Anda di halaman 1dari 8

d.

Panik

LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS


(KECEMASAN)

Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan


teror. Lahan persepsi sudah terganggu sehingga

LAPORAN PENDAHULUAN

individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan

ANSIETAS (KECEMASAN)

tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah


diberi pengarahan/tuntutan.

1. Definisi :

Ansietas

adalah

perasaan

takut

yang

tidak

2. Faktor Predisposisi :

menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang


disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004).

a. Biologis
1) Latar belakang genetik :

Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif)

a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen

yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau

genetik yang sedang dan dihubungkan dengan fobia

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan,

sosial dan depresi mayor

tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas

b.Sensitivitas laktat

(RTA), kepribadian masih

c. Kembar monozigot 5 x > dizigot

mengalami

keretakan

tetap utuh (tidak

kepribadian/splitting

of

d.

personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih

Sindrom

dalam batas-batas normal (Hawari, 2002).

Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak

13

terkait

dengan

gangguan panik, sakit kepala berat, hipotiroid


2) Status nutrisi :
a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal

nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan


sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut.

kromosom

(overweight)
3)

Takut merupakan penilaian intelektual terhadap

Kondisi kesehatan secara umum : memiliki riwayat


penyakit fisik

sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah

a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)

respons emosional terhadap penilaian tersebut

b.Riwayat gangguan pada paru-paru : (seperti ada pada

Klasifikasi ansietas adalah :

penyakit paru obstruksif kronik, oedema paru,

a. Ansietas ringan

sumbatan jalan nafas, asma, embolus)

Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan

c. Riwayat gangguan jantung (Penyakit jantung bawaan

sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi

atau demam rhematik, riwayat serangan jantung, dan

waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.

hipertensi, kondisi arteriosclerosis)

Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan

d.

Riwayat penyakit endokrin (Hipertiroid,

pertumbuhan serta kreativitas.

hipoglikemi,

b. Ansietas sedang

menopause)

Memungkinkan

seseorang

untuk

hipotiroid,

premenstrual

sindrom,

memusatkan

e. Riwayat penyakit neurologis (Epilepsi, Huntingtons

perhatian pada hal penting dan mengesampingkan

disease, Multiple Sclerosis, Organic Brain Syndrome)

yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian

f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus

yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang


lebih terarah.
c. Ansietas berat
Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi
seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan
perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan hal
lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.

Peptik, CH
g.Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela,
Eskoriasis
h.Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan
Amputasi,
i. Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid,
Infertil,

j. Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilis

- ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi,

k.Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom

penampilan dan potensi yang dimiliki

Steven Johnson

b) Identitas diri

4) Riwayat penggunaan zat

- kerancuan identitas

a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein,


kokain, halusinogen

termasuk

c) Peran

phenchiclidine,

- konflik peran

steroid dan simpatomimetik


5)

- peran ganda

Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-

- ketidak mampuan menjalankan peran

hipnotik
6) Sensitivitas biologi :

- tuntutan peran tidak sesuai usia


d) Ideal diri

a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik,

- ideal diri tidak realistis

talamus, korteks frontal.

- ideal diri terlalu rendah

b.Sistem neurokimia: GABA (Gama Amino Butiric

- ambisius

Acid) defisiensi relatif atau ketidakseimbangan

e) Harga diri

GABA, Norepinephrin: terlalu aktif atau kurang aktif


di bagian otak yang berkaitan dengan ansietas,

- harga diri rendah situasional


8). Motivasi

Serotonin: kekurangan atau ketidakseimbangan


7) Paparan terhadap racun

- motivasi rendah
9) Pertahanan psikologis

b. Psikologis

) Intelegensia

- self kontrol (kadang tidak mampu menahan diri


terhadap dorongan yang kurang positif)

Retardasi mental ringan IQ 50-70

- menurut pandangan Psikoanalitik, ansietas

Retardasi mental sedang IQ 35-50

adalah konflik emosional yang terjadi antara dua

Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian

elemen kepribadian, id dan super ego

dan keputusan
Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

c. Sosial Budaya
1) Usia : remaja, dewasa awal
2) Gender : wanita : pria = 2 : 1

3) Kepribadian

3) Pendidikan : kurang/ rendah

ambang,histrionik,narsisistik,menghindar,dependen,o

4) Pendapatan : kurang/ rendah

bsesif kompulsif/ kepribadian pencemas

5)

4) Pengalaman masa lalu

tidak mandiri dalam ekonomi, beban kerja yang

Pengalaman yang tidak menyenangkan :

terlalu tinggi

- di keluarga : masa kecil yang kacau, berpisah


dengan orang tua
pada usia awal/ dini, proses imitasi dan
identifikasi diri terhadap kedua orang tua
- di tempat kerja : mutasi, PHK, pensiun, turun
jabatan, konflik di tempat kerja
- di sekolah : tinggal kelas, tidak lulus, sering
pindah sekolah
- di masyarakat

6)

Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan,

Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari

autokritas keluarga
7)

Latar

belakang

budaya

budaya

yang

individualis, nilai budaya yang bertentangan dengan


nilai kesehatan dan nilai dirinya
8)

Agama dan keyakinan : semua agama, kurang

mengamalkan

ajaran

agama

dan

keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama


yang buruk

Riwayat pasca trauma yang buruk (pengalaman

9)

berperang, perkosaan, kecelakaan yang serius,

politik, post power syndrome

deprivasi atau penyiksaan yang buruk)

Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai

10) Pengalaman sosial : adanya perasaan takut

proses

terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan

Trakeostomi

interpersonal, berpisah dengan orang yang dicintai,

3) Moral

pengobatan

ICU,

NGT,

ETT,

kehilangan orang yang dicintai, lingkungan sosial

Konflikdengan norma atau peraturan di

yang rawan bencana, kriminalitas, kadang tidak

masyarakat, tempat kerja Pelanggaran norma dan

mampu berhubungan secara intim dengan lawan jenis

nilai di masyarakat Terlibat masalah hukum

11) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial

4)

12) Keluarga : proses imitasi dan identifikasi diri

menghindar,

terhadap kedua orang tua

kepribadian pencemas

Kepribadian ambang, histrionik, narsisistik,


dependen,

obsesif

kompulsif/

5) Pengalaman yang tidak menyenangkan : (korban


perkosaan, kehilangan pekerjaan/ pensiun, kehilangan
3. Faktor Presipitasi
a. Nature

sesuatu/ orang yang dicintai, saksi kejadian

Faktor-faktor biologis;

traumatis, ketegangan peran, kekerasan, penculikan,

1)

perampokan,

Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau

lebih dari BB ideal (overweight)

perselingkuhan)

2) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit

6)

kehamilan

Gambaran diri:

fungsi tubuh)

- tidak menyukai tubuhnya

3) Sensitivitas biologi :

- merasa tidak sempurna

talamus, korteks frontal

luar

- ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi,


penampilan dan

sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric

potensi yang dimiliki

Acid), norepinephrIn, serotonin

Identitas diri

4) Paparan terhadap racun

- kerancuan identitas

Faktor-faktor psikologis

Peran

1) Intelegensia

- konflik peran

Retardasi mental ringan IQ 50-70

- peran ganda

Retardasi mental sedang IQ 35-50

- ketidak mampuan menjalankan peran

Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian

- tuntutan peran tidak sesuai usia

dan keputusan

Ideal diri

Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

- ideal diri tidak realistis

2) Kemampuan verbal
adanya

gangguan

- ideal diri terlalu rendah


sensori

penglihatan

dan

pendengaran:
-buta -tuli
adanya kerusakan area motorik bicara :
-pelo - gagap
adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga
dan teman :
perbedaan budaya,
lokasi tempat tinggal yang terisolasi

nikah,

Konsep diri

fisik (kehilangan salah satu bgn tubuh, kehilangan

secara anatomi : gangguan pada sistem limbik,

di

- ambisius
Harga diri
- harga diri rendah situasional
7) Motivasi
- motivasi rendah
8). Pertahanan psikologis
- self kontrol
Faktor sosial budaya
1) Usia : remaja, dewasa awal
2) Gender : wanita : pria = 2 : 1

3) Pendidikan : kurang/ rendah

4)

Kesalahan dalam menilai

4) Pendapatan : kurang/ rendah

5)

Preokupasi

5)

6)

Bloking

beban kerja yang terlalu tinggi

7)

Penurunan lapangan pandang

6) Status sosial : menengah ke bawah

8)

Berkurangnya kreativitas

9)

Produktivitas menurun

individualis

10)

Bingung

8)

11)

Sangat waspadai

mengamalkan ajaran agama

12)

Berkurangnya objektivitas

9) dan keyakinannya

13)

Takut kehilangan kontrol

10) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai

14)

Takut bayangan visual

politik, post power syndrome

15)

Takut akan terluka atau kematian

11) Pengalaman sosial : berpisah dengan orang yang

16)

Kesadaran diri meningkat

dicintai, kehilangan orang

17)

Mimpi buruk

Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan,

7)

Latar

belakang

budaya

budaya

yang

Agama dan keyakinan : semua agama, kurang

yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan


kriminalitas, bencana
alam, peperangan/ konflik, kecelakaan)

b. Afektif
1. Mudah terganggu

12) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial,

2. Tidak sabar

gagal membentuk keluarga baru, belum menikah

3. Gelisah

b. Origin

4. Tegang

Internal:

5. Nervous

1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan

6. Takut

orang lain

7. Alarm

Eksternal

8. Frustasi

1) Kurang dukungan kelompok/ peer group

9. Teror

2) Kurang dukungan keluarga

10. Gugup

2) Kurang dukungan masyarakat

11.Gelisah

c. Timing

12. Merasa bersalah

1) Stres terjadi dalam waktu dekat

16. Pemalu

2) Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama

17. Frustasi

3)

Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus

menerus

c. Fisiologik

d. Number

Cardiovaskuler

1) Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang

1.Palpitasi

ada selama usia tumbang)

2. Jantung berdebar

2)

3. TD meningkat

Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat

berat

4. Rasa mau pingsan


5. Pingsan

4. Penilaian stressor
a. Kognitif

6. TD menurun
7. Denyut nadi menurun

1)

Kerusakan perhatian

Pernafasan

2)

Kurang konsentrasi

1. Nafas cepat

3)

Pelupa

2. Nafas pendek

3. Tekanan pada dada

d. Behavioral

4. Nafas dangkal

1.Gelisah

5. Pembengkakan pada tenggorok

2.Ketegangan fisik

6. Sensasi tercekik

3.Tremor

7. Terengah-engah

4. Gugup

Neuromuskular

5. Bicara cepat

1.Refleks meningkat

6. Kurang koordinasi

2.Reaksi kejutan

7.Cenderung mendapat cedera

3.Mata berkedip-kedip

8. Menarik diri dari hubungan interpersonal

4.Insomnia

9. Menghalangi

5.Tremor

10. Melarikan diri dari masalah

6.Rigiditas

11. Menghindar

7.Gelisah

12. Hiperventilasi

8.Wajah tegang

e. Respon Sosial

Gastrointestinal

1. Kadang kadang menghindari kontak sosial/

1. Kehilangan nafsu makan

aktivitas sosial

2. Menolak makanan
3. Rasa tidak nyaman pada abdomen

menurun
2. Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan

4. Mual
5. Rasa terbakar di perut

5. Sumber Koping

6. Diare

a. Personal ability

7. Perut melilit

1) Kurang komunikatif

Traktus Urinarius

2)

1. Tidak dapat menahan kencing

3) Kurang memiliki kecerdasan dan bakat tertentu

2. Sering berkemih

4) Mengalami gangguan fisik

Reproduksi

5) Perawatan diri yang kurang baik

1. Tidak datang bulan (amenore)

6) Tidak kreatif

2. Darah haid berlebihan


3. Darah haid amat sedikit

b. Sosial Support
1)

4. Masa haid berkepanjangan


5. Masa haid amat pendek

Hubungan yang kurang baik antar : indiv,


keluarga , kelp dan masyarakat

2)

6. Haid beberapa kali dalam sebulan


7. Menjadi dingin

Hubungan interpersonal yang kurang baik

Kurang

terlibat

dalam

organisasi

sosial/

kelompok sebaya
3) Ada konflik nlai budaya

8. Ejakulasi dini

c. Material Assets

Integumen

1) Kurang memilki penghasilan secara individu.

1. Wajah kemerahan

2) 2. Sulit mendapat pelayanan kesehatan

2. Berkeringat setempat (telapak tangan)

3) 3. Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi

3. Gatal
4. Rasa panas dan dingin pada kulit
5. Wajah pucat
6. Berkeringat seluruh tubuh

d. Positive beliefs
1)

Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang


positif

2) 2. Kurang memiliki motivasi


3) 3. Kurang berorientasi kesehatan pada

4) pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan


)

a.

bantu

pasien

untuk

mengidentifikasi

dan

menguraikan perasaannya

6. Mekanisme koping

b.

Konstruktif

bantu

pasien

menjelaskan

situasi

yang

menimbulkan ansietas

Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan.

c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas

Individu menerimanya sebagai suatu pilihan untuk

d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

pemecahan masalah. Seperti : negosiasi/ kompromi,

3.

meminta

meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

saran,

perbandingan

yang

positif,

penggantian rewards

Ajarkan

pasien

teknik

relaksasi

untuk

a. pengalihan situasi

Destruktif
Menghindari

kecemasan

tanpa

menyelesaikan

masalah atau konflik tsb. Seperti denial, supresi atau


proyeksi, menyerang, menarik diri

b. latihan relaksasi
1) Tarik nafas dalam
2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

INTERVENSI PADA KLIEN ANSIETAS

c. teknik 5 jari
4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap

Intervensi Generalis

kali ansietas muncul

Individu
Tujuan :

Keluarga

1. Pasien mampu mengenal ansietas

Tujuan :

2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik

1. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada

relaksasi

anggota keluarganya

3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan

2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya

teknik relaksasi untuk mengatasi

masalah ansietas

Ansietas

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang


mengalami ansietas

Tindakan keperawatan

4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat

1. Bina hubungan saling percaya

pasien dengan ansietas

Dalam membina hubungan saling percaya perlu

5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang

dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan

mengalami ansietas

nyaman saat berinteraksi.

Tindakan keperawatan

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina

1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga

hubungan saling percaya adalah :

dalam merawat pasien


2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta

a. mengucapkan salam terapeutik


b. berjabat tangan

tanda dan gejala


3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari
ansietas

c. menjelaskan tujuan interaksi

4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas


dengan cara mengajarkan teknik

d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat


setiap kali bertemu pasien
2. Bantu pasien mengenal ansietas

relaksasi
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang
perlu dirujuk dan bagaimana
merujuk pasien

6. Terapi Aktivitas Kelompok

d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat


setiap kali bertemu pasien

Intervensi Spesialis
1. Terapi individu : Deep Breathing, Relaksasi
Progresif, Meditasi, Visualisasi,
keluarga

a.

bantu

pasien

untuk

mengidentifikasi

dan

menguraikan perasaannya

Penghentian Pikiran
2. Terapi

2. Bantu pasien mengenal ansietas

: Triangle Terapi, Terapi

b.

bantu

pasien

menjelaskan

situasi

yang

menimbulkan ansietas

Komunikasi
3. Terapi kelompok : Logoterapi, Terapi Supportif
4. Terapi komunitas : Psikoedukasi

c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas


d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
3.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
PADA KLIEN ANSIETAS

Ajarkan

perut kanan bagian bawah. Ny. A merasa gelisah,

relaksasi

untuk

a. pengalihan situasi
b. latihan relaksasi
1) Tarik nafas dalam
2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

1. Kondisi Klien
untuk pertama kalinya dengan keluhan nyeri pada

teknik

meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

A. Proses Keperawatan
Ny. A (30 tahun), bekerja, dirawat di Rumah Sakit B

pasien

c. teknik 5 jari
4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap
kali ansietas muncul

cemas, tidak bisa tidur karena baru pertama kalinya


dirawat di Rumah Sakit
2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
3. Tujuan :
1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik
relaksasi
4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan
teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
4. Tindakan keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah :

B. Proses pelaksanaan tindakan


Orientasi :
Selamat Pagi Mbak, perkenalkan nama saya
Indrisari Christin, panggil saja saya Suster Indri, saya
perawat yang akan merawat mbak selama di rumah
sakit ini, saya akan datang setiap hari dari jam 8 pagi
sampai jam 3 sore, Apa betul ini mbak LS ? Mbak
lebih suka dipanggil siapa?
Tujuan saya merawat mbak untuk membantu
mengatasi masalah yang mbak rasakan
Bagaimana perasaan Mbak L pagi ini?
O, jadi Mbak L semalam tidak bisa tidur?
Baiklah, mbak, bagaimana kalau sekarang kita
berbincang-bincang tentang perasaan yang Mbak
rasakan?
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30
menit?
Kita berbincang-bincang disini saja ya mbak, di

a. mengucapkan salam terapeutik


b. berjabat tangan
c. menjelaskan tujuan interaksi

ruangan Mbak?
Kerja
Coba Mbak ceritakan apa yang mbak rasakan?

Oh, jadi Mbak merasa gelisah, cemas karena harus

Mbak silakan duduk dengan posisi seperti saya.

dirawat di RS?

Pertama-tama, mbak tarik nafas dalam perlahan-

Apakah sebelumnya Mbak pernah mengalami sakit

lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga

sehingga perlu dirawat di RS?

setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut

Jadi Mbak baru pertama kali dirawat di RS ?

dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang

Selama ini, bila Mbak punya masalah yang

coba mbak praktikkan. Wah bagus sekali, mbak

mengganggu, apa yang Mbak lakukan?

sudah mampu melakukannya. Mbak bisa melakukan

Jadi kalau Mbak punya masalah, Mbak akan

latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai mbak

memikirkan terus masalah itu sehingga Mbak merasa

merasa relaks atau santai

gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?


Apakah sebelumnya Mbak pernah mengalami

Terminasi

masalah yang Mbak anggap cukup berat?

Bagaimana perasaan mbak setelah kita ngobrol

Apakah Mbak mampu menyelesaikan masalah

tentang masalah yang mbak rasakan dan latihan

tersebut?

relaksasi?

Wah, baik sekali, berarti dulu Mbak pernah mampu

Bagus sekali, jam berapa mbak akan berlatih lagi

menyelesaikan masalah yang cukup berat, saya yakin

melakukan cara ini? Mari, kita masukkan dalam

sekali

jadual harian mbak. Jadi, setiap mbak merasa cemas,

Mbak

sekarang

juga

akan

mampu

menyelesaikan kecemasan yang Mbak rasakan

mbak bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa

Baiklah Mbak, bagaimana kalau sekarang kita coba

melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.

latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini

Latihan relaksasi ini hanya salah satu cara yang bisa

merupakan salah satu cara yang cukup mampu untuk

digunakan

mengurangi

rasakan.

ketegangan, masih ada cara lain dengan latihan

Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan

mengerutkan dan mengendurkan otot, bagaimana

lakukan, mbak perhatikan saya, lalu mbak bisa

kalau kita latihan cara yang kedua ini besok pagi,

mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai

seperti biasa jam 10 pagi di ruangan ini? Selamat

ya mbak.

pagi, Mbak.

kecemasan

yang

mbak

untuk

mengatasi

kecemasan

atau

Anda mungkin juga menyukai