Anda di halaman 1dari 66

Pertemuan Minggu ke-10

1. Keterdiferensialan
2. Derivatif berarah dan gradien
3. Aturan rantai
1. Keterdiferensialan

 Pada fungsi satu peubah, keterdiferensialan f di x


berarti keujudan derivatif f ’(x).

 Ini setara dengan grafik f yang mempunyai


garis singgung tak-tegak di x.

sep yang benar dari keterdiferensialan untuk suatu fungsi dua p


1. Keterdiferensialan
 Untuk memahami konsep dari keterdiferensialan suatu
fungsi dua peubah, perhatikan

Perhatikan:
- Nilai f identik dengan 0 sepanjang
dua sumbu.
- Pada sumbu y = x kecuali di (0,0)
nilainya ½ .
- fx(0,0) = fy(0,0) = 0
artinya, grafik ini tidak
mempunyai garis singgung di titik
asal.
1. Keterdiferensialan

Apa peranan derivatif untuk suatu fungsi dua peubah ?

 Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita mulai dengan


menghilangkan perbedaan antara titik (x,y) dan x,y.

 Jadi, kita tuliskan p = (x,y) = x,y dan f (p) = f (x,y).


1. Keterdiferensialan
 Ingat kembali bahwa

(1)

 Analogi kelihatannya berupa

namun, pembagian oleh vektor h tidak masuk akal.


1. Keterdiferensialan

(1)

 Kemudian, Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk


sebagai berikut:

(2)

dengan  (h)  0 pada h  0.

 Dari Persamaam 2, definisi f ’(p) dapat dijabarkan


(lihat slide selanjutnya).
1. Keterdiferensialan

Definisi
Kita katakan bahwa dapat didiferensialkan di p
(terdiferensialkan di p) jika terdapat suatu vektor q
sedemikian sehingga

dengan  (h)  0 pada h 


0.

• Jika vektor q ada, vektor q adalah unik.


• Vektor q disebut gradien f di p, yang dilambangkan
dengan .
1. Keterdiferensialan

dengan  (h)  0 pada h  0.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari definisi di atas:


1. Derivatif f ’(x) adalah bilangan, sedangkan
gradien adalah vektor.
2. Titik dalam menunjukkan hasil kali titik dari dua
vektor.
3. Definisi mempunyai arti pada sebarang dimensi.
1. Keterdiferensialan
PERHITUNGAN GRADIEN
Teorema A
Jika f fungsi dua peubah yang terdiferensialkan di p = (x,y), maka
derivatif parsial pertama dari f ada ada di p dan

Dengan cara yang sama, jika g fungsi tiga peubah dan


terdiferensialkan di p = (x, y, z), maka
1. Keterdiferensialan
PERHITUNGAN GRADIEN
Untuk menggunakan Teorema A, kita masih perlu mengetahui f dan
g dapat didiferensialkan.

Bagaimana cara mengetahui f dan g dapat didiferensialkan di p ?

Teorema B
Jika f mempunyai derivatif parsial pertama di suatu lingkungan dari
p dan jika derivatif parsial p ini kontinu di p, maka ia dapat
didiferensialkan di p.
1. Keterdiferensialan
PERHITUNGAN GRADIEN
Contoh 1:
Perlihatkan bahwa f(x,y) = x ey + x2 y terdiferensialkan di mana-
mana dan hitung gradiennya.

Penyelesaian:

Kedua fungsi ini kontinu di mana-mana, sehingga menurut Teorema


B, f terdiferensialkan di mana-mana.

Lebih lanjut, menurut Teorema A:


1. Keterdiferensialan
PERHITUNGAN GRADIEN
Contoh 2:
Untuk f(x, y, z) = x sin z + x2 y, cari

Penyelesaian:

Karena derivatif parsial semua kontinu, maka gradien ada.


Selanjutnya, derivatif parsial ini masing-masing adalah:

Jadi
1. Keterdiferensialan
ATURAN-ATURAN UNTUK GRADIEN
 Dalam banyak hal, gradien berperilaku seperti derivatif.
 Ingat kembali bahwa D yang dipandang sebagai suatu operator
adalah linear.
 Demikian juga halnya operator , yang seringkali disebut
operator del.
1. Keterdiferensialan
ATURAN-ATURAN UNTUK GRADIEN

Teorema C
adalah operator linear; yakni

(i)

(ii)

Juga, kita mempunyai aturan hasil kali

(iii)

Buktikan !
1. Keterdiferensialan
ATURAN-ATURAN UNTUK GRADIEN

Bukti
Kita buktikan tanpa
menuliskan titik p agar lebih singkat.
1. Keterdiferensialan
KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN

Teorema D
Jika f terdiferensialkan di p, maka f kontinu di p.

Bukti
Karena f terdiferensialkan di p.

Ingat kembali
1. Keterdiferensialan
KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN

Bukti
Karena f terdiferensialkan di p.

Ingat kembali

Jadi
1. Keterdiferensialan
KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN

Bukti (lanjutan)

Kedua suku yang belakangan mendekati 0 bila h  0, sehingga

Kesamaan yang terakhir ini adalah satu cara formulasi kekontinuan f


di p.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
• Perhatikan lagi fungsi dua peubah f(x,y).

• Derivatif fx(x,y) dan fy(x,y) mengukur laju perubahan dan


kemiringan garis singgung pada arah sejajar sumbu x dan y.

• Sasaran kita sekarang adalah mempelajari laju perubahan f pada


sebarang arah.

• Ini menuju derivatif berarah, yang kemudian dihubungkan


dengan gradien.

• Akan sangat menguntungkan untuk menggunakan cara penulisan


vektor.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
• Andaikan p = (x,y) dan i dan j adalah vektor-vektor satuan pada
arah x dan y positif.

• Maka dua derivatif berarah di p dapat dituliskan sebagai berikut:

• Untuk memperoleh konsep yang kita tuju, yang kita kerjakan


hanyalah menggantikan i dan j dengan suatu vektor satuan
sebarang u.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
Definisi
Untuk tiap vektor satuan u, andaikan

Limit ini, jika ia ada, disebut derivatif berarah f di p pada arah u.

Jadi, Di f(p) = fx(p) dan Dj f(p) = fy(p).


Karena p = (x,y), kita gunakan juga cara penulisan Du f(x,y).
2. Derivatif Berarah dan Gradien

Gambar di samping memberikan


taksiran geometrik dari Du f(x0,y0).

Vektor u menentukan suatu garis L di


bidang xy yang melalui (x0,y0).

Bidang yang melalui L tegak lurus


bidang xy memotong permukaan
z = f(x,y) menurut suatu kurva C.

Garis singgungnya di titik


(x0, y0, f(x0,y0)) mempunyai
Kemiringan Du f(x0,y0).
2. Derivatif Berarah dan Gradien

KAITAN DENGAN GRADIEN

Ingat kembali pengertian gradien bahwa f(p) diberikan oleh

Teorema A
Andaikan f mempunyai derivatif parsial kontinu di p. Maka f
mempunyai derivatif berarah di p pada arah vektor satuan
u = u1i + u2j dan

yakni
2. Derivatif Berarah dan Gradien

KAITAN DENGAN GRADIEN

Contoh 1:
Jika f(x,y) = 4x2 – xy + 3y2, tentukan derivatif berarah f di (2,-1) pada
arah vektor a = 4i + 3j.

Penyelesaian:

Vektor satuan u pada arah a adalah

Kemudian,
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KAITAN DENGAN GRADIEN

Contoh 1(lanjutan penyelesaian):


2. Derivatif Berarah dan Gradien
KAITAN DENGAN GRADIEN

Contoh 1(lanjutan penyelesaian):


2. Derivatif Berarah dan Gradien
KAITAN DENGAN GRADIEN

Contoh 2:
Cari derivatif berarah dari
fungsi f(x, y, z) = xy sin
z di titik (1, 2, Π/2)
pada arah vektor a = i + 2j + 2k.

Penyelesaian:
Vektor satuan u pada arah a adalah
Kemudian,
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KAITAN DENGAN GRADIEN

Contoh 2 (lanjutan penyelesaian):


2. Derivatif Berarah dan Gradien
LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM

Pertanyaan:
Untuk suatu fungsi yang diberikan f di suatu titik yang diberikan p,
pada arah mana fungsi berubah paling cepat ?

Jawab:
Pada arah dimana Duf(p) yang terbesar

dengan θ sudut antara u dan f(p).


Jadi, Du f(p) dimaksimumkan pada waktu θ = 0 dan diminimumkan
pada waktu θ = Π.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM

cepat di p pada arah gradien (dengan laju) dan berkurang secara paling cep
2. Derivatif Berarah dan Gradien
LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM
Contoh 3:
Misalkan seekor binatang kecil diketemukan pada parabolik
hiperbol z = y2 – x2 di titik (1,1,0), seperti pada di bawah. Pada arah
mana ia sebaiknya bergerak untuk panjatan yang paling curam dan
berapa kemiringan pada waktu ia memulai ?
2. Derivatif Berarah dan Gradien
LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM

Penyelesaian:

Jadi binatang kecil itu seharusnya bergerak dari (1,1,0) pada arah
-2i + 2j dengan kemiringan sebesar
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
 Kurva ketinggian dari permukaan z = f(x,y) adalah proyeksi ke
bidang xy dari kurva-kurva perpotongan permukaan dengan
bidang z = k yang sejajar bidang xy.

 Nilai fungsi di semua titik pada kurva ketinggian yang sama


adalah konstan (Gambar di bawah).
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN

 Nyatakan L, kurva ketinggian


dari f(x,y) yang melalui titik
pilihan sebarang P(x0, y0) di
wilayah daerah asal f.

 Tetapkan vektor satuan u adalah


tegak lurus terhadap L di P.

 Karena nilai f sama di semua titik


pada kurva ketinggian L,
derivatif berarahnya Du f(x0,y0),
yang berupa laju perubahan f(x,y)
pada arah u, adalah nol pada
waktu u menyinggung L.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN

 Akibatnya,

sehingga

dan juga (sudut antara u dan )


harus berupa sudut siku-siku.
2. Derivatif Berarah dan Gradien

KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN

Teorema C
Gradien f di titik P adalah tegak lurus terhadap kurva ketinggian f
yang melalui P.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 4:
Untuk paraboloid

Tentukan persamaan kurva ketinggiannya yang melalui titik P (2,1)


dan berikan sketsanya.
Tentukan vektor gradien dari paraboloid di P dan gambar gradien
dengan titik awalnya di P.

Penyelesaian:
 Kurva ketinggian dari paraboloid yang berhubungan dengan
bidang z = k, mempunyai persamaan
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

 Kurva ketinggian dari paraboloid yang berhubungan dengan


bidang z = k, mempunyai persamaan

Nilai k ?

 Untuk mencari nilai k, kita substitusikan (2,1) untuk (x,y)


2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

 Jadi, persamaan kurva ketinggian yang melalui titik P(2,1) adalah

ellips
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

Persamaan kurva
ketinggian yang melalui
titik P(2,1):

Sketsa
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

 Vektor gradiennya ?
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

Sehingga gradien di
P (2,1) adalah

Kurva ketinggian dan


gradien di P
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
• Konsep ketinggian dua peubah digeneralisasikan ke permukaan
ketinggian untuk fungsi tiga peubah.

• Jika f suatu fungsi tiga peubah, permukaan f(x, y, z) = k


dengan k konstanta

k disebut permukaan ketinggian di f.

• Di semua titik pada suatu permukaan ketinggian:


1. Nilai fungsi adalah sama
2. Vektor gradien untuk f (x, y, z) di suatu titik P(x, y, z) dalam
wilayahnya akan normal terhadap permukaan ketinggian
dari f melalui P.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN

• Dalam masalah hantaran kalor dalam benda homogen dengan


w = f(x, y, z) menyatakan suhu pada titik (x, y, z), permukaan
ketinggian f(x, y, z) = k dinamakan permukaan isoterm.

• Permukaan isoterm: permukaan yang semua titik padanya


memiliki suhu sama k.

• Pada tiap titik benda tersebut, kalor mengalir:


1. dalam arah yang berlawanan dengan gradiennya (yakni,
dalam arah penurunan terbesar pada suhu)
2. tegak lurus terhadap permukaan isoterm melalui titik itu.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN

• Jika w = f(x, y, z) memberikan potensial elektrostatik (voltase)


pada suatu titik sebarang dalam suatu medan potensial listrik,
permukaan ketinggiannya dinamakan permukaan ekuipotensial.

• Semua titik pada suatu permukaan ekuipotensial memiliki


potensial elektrostatik yang sama, dan arah arus listrik adalah
searah dengan negatif gradiennya, yaitu dalam arah penurunan
terbesar pada potensial.
2. Derivatif Berarah dan Gradien
KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN
Contoh 5:
Jika suhu pada sebarang titik dalam suatu benda homogen diberikan
sebagai

Kemana arah yang memberikan penurunan suhu terbesar di titik


(1,-1,2) ?

Penyelesaian:
Penurunan terbesar pada suhu di (1,-1,2) adalah dalam arah negatif
gradien di titik tersebut.
2. Derivatif Berarah dan

Gradien KURVA KETINGGIAN DAN


PERMUKAAN Contoh 5 (lanjutan penyelesaian):

di titik (1, -1, 2) adalah

Jadi pada titik (1, -1, 2) adalah


3. Aturan Rantai

• Aturan rantai untuk fungsi-fungsi komposit satu peubah adalah

Jika y = f (x(t)), dengan f dan x keduanya fungsi yang


terdiferensialkan, maka
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Jika z = f(x,y), dengan x dan y adalah fungsi t, maka masuk akal
menanyakan dz/dt.

ema A
an Rantai).
ikan x = x(t) dan y = y(t) terdiferensialkan di t dan andaikan
x,y) terdiferensialkan di (x(t), y(t)). Maka z = f(x(t), y(t)) terdiferensialkan di
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Bukti
Kita tirukan bukti satu peubah dari Apendiks A.1 Teorema B (Buku
Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2, Edwin J. Purcell & Dale
Varberg).

Untuk penyederhanaan cara penulisan, andaikan


3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Bukti (lanjutan)
Maka, karena f dapat didiferensialkan,

Dengan jika .
Bila kita membagi kedua ruas dengan , kita peroleh
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Bukti (lanjutan)

Sekarang

Dan yang belakang mendekati

jika
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Bukti (lanjutan)

Pada waktu , dan keduanya mendekati


0 (ingat bahwa x(t) dan y(t) kontinu, terdiferensialkan).

Ini menyimpulkan .
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Bukti (lanjutan)

Sebagai konsekuensi, pada waktu , kita peroleh

Teorema A
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Contoh 1:
Misalkan dengan dan .

Tentukan .

Penyelesaian:
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Contoh 2:
Misalkan bahwa sebuah tabung lingkaran tegak pejal dipanasi,
radiusnya bertambah pada laju 0,2 cm/jam dan tingginya bertambah
pada laju 0,5 cm/jam.
Tentukan laju pertambahan luas permukaan terhadap waktu pada saat
radius sama dengan 10 cm dan tinggi sama dengan 100 cm.

Penyelesaian:
Rumus total luas permukaan sebuah tabung
adalah

Jadi,
3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Contoh 2 (lanjutan penyelesaian):
Pada r = 10 dan h = 100,

cm2/jam

Bagaimana Teorema A diaplikaiskan untuk fungsi tiga peubah ?


3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Contoh 3:
Andaikan , dengan , ,
dan .

Tentukan dan hitung nilainya di .

Penyelesaian:

3. Aturan Rantai
VERSI PERTAMA
Contoh 3 (lanjutan penyelesaian):
Pada ,
3. Aturan Rantai
VERSI KEDUA

Teorema B
(Aturan Rantai). Misalkan x = x(s,t) dan y = y(s,t) mempunyai
derivatif pertama di (s,t) dan misalkan z = f(x,y) terdiferensialkan di
(x(s,t), y(s,t)).
Maka z = f(x(s,t), y(s,t)) mempunyai derivatif parsial pertama yang
diberikan oleh

(i)

(ii)
3. Aturan Rantai
VERSI KEDUA
Contoh 4:
Jika z = 3x2 – y2 dengan x = 2s + 7t dan y = 5st,
Tentukan z/t, dan ungkapkan ia dalam bentuk s dan t.

Penyelesaian:

Bagaimana pada fungsi tiga peubah ?


3. Aturan Rantai
VERSI KEDUA
Contoh 5:
Jika w = x2 + y2 + z2 + xy, dengan x = st
y=s–t
z=s+
2t
Tentukan w/t.

Penyelesaian:
3. Aturan Rantai
FUNGSI IMPLISIT
 Misalkan bahwa F(x,y) = 0 mendefinisikan secara implisit y
sebagai suatu fungsi x, misalnya y = g(x), tetapi fungsi g sukar
atau tidak mungkin ditentukan.
 Kita masih tetap dapat mencari dy/dx.

 Satu metode untuk melakukan ini, yakni penurunan implisit


(dibahas di Pasal 3.8).
(Buku Kalkulus dan Geometri Jilid 1 Edwin J.Purcell Dale Varberg)

 Metode lain dengan menggunakan Aturan Rantai.


3. Aturan Rantai
FUNGSI IMPLISIT
 Derivatif kedua ruas F(x,y) = 0 terhadap x dengan menggunakan
Aturan Rantai, dijelaskan sebagai berikut:

Dengan menyelesaikan dy/dx, dihasilkan rumus:


3. Aturan Rantai
FUNGSI IMPLISIT
Contoh 6:
Tentukan dy/dx jika x3 + x2y – 10y4 = 0.

Penyelesaian:
Andaikan F(x,y) = x3 + x2y -10y4.
Maka

Bandingkan dengan Contoh 3 dari Pasal 3.8


Buku Kalkulus dan Geometri Jilid 1 Edwin
J.Purcell Dale Varberg
Aplikasi pada fungsi implisit 3 variabel ?
FUNGSI IMPLISIT
3. Aturan Rantai
Jika z suatu fungsi implisit dai x dan y yang didefinisikan oleh
persamaan F(x, y, z) = 0, maka diferensial kedua ruas terhadap x
dengan mempertahankan y tetap, menghasilkan

Jika kita selesaikan untuk z/x


dan dengan mencatat bahwa y/x = 0, maka kita peroleh rumus

Perhitungan yang serupa dengan


mempertahankan x tetap dan mendiferensialkan
terhadap y, di dapat
3. Aturan Rantai
FUNGSI IMPLISIT
Contoh 7:
Jika mendefinisikan z
secara implisit sebagai suatu fungsi x dan y, tentukan z/x.

Penyelesain:
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai