Kapasitas Waduk
Kapasitas Waduk
TUGAS AKHIR
ANALISIS ROUTING ALIRAN MELALUI RESERVOIR
STUDI KASUS WADUK KEDUNG OMBO
Oleh :
J. ADITYO
IRVIANY P.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
DAFTAR ISI
Perpustakaan Unika
Hal
HALAMAN JUDUL .
ii
KARTU ASISTENSI .
iii
xii
DAFTAR LAMPIRAN .
xiii
II
PENDAHULUAN ...........
1.1
1.2
Permasalahan .........................................
1.3
1.4
1.5
2.1
Bendungan .............................................
2.2
Tampungan ............................................
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.3
2.4
2.5
10
2.6
12
...
2.6.1
2.6.2
14
2.7
2.8
vii
16
Perpustakaan Unika
2.9
17
III
IV
2.10.1
20
2.10.2
22
27
3.1
27
3.2
29
PEMBAHASAN .............................................
31
4.1
31
4.2
31
4.2.1
32
4.2.2
33
38
4.3.1
39
4.3.2
46
52
4.4.1
52
4.4.2
53
4.4.3
62
4.4.4
63
4.4.5
...
66
4.4.6
...
68
KESIMPULAN ....
78
4.3
4.4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Perpustakaan Unika
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Tampungan
Bawaan
...
dan ...
Dilayani
Sesuai
Tampungan
dengan
Fluktuasi
Musiman
Gambar 2.2
Gambar 2.3
11
Gambar 2.4
Hidrograf
13
Gambar 2.5
Siklus Hidrologi
15
Gambar 2.6
19
Gambar 2.7
20
Gambar 2.8
24
Gambar 2.9
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Karakteristik
Daerah
52
Aliran 53
56
Gambar 4.5
57
Gambar 4.6
59
Perpustakaan Unika
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
PMF 72
Hasil Routing
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Penurunan
Puncak ...
77
Gambar 4.13
dengan
50m,60m,
Lebar
dan
DAFTAR NOTASI
Perpustakaan Unika
Qp
JN
Tr
= Panjang Sungai ( km )
Tb
SN
RUA
SF
SIM
WF
indeks =
DPS
SN
Qb
DPS
Tp
Tg
Ro
Qmax
Qinflow
Perpustakaan Unika
Qoutflow =
Cd
Hd
DAFTAR TABEL
Perpustakaan Unika
hal
Tabel 2.1
Data
Teknis
Waduk
dan .
10
Pembagian
Luas
Daerah ... 33
... 34
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Curah
Hujan
Stasiun
Maksimum ... 36
Nglangon,
Wolo,
dari
Polygon
Theissen
Tabel 4.8
Pearson
HUjan
III
Stasiun
Nglangon,
Wolo,
Tabel 4.10
Perpustakaan Unika
Tabel 4.11
Hujan
Nglangon,
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Uji
Chi-Kuadrat
untuk ... 47
Distribusi Gumbel
Tabel 4.15
Uji
Chi-Kuadrat
untuk ... 47
Uji
Chi-Kuadrat
untuk ... 48
Distribusi Normal
Tabel 4.17
Uji
Chi-Kuadrat
untuk ... 49
Rekapitulasi
Hasil ... 51
Perhitungan
Curah
Hujan
Rancangan
Stasiun
hujan
Nglangon,
Wolo,
... 57
Tabel 4.20
HSS NAKAYASU
... 61
(Hujan 1mm)
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Perpustakaan Unika
Tabel 4.23
Rekap
Hasil
Penelusuran
Perhitungnan ... 68
Banjir
Waduk
Kedung Ombo
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
Perpustakaan Unika
1.2.Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana cara mengendalikan banjir
yang terjadi pada saat musim penghujan dan pada saat musim kemarau tidak
mengalami kekeringan.
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah analisa routing aliran sehingga
mengetahui efektifitas fungsi waduk sebagai bangunan pengendali banjir.
luasnya
permasalahan,
keterbatasan
kemampuan,
dan
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
3
Perpustakaan Unika
Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang sistematika penyusunannya
adalah sebagai berikut:
Bab I
Bab II
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
Perpustakaan Unika
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
5
Perpustakaan Unika
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Bendungan
Bendungan adalah sebuah bangunan air yang berfungsi sebagai penangkap air
dan menyimpannya di musim penghujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah
besar, berbeda dengan fungsi sebuah bendung yang tidak dapat menyimpan air
melainkan hanya untuk meninggikan muka air sungai. Dalam perencanaan waduk
dibutuhkan penelitian ataupun survey awal secara cermat dan teliti dari fungsi dan
efek yang ditimbulkan dari pembangunan waduk. Dalam perancangan waduk
tidaklah mudah karena badan dari waduk tidak boleh ada celah sedikitpun.
Fungsi utama sebuah bendungan adalah untuk menstabilkan atau menciptakan
pemerataan aliran sungai baik dengan cara menampung persediaan air sungai
yang berubah sepanjang tahun maupun dengan melepas air tampungan itu secara
terprogram melalui saluran air yang dibuat khusus didalam tubuh bendungan
sesuai kebutuhan.
Berdasarkan tujuan pembangunan bendungan dibagi menjadi 2 macam yaitu
1. Bendungan tunggal guna (single purpose), khusus untuk satu manfaat
misalnya waduk untuk irigasi, PLTA, pengendali banjir.
2. Bendungan multiguna (multi purpose), adalah satu waduk dapat memenuhi
berbagai keperluan sekaligus antara lain keperluan : irigasi, PLTA,
rekreasi, air minum, perikanan.
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
6
Perpustakaan Unika
2.2 Tampungan
2.2.1. Tampungan aktif
Tampungan aktif dari reservoir adalah air yang tersimpan diatas batas offtake
terendah. Jadi ini sama dengan volume total air yang tersimpan dikurangi volume
dead storage ( volume dibawah batas offtake ).
2.2.2. Tampungan tahunan
Beberapa reservoir yang kecil terisi lebih dan melimpah rata-rata beberapa
kali dalam setahun. Reservoir ini dibangun untuk menyediakan air melebihi
periode aliran yang hanya satu atau dua bulan dari aliran rendah. Perkiraan
tampungan yang diperlukan adalah dengan analisis tampungan dalam satu tahun.
2.2.3. Tampungan bawaan
Dimana reservoir kelebihan isi dan melimpah rata-rata hanya beberapa
tahun, air yang tersimpan pada akhir satu tahun terbawa ke tahun selanjutnya
dinamakan tampungan bawaan. Dengan kata lain tampungan musiman tergantung
fluktuasi masukan dan keluaran dalam satu tahun. Di dalam prosedur
penggunaannya hanya data tahunan. Akibat musiman tidak diperhitungkan.
Prosedur seperti ini dikenal sebagai prosedur bawaan. Perbedan antara tampungan
tahunan dan tampungan bawaan dapat dilihat dalam gambar 2.1.
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
7
Perpustakaan Unika
penuh
kandungan
reservoir
tampungan bawaan
tampungan musiman
kosong
n
waktu (bulanan)
n+2
Gambar 2.1. Tampungan bawaan dan tampungan tahunan dimana terlihat peningkatan
kebutuhan yang dilayani tampungan sesuai dengan fluktuasi musiman.
(Sumber : Kumpulan Mata Kuliah Operasi Waduk)
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
8
Perpustakaan Unika
72
= 6 juta mper tahun
1994 1982
9
Perpustakaan Unika
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
10
Perpustakaan Unika
Kondisi
WADUK
Luas
Elevasi
Genangan
(m)
(ha)
m.a. banjir
95
4,950.00
986
m.a. normal
90
4,600.00
723
m.a. minimum
64.5
1,000.00
88.4
BENDUNGAN
Tipe Bendungan
1,600.00
12
96
3
6.2
beton tanpa pintu, yang mempunyai panjang mercu 40.00 m. Menghitung debit
yang melalui spillway menggunakan rumus :
Q
= CLH
1 .5
(2.1)
Keterangan :
Q
= Debit ( m 3 / det )
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
11
Perpustakaan Unika
12
Perpustakaan Unika
13
Perpustakaan Unika
I O = ds atau
dt
S = I O dengan s = I t Qt ........(2.2)
Keterangan :
I
= Inflow,
= Outflow,
ds/dt, S
= Perubahan tampungan,
Q + Q2
I + I2
Sehingga : 1
t + 1
t = S 2 S1 ..........................(2.3)
2
2
Dari persamaan (2.3) maka akan didapatkan nilai :
= I1 + I
2 S 2
2 S1
....................(2.4)
+
t
t
14
Perpustakaan Unika
antara
persamaan/kurva
debit
keluaran
(Q)
dengan
ketinggian (H)
3. Hubungan antara persamaan/kurva volume tampungan (S) dengan debit
keluaran (Q)
4. Hidrograf aliran masuk, I=I (t )
5. Nilai awal (t=0) Untuk tampungan (S), aliran masuk (I) dan debit keluaran
(Q)
2.7 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara yang kemudian jatuh ke
permukaan tanah yang berupa air hujan dan akhirnya kembali mengalir ke laut
lagi. Air tersebut juga akan tertahan (sementara) di sungai, danau, waduk dan
dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia ataupun mahkluk
lainnya. Dalam daur hidrologi, energi matahari menyebabkan terjadinya proses
evaporasi di laut atau badan-badan air lainnya. Uap air tersebut akan terbawa oleh
angin melintasin daratan yang bergunung maupun datar. Dan apabila keadaan
atmosfer memungkinkan, sebagian uap air tersebut akan turun menjadi hujan.
Air hujan yang mencapai permukaan tanah sebagian akan masuk ke dalam
tanah (infiltration). Sedangkan air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah akan
tertampung sementara
15
Perpustakaan Unika
sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang
selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air
tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang masuk ke dalam tanah akan bergerak
secara lateral (horisontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi
ke permukaan tanah dan akhirnya mengalir ke sungai. Sedangkan air hujan yang
masuk ke dalam tanah akan bergerak vertikal ke tanah yang lebih dalam menjadi
bagian dari tanah (gound water). Air tanah tersebut terutama pada musim kemarau
akan mengalir pelan-pelan ke sungai, danau atau penampungan air alamiah
lainnya. Siklus hidrologi secara skematik seperti gambar 2.5 berikut :
2
3
1
5
6
Keterangan :
1. Evaporasi
2. Awan dan uap air di udara
3. Hujan
4. Infiltrasi
5. Limpasan permukaan
6. Perkulasi
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
16
Perpustakaan Unika
Menurut Sri Br. Harto (1993), ada beberapan pengertian tentang DAS dan
beberapa yang terkait di dalamnya, antara lain :
1. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu daerah tertentu yang bentuk
dan sifatnya sedemikian rupa, sehingga merupakan kesatuan dengan
sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut, dalam
fungsinya untuk menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber
air lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui sungai utama;
2. Sub DAS
Sub DAS adalah bagian DAS yang menerima air hujan dan
mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama;
3. Pengelolaan DAS
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan
hubungan timbal balik antara sumber daya alam dengan manusia di dalam
DAS dan segala aktivitasnya. Ini bertujuan untuk membina kelestarian dan
keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumber daya alam
bagi manusia secara berkelanjutan;
4. Wilayah Sungai atau Wilayah DAS
Wilayah Sungai atau Wilayah DAS adalah suatu wilayah yang terdiri
dari dua atau lebih DAS yang secara geografi berdekatan dan karakteritik
yang sama serta secara fisik teknis layak digabungkan sebagai unit
perencanaan dalam rangka penyusunan rencana maupun pengelolaannya;
5. Tata Air DAS
Tata Air DAS adalah hubungan kesatuan individual unsur-unsur
hidrologis yang meliputi hujan, aliran permukaan dan aliran sungai,
peresapan, aliran air dan evapotranspirasi dan unsur yang lain.
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
17
Perpustakaan Unika
1 n
R = R1
n i =1
..................................(2.5)
Keterangan :
R
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
18
Perpustakaan Unika
R=
A xR
A
i
........................................(2.6)
Keterangan :
R
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
19
Perpustakaan Unika
2
A2
1
A3
A4
A1
4
A7
A5
A6
A
A
A1
A
( R1 + R2 ) + 2 ( R2 + R3 ) + 3 ( R3 + R4 ) + N 1 ( R N + R N +1 )
2
2
2
......(2.7)
R= 2
Atotal
Keterangan :
R
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
20
Perpustakaan Unika
57 mm
A4
10 mm
A2
A3
45 mm
A5
A1
A6
mm
40
mm
65
d0 =
51 mm
d0 =
mm
30
36 mm
d0 =
20
d0
mm
=1
0m
m
20 mm
2.10
2.10.1
Metode Perhitungan
Perhitungan Hujan Rancangan
Methode Normal
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
21
Perpustakaan Unika
(Ef
X =
Of )
Ef
Keterangan :
X
= harga Chi-kuadrat
Ef
= frekuensi (banyaknya pengamatan) yang diharapkan, sesuai
pembagian kelas
Of
= frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama
Nilai X yang didapatkan haus lebih kecil dari harga Xcr ( harga ChiKuadrat kritik). Setelah didapat harga Chi-Kuadrat perlu dihitung
Derajat Kebebasan (DK). Secara umum perhitungan Derajat
Kebebasan sebagai berikut :
DK = K (P + 1)
Keterangan :
DK = derajat kebebasan (number of degree of freedom)
K
= banyak kelas
P
= banyaknya suatu keterikatan (constrain) atau sama dengan
banyaknya parameter, untuk sebaran Chi-Kuadrat = 2
Dari hasil perhitungan Uji Chi Kuadrat dapat ditentukan methode
distribusi frekuensi yang paling sesuai dari keempat methode yang ada
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
22
Perpustakaan Unika
dengan memilih nilai dari hasil perhitungan Uji Chi Kuadrat yang
paling kecil. Pada Tugas Akhir kami mengunakan distribusi normal.
(Sumber : Hidrologi Terapan Edisi 3, Dr. Ir. Sri Harto)
2.10.2 Perhitungan Banjir Rancangan
Oleh karena data yang tersedia berupa data hujan harian maksimum
maka perhitungan debit banjir berdasarkan data yang tersedia. Methode
perhitungan debit banjir rancangan sebagai berikut :
1. Methode Hidrograf Gama 1
2. Methode Nakayasu
Untuk mendapatkan debit banjir rancangan yang akan digunakan sebagai
dasar perhitungan selanjutnya, maka hasil perhitungan dengan 2 (dua)
methode diatas akan dibandingkan dengan debit banjir puncak ( PMF )
dan (1/2) PMF untuk menjamin keamanan bendungan dari bahaya
terjadinya limpasan ditubuh bendungan.
23
Perpustakaan Unika
Keterangan :
Qp
=
JN
=
Tr
=
Keterangan :
Tb
=
Tr
=
S
=
SN
=
RUA
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
24
Perpustakaan Unika
Qp
Tr
t (jam)
Tb
Gambar 2.8 Bentuk grafis HSS GAMA I
25
Perpustakaan Unika
DPS
= Luas DPS ( km )
0,8Tr Tg
Qmax
Tp
T0,3
1,5 T0,3
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
26
Perpustakaan Unika
Tp
Tg + 0,8 Tr .(2.13)
Qmax
Keterangan :
Tp
=
Tg
=
Tr
=
A
=
Ro
=
L
=
=
Tg
=
Tg
T0,3
* Tg
Bentuk Grafik :
0 < t < Tp
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
27
Perpustakaan Unika
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Uraian Umum
Di dalam pembuatan tugas akhir, langkah-langkah yang dikerjakan antara
lain: Mulai, yaitu dengan berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai
materi yang akan diambil. Mengumpulkan data, yaitu dengan mencari data yang
menjadi daerah penelitian. Data yang digunakan berupa data hujan harian
maksimum dari stasiun stasiun yang ada di Waduk Kedungombo. Sebelumnya
harus terlebih dahulu diketahui Catchment Area (daerah tangkapan). Dengan
mengumpulkan data yang ada, kita menentukan hujan rancangan dengan
menggunakan distibusi frekuensi dan menguji kesesuainya dengan uji ChiKuadrat.
Dari uji Chi-Kuadrat dapat ditentukan Metode Distribusi Frekuensi tersebut
diatas yang paling sesuai. Yang akan digunakan untuk menentukan hujan
rancangan sebagai dasar perhitungan Debit Banjir Rencana.
Pehitungan banjir rencana dengan menggunakan metode HSS GAMA I dan
metode HSS NAKAYASU. Perlu dihitung pula debit banjir puncak (PMF) yang
digunakan sebagai kontrol.
Untuk menghitung besarnya Probable Maximum Flood ( PMF ) digunakan rumus:
XPMP
= Xn + Km . Sn
28
Perpustakaan Unika
C . B . H3/2
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
29
Perpustakaan Unika
Pengumpulan data:
Hujan harian maksimum dari 3
Stasiun Hujan :
1. Sta. Nglangon
2. Sta. Wolo
3. Sta. Tawangharjo
R =
Xrt =
x
n
A i xR
Ai
( Cv ) =
( Sx ) =
x x
n 1
Sx
X rt
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
( Cs )=
n
(n 1)(. n 2).S 3
( X Xrt )
30
Perpustakaan Unika
Uji Chi-Kuadrat
Chi < Chikritis
Tidak
Stop
Ya
Analisa Banjir Rencana
HSS Gama I
HSS NAKAYASU
Penelusuran Banjir
(Flood Routing)
Q2 = I1 + I 2 Q1
2S 2 2S1
+
t
t
Q = CBH 1,5
31
Perpustakaan Unika
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Uraian Umum
Bendungan (waduk) mempunyai 2 fungsi utama yaitu menampung dan
menyimpan semua atau sebagian air yang masuk ( inflow ) yang berasal dari
daerah pengaliran sungainya (DPS). Sebagai penampung air bendungan dapat
mereduksi banjir sesuai dengan kapasitas tampungan dan kapasitas bangunan
pelimpahnya.
Sedangkan sebagai penyimpan, bendungan sangat bermanfaat menjadi
penyangga air, khususnya di daerah - daerah kering yang mana curah hujan
terpusat pada musim penghujan. Pada musim kemarau daerah tersebut sangat
membutuhkan air untuk berbagai keperluan.
Bertitik tolak dari fungsi bendungan tersebut, maka analisis hidrologi
merupakan faktor penting dalam perencanaan suatu bendungan. Analisis dalam
pekerjaan ini adalah menentukan debit banjir rancangan berdasarkan data hujan
aliran.
4.2
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
32
Perpustakaan Unika
dalam analisis
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
33
Perpustakaan Unika
Nglangon
206,5
Wolo
155,5
Tawangharjo
133,5
Total
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
495,5
34
Perpustakaan Unika
Tabel 4.2.
Perhitungan Koefisien Thiesen
Stasion Pos
No.
1
Hujan
Nglangon
2
3
Koefisien
Ai (km2)
206,5
Theissen C (%)
41,675
Wolo
155,5
31,382
Tawangharjo
133,5
26,943
Ai
495,5
100,00
Tabel 4.3.
Curah hujan harian maksimum stasiun Nglangon (mm)
STASIUN NGLANGON
TAHUN
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEPT
OKT
NOV
DES
1991
38
63
18
67
29
71
31
106
78
1992
85
38
42
91
35
54
40
51
68
82
1993
84
55
49
74
25
72
36
23
19
64
66
1994
67
44
84
46
51
14
20
44
1995
70
84
54
57
45
66
28
26
54
131
1996
65
95
85
31
61
27
30
23
81
102
102
1997
59
60
80
69
39
28
32
65
88
123
1998
76
105
74
73
38
67
89
53
111
104
112
117
1999
151
68
31
110
80
45
73
29
35
89
61
116
2000
125
123
100
138
117
30
70
58
70
55
70
55
2001
106
118
116
70
40
108
45
2002
108
38
2003
67
44
84
46
51
14
20
44
2004
85
38
42
91
35
54
40
51
68
82
2005
115
38
87
63
28
27
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
72
48
72
47
39
51
(Sumber : PT ADICCON MULYA,2006 )
35
Perpustakaan Unika
Tabel 4.4.
Curah hujan harian maksimum stasiun Wolo (mm)
STASIUN WOLO
TAHUN
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEPT
OKT
NOV
DES
1991
29
90
52
135
10
1992
75
86
80
28
26
29
30
84
30
107
70
54
94
35
48
1993
160
160
40
37
18
47
16
30
43
25
1994
60
46
24
35
23
18
37
1995
42
32
36
30
13
20
1996
59
56
47
27
52
25
61
63
57
12
14
75
110
51
1997
54
40
80
51
61
28
20
57
1998
73
53
97
49
56
47
32
25
61
38
119
56
1999
42
42
24
2000
51
57
121
61
24
12
15
13
40
119
63
48
54
31
25
16
41
70
70
24
2001
110
38
105
27
98
42
37
71
54
2002
57
108
78
58
21
2003
37
69
84
48
32
26
66
46
78
2004
37
38
90
26
10
42
37
63
54
2005
57
21
75
53
15
29
53
43
27
78
42
46
Tabel 4.5.
Curah hujan harian maksimum stasiun Tawangharjo (mm)
STASIUN TAWANGHARJO
TAHUN
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEPT
OKT
NOV
DES
1991
65
55
29
36
25
87
51
65
88
72
56
1992
51
44
89
75
55
61
22
28
65
65
50
1993
75
55
45
63
25
56
27
73
175
60
78
1994
125
53
125
52
37
35
32
56
1995
71
98
52
52
53
73
10
10
30
45
1996
113
173
62
98
49
15
67
26
23
82
97
79
1997
118
67
78
69
16
53
52
108
1998
72
137
115
89
49
43
20
65
65
50
41
1999
65
55
24
36
25
87
51
65
88
72
56
2000
60
63
137
65
60
12
21
51
38
83
145
71
2001
78
128
50
38
62
42
32
145
54
2002
66
110
50
45
2003
75
85
108
50
15
10
46
75
158
2004
61
55
112
102
42
22
37
69
2005
75
118
70
95
38
90
55
26
39
96
99
87
36
Perpustakaan Unika
R =
A i xR
Ai
R1991 =
JAN
42,45
72,70
105,43
80,43
61,48
76,05
73,33
73,98
93,62
84,26
99,71
79,44
59,41
62,49
84,71
FEB
69,32
54,68
87,95
47,05
71,45
103,78
55,61
97,30
56,34
86,12
95,59
81,24
63,75
42,79
54,95
MAR
31,63
66,59
45,10
76,22
47,81
66,88
79,46
92,26
26,92
116,56
61,81
25,59
90,76
47,94
78,28
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
APR
79,99
66,92
59,42
44,16
47,18
47,80
63,35
69,78
74,69
91,97
72,36
33,11
47,78
93,77
68,73
MEI
21,96
37,56
22,80
31,22
37,11
27,41
23,39
43,79
47,61
74,65
41,85
19,56
34,63
34,02
26,55
JUN
24,69
14,47
59,84
0,00
53,45
5,29
11,67
49,55
45,96
23,58
87,08
0,00
0,00
12,99
45,40
JUL
13,74
25,85
0,83
0,00
16,32
33,07
36,40
50,32
48,87
39,85
31,93
0,00
0,00
13,78
60,98
AGS
17,51
54,79
22,28
0,00
0,00
23,90
0,00
23,66
33,68
37,91
0,00
0,00
0,00
21,08
40,16
SEPT
39,00
41,16
34,27
0,00
22,21
39,32
0,00
82,92
27,14
52,28
20,23
0,00
11,35
38,17
47,94
OKT
36,63
68,27
64,48
22,48
32,67
90,37
33,37
72,78
98,15
67,25
61,35
0,00
40,07
42,83
70,97
NOV
97,15
56,84
56,33
22,61
50,36
84,65
68,57
97,49
64,59
90,21
31,50
0,00
44,02
63,69
56,88
DES
69,56
62,71
56,37
45,04
72,48
82,94
97,93
77,38
78,49
49,58
0,00
0,00
87,26
32,00
59,50
37
Perpustakaan Unika
Tabel 4.7.
Curah Hujan Rata - Rata Maksimum dari perhitungan Polygon Thiesen
No.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Hujan
Daerah
( mm )
97,15
72,70
105,43
80,43
72,48
103,78
97,93
97,49
93,62
116,56
99,71
81,24
90,76
93,77
84,71
1393
n
1393
=
15
= 92,84
Koefisien Variasi ( Cv ) =
Standart Deviasi ( Sx ) =
2157,14
14
= 12,413
Sx
X rt
= 0,1337
n
( X Xrt )3
3
(n 1)(. n 2).S
15
=
.(3224)
(15 1)(. 15 2).12,4133
= -0,139
Koefisien Skweness ( Cs ) =
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
x x
n 1
38
Perpustakaan Unika
Methode Normal
Syarat : Cs 0 dan Ck 3
X = S 68 % dan X = 2S 95 %
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
39
Perpustakaan Unika
4.3.1
HUJAN MAKSIMUM
GUMBEL
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
X ( mm )
(X-Xrt)^2
(X-Xrt)^3
log X
97,15
72,70
105,43
80,43
72,48
103,78
97,93
97,49
98,15
116,56
99,71
80,68
90,47
93,65
86,02
1393
18,559
405,700
158,458
154,058
414,611
119,640
25,888
21,604
28,175
562,544
47,169
147914
5,626
0,653
46,540
2157
79,952
-8171,613
1994,666
-1912,165
-8442,310
1308,621
131,717
100,415
149,552
13342,407
323,960
-1798,933
-13,346
0,528
-317,494
-3224
1,9874
1,8615
2,0230
1,9054
1,8602
2,0161
1,9909
1,9890
1,9919
2,0665
1,9987
1,9068
1,9565
1,9715
1,346
29,460
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
40
Perpustakaan Unika
= 15
Jumlah
= 1393
Jumlah (X-Xrt)
= 2157,14
Jumlah (X-Xrt)
= -3224,04
Sx
= 12,413
Yn
Sn
Persamaan GUMBEL :
X = Xrt + Sx / Sn(Y Yn)
12,413
(0,367 0,5128) = 91,063 mm
1,0202
Tabel 4.9.
XT (mm)
0,367
91,063
1,500
104,848
10
2,250
113,975
20
2,996
123,040
50
3,912
134,185
100
4,605
142,615
125
4,828
145,329
1000
6,908
170,620
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
41
Perpustakaan Unika
= 15
Jumlah log x
= 29,460
Log Xrt
Logx
n
= 1,94
Jumlah (Log X-LogXrt) = 0,0495
Jumlah (LogX-LogXrt) = -0,0011
(LogX LogXrt )
n 1
0,0495
14
= 0,0595
n
(LogX LogXrt )3
3
(n 1)(. n 2).S
15
.(0,0011)
=
(15 1)(. 15 2).0,05953
= -0,4198
Koefisien Skweness ( Cs ) =
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
42
Perpustakaan Unika
Tabel 4.10.
Perhitungan Hujan Rancangan Distribusi Log-Pearson III
T (tahun)
2
5
10
20
50
100
125
1000
Log XT (mm)
0,070
0,855
1,228
1,518
1,824
2,017
2,074
2,513
1,968
2,015
2,037
2,054
2,073
2,084
2,087
2,114
XT (mm)
92,929
103,477
108,907
113,315
118,174
121,344
122,291
129,872
Tabel 4.11.
Analisis distribusi Frekuensi Metode Normal dan Log-Normal Dua Parameter
Stasiun Hujan Nglangon, Wolo dan Tawangharjo (Waduk Kedungombo)
HUJAN MAKSIMUM
NORMAL
No.
X ( mm )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
97,15
72,70
105,43
80,43
72,48
103,78
97,93
97,49
98,15
116,56
99,71
80,68
90,47
93,65
86,02
1393
LOG
(X-Xrt)^2
(X-Xrt)^3
log X
18,559
405,700
158,458
154,058
414,611
119,640
25,888
21,604
28,175
562,544
47,169
147,914
5,626
0,653
46,540
2157,138
79,952
-8171,613
1994,666
-1912,165
-8442,310
1308,621
131,717
100,415
149,552
13342,407
323,960
-1798,933
-13,346
0,528
-317,494
-3224,043
1,9874
1,8615
2,0230
1,9054
1,8602
2,0161
1,9909
1,9890
1,9919
2,0665
1,9987
1,9068
1,9565
1,9715
1,9346
29,4601
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
43
Perpustakaan Unika
= 15
Jumlah
Jumlah (X-Xrt)
= 2157,14
Jumlah (X-Xrt)
= -3224,04
_
x
n
Standart Deviasi ( Sx ) =
1393
15
= 92,84
Cv =
Sx
Xrt
= 0,134
a
n ( X Xrt ) 3
(n 1) (n 2)
15 ( 3224,04 )
(15 1) (15 2)
= -265,718
Cs =
=
a
Sx 3
265,718
12,4133
= -0,139
x
x
n 1
2157,14
14
= 12,413
44
Perpustakaan Unika
k
2
5
10
20
50
100
125
1000
1,177
1,794
2,146
2,448
2,797
3,035
3,108
3,717
XT (mm)
107,457
115,112
119,480
123,226
127,563
130,513
131,415
138,980
= 15
Jumlah Log x
= 29,460
Log Xrt
= 1,96
Logx
n
29,460
15
= 1,96
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
45
Perpustakaan Unika
(LogX LogXrt )
n 1
0,0495
14
= 0,0595
Cv =
SLogx
LogXrt
= 0,0303
a Logx
n ( LogX LogXrt ) 3
=
(n 1) (n 2)
=
15 ( 0,0011)
(15 1) (15 2)
= -0,0001
Cs
aLogx
LogSx 3
0,0001
0,0595 3
= -0,4198
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
46
Perpustakaan Unika
Tabel 4.13.
Perhitungan Hujan Rancangan Distribusi Log-Normal Dua Parameter
T (tahun)
Log XT (mm)
XT (mm)
0,000
1,964
92,047
0,841
2,014
103,292
10
1,282
2,040
109,713
20
1,645
2,062
115,313
50
2,054
2,086
121,958
100
2,327
2,102
126,598
125
2,409
2,107
128,038
1000
3,091
2,148
140,559
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
47
Perpustakaan Unika
Tabel 4.14.
UJI CHI KUADRAT untuk DISTRIBUSI GUMBEL
Interval Hujan
P<= 20
P<= 40
104,8
P<= 60
92,808
P<= 80
86,848
P>
80
Jumlah
Derajad kebebasan =
Derajad kepercayaan =
Chi^2 kritis =
Hipotesa =
>
<
104,8
92,808
86,848
86,606
86,606
Jumlah
Oi
2
7
2
0
4
15
2
5%
-56,09 %
Hipotesa ditolak
Ei
3
3
3
3
3
15
Oi -Ei
-1,000
4,000
-1,000
-3,000
1,000
(Oi - Ei)^2
1,000
16,000
1,000
9,000
1,000
Chi^2
0,333
5,333
0,333
3,000
0,333
9,333
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
>
<
103.27
95.253
88.948
82.042
82.042
Jumlah
Oi
3
5
2
1
4
15
Ei
3
3
3
3
3
15
Oi - Ei
0.000
2.000
-1.000
-2.000
1.000
(Oi - Ei)^2
0.000
4.000
1.000
4.000
1.000
2
5%
35.623 %
(Dari Tabel Chi kuadrad)
Hipotesa diterima
Chi^2
0.000
1.333
0.333
1.333
0.333
3.333
48
Perpustakaan Unika
Oi
10
= 3,333
3
Perhitungan Derajat Kebebasan:
X=
DK = K ( P + 1)
DK = 5 2 1 = 2
Karena nilai Chi-Kuadrat > nilai Chi-Kuadrat kritis (3,333>5,991==>tabel 9.6
lampiran), maka Hipotesa diterima
Tabel 4.16.
UJI CHI KUADRAT untuk DISTRIBUSI NORMAL
Interval Hujan
Jumlah
Oi
103,27
>
-
103,27
95,945
3
5
Ei
3
3
95,945
89,739
-1,000
1,000
0,333
P <=
80
89,739
P>
80
Jumlah
Derajad kebebasan =
Derajad kepercayaan =
Chi^2 kritis =
<
82,415
82,415
1
4
15
3
3
15
-2,000
1,000
4,000
1,000
1,333
0,333
3,333
P <=
P <=
20
40
P <=
60
Hipotesa =
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
2
5%
35,623
Hipotesa diterima
Oi - Ei
0,000
2,000
(Oi - Ei)^2
0,000
4,000
Chi^2
0,000
1,333
49
Perpustakaan Unika
Oi
10
= 3,333
3
Perhitungan Derajat Kebebasan:
X=
DK = K ( P + 1)
DK = 5 2 1 = 2
Karena nilai Chi-Kuadrat > nilai Chi-Kuadrat kritis (3,333>5,991==>tabel 9.6
lampiran), maka Hipotesa diterima
Tabel 4.17.
UJI CHI KUADRAT untuk DISTRIBUSI LOG NORMAL DUA
PARAMETER
Interval Hujan
Jumlah
Oi
P<=
20
P<=
40
103,27
P<=
60
95,253
P<=
80
88,948
P>
80
Jumlah
Derajad kebebasan =
Derajad kepercayaan =
Chi^2 kritis =
Ei
>
103,27
<
95,253
88,948
82,042
82,042
5
2
1
4
15
3
3
3
3
15
Hipotesa =
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
2
5%
35,623
Hipotesa diterima
Oi - Ei
0,000
(Oi - Ei)^2
0,000
Chi^2
0.000
2,000
-1,000
-2,000
1,000
4,000
1,000
4,000
1,000
1,333
0,333
1,333
0,333
3,333
50
Perpustakaan Unika
Oi
10
= 3,333
3
Perhitungan Derajat Kebebasan:
X=
DK = K ( P + 1)
DK = 5 2 1 = 2
Karena nilai Chi-Kuadrat > nilai Chi-Kuadrat kritis (3,333>5,991==>tabel 9.6
lampiran), maka Hipotesa diterima
Dari Hasil Uji Chi Kuadrat maka diperoleh nilai Chi Kuadrat terkecil adalah dari
distribusi Normal.
Keterangan :
XPMP
Xn
Sn
Km
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
51
Perpustakaan Unika
Perhitungan XPMP
Sn = 12,413
Xn = 92,84
XPMP
= Xn + Km * Sn
= 92,84 +20, 12,413
= 341,10
Tabel 4.18.
GUMBEL
LOG-PEARSON III
2
5
10
20
50
100
125
1000
UJI CHI KUA.
Hipotesa
91,063
104,848
113,975
123,040
134,185
142,615
145,329
170,620
-0,561
Ditolak
92,929
103,477
108,907
113,315
118,174
121,344
122,291
129,872
0,356
Diterima
PMP
LOG-NORMAL-2
92,047
103,292
109,713
115,313
121,958
126,598
128,038
140,559
0,356
Diterima
NORMAL
107,457
115,112
119,480
123,226
127,563
130,513
131,415
138,980
0,356
Diterima
341,10
Berdasarkan hasil Uji Chi-Kuadrat, maka distribusi yang paling sesuai adalah
DISTRIBUSI NORMALSecara rinci perhitungan analisis curah hujan efektif
dapat dilihat pada lampiran I.
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
52
Perpustakaan Unika
C
U
R
A
H
H
U
J
A
N
R
A
N
C
A
N
G
A
N
(m
m
300
250
200
150
100
50
10
20
50
100
125
1000
KALA ULANG
Keterangan gambar :
Gambar 4.2.
4.4
lahan
untuk
pertanian
dengan
memanfaatkan
hutan
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
53
Perpustakaan Unika
Keterangan :
dan
= Tingkatan sungai
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
54
Perpustakaan Unika
A. Periode Ulang
B. Methode Perhitungan
Oleh karena data yang tersedia berupa data hujan historis maka
perhitungan debit banjir berdasarkan data yang tersedia. Methode
perhitungan debit banjir rancangan dengan methode sebagai berikut :
1. Methode Hidrograf Satuan Sintetik Gama 1 ( HSS GAMA I )
2. Methode Hidrograf Satuan Nakayasu
Debit banjir rancangan yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan
selanjutnya, maka hasil perhitungan dari HSS GAMA I pada kondisi
hujan rencana 125 tahun, 1.000 tahun, PMP dan PMP. Sedangkan
methode Nakayasu akan dgunakan sebagai kontrol disamping hasil
perhitungan debit banjir puncak ( PMF ) dan setengah PMF.
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
55
Perpustakaan Unika
0,5886
Qp = 18,365 m3/det
Keterangan :
Qp = Debit Puncak ( m3/det )
JN = Jumlah Pertemuan Sungai
Tr = Waktu Naik ( jam )
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
56
Perpustakaan Unika
Q
(m3/det)
Qp
Tr
t (jam)
Tb
Qp
Tr
18,356
1,682
= 10,912 m/det
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
57
Perpustakaan Unika
TABEL 4.19.
HIDROGRAF SATUAN GAMA I ( HUJAN 1 MM )
T ( Jam )
GAMA 1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Satuan : m/det
GAMA 1
T (Jam)
0,000
10,912
21,824
18,356
11,974
9,958
8,282
6,888
5,729
4,764
3,962
3,295
2,741
2,279
1,896
1,577
1,311
1,091
0,907
0,754
0,627
0,522
0,434
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
0,361
0,300
0,250
0,208
0,173
0,144
0,119
0,099
0,083
0,069
0,057
0,048
0,040
0,033
0,027
0,023
0,019
0,016
0,013
0,011
0,009
0,008
0,006
25.000
Q(m
3/d
tk)
20.000
15.000
10.000
5.000
0.000
0
10
20
30
40
50
Waktu (Jam)
58
Perpustakaan Unika
curah
hujan
jam-jaman
dikurangi
dengan
indeks.
:
Aliran Dasar ( m3/det )
Luas DPS ( km2 )
Kerapatan Jaringan Sungai (km/km2)
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
59
Perpustakaan Unika
Gambar 4.6.
Bentuk grafis hidrogaf satuan sintetik NAKAYASU
0,8Tr
Tg
Qmax
Tp
T0,3
1,5 T0,3
Tp
Tg + 0,8 Tr
Qmax
Keterangan :
Tp
= Peak Time ( jam )
Tg
= Time tag ( jam )
Tr
= Satuan Waktu yang digunakan
A
= Luas DPS ( km2 )
Ro
= Curah Hujan Spesifik ( mm )
L
= Panjang Sungai ( km )
1,40 jam
Tr
0,70
T0,3
2 * 1,40
2,8
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
60
Perpustakaan Unika
Tp
Qmax
Tg + 0,8 Tr
1,40 + 0,8*0,70
1,96 jam
40,53 m3/det
Bentuk Grafik :
0 < t < Tp
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
61
Perpustakaan Unika
TABEL 4.20.
HIDROGRAF SATUAN NAKAYASU ( HUJAN 1 MM )
t
U (t,1)
U (t,1)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0,000
8,018
39,920
25,994
16,925
11,388
8,555
6,427
4,828
3,627
2,725
2,047
1, 538
1,155
0,868
0,652
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0,490
0,368
0,276
0,208
0,156
0,117
0,088
0,066
0,050
0,037
0,028
0,021
0,016
0,012
0,009
40.000
35.000
Debit(m
3/dtk)
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0.000
0
10
15
20
25
30
35
W aktu (Jam)
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
62
Perpustakaan Unika
Dari uraian tersebut diatas maka dilakukan analisa dan perhitungan banjir
rancangan dengan rekapitulasi hasil sebagai berikut :
Tabel 4.21.
Rekapitulasi Banjir Rencana Waduk Kedungombo
Periode
Gama I
Nakayasu
Ulang
( m3/det )
( m3/det )
125 Tahun
1000 Tahun
PMF
(1/2) PMF
1835,845
1849,886
1775,261
1924,795
3154,304
3172,436
2719,796
3252,080
No.
1
2
3
4
Secara rinci perhitungan banjir rancangan metode GAMA I dan NAKAYASU dapat
dilihat pada lampiran VII.
dari
perhitungan
penelusuran
banjir
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
adalah
dengan
63
Perpustakaan Unika
Qoutflow
S
t
4.4.4.
Tipe Spillway
: Urugan Hidrogen
Lebar ( L )
: 40 meter
: 95 meter
C . B . H3/2
Keterangan :
Q =
B =
H =
C =
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
64
Perpustakaan Unika
Hd
Cd = 2,200 0,0416
h
1 + 2 a
Hd
C = 1,60
h
1+ a
Hd
Keterangan :
Cd =
w
=
Hd =
C
=
h
=
a
=
w
0
Cd = 2,200 0,0416
5
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
0 , 990
0 , 990
=0
65
Perpustakaan Unika
a=
Cd 1,6
Cd
a=
2,2 1,6
= 0,273
2,2
h
1 + 2 a
Hd
C = 1,60
h
1+ a
Hd
C = 1,6
(1 + 2 0,273)
1 + 0,273
= 1,943
Q = C . B . H3/2
Q = 1,943 40 0
Q = 0 m /det
Contoh tabel perhitungan kapasitas Spillway
Hd
(m)
w
(m)
Cd
L
(m)
Q
( m3/det )
Asumsi
Elevasi
(m)
0.000
0.020
0.040
5.000
5.000
5.000
2.200
2.200
2.200
0.273
0.273
0.273
1.943
1.943
1.943
40.000
40.000
40.000
0.000
0.220
0.622
90.000
90.020
90.040
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
66
Perpustakaan Unika
Tabel 4.22.
Luas Genangan vs Volume Waduk
Elevasi
Luas
(m)
( m2 )
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
47,178.00
272,696.00
376,378.00
597,011.00
796,163.00
941,877.00
1,237,077.00
2,006,131.00
2,363,838.00
2,732,906.00
3,258,391.00
3,948,008.00
4,608,542.00
5,415,811.00
5,896,144.00
6,394,586.00
7,137,868.00
7,692,584.00
8,173,542.00
8,666,619.00
9,017,969.00
Vol.
Tampungan
( m3 )
0
159,937.00
484,474.00
971,168.50
1,667,755.50
2,536,775.50
3,626,252.50
5,247,856.50
7,432,841.00
9,981,213.00
12,976,861.50
16,580,061.00
20,858,336.00
25,870,512.50
31,526,490.00
37,671,855.00
44,438,082.00
51,853,308.00
55,759,719.75
68,206,451.50
86,316,714.50
67
Perpustakaan Unika
Gambar 4.7.
Grafik Volume waduk vs Luas Genangan
92
90
88
86
84
82
80
78
76
74
72
Elevasi ( m )
1.00E+08
0.00E+00
y = 56694x 1.6919
R2 = 0.9916
2.00E+06
9.00E+07
8.00E+07
Luas ( m2 )
6.00E+07
6.00E+06
5.00E+07
4.00E+07
8.00E+06
3.00E+07
2.00E+07
1.00E+07
1.00E+07
1.20E+07
0.00E+00
Keterangan :
= Luas Vs Elevasi
= Volume Vs Elevasi
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
Volume ( m3 )
7.00E+07
4.00E+06
68
Perpustakaan Unika
Hasil perhitungan penelusuran banjir (Flood Routing) dengan periode ulang 125
tahun, 1.000 tahun, PMF dan PMF dapat dilihat pada tabel 4.23.
Tabel 4.23.
Rekapitulasi hasil perhitungan penelusuran banjir Waduk Kedungombo
No.
Uraian
Debit Inflow
Debit Outflow
(m3/det)
(m3/det)
Waduk (m)
1
2
(1/2) PMF
PMF
1924,795
1775,261
88,892
350,668
+ 90,72
+ 91,80
3
4
125
1000
1835,845
1849,886
51,468
54,584
+ 90,50
+ 90,52
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
69
Perpustakaan Unika
Tabel 4.24.
Perhitungan Distribusi Debit Inflow dan Outflow Hasil Routing PMF
Waktu
(t jam)
1
U (t,1)
2
0.00
8,1291
1.00
2.00
Debit
Waktu
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
(t jam)
1
U (t,1)
2
Debit
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
8,1291
0,0000
34.00
8,1291
11,6029
45,4207
8,1291
853,3248
0,4121
35.00
8,1291
11,0182
45,4207
8,1291
1905,3083
2,1413
36.00
8,1291
10,5319
42,4926
3.00
8,1291
1924,7946
6,0558
37.00
8,1291
10,1274
42,4926
4.00
8,1291
1461,.9906
17,1245
38.00
8,1291
9,7836
42,4926
5.00
8,1291
1163,.5083
26,3609
39.00
8,1291
9,5095
39,6301
6.00
8,1291
898.,263
36,8347
40.00
8,1291
9,2779
39,6301
7.00
8,1291
660,2433
48,4130
41.00
8,1291
9,0850
39,6301
8.00
8,1291
446,5758
60,9980
42.00
8,1291
8,9243
39,6301
9.00
8,1291
317,6066
71,0511
43.00
8,1291
8,7906
39,6301
10.00
8,1291
277,8106
81,0611
44.00
8,1291
8,6794
36,8347
11.00
8,1291
249,0408
85,2242
45.00
8,1291
8,5869
36,8347
12.00
8,1291
208,4897
88,8992
46.00
8,1291
8,1064
36,8347
13.00
8,1291
174,7642
88,8992
47.00
8,1291
8,0116
36,8347
14.00
8,1291
146,7156
88,8992
48.00
8,1291
7,9926
36,8347
15.00
8,1291
123,3882
85,2242
49.00
8,1291
8,0080
34,1083
16.00
8,1291
103,9874
85,2242
50.00
8,1291
8,0338
34,1083
17.00
8,1291
87,8522
81,6011
51.00
8,1291
8,1291
34,1083
18.00
8,1291
74,4329
78,0307
52.00
8,1291
8,1291
34,1083
19.00
8,1291
63,2724
78,0307
53.00
8,1291
8,1291
34,1083
20.00
8,1291
53,9905
74,5137
54.00
8,1291
8,1291
34,1083
21.00
8,1291
46,2709
71,0511
55.00
8,1291
8,1291
34,1083
22.00
8,1291
39,8507
67,6436
56.00
8,1291
8,1291
31,4525
23.00
8,1291
34,5112
64,2923
57.00
8,1291
8,1291
31,4525
24.00
8,1291
30,0705
64,2923
58.00
8,1291
8,1291
31,4525
25.00
8,1291
26,3772
60,9980
59.00
8,1291
8,1291
31,4525
26.00
8,1291
23,3056
57,7618
60.00
8,1291
8,1291
31,4525
27.00
8,1291
20,7411
54,5848
61.00
8,1291
8,1291
31,4525
28.00
8,1291
18,6265
54,5848
62.00
8,1291
8,1291
31,4525
29.00
8,1291
16,8595
51,4682
63.00
8,1291
8,1291
28,8693
30.00
8,1291
15,3900
51,4682
64.00
8,1291
8,1291
28,8693
31.00
8,1291
14,1678
48,4130
65.00
8,1291
8,1291
28,8693
32.00
8,1291
13,1513
48,4130
33.00
8,1291
12,3060
45,4207
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
70
Perpustakaan Unika
2050. 00
2000. 00
1950. 00
1900. 00
1850. 00
1800. 00
1750. 00
1700. 00
1650. 00
1600. 00
1550. 00
1500. 00
1450. 00
1400. 00
1350. 00
1300. 00
1250. 00
D
ebit ( m
3/det )
1200. 00
1150. 00
1100. 00
1050. 00
1000. 00
950. 00
900. 00
850. 00
800. 00
750. 00
700. 00
650. 00
600. 00
550. 00
500. 00
450. 00
400. 00
350. 00
300. 00
250. 00
200. 00
150. 00
100. 00
50. 00
0. 00
0. 00
10. 00
20. 00
30. 00
40. 00
50. 00
60. 00
W ak tu ( jam )
Gambar 4.8
Grafik Hidrograf Banjir PMF Hasil Routing
Keterangan :
71
Perpustakaan Unika
Tabel 4.25.
Perhitungan Distribusi Debit Inflow dan Outflow Hasil Routing PMF
Waktu
(t jam)
1
U (t,1)
2
0.00
8,1291
1.00
2.00
Debit
Waktu
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
(t jam)
U (t,1)
2
Debit
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
8,1291
0,0000
34.00
8,1291
0,2481
145,4333
8,1291
703,5332
0,4121
35.00
8,1291
1,5746
136,8057
8,1291
1627,0958
3,2966
36.00
8,1291
2,6779
128,3550
3.00
8,1291
1775,2606
15,0298
37.00
8,1291
3,5955
120,0850
4.00
8,1291
1530,6154
34,1083
38.00
8,1291
4,3525
111,9998
5.00
8,1291
1387,2033
67,6436
39.00
8,1291
4,9912
108,0279
6.00
8,1291
1249,7232
120,0850
40.00
8,1291
5,5198
100,0279
7.00
8,1291
1122,8487
167,7524
41.00
8,1291
5,9592
96,4020
8.00
8,1291
1007,0283
215,0942
42.00
8,1291
6,3245
96,4020
9.00
8,1291
882,3221
251,0942
43.00
8,1291
6,6283
88,8992
10.00
8,1291
753,0899
283,0599
44.00
8,1291
6,8809
85,2242
11.00
8,1291
639,6339
321,9189
45.00
8,1291
7,0910
81,6011
12.00
8,1291
543,1904
339,0715
46.00
8,1291
6,9343
74,5137
13.00
8,1291
462,8318
344,8541
47.00
8,1291
7,0265
71,0511
14.00
8,1291
398,3887
350,6688
48.00
8,1291
7,1449
67,6436
15.00
8,1291
328,9540
350,6688
49.00
8,1291
7,2659
64,2923
16.00
8,1291
244,7825
344,8541
50.00
8,1291
7,3779
60,9980
17.00
8,1291
181,0678
339,0715
51.00
8,1291
7,4786
60,9980
18.00
8,1291
151,2123
327,6037
52.00
8,1291
7,5663
57,7618
19.00
8,1291
129,0690
321,9189
53.00
8,1291
7,2659
54,5848
20.00
8,1291
90,0357
316,2670
54.00
8,1291
7,7178
54,5848
21.00
8,1291
39,0677
305,0630
55.00
8,1291
7,7802
54,5848
22.00
8,1291
-3,6188
293,9934
56.00
8,1291
7,8359
51,4682
23.00
8,1291
-42,2611
283,0599
57.00
8,1291
7,8823
51,4682
24.00
8,1291
-58,3883
272.,2643
58.00
8,1291
7,9208
48,4130
25.00
8,1291
-42,4342
261.,6084
59.00
8,1291
7,9528
48,4130
26.00
8,1291
-26,3015
245,8908
60.00
8,1291
7,9871
45,4207
27.00
8,1291
-20,5060
235,5929
61.00
8,1291
8,0191
45,4207
28.00
8,1291
-15,6861
220,4221
62.00
8,1291
8,0383
45,4207
29.00
8,1291
-11,6774
205,5893
63.00
8,1291
8,0543
42,4926
30.00
8,1291
-8,3435
191,1029
64.00
8,1291
8,0676
42,4926
31.00
8,1291
-5,5708
176,9714
65.00
8,1291
8,0862
42,4926
32.00
8,1291
-3,2648
167,7524
66.00
8,1291
8,1017
39,6301
33.00
8,1291
-1,3469
154,2340
67.00
8,1291
8,1146
39,6301
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
72
Perpustakaan Unika
1850. 00
1800. 00
1750. 00
1700. 00
1650. 00
1600. 00
1550. 00
1500. 00
1450. 00
1400. 00
1350. 00
1300. 00
1250. 00
1200. 00
1150. 00
1100. 00
1050. 00
1000. 00
D
e
b
it(m
3
/d
e
t)
950. 00
900. 00
850. 00
800. 00
750. 00
700. 00
650. 00
600. 00
550. 00
500. 00
450. 00
400. 00
350. 00
300. 00
250. 00
200. 00
150. 00
100. 00
50. 00
0. 00
0. 00
10. 00
20. 00
30. 00
40. 00
50. 00
60. 00
-50. 00
-100. 00
-150. 00
-200. 00
W a k tu ( jam )
Gambar 4.9.
Hidrograf Banjir PMF Hasil Routing
Keterangan :
73
Perpustakaan Unika
Tabel 4.26.
Perhitungan Distribusi Debit Inflow dan Outflow Hasil Routing Kala Ulang 125 tahun
Waktu
(t jam)
1
U (t,1)
2
0.00
8,1291
1.00
8,1291
2.00
8,1291
3.00
8,1291
4.00
8,1291
5.00
8,1291
6.00
8,1291
7.00
8,1291
8.00
8,1291
9.00
8,1291
10.00
8,1291
11.00
8,1291
12.00
8,1291
13.00
8,1291
14.00
8,1291
15.00
8,1291
16.00
8,1291
17.00
8,1291
18.00
8,1291
19.00
Debit
Waktu
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
4
8,1291
(t jam)
1
U (t,1)
2
Debit
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
0,0000
34.00
8,1291
13.1085
19.6452
831.9725
0.2198
35.00
8,1291
12.2703
19.6452
1835.8454
1.1420
36.00
8,1291
11.5732
18.1911
1831.9374
3.2298
37.00
8,1291
10.9935
18.1911
1365.3511
6.9483
38.00
8,1291
10.5041
18.1911
1077.6518
11.5081
39.00
8,1291
10.1088
18.1911
874.0135
15.3970
40.00
8,1291
9.7762
18.1911
18.1911
41.00
8,1291
9.4995
18.1911
608.4230
21.1360
42.00
8,1291
9.2688
18.1911
507.3794
22.6627
43.00
8,1291
9.0770
18.1911
423.3438
24.2244
44.00
8,1291
8.9174
16.7747
353.4534
25.8203
45.00
8,1291
8.7847
16.7747
25.8203
46.00
8,1291
8.2815
16.7747
246.9849
27.4497
47.00
8,1291
8.1700
16.7747
206.7799
27.4497
48.00
8,1291
8.1259
16.7747
173.3422
27.4497
49.00
8,1291
8.1291
15.3970
145.5330
27.4497
50.00
8,1291
8.1291
15.3970
122.4046
27.4497
51.00
8,1291
8.1291
15.3970
103.1694
25.8203
8,1291
87.1718
25.8203
20.00
8,1291
73.8671
25.8203
21.00
8,1291
62.8018
24.2244
22.00
8,1291
53.5991
24.2244
23.00
8,1291
45.9454
24.2244
24.00
8,1291
39.5800
24.2244
25.00
8,1291
34.2861
22.6627
26.00
8,1291
29.8832
22.6627
27.00
8,1291
26.2215
22.6627
28.00
8,1291
23.1761
21.1360
29.00
8,1291
20.6433
21.1360
30.00
8,1291
18.5369
21.1360
31.00
8,1291
16.7850
19.6452
32.00
8,1291
15.3280
19.6452
33.00
8,1291
14.1163
19.6452
729.9169
295.3271
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
74
Perpustakaan Unika
10. 00
20. 00
30. 00
40. 00
50. 00
Wa k t u ( j a m )
Gambar 4.10.
Hidrograf Banjir 125 tahun Hasil Routing
Keterangan :
75
Perpustakaan Unika
Tabel 4.27.
Perhitungan Distribusi Debit Inflow dan Outflow Hasil Routing Kala Ulang 1000 tahun
Waktu
(t jam)
1
U (t,1)
2
0.00
8,1291
1.00
8,1291
2.00
8,1291
3.00
8,1291
4.00
8,1291
5.00
8,1291
6.00
8,1291
7.00
8,1291
8.00
8,1291
9.00
8,1291
10.00
8,1291
11.00
8,1291
12.00
8,1291
13.00
8,1291
14.00
8,1291
15.00
8,1291
16.00
8,1291
17.00
8,1291
18.00
8,1291
19.00
8,1291
20.00
8,1291
21.00
8,1291
22.00
8,1291
23.00
8,1291
24.00
8,1291
25.00
8,1291
26.00
8,1291
27.00
8,1291
28.00
8,1291
29.00
8,1291
30.00
8,1291
31.00
8,1291
32.00
8,1291
33.00
8,1291
Debit
Waktu
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
8,1291
0,0000
836,0998
0,2198
1848,2272
1,1420
1849,8861
3,2298
1386,4530
6,9483
1098,8303
890,8746
11,5081
15,3970
742,6947
18,1911
619,0500
21,1360
516,2176
24,2244
430,6943
25,8203
359,5666
27,4497
300,4114
27,4497
251,2134
29,1119
210,2966
29,1119
176,2670
29,1119
147,9654
27,4497
124,4277
27,4497
104,8519
27,4497
88,5711
27,4497
75,0308
25,8203
63,7697
25,8203
54,4041
25,8203
46,6149
24,2244
40,1368
24,2244
34,7492
24,2244
30,2684
22,6627
26,5418
22,6627
23,4425
22,6627
20,8649
21,1360
18,7211
21,1360
16,9382
21,1360
15,4554
21,1360
14,2222
19,6452
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
(t jam)
U (t,1)
2
34.00
8,1291
35.00
8,1291
36.00
8,1291
37.00
8,1291
38.00
8,1291
39.00
8,1291
40.00
8,1291
41.00
8,1291
42.00
8,1291
43.00
8,1291
44.00
8,1291
45.00
8,1291
46.00
8,1291
47.00
8,1291
48.00
8,1291
49.00
8,1291
50.00
8,1291
51.00
8,1291
Debit
Inflow (m/dtk)
Outflow (m/dtk)
13,1966
19,6452
12,3436
19,6452
11,6342
19,6452
11,0442
19,6452
10,5462
18,1911
10,1438
18,1911
9,8053
18,1911
9,5238
18,1911
9,2890
18,1911
9,0937
18,1911
8,9314
18,1911
8,7963
16,7747
8,2892
16,7747
8,1744
16,7747
8,1283
16,7747
8,1291
16,7747
8,1291
16,7747
8,1291
16,7747
76
Perpustakaan Unika
1900. 00
1850. 00
1800. 00
1750. 00
1700. 00
1650. 00
1600. 00
1550. 00
1500. 00
1450. 00
1400. 00
1350. 00
1300. 00
1250. 00
1200. 00
1150. 00
D
eb
it(m
3/d
et)
1100. 00
1050. 00
1000. 00
950. 00
900. 00
850. 00
800. 00
750. 00
700. 00
650. 00
600. 00
550. 00
500. 00
450. 00
400. 00
350. 00
300. 00
250. 00
200. 00
150. 00
100. 00
50. 00
0. 00
0. 00
10. 00
20. 00
30. 00
40. 00
50. 00
W ak tu ( jam )
Gambar 4.11
Hidrograf Banjir 1000 tahun Hasil Routing
Keterangan :
77
Perpustakaan Unika
Gambar 4.12
Prosentase Penurunan Puncak Hidrograf Banjir Kala Ulang PMF, PMF,
125 tahun , dan 1000 tahun
25
P MF,
19.75308865
Prosentase(%
)
20
15
y = 2.3843x 0 .5 9 6 5
R2 = 0.0877
10
1/2 P MF,
4.618633074
0
0
125,
1.498397056
1000,
1.573713909
Pe ri ode (T)
P enurunan P uncak Hidrograf
Gambar 4.13
Prosentase Penurunan Puncak Hidrograf dengan Lebar Spillway
40m, 50m,60m, dan 70 m
45
40
y = 0.5467x
R2 = 1
Prosentase (%)
35
38.2692313
32.80219826
30
27.33516521
25
21.86813217
20
15
10
5
0
0
10
20
30
40
50
60
70
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
80
77
Perpustakaan Unika
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa
mengenai
0 , 5965
R = 0,0877
J.ADITYO.A.N 03.12.0032
IRVIANY P
03.12.0041
78