Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Utama
Harga diri rendah.
B. Proses Terjadinya Masalah
1.Definisi
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan
hilang percaya diri, merasa gagal karena karena tidak mampu
mencapai keinginansesuai ideal diri (keliat, 1998).
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri
sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak
berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa
(Depkes RI, 2000).
Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan perasaan
tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat
diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Towsend,
1998).
2.Etiologi
Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain:
a. Faktor predisposisi (Stuard & Sudeen, 1998)
- Penolakan orang tua.
- Harapan orang tua yang tidak realistis.
- Kegagalan yang berulang kali.
- Kurang mempunyai tanggung jawab personal.
- Ketergantungan pada orang lain.
- Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi ( Stuard and Sudeen, 1998)
Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau
faktor dari luar individu (eksternal or internal sources) yang
dibagi 5 kategori.
-

Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan


frustasi yang dialami individu dalam peran atau posisi yang

diharapkan.

Terdapat

tiga

jenis

transisi

peran

yaitu

perkembangan, situasi dan sehat-sakit.


-

Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau


menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan.

Gangguan harga diri rendah dapat terjadi secara :


a. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN,
dipenjara tiba-tiba).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
- Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya: pemeriksaan fisik
yang

sembarangan,

pemasangan

alat

yang

tidak

sopan

(pencukuran pubis, pemasangan kateter, pemeriksaan perneal).


- Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
tercapai karena dirawat/ sakit/ penyakit.
- Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya
berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai
tindakan tanpa persetujuan.
b. Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,
yaitu sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir
yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan
respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien
gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa. Dalam
tinjauan life span history klien, penyebab HDR adalah kegagalan
tumbuh kembang, misalnya sering disalahkan, kurang dihargai,
tidak diberi kesempatan dan tidak diterima dalam kelompok.

3. Tanda dan gejala


a. Data subjektif: mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta
bantuan orang lain dan mengungkapkan malu dan tidak bisa
bila diajak melakukan sesuatu.
b. Data objektif: tampak ketergantungan pada orang lain, tampak
sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat
dilakukan, wajah tampak murung.
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul
pda pasien harga diri rendah adalah :
- Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai
perasaan kurang percaya diri.
- Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal
dalaam meraih sesuatu.
- Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada
dibawah orang lain.
- Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka
menyendiri dan tidak ingin bertemu orang lain.
- Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan
kemampuan yang dimiliki.
- Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu
dalam memilih sesuatu.
- Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah
disertai harapan yang suram sehingga memungkinkan untuk
-

mengakhiri kehidupan.
Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.
Ketegangan peran yang dirasakan.
Pandangan hidup fesimis.
Keluhan fisik
Penolakan terhadap kemampuan personal
Destruktif terhadap diri sendiri
Menarik diri secara social
Penyalahgunaan zat
Menarik diri dari realitas
Khawatir

4. Rentang Respon
Respon Adaptif
Respon Maladaptif

Aktualisasi
Depersonalisasi
Diri

Konsep diri

Harga Diri Rendah

Positif

Keracunan
Identitas

5. Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau ataupun
tidak mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi
sosial: menarik diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan
kepribadian

yang

tidak

fleksibel

pada

tingkah

laku

yang

maladaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.


6. Pohon Masalah
Isolasi sosial (Efek)
Gangguan Konsep diri: Harga diri rendah (Core Problem)
Gangguan citra tubuh (causa)
7. Penatalaksanaan Umum
a. Penatalaksanaan Keperawatan
Keliat ( 1999 ) menguraikan 4 cara untuk meningkatkan harga
diri yaitu :
1. Memberi kesempatan untuk berhasil
2. Menanamkan gagasan
3. Mendorong aspirasi

4. Membantu membentuk koping

b. Penatalaksanaan Medis
1. Clorpromazine (CPZ)
Indikasi

untuk

kemampuan

sindrom

menilai

psikosis

realitas,

berat

kesadaran

yaitu
diri

dalam

terganggu,

waham, halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku aneh,


tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas rutin.
Efek samping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.
2. Haloperidol (HPL)
Indikasi:

penurunan

berat

dalam

kemampuan

menilai

realitaas dalaam fungsi netral serta fungsi kehidupan seharihari. Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.
3. Trihexyphenidyl ( THP )
Indikasi: segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca
enchepalitis

dan

idiopatik.

Efek

samping:

hipersensitif

terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat, psikoneurosis dan


obstruksi saluran cerna.
c. Terapi okupasi / rehabilitasi
Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental
dengan menggunakan aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas
tersebut berupa kegiatan yang direncanakan sesuai tujuan.
d. Psikoterapi
Psikoterapi
psikoterapi

yang

suportif

dapat

dan

membantu

individual

atau

penderita
kelompok

adalah
serta

bimbingan yang praktis dengan maksud untuk mengembalikan


penderita ke masyarakat.
8. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikaji

a. Isolasi sosial: menarik diri


Data yang perlu dikaji:
DS: Ekspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata, suara pelan
dan tidak jelas.
DO: Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam
diri di kamar, banyak diam.
b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Data yang perlu dikaji:
DS: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri sendiri.
DO: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin
mengakhiri hidup.
c. Gangguan citra tubuh
Data yang perlu dikaji:
DS: Mengungkapkan tidak ingin hidup lagi, mengungkapkan
sedih karena keadaan tubuhnya, klien malu bertemu dan
berhadapan dengan orang lain, karena

keadaan tubuhnya

yang cacat.
DO: Ekspresi wajah sedih, tidak ada kontak mata ketika diajak
bicara, suara pelan dan tidak jelas, tampak menangis.

SP HARGA DIRI RENDAH


PASIEN
SP 1:

Mendiskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien


Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
Membantu klien memilih kemampuan yang akan dilatih
Melatih kemampuan yang sudah dipilih tujuan menyusun jadwal

pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian


SP 2:
Melatih klien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan
kemampuan & dilanjutkan kelatihan kemampuan lain
KELUARGA
SP 1:
Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
klien dirumah
Menjelaskan pengertian, tanda & gejala HDR
Mendemostrasikan cara merawat klien dan member kesempatan
untuk mempraktikannya

SP 2:
Melatih keluarga mempraktikan cara merawat klien HDR langsung
pada klien
SP 3:
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

Anda mungkin juga menyukai