Anda di halaman 1dari 28

V

Vektor

Pengurangan Vektor

Pengertian vektor

Komponen Vektor

Penulisan Vektor

Penjumlahan Vektor

Panjang /besar Vektor


Vektor Sama
Vektor Lawan
Vektor basis

NAMA KELOMPOK:
1. FITRI NUR HANDAYANI
2. NIRMALA INKA PUJIA
3. SHOPIA DESPITA
4. EKA FITRIANI

VEKTOR
Perhatikanlah tayangan berikut ini !

Vektor !..... gaya dorong!

Vektor Juga! ..., grafitasi !

Perhatikan juga tayangan yang berikut ini !

Vektor Juga! ... kecepatan !

Vektor Juga! ... kecepatan !

Vektor Juga! ... kecepatan !

Perhatikan juga tayangan yang berikut ini !

Vektor juga itu namanya.. !

Perhatikan juga tayangan yang berikut ini !

Vektor
Vektor

A. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Sebagai contoh dalam fisika, misalnya seperti gaya,
grafitasi, kecepatan, percepatan, medan magnet , dll.
Secara geometri sebuah vektor digambarkan
mengunakan anak panah atau segmen garis berarah .
Panjang anak panah menunjukan besar atau panjang
vektor, dan arah anak panah menunjukan arah dari
vektor tersebut.
Untuk membedakan sebuah vektor dengan vektor yang
lainnya, maka vektor diberi nama dengan cara
membubuhkan huruf kapital pada titik pangkal dan titik
ujungnya. Contoh vektor secara geometri :
H

D G

B. Komponen Vektor
B (xB,yB)

yB - yA
XB - xA

A (xA,yA)
O

ABvektor XB - xA
Komponen Horizontal (gerakan ke kanan/kiri)
sebesar
, sedangkan komponen vertikal (gerakan
ke
AB
atas/bawah)
vektor
sebesar
yB - yA

1. Penulisan Vektor

enulisan Vektor di Ruang Dimensi 2 ( R2 )


Secara aljabar, vektor dapat dituliskan dengan berbagai cara,
yaitu menggunakan :
a. Huruf kecil dengan garis bawah,
seperti : u
b. Huruf kecil dengan tanda panah di
u
atasnya, seperti :
c. Huruf kecil tebal, seperti :
u .
d. Pasangan huruf kapital dengan tanda panah di
AB
atasnya, seperti :
B
Contoh
:
u
A

Ditulis u, u, u, atau AB adalah


menyatakan sebuah vektor yang
berpangkal dititik A dan berujung di
titik B.

Perhatikan juga contoh vektor


berikut ini !
y
A(a,b
)
u
x
Next

Vektor di atas berpangkal dititik O(0,0) dan berujung di titik


A(a,b) disebut sebagai vektor posisi, dan ditulis sebagai
berikut :
a
Disebut vektor kolom
OA = u =
b
OA = u

= ( a, b )

Disebut vektor baris

a dan b disebut komponen- komponen vektor dari vektorOA


posisi
.

Perhatikan beberapa vektor posisi berikut !


B(2, 8) Y
C(0,7)
D(5, 6)

A(6, 4)

c
a

Next

E(13,3)
e

6
OA = a = 4 Adalah vektor posisi dari titik A

Next

OB = b = 28

Adalah vektor posisi dari titik B

0
7

Adalah vektor posisi dari titik C

5
6
Next
13
OE = e = 3

Adalah vektor posisi dari titik D

Next

OC = c =

Next

OD = d =

Adalah vektor posisi dari titik E

2. Mengubah sebuah vektor menjadi vektor posisi


Q(c,d)

y
U

u
P(a,b)

PQ adalah vektor yang berpangkal di titik P(a,b) dan berujung di titik Q(c,d).
Next
PQ dapat digeser hingga titik pangkal P berimpit dengan O, dan titik ujung

Q berimpit dengan U.

Sehingga didapat

PQ = OU =

ca
db

Contoh : Ubahlah vektor vektor berikut menjadi vektor posisi !


A(
1,7)

Next

B(2,7)
Next

D(7,8)
v
w

B(
5,1)

Next

O
AB = u
BC = u

5 (1)
1 7

10 2
37

CD = w =
DE = x =

7 13
83
20
72
16

=
=

Next
x

C(10,3
)

Penyelesaian :

E(20,7
)

4
6
8
4
6
5
4
5

C(13,3
D(16,2
)
)

b. Penulisan Vektor di Ruang Dimensi 3 ( R3 )


Perhatikan vektor di R3 berikut ini !
Z

Next

P( a,b,c
)
u
c

a
X

Next
vektor di atas adalah vektor posisi pada R3 dan dapat ditulis sebagai
berikut :
a
b
u = OP =
atau
u = OP = [ a, b, c ]
c

Mengubah sebuah vektor menjadi vektor posisi di R 3


Z

Q(d,e,f)

A
P(a,b,c)

Y
O

Next

u = OA Adalah vektor posisi PQ Dapat cari sebagai


berikut
dari
da :
u = OA = PQ = e b
fc

Contoh :
Ubahlah vektor vektor berikut menjadi vektor posisi !
1. Titik pangkal A(1,2,3) dan titik ujung B(9,7,6)
2. Titik pangkal P(1,2 ,3 ) dan titik ujung Q(9 ,7, 6)
Next
Penyelesaian
:
Misalkan u Adalah vektor posisi
:
dari

AB mak u =
a

Next
Misalkan v Adalah vektor posisi
:
dari

9 1
PQ mak v = -7 + 2
6+3
a

91
72
63

8
5
3

10
-5
9

Panjang atau Besar Vektor


a. Panjang Posisi Vektor Di R2
y
P(a,b)
u

b
x

Next

O
a

Panjang Vektor u = OP dinyatakan dengan


Iu I ata I OP I dan
u
dengan bantuan teorema Pythagoras dirumuskan
sebagai
berikut
Next :
Iu I2 = I OP I2 = a2 + b2
Iu I = I OP I

a2 b2

b. panjang vektor di R2
Q(a2,b2)

y
u

P(a1,b1)

a2 a1

b2 b1

Next

Panjang Vektor u = PQ dinyatakan dengan Iu I atau I PQ I dan


dengan bantuan teorema Pythagoras dirumuskan sebagai berikut :
Next

Iu I2 = I PQ I2

Iu I = I PQ I

(a2 a1)2 + (b2 b1)2

a2 a1 2 b2 b1 2

c. Panjang Vektor Posisi Di R3


Z

P(a,b,c)
Y

X
Next
Panjang Vektor
u = OP dinyatakan dengan
I u I ata I
I dan
posisi
OP
dengan bantuan rumus panjang diagonal ruang udirumuskan
sebagai
berikut :
2
2
2
ata
Next
Iu I2 = I OP I2 = a + b + c
u
2
2
2
a

c
Iu I = I OP I
=

d. Panjang Vektor Di R3
Z

Q(d,e,f
)
u

O
P(a,b,c
Next
)
Panjang
u = PQ dinyatakan dengan
Iu I ata I PQ I dan
Vektor
u
dengan bantuan rumus jarak dua titik dirumuskan
sebagai berikut :
Next
2
Iu I2 = I PQ I2 = (d a)2 + (e b)2 + (f c)ata
u
X

Iu I = I PQ I

d a 2 e b 2 f

Vektor-vektor yang Sama


Dua buah
u = a da v = c adalah sama, jika dan hanya jika
b n
d memiliki
vektor
panjang dan arah yang sama.
u = v a = c dan b
=d
Dengan
Next kata lain
perhatikan illustrasi
berikut :
S
y
Q
u

b
a

c
R

O
Next

u= v

a = dan b =
d
c

Vektor Lawan ( Vektor Negatif)


perhatikan illustrasi
berikut :
y

u
P

O
Next
Dua buah vektor di atas memiliki besar atau panjang yang sama,
tetapi memiliki arah yang berlawan dikatakan dua vektor
tersebut
saling berlawanan.
lawan dari
u dinyatakan
u dan disebut juga negatif u
vektor
dengan
vektor
atau lawan dari
dapat ditulis
PQ
PQ atau
QP
vektor
adala
sebagai
h

Vektor

Basis

Perhatikan illustrasi berikut !


z
1
k
j
i
x

KLIK
1
i = 0
0
i
j
k

0
j = 1
0

da
n

0
k= 0
1

disebut vektor
basis

Adalah vektor yang panjangnya 1 satuan sejajar


dengan
sumbu x1 satuan sejajar
Adalah vektor yang
panjangnya
dengan
sumbu y 1 satuan sejajar
Adalah vektor yang
panjangnya
dengan sumbu z

Operasi Antar Vektor


1. Penjumlahan
a. Penjumlahan VektorVektor
Secara
Geometri
1) Aturan
segitiga

a+ b
b
A

Next
2) Aturan jajaran
Genjang

a+ b

Penjumlahan Vektor di R2
Y
C(a+c,b+d)
v
b+ d
b

A(a,b
)

d
O
Next

v
u+

B(c,d)

v
a

X
a+ c

Perhatikan gambar di atas !


a da =
Untuk
u=
v
b
vektor
n

c
d

mak u + v =
a

a
b

c
d

a+c
b+d

Penjumlahan Vektor di R3
z
b,c
,
a
(
A
)

C(a+d,b+e,c
+f)

v
u+

u
,f
e
,
(d

B
)

Next
x
Perhatikan gambar di atas !
d
a
e mak u + v =
Untuk
u = b da v =
f a
c n
vektor

a
b +
c

d
e = a+d
f
b+e
c+f

2. Pengurangan Vektor
Perhatikan pengurangan vektor secara geometrik berikut !
v
B
u

u+( v
)
KLIK
Jika
vektor

u v

C
AB mewak u da AC mewak v maka :
n
ili
ili

AB AC =CB
u v = u +( v
)

Dan secara aljabar atau analitik


didapat
a.
u: da v Di R2 :
ac
c
c mak u v = a
Untuk
na da
=
jik u = b
v =
bd
b
d
d
a
n
a
u
da
v
b.
Di R3 :
n
Untuk
a
a
d
a
d
jik u = b da v = e mak u v = b e = db
ec f
f a
f
c n
c
a

3. Perkalian Vektor dengan Skalar

A(ka,kb
)

KLIK
ku

kb

A(a,b)
u
O

k
KLIK
a
Jika k adalah sebuah u adalah sebuah
skalar
a
a.
u di R2 didapat k:u = k b =
Untuk
a
b.
u di R3 didapat k:u = k b =
c
Untuk

vektor, maka :
k
ak
b
k
ak
bk c

Perhatikan illustrasi berikut !


z
z1

k
x1 i i
x1
x
KLIK
Vektor
posisi

P(x1,y1,z
)1k
1z
y1 y

y1 j

dapat ditulis sebagai kombinasi dari


OP = u = x1
y1
vektor basis
z1
i , j , da k yaitu : u = x i + y j + z1 k
n
1
1

Anda mungkin juga menyukai