Definisi
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik
atau gigitan hewan.
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit Didalam melakukan
pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat kekerasan, pada hakekatnya
dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan jenis luka
yang terjadi, jenis kekerasan yang menyebabkan luka, dan kualifikasi luka.
seperti jalianan tambang atau jalinan ikat pinggang. Luka lecet tekan dalam
kasus penjeratan sering juga dinamakan jejas jerat, khususnya bila alat
penjerat masih tetap berada pada leher korban.
b. Di dalam kasus kecelakaan lalu lintas dimana tubuh korban terlindas oleh ban
kendaraan, maka luka lecet tekan yang terdapat pada tubuh korban seringkali
merupakan cetakan dari ban kendaraan tersebut, khususnya bila ban masih dalam
keadaan yang cukup baik, dimana kembang dari ban tersebut masih tampak jelas,
misalnya berbentuk zig-zag yang sejajar. Dengan demikian di dalam kasus tabrak lari,
informasi dari sifat-sifat luka yang terdapat pada tubuh korban sangat bermanfaat di
dalam penyidikan.
c. Dalam kasus penembakan, yaitu bila moncong senjata menempel pada tubuh
korban, akan memberikan gambaran kelainan yang khas yaitu dengan adanya jejas
laras, yang tidak lain merupakan luka lecet tekan. Bentuk dari jejas laras tersebut
dapat memberikan informasi perkiraan dari bentuk moncong senjata yang dipakai
untuk menewaskan korban.
d. Di dalam kasus penjeratan dengan tangan (manual strangulation), atau yang lebih
dikenal dengan istilah pencekikan, maka kuku jari pembunuh dapat menimbulkan
luka lecet yang berbentuk garis lengkung atau bulan sabit; dimana dari arah serta
lokasi luka tersebut dapat diperkirakan apakah pencekikan tersebut dilakukan dengan
tangan kanan, tangan kiri atau keduanya. Di dalam penafsiran perlu hati-hati
khususnya bila pada leher korban selain didapatkan luka lecet seperti tadi dijumpai
pula alat penjerat; dalam kasus seperti ini pemeriksaan arah lengkungan serta ada
tidaknya kuku-kuku yang panjang pada jari-jari korban dapat memberikan kejelasan
apakah kasus yang dihadapi itu merupakan kasus bunuh diri atau kasus pembunuhan,
setelah dicekik kemudian digantung.
e. Dalam kasus kecelakaan lalu-lintas dimana tubuh korban bersentuhan dengan
radiator, maka dapat ditemukan luka lecet tekan yang merupakan cetakan dari bentuk
radiator penabrak.
3) Petunjuk dari arah kekerasan, yang dapat diketahui dari tempat dimana kulit ari
yang terkelupas banyak terkumpul pada tepi luka; bila pengumpulan tersebut terdapat
di sebelah kanan maka arah kekerasan yang mengenai tubuh korban adalah dari arah
kiri ke kanan. Di dalam kasus-kasus pembunuhan dimana tubuh korban diseret maka
akan dijumpai pengumpulan kulit ari yang terlepas yang mendekati ke arah tangan,
bila tangan korban dipegang; dan akan mendekati ke arah kaki bila kaki korban yang
dipegang sewaktu korban diseret.
Luka robek atau luka terbuka yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul dapat
terjadi bila kekerasan yang terjadi sedemikian kuatnya hingga melampaui elastisitas
kulit atau otot, dan lebih dimungkinkan bila arah dari kekerasan tumpul tersebut
membentuk sudut dengan permukaan tubuh yang terkena benda tumpul. Dengan
demikian bila luka robek tersebut salah satu tepinya terbuka ke kanan misalnya, maka
kekerasan atau benda tumpul tersebut datang dari arah kiri; jika membuka ke depan
maka kekerasan benda tumpul datang dari arah belakang. Pelukisan yang cermat dari
luka terbuka akibat benda tumpul dengan demikian dapat sangat membantu penyidik
khususnya sewaktu dilakukannya rekonstruksi; demikian pula sewaktu dokter
dijadikan saksi di meja hakim.
Luka robek atau luka terbuka akibat kekerasan benda tumpul dapat dibedakan dengan
luka terbuka akibat kekerasan benda tajam, yaitu dari sifat-sifatnya serta hubungan
dengan jaringan sekitar luka. Luka robek mempunyai tepi yang tidak teratur, terdapat
jembatan-jembatan jaringan yang menghubungkan kedua tepi luka, akar rambut
tampak hancur atau tercabut bila kekerasannya di daerah yang berambut, di sekitar
luka robek ssring tampak adanya luka lecet atau luka memar.
Oleh karena luka pada umumnya mendatangkan rasa nyeri yang hebat dan lambat
mendatangkan kematian, maka jarang dijumpai kasus bunuh diri dengan membuat
luka terbuka dengan benda tumpul.
kemungkinan karena suatu kecelakaan; tetapi pada umumnya karena suatu peristiwa
pembunuhan atau peristiwa bunuh diri.
a. Luka iris / luka sayat (incised wound)
Adalah luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena alat
ditekan pada kulit dengan kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan sepanjang
kulit.
sedangkan LTM jarak dekat dibentuk oleh komponen anak peluru dan butir-butir
mesiu yang tidak habis terbakar. LTM jarak sangat dekat dibentuk oleh komponen
anak peluru, butir mesiu, jelaga dan panas/api. LTM tempel/kontak dibentuk oleh
seluruh komponen tersebut di atas (yang akan masuk ke saluran luka) dan jejas laras.
Saluran luka akan berwarna hitam dan jejas laras akan tampak mengelilingi luka
tembak masuk sebagai luka lecet jenis tekan, yang terjadi sebagai akibat tekanan
berbalik dari udara hasil ledakan mesiu.
Gambaran LTM jarak jauh dapat ditemukan pada korban yang tertembak pada jarak
yang dekat/sangat dekat, apabila di atas permukaan kulit terdapat penghalang
misalnya pakaian yang tebal, ikat pinggang, helm dan sebagainya sehingga
komponen-komponen butir mesiu yang tidak habis terbakar, jelaga dan api tertahan
oleh penghalang tersebut.
Pada tempat anak peluru meninggalkan tubuh korban akan ditemukan luka tembak
kleuar (LTK). LTK umumnya lebih besar dari LTM akibat terjadinya deformitas anak
peluru, bergoyangnya anak peluru dan terikutnya jaringan tulang yang pecah keluar
dari LTK.
LTK mungkin lebih kecil dari LTM dari LTM bila terjadi pada luka tembak
tempel/kontak, atau pada anak peluru yang telah kehabisan tenaga pada saat akan
keluar meninggalkan tubuh. Di sekitar LTK mungkin pula dijumpai daerah lecet bila
pada tempat keluar tersebut terdapat benda yang keras, misalnya ikat pinggang, atau
korban sedang bersandar pada dinding.7,8
Kekerasan oleh benda bersuhu dingin biasanya dialami oleh bagian tubuh yang
terbuka; seperti misalnya tangan, kaki, telinga atau hidung.
Mula-mula pada daerah tersebut akan terjadi vasokonstriksi pembuluh darah
superfisial sehingga terlihat pucat, selanjutnya akan terjadi paralise dari vasomotor
kontrol yang mengakibatkan daerah tersebut menjadi kemerahan. Pada keadaan yang
berat dapat menjadi gangren.
mencapai 10 mega Volt dengan kuat arus sekitar 100.000 A ke tanah. Luka-luka
karena sambaran petir pada hakekatnya merupakan luka-luka gabungan akibat listrik,
panas dan ledakan udara. Luka akibat panas berupa luka bakar dan luka akibat
ledakan udara berupa luka-luka yang mirip dengan akibat persentuhan dengan benda
tumpul.
Dapat terjadi kematian akibat efek arus listrik yang melumpuhkan susunan syaraf
pusat, menyebabkan fibrilasi ventrikel. Kematian juga dapat terjadi karena efek
ledakan atau efek dari gas panas yang ditimbulkannya. Pada korban mati sering
ditemukan adanya arborescent mark (percabangan pembuluh darah terlihat seperti
percabangan pohon), metalisasi benda-benda dari logam yang dipakai, magnetisasi
benda-benda dari logam yang dipakai. Pakaian korban terbakar atau robek-robek.9
perbuatan fisik yang besar atau lebih besar yang berupa kekerasan, yang akan dan
mungkin segera dilakukan/diwujudkan kemudian bilamana ancaman itu tidak
membuahkan hasil sebagaimana yang diinginkan pelaku.10
Kekerasan atau ancaman kekerasan pada pasal 285 KUHP, ditujukan terhadap wanita
itu sendiri dan bersifat sedemikian rupa sehingga tidak dimungkinkan baginya untuk
berbuat lain selain membiarkan tubuhnya untuk disetubuhi. Antara kekerasan dengan
ketidakberdayaan perempuan terdapat hubungan kausal, dan Peranan Visum Et
Repertum dalam Pembuktian Perkara Rahman Syamsuddin Al-Risalah | Volume 11
Nomor 1 Mei 2011 193
karena tidak berdaya inilah maka persetubuhan dapat terjadi. Jadi sebenarnya
terjadinya persetubuhan pada dasarnya adalah akibat dari perbuatan memaksa dengan
menggunakan kekerasan dan ancaman kekerasan tersebut. c. Mengenai wanita bukan
isterinya, disini persetubuhan dilakukan terhadap perempuan yang bukan istrinya.
Ditentukannya hal tersebut karena perbuatan bersetubuh dimaksudkan sebagai
perbuatan yang hanya dilakukan antara suami isteri dalam perkawinan.
d. Menurut M.H. Tirtamidjaja mengadakan hubungan kelamin atau bersetubuh
berati persentuhan sebelah dalam kemaluan laki-laki dan perempuan yang pada
umumnya dapat menimbulkan kehamilan, tidak perlu telah terjadi pengeluaran mani
dalam kemaluan si perempuan.11
Menurut Kedokteran Forensik, persetubuhan didefinisikan sebagai suatu peristiwa
dimana terjadi penetrasi penis ke dalam vagina, penetrasi tersebut dapat lengkap atau
tidak lengkap dan dengan atau tanpa disertai ejakulasi.12 Pada saat ini pengertian
bersetubuh diartikan bila penis telah masuk (penetrasi) ke dalam vagina.
Berdasarkan unsur-unsur tindak pidana Pemerkosaan dalam pasal 285 KUHP diatas,
Pemerkosaan tidaklah
disebut Pemerkosaan