Anda di halaman 1dari 72

V E K T O R

M E N U
Vektor Pengurangan Vektor
Pengertian vektor Perkalian skalar dengan vektor

Penulisan Vektor Vektor basis


Panjang /besar Vektor Perbandingan vektor
Vektor Sama M E N U
Vektor Lawan M E N U
Penjumlahan Vektor M E N U
VEKTOR
Perhatikanlah tayangan berikut ini !

Vektor !..... gaya dorong!

Vektor Juga! ..., grafitasi !


Perhatikan juga tayangan yang berikut ini !

Vektor Juga! ..., kecepatan !

Vektor Juga! ..., kecepatan !

Vektor Juga! ..., kecepatan !


Perhatikan juga tayangan yang berikut ini !

Vektor

Vektor
A. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Sebagai contoh dalam fisika,
misalnya seperti gaya, grafitasi, kecepatan, percepatan, medan magnit, dll. Vektor
bersifat kekal atau tetap sehingga tidak berubah karena pergeseran
Secara geometri sebuah vektor digambarkan mengunakan anak panah atau segmen
garis berarah .
Panjang anak panah menunjukan besar atau panjang vektor, dan arah anak panah
menunjukan arah dari vektor tersebut.
Untuk membedakan sebuah vektor dengan vektor yang lainnya, maka vektor diberi
nama dengan cara membubuhkan huruf kapital pada titik pangkal dan titik ujungnya.
Contoh vektor secara geometri :

TERUS
E
C
F
A B

D
E
D
1. Penulisan Vektor
a. Penulisan Vektor di Ruang Dimensi 2 ( R2 )
Secara aljabar, vektor dapat dituliskan dengan berbagai cara, yaitu menggunakan :
a. Huruf kecil dengan garis bawah, seperti : “ u “
b. Huruf kecil dengan tanda panah di atasnya, seperti : u
c. Huruf kecil tebal, seperti : “ u “.

d. Pasangan huruf kapital dengan tanda panah di atasnya, seperti : AB

TERUS
B

Contoh : Ditulis u, u, u, atau AB adalah menyatakan


sebuah vektor yang berpangkal dititik A dan
u berujung di titik B.

A
Perhatikan juga contoh vektor berikut ini !

A(p,q)

x
O
Next
Vektor di atas berpangkal dititik O(0,0) dan berujung di titik A(p,q) disebut
sebagai vektor posisi, dan ditulis sebagai berikut :
p Disebut vektor kolom
OA = a = q
OA = a = ( p, q ) Disebut vektor baris

p dan q disebut komponen- komponen vektor dari vektor posisi OA


Perhatikan beberapa vektor posisi berikut !

B(–2, 8) Y
C(0,7)
D(5, 6)
b
A(–6, 4)
d E(13,3)
c
a
e

Next O X
–6
OA = a = 4 Adalah vektor posisi dari titik A
Next
OB = b = –2
8
Adalah vektor posisi dari titik B
Next
0
OC = c = 7
Adalah vektor posisi dari titik C
Next
OD = d = 5 Adalah vektor posisi dari titik D
Next 6
13
OE = e = 3 Adalah vektor posisi dari titik E
2. Mengubah sebuah vektor menjadi vektor posisi

Q(c,d)
y
U

u
P(a,b)
x
O

PQ adalah vektor yang berpangkal di titik P(a,b) dan berujung di titik Q(c,d).
Next
PQ dapat digeser hingga titik pangkal P berimpit dengan O, dan titik ujung
Q berimpit dengan U.
c–a
Sehingga didapat PQ = OU = u =
d–b
Contoh : Ubahlah vektor vektor berikut menjadi vektor posisi !
Y D(7,8)
A(–1,7) B(2,7) E(20,7)

Next Next v Next Next


w
u x
C(10,3) C(13,3)
D(16,2)
B(–5,1)
O X
Penyelesaian :
–5 – (–1) –4
AB = u = =
1– 7 –6
10 – 2 8
BC = u = 3–7 =
–4
7 – 13 –6
CD = w = 8–3 =
5
20 – 16 4
DE = x = 7–2 =
5
b. Penulisan Vektor di Ruang Dimensi 3 ( R3 )
Perhatikan vektor di R3 berikut ini !

Z
P( a,b,c )

Next u
c
Y
O
a
b
X
Next
vektor di atas adalah vektor posisi pada R3 dan dapat ditulis sebagai berikut :
a
u = OP = b atau u = OP = [ a, b, c ]
c
Mengubah sebuah vektor menjadi vektor posisi di R3

Z
Q(d,e,f)
A

P(a,b,c)
u
Y
O

X Next

u = OA Adalah vektor posisi dari PQ Dapat cari sebagai berikut :


d–a
u = OA = PQ = e–b
f–c
Contoh :
Ubahlah vektor vektor berikut menjadi vektor posisi !
1. Titik pangkal A(1,2,3) dan titik ujung B(9,7,6)
2. Titik pangkal P(1,–2 ,–3 ) dan titik ujung Q(–9 ,–7, 6)
3. Titik pangkal C(–1, 2, –3 ) dan titik ujung D(9, 3, 4)
Next
Penyelesaian : 9–1 8
Misalkan : u Adalah vektor posisi dari AB maka u = 7–2 = 5
6–3 3

Next –9 – 1 –10
Misalkan : v Adalah vektor posisi dari PQ maka v = -7 + 2 = -5
6+3 9

Next 9+1 10
Misalkan : w Adalah vektor posisi dari CD maka u = 3–2 = 1
4+ 3 7
Vektor Lawan
perhatikan illustrasi berikut :

y Q Q

–u
u

P P
x
O
Next
Dua buah vektor di atas memiliki besar atau panjang yang sama, tetapi memiliki
arah yang berlawan dikatakan dua vektor tersebut saling berlawanan.
lawan dari vektor u dinyatakan dengan – u dan disebut juga negatif vektor u
atau lawan dari vektor PQ adalah – PQ atau dapat ditulis sebagai QP
Vektor-vektor yang Sama

Dua buah vektor u = a dan v = c adalah sama, jika dan hanya jika memiliki
b d
panjang dan arah yang sama. Dengan kata lain u = v ↔ a = c dan b = d
Next
perhatikan illustrasi berikut :
S
y Q

v d
u b
c
a
R
P x
O

Next u = v ↔ a = c dan b = d
Vektor Nol
Operasi Antar Vektor
1. Penjumlahan Vektor
a. Penjumlahan Vektor Secara Geometri
1) Aturan segitiga C

a+b
b

A a B
Next
2) Aturan jajaran Genjang
D C

b a+b

A a B
b. Penjumlahan Vektor Secara Aljabar atau Analitik
Penjumlahan Vektor di R2
Y
C(a+c,b+d)

v
b+ d
A(a,b)
u
b u
B(c,d)
d
v X
O a
Next c a+c

Perhatikan gambar di atas !


a dan = c a c a+c
Untuk vektor u = v maka u + v = + =
b d b d b+d
c. Penjumlahan Vektor di R3

z
C(a+d,b+e,c+f)
v
u

u
v y
O

Next x
Perhatikan gambar di atas !
a d a d a+d
Untuk vektor u = b dan v = e maka u + v = b + e = b+e
c f c f c+f
2. Pengurangan Vektor
Perhatikan pengurangan vektor secara geometrik berikut !
–v
B

u+(– v ) u
u–v
v
KLIK A
C
Jika vektor AB mewakili u dan ACmewakili v maka : AB – AC = CB
↔ u – v = u + (– v )
Dan secara aljabar atau analitik didapat :
a. Untuk u dan v Di R2 :
a c maka u – v = a c a–c
jika u = dan v = – =
b d b d b–d
b. Untuk u dan v Di R3 :
a d a d a–d
jika u = b dan v = e maka u – v = b – e = b–e
c f c f c–f
3. Perkalian Vektor dengan Skalar

Y A(ka,kb)
KLIK

ku
A(a,b) kb
u
b
X
O
a ka
KLIK
Jika k adalah sebuah skalar u adalah sebuah vektor, maka :
a ka
a. Untuk u di R2 didapat : ku = k =
b kb

a ka
b. Untuk u di R3 didapat : ku = k b = kb
c kc
Sifat-sifat Vektor
Vektor Basis
Perhatikan illustrasi berikut !
z
1

k
j 1 y
i O
1
KLIK x

1 0 0
i = 0 , j = 1 dan k = 0 disebut vektor basis
0 0 1
i Adalah vektor yang panjangnya 1 satuan sejajar dengan sumbu x
j Adalah vektor yang panjangnya 1 satuan sejajar dengan sumbu y
k Adalah vektor yang panjangnya 1 satuan sejajar dengan sumbu z
i , j dan k Saling tegak lurus
Perhatikan illustrasi berikut !
z
z1

P(x1,y1,z1)
k u
z1k
y1 y
j
x1i i O
x1
x y1 j

KLIK x1
Vektor posisi OP = u = y1 dapat ditulis sebagai kombinasi dari vektor basis
z1

i , j , dan k yaitu : u = x1 i + y1 j + z1 k
1.
1.
2.
2.
1. Diketahui vektor p = [2,3] . Tulis
vektor x dalam bentuk vektor
basis dan vektor kolom
kemudian gambarkan vektor x
= 3 kali vektor p
2. Diketahui vektor p = [2,3,5].
Tulis vektor x dalam bentuk
vektor basis dan vektor kolom
jika vektor x = -2 kali vektor p
1. Diketahui vektor p = [2,3] . Tulis Vektor p = [2,3]
vektor x dalam bentuk vektor • Bentuk vektor • Bentuk vektor
basis dan vektor kolom basis kolom
kemudian gambarkan vektor x
= 3 kali vektor p
2. Diketahui vektor p = [2,3,5].
Tulis vektor x dalam bentuk
vektor basis dan vektor kolom
jika vektor x = -2 kali vektor p
1. Diketahui vektor p = [2,3] . Tulis Vektor p = [2,3,5]
vektor x dalam bentuk vektor • Bentuk vektor • Bentuk vektor
basis dan vektor kolom satuan kolom
kemudian gambarkan vektor x
= 3 kali vektor p
2. Diketahui vektor p = [2,3,5].
Tulis vektor x dalam bentuk
vektor basis dan vektor kolom
jika vektor x = -2 kali vektor p
Panjang atau Besar Vektor
a. Panjang Vektor Posisi Di R2
y

P(a,b)

u
b
x
Next O
a
Panjang Vektor u = OP dinyatakan dengan Iu I atau I OP I dan
dengan bantuan teorema Pythagoras dirumuskan sebagai berikut :
Next
Iu I2 = I OP I2 = a2 + b2

Iu I = I OP I = a 2  b2
b. panjang vektor di R2

y Q(a2,b2)

u
b2 – b1

P(a1,b1)
a2 – a1 x

Next
Panjang Vektor u = PQ dinyatakan dengan Iu I atau I PQ I dan
dengan bantuan teorema Pythagoras dirumuskan sebagai berikut :

Next Iu I2 = I PQ I2 = (a2 – a1)2 + (b2 – b1)2

Iu I = I PQ I = a2  a1 2  b2  b1 2
c. Panjang Vektor Posisi Di R3
Z

P(a,b,c)
u
O Y

X
Next
Panjang Vektor posisi u = OP dinyatakan dengan I u I atau I OP I dan
dengan bantuan rumus panjang diagonal ruang dirumuskan sebagai berikut :
Next Iu I2 = I OP I2 = a2 + b2 + c2 atau

Iu I = I OP I = a 2  b2  c 2
d. Panjang Vektor Di R3
Z
Q(d,e,f)

u
Y
O

X P(a,b,c)
Next
Panjang Vektor u = PQ dinyatakan dengan Iu I atau I PQ I dan
dengan bantuan rumus jarak dua titik dirumuskan sebagai berikut :
Next
Iu I2 = I PQ I2 = (d – a)2 + (e – b)2 + (f – c)2 atau

Iu I = I PQ I = d  a2  e  b2   f  c2


Contoh soal
Vektor Satuan
1. Hitunglah dan gambarkan
panjang vektor a dan vektor
satuan a jika, koordinat titik
A(4,3)
2. Hitunglah panjang vektor posisi
titik A(2,3,6), B(3,4,12) dan
vektor satuan OA, OB kemudian
tentukan panjang vektor yang
bertitik awal di titik A, dan
bertitik ujung di titik B
1. Hitunglah dan gambarkan Titik A(4,3)
panjang vektor a dan vektor • Panjang vektor a • Vektor satuan a
satuan a jika, koordinat titik
A(4,3)
2. Hitunglah panjang vektor posisi
titik A(2,3,6), B(3,4,12) dan
vektor satuan OA, OB kemudian
tentukan panjang vektor yang
bertitik awal di titik A, dan
bertitik ujung di titik B
1. Hitunglah dan gambarkan Titik A(4,3)
panjang vektor a dan vektor • Panjang vektor a • Vektor satuan a
satuan a jika, koordinat titik
A(4,3)
2. Hitunglah panjang vektor posisi
titik A(2,3,6), B(3,4,12) dan
vektor satuan OA, OB kemudian
tentukan panjang vektor yang • Gambar
bertitik awal di titik A, dan
bertitik ujung di titik B
1. Hitunglah dan gambarkan Titik A(2,3,6) dan B(3,4,12)
panjang vektor a dan vektor • Panjang vektor a • Panjang vektor b
satuan a jika, koordinat titik
A(4,3)
2. Hitunglah panjang vektor posisi
titik A(2,3,6), B(3,4,12) dan
vektor satuan OA, OB kemudian
tentukan panjang vektor yang • Vektor satuan a • Vektor satuan b
bertitik awal di titik A, dan
bertitik ujung di titik B
1. Hitunglah dan gambarkan Titik A(2,3,6) dan B(3,4,12)
panjang vektor a dan vektor • Panjang vektor a • Panjang vektor b
satuan a jika, koordinat titik
A(4,3)
2. Hitunglah panjang vektor posisi
titik A(2,3,6), B(3,4,12) dan
vektor satuan OA, OB kemudian
tentukan panjang vektor yang • Vektor satuan a • Vektor satuan b
bertitik awal di titik A, dan
bertitik ujung di titik B

• Panjang vektor AB
1. Koordinat titik P(4,-3) dan Q(-1,9). Hitunglah :
• Panjang vektor p
• Panjang vektor q
• Panjang vektor PQ dan vektor satuan PQ
2. Tentukan nilai k, agar vektor a = [3,k-1] mempunya panjang sama dengan 5
3. Koodinat titik A(x,-6) dan B(1,x). Tentukan nilai x agar panjang vektor AB = 13
4. Tentukan nilai k agar vektor a = [3,k,1] mempunyai panjang 26
5. Vektor a = [4,x,-1] dan vektor b = [2,-3,6]. Tentukan nilai x, jika panjang
vektor a sama dengan panjang vektor b
6. Diketahui vektor p = [5,2,8] dan vektor q = [2,5,-4]
Hitunglah :
   
• p  q dan p  q
   
• p  q dan p  q
Dot product adalah perkalian dua vektor yang hasilnya skalar
   
Vektor posisi titik A(x1,y1) adalah OA  a dan vektor posisi titik B(x2,y2) adalah OB  b
Dot product adalah perkalian dua vektor yang hasilnya skalar
   
Vektor posisi titik A(x1,y1) adalah OA  a dan vektor posisi titik B(x2,y2) adalah OB  b

Penjabaran

Untuk
 
• a.b0 , maka cos   0 , jadi   lancip
 
• a.b0 , maka cos   0 , jadi   siku-siku ( vektor a dan vektor b
orthogonal)
 
• a . b  0 , maka cos   0 , jadi   tumpul
Dalil Kosinus

 2  2  2
AB  OA  OB  2 OA OB cos 

( x2  x1 )2  ( y 2  y 1 )2  ( x12  y 12 )  ( x22  y 22 )  2 a b cos 

x22  2x1x2  x12  y 12  2y 1y 2  y 12  x12  y 12  x22  y 22  2 a b cos 

 2x1x2  2y1y 2  2 a b cos  (dibagi  2)


2
2  x1x2  y1y 2  a b cos 
a  OA  x12  y12

x1x2  y1y2  a b
2 2 2 2  
b  OB  x2  y 2 Maka : a . b  x1x2  x2y 2
   
 2 a . b  a b cos 
AB  ( x2  x1 )2  ( y 2  y1 )2
Perkalian elemen-elemen vektor a dan b

i  1 satuan

j  1 satuan


i 
j
Dot product adalah perkalian dua vektor yang hasilnya skalar
 
Vektor posisi titik A(x1,y1,z1) adalah OA  a dan vektor posisi titik B(x2,y2,z2)
 
adalah OB  b
Dot product adalah perkalian dua vektor yang hasilnya skalar
 
Vektor posisi titik A(x1,y1,z1) adalah OA  a dan vektor posisi titik B(x2,y2,z2)
 
adalah OB  b

Untuk
 
• a.b0 , maka cos   0 , jadi   lancip
 
• a.b0 , maka cos   0 , jadi   siku-siku ( vektor a dan b orthogonal)
 
• a.b0 , maka cos   0 , jadi   tumpul
Sudut antar dua vektor
Sifat-sifat perkalian skalar vektor
1. Diketahui koordinat titik
A(2,2) dan B(1,4). Hitunglah
: 
a
a. b
b.  
a.b
c. cos 
 
d. (  sudut antara a dan b )
1. Diketahui koordinat titik Titik A(2,2) dan B(1,4)
A(2,2) dan B(1,4). Hitunglah
:

a. a

b. b

 
c. a.b

cos  
d. 
( sudut antara a dan b)
1. Dua vektor R3, vektor a =
[1,2,3} dan vektor b = [4,3,-
2]. Hitunglah :
 
a. a . b
 
b. b . a
1. Dua vektor R3, vektor a =
[1,2,3} dan vektor b = [4,3,-
2]. Hitunglah :
 
a. a . b
 
b. b . a
Vektor posisi titik A(xA, yA) dan titik B(xB, yB)
adalah vektor a dan vektor b. Titik C terletak

b  pada garis AB, sehingga AC : CB = m : n
c
Jika vektor posisi titik C(xC, yC) adalah vektor c,
 maka :
a
Vektor posisi titik A(xA, yA) dan titik B(xB, yB)
adalah vektor a dan vektor b. Titik C terletak

b  pada garis AB, sehingga AC : CB = m : n
c
Jika vektor posisi titik C(xC, yC) adalah vektor c,
 maka :
a

Vektor c adalah :
Penjabaran
Penjabaran


b 
c


a
Vektor posisi titik A(xA, yA,zA) dan titik B(xB, yB,zB)
adalah vektor a dan vektor b. Titik C terletak

b  pada garis AB, sehingga AC : CB = m : n
c
Jika vektor posisi titik C(xC, yC,zC) adalah vektor c,
 maka :
a
Vektor posisi titik A(xA, yA,zA) dan titik B(xB, yB,zB)
adalah vektor a dan vektor b. Titik C terletak

b  pada garis AB, sehingga AC : CB = m : n
c
Jika vektor posisi titik C(xC, yC,zC) adalah vektor c,
 maka :
a

Vektor c adalah :
1. Titik A(3,4) dan titik B(5,12).
Titik C membagi AB dengan
perbandingan AC : CB = 2 :
3.
Carilah koordinat titik C dan
panjang vektor c
2. Titik A(3,2,1) dan titik
B(9,2,7). Titik C membagi AB
dengan perbandingan
AC : CB = 2 : 3. Carilah panjang
vektor c dan koordinat titik
C
1. Titik A(3,4) dan titik B(5,12).
Titik C membagi AB dengan
perbandingan AC : CB = 2 :
3.
Carilah koordinat titik C dan
panjang vektor c
2. Titik A(3,2,1) dan titik
B(9,2,7). Titik C membagi AB
dengan perbandingan
AC : CB = 2 : 3. Carilah panjang
vektor c dan koordinat titik
C
1. Titik A(3,4) dan titik B(5,12).
Titik C membagi AB dengan
perbandingan AC : CB = 2 :
3.
Carilah koordinat titik C dan
panjang vektor c

2. Titik A(3,2,1) dan titik


B(9,2,7). Titik C membagi AB
dengan perbandingan
AC : CB = 2 : 3. Carilah panjang
vektor c dan koordinat titik C
TEOREMA TITIK TENGAH

A
M
O B
Titik-titik segaris (kolinear) secara vektor

A B
Contoh soal
Vektor posisi P, Q, dan R terhadap titik O adalah
p = 3b + 5c – 2a, q = a + 2b + 3c, dan r = 7a – c.
Tunjukkan bahwa ketiga titik itu segaris.

Jawab:
p = OP, q = OQ, r = OR
PQ = OQ – OP = a + 2b + 3c – (3b + 5c – 2a) = 3a - b -2c
QR = OR – OQ = 7a – c – (a + 2b + 3c) = 6a – 2b – 4c

QR = 6a – 2b – 4c = 2 (3a - b -2c) = 2 PQ
Karena QR = 2 PQ maka P, Q, dan R segaris
Vektor-vektor yang tidak sejajar
Contoh soal
Diberikan u = 5a+ 4b, v = 3a – b, dan w = ha + (h + k + 3)b
dengan h dan k konstanta dan a dan b dua vektor tidak
saling sejajar. Jika w = 2u – 3v, hitunglah nilai h dan k.

Jawab:
w = 2u – 3v
ha + (h + k + 3)b = 2(5a+ 4b) – 3(3a – b )
ha + (h + k + 3)b = 10a + 8b – 9a + 3b
ha + (h + k + 3)b = a + 11b
h = 1,
h + k + 3 = 11
1 + k + 3 = 11 , k = 7
Proyeksi vektor ortogonal a pada b
Rumus panjang jumlah dan selisih
dua vektor

Dimana  merupakan sudut antara vektor a dan b.

Anda mungkin juga menyukai