6.Garis Koordinat, jaring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertikal dan garis horisontal.
Guna garis ini adalah untuk batas perhitungan koordinat. Koordinat peta dikenal ada dua jenis
yaitu koordinat grid dan koordinat geografis. Koordinat geografis merupakan koordinat dari
jarring-jaring bumi yang terdiri garis lintang untuk horizontal dan garis bujur untuk vertical.
Penulisanya biasanya denga koordinat geografis, derajat, menit dan detik (Contoh : 94o 15
114,4) biasanya disertakan L untuk Lintang dan B untuk Bujur. Koordinat grid adalah
jaring jaring koordinat lokal yang dipakai untuk acuan pengkoordinatan dalam peta. Biasanya
hanya disebutkan dengan angka saja dan dikenal dengan koordinat 8 angka atau 12 angka. Untuk
peta Indonesia ada 2 acuan pokok dalam koordinat ini yaitu dengan dikenal dengan sistem
UTM/UPS atau LCO masing masing dengan acuan 0o yang berbeda.
7.Garis Ketinggian atau biasa disebut garis kontur, Adalah garis yang menyerupai sidik jari yang
menunjukkan titik ketinggian yang sama dalam peta. Karena merupakan tanda dari ketinggian
yang sama, maka garis ini tidak akan pernah saling memotong tapi bisa bersinggungan. Lokasi
yang lebih rendah akan melingkari lokasi yang lebih tinggi, itulah ciri garis kontur. Atau bisa
juga disebutkan garis sebelah dalam adalah lebih tinggi dari garis sebelah luar. Dalam peta
interval atau jeda beda ketinggian antara garis kontur biasanya ditunjukan di dekat lokasi
legenda. Untuk peta skala 1:25000 interval konturnya biasanya adalah 12,5 meter sedangkan peta
skala 1:50000 biasanya interval konturnya adalah 25 meter. Terjemahannya adalah bila interval
kontur 25 meter, maka jarak antara garis kontur yang satu dengan yang lainnya di w:st=on
medan sebenarnya memiliki beda tinggi secara vertical 25 meter. Garis kontur dengan pola huruv
V atau runcing biasanya menunjukan sebuah jurang/sungai, dan garis kontur dengan pola U
atau berpola lengkung biasanya menunjukan sebuah punggungan dan O merupakan puncak
atau Kawah.
8.Sumber dan Tahun pembuatan peta, dari mana data dan tahun ketika peta dibuat.
9.Warna, peta menggunakan warna yang menarik dan sesuai.
10.Deklinasi, yaitu garis keterangan yang menunjukan beda Utara Peta dan Utara Magnetik
(Utara Kompas). Deklinasi ini direvisi tiap 5 tahun sekali. Kenapa ada perbedaan antara Utara
peta dan Utara sebenarnya dan Utara Magnetik. Seperti kita ketahui Utara Bumi kita ditunjukan
oleh di Kutub Utara. Sedangkan sumbu utara magnet bumi sebenarnya ada di sebuah kepulauan
di dekat dataran Green Land. Setiap tahun karena rotasi Sumbu bumi ini mengalami pergeseran
rata-rata 0,02 detik bisa ke timur dan ke barat. Jadi utara sebenarnya bisa ditentukan dari
mengkonversi antara utara magnetik dengan utara Peta. Biasanya akan dicantumkan di setiap
lembar peta.
Pemetaan Geologi Dasar
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah / wilayah /
kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang digunakan dan
menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika,
fisiografi dan potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar
dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.
Gambar notebook
6. Pakaian Lapangan
Untuk pemetaan geologi pakaian lapangan yang digunakan bisanya pakaian yang pada dasarnya
menutupi hampir seluruh bagian tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya
bahaya selama berada di lapangan, seperti sengatan serangga, gigitan hewan dan menghindari
tumbuhan tumbuhan berduri.
Gambar busana lapangan
PETA PETA GEOLOGI
Jenis jenis peta geologi, yaitu:
a. Peta pendahuluan, merupakan peta yang dibuat dengan sekala 1 : 250000 atau lebih kecil. Peta
ini dibuat dengan hanya mencantumkan unsur unsur geologi yang secara umum dijumpai di
lapangan.
b. Peta geologi regional, merupakan peta yang dibuat dengan sekala yang lebih detail lagi, yaitu
1 : 100000. Peta ini dibuat sebagai acuan atau parameter awal dalam melakukan pemetaan yang
lebih detail. Peta geologi regional mencantumkan unsur unsur geologi, penyebaran batuan dan
struktur geologi yang terpetakan secara umum.
c. Peta geologi detail, merupaka peta geologi yang dibuat dengan sekala yang lebih kecil lagi,
yaitu: 1 : 10000. Peta geologi ini merekam data geologi yang lebih detail lagi. Dalam dunia
eksplorasi tambang peta geologi detail digunakan sebagai acuan akhir dalam melakukan
eksploitasi sumberdaya alam.
d. Peta spesialis, peta ini digunakan dalam dunia pertambangan dalam merancang tambang open
pit menggunakan sekala 1 : 1000 sampai sekala 1 : 2500, perancanaan tambang geologi dengan
sekala 1 : 500 atau yan lebih besar.
PENENTUAN POSISI DI PETA
Tabel paces
2. Offset
Metode penentuan kedudukan batuan dalam peta, kemudian dilakukan pengukuran sudut bearing
terhadap dua objek yang di kenali di lapangan misalnya rumah dan pohon setelah melakukan
ploting di peta kemudian tarik garis lurus yang menghubungakan pohon dan rumah.
3. Resection
Metode penentuan posisi di peta dengan menggunakan dua parameter yang dikenali, baik itu titik
ketinggian, pemukiman dan sebagainya. Lakukan pengukuran arah pada dua parameter yang
dikenali, kemudian arah kebalikan sudut pengukuran di ploting di peta. Perpanjang arah garis,
garis perpotongan menjadi interpretasi posisi kita di lapangan.
Sumber : http://geologiterapan.blogspot.com/p/dasar-dasar-pemetaan.html#ixzz3F6uEyWcd
Read more at http://geologiterapan.blogspot.com/p/dasar-dasarpemetaan.html#IsOrzMoudGYVydXi.99