebagaimana hadits riwayat Jabir,
yang intinya Allah swt. menciptakan Ruh Nabi saw dari Dzat-Nya, dan menciptakan
seluruh alam dari Ruh Muhammad saw. Sedangkan Muhammad saw. adalah Sifat
Dzahirnya Allah dalam makhluk melalui Nama-Nya dengan wahana penampakan
Ilahiyah.
Anda masih ingat ketika Nabi saw. diisrakan dengan jasadnya ke Arasy yang
merupakan Singgasana Ar-Rahman. Sedangkan huruf Alif, walaupun huruf-huruf
lain yang tanpa titik sepadan dengannya, dan Alif merupakan manifestasi Titik yang
tampak di dalamnya dengan substansinya Alif memiliki nilai tambah dibanding
yang lain. Sebab yang tertera setelah Titik tidak lain kecuali berada satu derajat.
Karena dua Titik manakala disusun dua bentuk alif, maka Alif menjadi sesuatu yang
memanjang. Karena dimensi itu terdiri dari tiga: Panjang, Lebar dan Kedalaman.
Sedangkan huruf-huruf lainnya menyatu di dalam Alif,seperti huruf Jiim. Pada kepala
huruf Jiim ada yang memanjang, lalu pada pangkal juga memanjang, tengahnya
juga memanjang. Pada huruf Kaaf misalnya, ujungnya memanjang, tengahnya juga
memanjang namun pada pangkalnya yang pertama lebar. Masing-masing ada tiga
dimensi. Setiap huruf selain Alif memiliki dua atau tiga jangkauan yang
membentang. Sementara Alif sendiri lebih mendekati titik. Sedangkan titik , tidak
punya bentangan. Hubungan Alif diantara huruf-huruf yang Tidak bertitik, ibarat

hubungan antara Nabi Muhammad saw, dengan para Nabi dan para pewarisnya
yang paripurna. Karenanya Alif mendahului semua huruf.
Diantara huruf-huruf itu ada yang punya Titik di atasnya, ada pula yang punya Titik
dibawahnya,Yang pertama (titik di atas) menempatip osisi Aku tidak melihat
sesuatu sebelumnya) kecuali melihat Allah di sana.
Diantara huruf itu ada yang mempunyai Titik di tengah, seperti Titik putih dalam
lobang Huruf Mim dan Wawu serta sejenisnya, maka posisinya pada tahap, Aku
tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya. Karenanya titik itu berlobang,
sebab dalam lobang itu tampak sesuatu selain titik itu sendiri Lingkaran kepada
kepala Miim menempati tahap, Aku tidak melihat sesuatu sementara Titik putih
menemptai Kecuali aku melihat Allah di dalamnya.
Alif menempati posisi Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu
sesungguhnya mereka itu berbaiat kepada Alllah. Kalimat sesungguhnya
menempati posisi arti Tidak, dengan uraian Sesungguhnya orang-orang
berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu,
kecuali berbaiat kepada Allah.
Dimaklumi bahwa Nabi Muhammad saw. dibaiat, lalu dia bersyahadat kepada
bersyahadat kepada Allah pada dirinya sendiri, sesungguhnya tidaklah dia itu
berbaiat kecuali berbaiat kepada Allah. Artinya, kamu sebenarnya tidak berbaiat
kepada Muhammad saw. tetapi hakikat-nya berbaiat kepada Allah swt. Itulah arti
sebenarnya dari Khilafah tersebut.
(disarikan dari tafsir Al-Quran karya lbnu Araby)

Arti Alif Lam Mim dkk


(http://bidadari08.wordpress.com/2009/03/08/arti-dari-alif-lam-mim/)
Apa arti dari Alif Lam Mim, Ya Sin, Ha Mim, Nun, Qaf, dan surat yang permulaan
ayatnya hanya terdiri dari huruf-huruf saja ?
Jawabannya adalah :
1. Merupakan huruf-huruf perangkai
Alif Lam Mim, Ya Sin, Ha Mim, dll dikenal dengan nama Al-Muqattat yakni hurufhuruf perangkai. Ada 29 huruf di dalam alfabet Arab (jika hamzah dan alif
dipertimbangkan sebagai 2 huruf) dan ada 29 surat yang memiliki permulaan surat
yang memiliki jenis ayat seperti ini (hanya huruf-huruf saja). Huruf-huruf tersebut
kadang tunggal, kadang juga merupakan kombinasi dari dua huruf dan kadang
merupakan kombinasi dari 3, 4, atau 5 huruf.

a. Tiga surat yang diawali oleh hanya satu huruf yakni :


(i) Surat Shad [38], diawali dengan huruf Shad
(ii) Surat Qaf [50], diawali dengan huruf Qaf
(iii) Surat Nun atau Qalam [68], diawali dengan huruf Nun
b. Sepuluh surat yang diawali oleh kombindasi dari 2 huruf yakni :
Tiga dari sepuluh hanya terjadi pada satu kalinya :
(i) Surat Taha [20], diawali oleh huruf Ta dan Ha
(ii) Surat An Naml [27], diawali oleh huruf Ta Sin
(iii) Surat Yasin [36], diawali oleh huruf Ya Sin
Awalan huruf Ha Mim terdapat pada 7 surat yakni dari surat 40 sampai surat 46
yakni :
(i) Surat Ghafir atau Al Muminun [40]
(ii) Surat Fussilat [41]
(iii) Surat Al Shura [42]
(iv) Surat Al Zukhruf [43]
(v) Surat Al Dukhan [44]
(vi) Surat Al Jathiyah [45]
(vii) Surat Al Ahqaf [46]
c. Ada tiga kombinadasi dari tiga huruf yang terdapat pada 14 surat
Alif Lam Mim terdapat pada 6 surat yakni :
(i) Surat Al Baqarah [2]
(ii) Surat Ali Imran [3]
(iii) Surat Al Ankabut [29]
(iv) Surat Ar Rum [30]
(v) Surat Luqman [31]
(vi) Surat Al Sajdah [32]
Alif Lam Ra terdapat pada 6 surat yakni mulai dari surat 10 sampai surat 15 :
(i) Surat Yunus [10]
(ii) Surat Hud [11]
(iii) Surat Yusuf [12]
(iv) Surat Al Rad [13]
(v) Surat Ibrahim [14]
(vi) Surat Al Hijr [15]
Ta Sin Mim terdapat pada dua surat yakni :
(i) Surat Al Shura [26]
(ii) Surat Al Qasas [28]
d. Kombinasi dari empat huruf terdapat pada dua surat yakni :
(i) Surat Al Araf [7], diawali dengan huruf Alif Lam Mim Shad
(ii) Surat Al Anfal [8], diawali dengan huruf Alim Lam Mim Shad

e. Kombinasi dari lima huruf terdapat pada dua surat yakni :


(i) Surat Maryam [19] diawali dengan huruf Kaf Ha Ya Ain Shad
(ii) Surat Al Shura [42] diawali dengan huruf Ha Mim Ain Sin Qaf
Surat Al Shura [42] memiliki kombinasi ganda dari huruf-huruf perangkai tersebut ke
dalam satu set dari dua huruf dan diikuti oleh satu set dari tiga huruf.
2. Arti dari huruf-huruf perangkai tersebut
Arti dan tujuan dari huruf-huruf tersebut tidaklah jelas. Ada beberapa penjelasan
yang diberikan oleh sarjana-sarjana Muslim selama berabad-abad. Beberapa dari
pendapat mereka adalah sebagai berikut :
* Huruf-huruf ini merupakan singkatan dari bebreapa kalimat. Sebagai contoh, Alif
Lam Mim berarti Ana-Allahu-aLaam atau Nun berarti Nur (cahaya), dan sebagainya
* Huruf-huruf tersebut bukanlah singkatan atau pelengkap tetapi merupakan simbol
dan nama Allah atau yang relevan dengan itu
* Huruf-huruf tersebut digunakan sebagai pelengkap ritme irama pembacaan
* Huruf-huruf tersebut memiliki nilai numerik tertentu seperti halnya juga hurufhuruf yang kita kenal sekarang memiliki nilai numerik tertentu
* Huruf-huruf tersebut digunakan untuk mendapatkan perhatian dari pembacanya
Dan banyak lagi penjelasan-penjelasan yang didapat menurut banyak sarjana Islam.
3. Penjelasan terbaik pada huruf-huruf tersebut
Semua penjelasan yang telah diberikan oleh sarjana-sarjana Islam, salah satunya
yang paling otentik dan juga didukung oleh tafsir berdasarkan Ibnu Kathir,
Zamakshari, dan Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut :
Tubuh manusia terdiri dari elemen-elemen fundamental penyusun tubuh yang dapat
ditemukan pada alam. Seperti halnya sperma dan debu sebagai elemen dasar dari
pembentukan yang fundamental. Kemudian juga dikatakan bahwa manusia juga
berasal darinya.
Kita semua dapat memiliki akses kepada elemen-elemen yang ditemukan di dalam
tubuh manusia, dan menambahkan beberapa galon air, yang merupakan unsur
utama pembentuk tubuh. Kita tahu elemen-elemen tersebut ada di dalam tubuh
manusia tapi kemudian kita menjadi tidak tahu saat dihadapkan pada apa rahasia
kehidupan.
Mirip dengan itu bahwa Al Quran memberitahu kepada mereka-mereka yang
menolak ketuhanan Allah. Dikatakan bahwa Al Quran ini ada di dalam bahasa
mereka yakni bahasa Arab. Al Quran berisi huruf-huruf yang sama dengan yang
digunakan oleh bangsa Arab.
Bangsa Arab begitu membanggakan bahasa mereka pada saat itu dan kemudian
menjadi tidak ada apa-apanya saat Al Quran diturunkan. Dengan huruf-huruf yang
sama, Alif Lam Mim, Ya Sin, Ha Mim, dst., (dalam bahasa Indonesia analoginya

seperti huruf A,B,C,D, dst) maka Al Quran menantang umat manusia untuk
membuat sebuah surat yang mirip dengan yang ada dalam Al Quran dari sisi
keindahan dan maknanya, jika mereka meragukan Al Quran.
Sebagai awal, Al Quran menantang kepada semua manusia dan jin untuk membuat
yang serupa dengan Al Quran. Dan mereka semua tidak akan dapat membuatnya
meskipun satu sama lain saling membantu. Tantangan ini dikatakan di dalam Surat
Al Isra [17] ayat 88 dan di Surat Thur [52] ayat 34.
Kemudian Al Quran mengulangi tantangannya di dalam Surat Hud [11] ayat 13
dengan mengatakan bahwa cobalah buat sepuluh surat seperti yang ada di dalam
Al Quran. Dan dalam Surat Yunus [10] ayat 38 dikatakan bahwa cobalah buat satu
surat saja seperti yang ada di dalam Al Quran. Dan akhirnya tantangan
termudahnya diberikan dalam surat Al Baqarah [2] ayat 23 dan 24.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran
itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar.
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
(Surat Al Baqarah [2] ayat 23-24)
Untuk membandingkan kemampuan dari dua orang seniman, maka harus ada
sebuah contoh dari materi yang dibandingkan sehingga performa mereka dapat
dievaluasi ketika membuat hal yang sama. Materi utama dari bahasa Arab adalah
huruf-huruf pembentuknya seperti Alif, Lam, Mim, Ya, Sin, Nun, Qaf, Shad, dst (sama
seperti alfabet A,B,C,D,E,dst). Keajaiban bahasa di dalam Al Quran tidak akan dapat
disangkal hanya karena Al Quran merupakan firman Allah, tetapi juga pada
kenyataan bahwa meskipun disusun atau dibuat dengan huruf-huruf yang sama
yang dipakai oleh bangsa Arab, Al Quran tidak akan dapat tertandingi.
Dan kenyataannya, hingga saat ini, baik muslim maupun non-muslim tidak pernah
dapat menandingi Al Quran dari sisi tata bahasa, keindahan, maupun isi yang
dikandung di dalamnya. Tantangan Al Quran tidak akan pernah bisa terjawab karena
memang manusia dan jin (meskipun mereka saling membantu) tidak akan mampu
mencapai pengetahuan Allah SWT.
Dalam bahasa manusia, seolah Allah ingin mengatakan kepada mereka-mereka
yang ragu bahwa Al Quran bukanlah firman Allah seperti ini : Hai manusia, aku
baru menggunakan kombinasi huruf-huruf dari bahasa yang kalian pakai saja, tapi
kalian sudah tidak mampu membuat yang sebanding dengan itu. Ayo buktikan,
buatlah yang seperti Al Quran. Dan kalian tidak akan dapat membuatnya. Dulu,
sekarang, dan sampai kapanpun, kalian tidak akan mampu..

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.


Sumber : email dr teman

Alif Laam Miim (Al-Baqarah: 1)


(http://syededlee.tripod.com/keunggulanislam/id115.html)
Para ahli tafsir telah berbeda pendapat mengenai hurup-hurup potongan yang
terdapat pada awal beberapa surat. Di antara mereka ada yang mengatakan
bahwa itu merupakan hurup-hurup yang hanya Allah sendiri yang mengetahui
maknanya. Maka, mereka mengembalikan ilmu mengenai hal itu kepada Allah
dengan tidak menafsirkannya. Pendapat ini dinukil al-Qurthubi dalam dalam
tafsirnya dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan Ibnu Mas'ud Radhiallahu 'anhum.
Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam mengatakan, huruf-huruf itu adalah nama-nama
surat Alquran.
Dalam tafsirnya, al-Allamah Abul Qasim Mahmud bin Umar az-Zamakhsyari
menyatakan hal tersebut menjadi kesepakatan banyak ulama. Beliau juga menukil
dari Sibawaih bahwa ia menegaskan memperkuat hal itu. Berdasarkan hadis dalam
kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw
pernah membaca surat alif lam mim as-Sajdah (surat As-Sajdah) dan hal ata /ala
al-insan (surat Al-Insan) pada salat subuh pada hari Jumat.
Sebagian ulama meringkaskan dari masalah ini dengan menyatakan, tidak
diragukan lagi bahwa hurup-hurup ini tidak diturunkan Allah SWT dengan sia-sia
dan tanpa makna. Orang yang tidak tahu mengatakan bahwa di dalam Alquran
terdapat suatu hal yang tidak memiliki makna sama sekali, ini merupakan
kesalahan besar. Karena, ternyata suatu hal yang dimaksud itu pada hakikatnya
memiliki makna, jika kami mendapatkan riwayat yang benar dari Nabi saw tentu
kami akan menerimanya. dan jika tidak, maka kami akan menyerahkan maknanya
kepada Allah SWT seraya berucap, kami beriman kepadanya. Semuanya berasal
dari sisi Rabb kami.
Dan, para ulama sendiri belum memiliki kesepakatan mengenai hurup-hurup
tersebut, dan mereka masih berbeda pendapat. Barangsiapa yang menemukan
pendapat yang didasarkan atas dalil yang kuat, maka hendaklah ia mengikutinya,
jika tidak, hendaknya ia menyerahkan maknanya kepada Allah SWT sehingga
diperoleh kejelasan mengenai hal tersebut.
Sumber: Terjemahan Lubabut Tafsir min Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir), Tim Pustaka
Imam as-Syafi'i

Anda mungkin juga menyukai