Vektor 121107175846 Phpapp01
Vektor 121107175846 Phpapp01
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi
.....i
Bab I Pendahuluan
A Latar Belakang ......1
B. Tujuan .....1
C.. Ruang Lingkup..................................................................................2
Bab II Vektor
A. Pengertian Vektor......................................................................
C. Operasi Vektor..........................................................................
1. Penjumlahan Vektor...................................................................
13
14
15
17
19
E. Latihan.......................................................................................
20
22
Daftar Pustaka....
23
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Matematika bagi siswa SMK pada umumnya merupakan mata
menyampaikan
materi
matematika
perlu
memperhatikan
Tujuan
Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ( diklat ) peserta
2.
3.
C.
Ruang Lingkup
Bahan ajar vektor dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi guru
Bab II
VEKTOR
A.
Pengertian Vektor
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata-kata
atau
Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah
dengan panjang ruas garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya
menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis AB seperti pada gambar 1(a)
5
adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal ( initial point )
dan titik B disebut titik ujung ( terminal point ) maka kita dapat menuliskan
v=
AB
A
( a ) Vektor
AB
Gambar 1
Ukuran (panjang) atau norm suatu vektor v ditulis dengan notasi
Vektor yang panjangnya sama dengan satu satuan panjang disebut vektor
satuan. Sehingga vektor satuan dari suatu vektor a dirumuskan dengan
1
a
a
OA
OA
OA
x1
= (x1,y1) =
y1
; dengan x1 dan y1
Y
B(xB,yB)
u =
AB
xB x A
=
yB y A
dengan
xB
OB
yB
disebut
A(xA,yA)
X
xA
OA
yA
dan
komponen vektor
Gambar 2
Sehingga vektor u pada gambar 2 diatas dapat dinyatakan:
u=
AB
xB x A
6 1
5
=
=
=
5 2
3
yB y A
Sedangkan
6
OB
5
1
OA
2
B.
52 32
25 9
34
1.
satuan, sehingga jika A(x,y) serta i dan j masing-masing vektor pada arah
positif pada sumbu x dan y. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 3
berikut:
Suatu
vektor
dalam
koordinat
OA
= (x,y) = y = x i + y j
x2 y 2
dan
y
x
Gambar 3.
Sedangkan i adalah vektor satuan pada sumbu X dan j merupakan vektor
satuan pada sumbu Y, maka vektor ini dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linier dalam vektor i dan j atau bentuk komponennya yaitu :
i =
1
0
dan j =
0
1
Contoh:
Vektor
OA
Vektor a =
OA
= 5I+3j
Y
( kombinasi linier dari i dan j )
A(5,3)
atau vektor a =
a
=
3
( bentuk komponen )
OA
Gambar 4
2.
zp
P2
P(x,y,z)
adalah y atau PP2 = yp
yp
xp
P3
X
10
Gambar 5
Dengan demikian vektor posisi P adalah
OP
dinyatakan dengan
OP
tersebut adalah
OP
x2 y2 z2
Sebagai contoh, misalkan sebuah titik A (3,2,4), maka vektor posisi titik A
adalah
OA
3
a = OA = 3 i + 2 j + 4 k atau a = OA = 2
4
C.
Operasi Vektor
1. Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor a dan b dapat dijumlahkan yang hasilnya a + b
dengan cara sebagai berikut :
Perhatikan gambar 6 berikut :
b
a
11
Gambar 6
Dua vektor pada gambar 6 diatas dapat dijumlahkan dengan dua
cara yaitu :
a). aturan segitiga vektor, yaitu pangkal b digeser ke ujung a
sehingga:
a+b
b
a
Gambar 7
a+b
a
Gambar 8
Jika kedua vektor mengapit sudut tertentu maka besarnya jumlah
dua vektor tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus
aturan cosinus seperti pada trigonometri yaitu:
a+b
1800-
a
Gambar 9
Maka didapat :
( a + b )2 = a2 + b2 2ab Cos (1800 - )
12
= a2 + b2 2ab Cos
Jadi a + b =
a 2 b 2 - 2ab Cos
a2 b2
a =
2
6 1
=
dan b = maka a + b =
4
2 4
6
a+b=b+a
sifat komulatif
2)
(a+b)+c=a+(b+c)
3)
sifat asosiatif
Contoh:
1)
Bukti:
13
Gambar 10
Kita tunjukkan bahwa vektor
vektor
BC
AB
. BC =
(OA OB).( BO OC )
(OC OB ).(OB OC )
OC.OC OB.OB
OC
OB
= O ( terbukti )
karena
2)
OC
dan
OB
Diketahui vektor :
1
a = 2
3
; b = 1
2
dan c = 2
3
Tentukan x jika : a) x = a + b
b) x + a = c
Penyelesaian :
a). x = a + b
1
= 2
3
+ 1
2
1
= 1
1
b). x + a = c x = c - a
14
= 2
3
3)
- 2
3
= 4
0
PR
1
3
PQ
PQ
sehingga
PR
=qp
1 2
3
=
6
1 8
9
Karena
PR
1
3
PQ
1
diwakili oleh PR =
6 = 2
3
3
9
PR = r p 2
3
y
z
= y
z
= 2
3
2
- 7
8
2
+ 7
8
1
= 5
5
-b
a
b
a -b
a -b
-b
Gambar 11
Contoh:
Diketahui dua titik P(-1,4,3) dan titik Q(2,1,-3)
Tentukan vektor
PQ
Penyelesaian :
PQ
OQ OP
2 1
3
= 1 4 3
3 3
6
ak merupakan
ka
+.+
sebanyak k suku
3a
-2a
Gambar 12
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a). Jika ada 2 vektor yang sejajar, maka yang satu dapat
dinyatakan sebagai hasil perbanyakan vektor yang lain
dengan skalar.
b). Untuk membuktikan dua vektor sejajar cukup membuktikan
salah satu vektor merupakan kelipatan vektor yang lain dalam
bentuk komponen.
4. Perkalian Titik ( Dot Product )
Hasil kali titik atau dot product antara dua buah vektor akan
menghasilkan suatu skalar atau bilangan real. Perkalian titik
sering disebut juga perkalian skalar dua vektor. Hasil kali skalar
dua vektor a dan b didefinisikan :
17
a.b =
Cos
3). Jika a dan b merupakan dua vektor yang tegak lurus maka
a.b = 0
4). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b 0 maka sudut
antara dua vektor tersebut adalah sudut lancip
5). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b 0 maka sudut
antara dua vektor tersebut adalah sudut tumpul
6). Sifat komutatif yaitu a.b = b.a
7). Sifat distributif yaitu a.( b + c ) = a.b + a.c
Apabila vektor a dan b yang dinyatakan dalam bentuk komponen,
misalnya : a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k maka :
a.b = ( a1 i + a2 j + a3 k ). ( b1 i + b2 j + b3 k ). Dengan
menggunakan sifat distributif dan hasil kali skalar dua vektor yang
saling tegak lurus dan searah maka :
i . i = i2 = 1 ; j . j = j2 = 1 dan k . k = k2 = 1
i . j = 0 ; j . k = 0 dan k . i = 0
18
Dengan demikian, kita peroleh rumus hasil kali skalar dua vektor
yaitu : untuk vektor a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k
maka :
peserta diklat )
Contoh:
1).
dan
b i jk
Penyelesaian:
a .b
= 2 + 3 + 5 = 10
2).
a 2
4
5
b 4
0
=5+8
=13
Sin , dengan
adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor. Arah vektor hasil
kalinya adalah tegak lurus vektor a dan b serta vektor a , b dan
ax b dalam urutan membentuk system tangan kanan, sehingga
dapat digambarkan sebagai berikut :
Perhatikan bahwa :
axb
axb
Sin
bxa = -(ax b)
Jika = 00 maka
bxa
axb
=0
axb
a 2 b 2
(a.b)2
20
axb = a1
a2
a3
b1
b2
b3
Contoh :
Diketahui vektor p = 2i + 4j + 3k dan q = i + 5j - 2k
Tentukan pxq
Penyelesaian :
pxq =
i
2
1
j
4
5
k
3
2
i-
j+
21
Penyelesaian :
1
b=2,5 m
1 m
304 2
Sehingga a =
= 27504,762 . Jadi a adalah 165,85 N
3,36
2
E.
Latihan
1).
2).
3).
Nyatakan vektor
AB
(matriks) !
B
2
22
4).
6).
AB
AB
7).
8).
Tentukan:
a).
Panjang vektor
b).
Vektor satuan b
c).
d).
e).
f).
9).
atau
Hitunglah
dan
23
b).
c).
panjang rantai a !
Bab III
Penutup
24
Daftar Pustaka
26