Anda di halaman 1dari 18

Tugas Panum :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA Tn.B
MENDERITA ASMA BRONCHIALE

Oleh :
MUHAIMIN SARANANI
Hj. AISYAH JAYA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2006

Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga

Pada keluarga Tn. Boni dengan salah satu anggota keluarganya menderta
Asma.
Pengkajian (Tanggal 18 Januari 2007)

1.
A.

Data Umum
Nama KK

: Tn. Boni

Umur

: 32 th

Pendidikan : SMA
Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Perintis Kemerdekaan VI

Daftar anggota keluarga


No Nama JK
1
2
3
4
5
6

B
V
T
N
R
V

Genogram :

L
P
P
P
P
L

Umur
32 th
29 th
10 th
8 th
5 th
3 th

Hub Penddk Pekerjaan


kelg
n
KK
SMA
Swasta
Istri
SMP
IRT
Anak
SD
Pelajar
Anak
SD
Pelajar
Anak
Anak
-

.atus
kesehatan
Sehat
Sakit asma
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat

Keterangan :

X
X

=
=
=
=
=

Laki-laki
Perempuan
Anggota keluarga yang sakit
Meninggal perempuan
Meninggal laki-laki

1. Tipe keluarga : Nuclear Family yang terdiri dari ayah, ibu.


2. Kewargaan negara / suku bangsa : Indonesia / Menado.
3. Agama : Kristen.
4. Status sosial ekonomi keluarga : penghasilan keluarga Tn. B sekitar
Rp. 900.000,-/bulan.
5. Aktivitas rekreasi keluarga : Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk
rekreasi

nonton

TV

dan

mendengarkan

radio

di

rumah,

kadang

berkumpul dengan sanak saudara atau tetangga dekatnya.

B.

Riwayat Perkembangan Keluarga


1.

Pada saat ini keluarga Tn. B dengan usia produktif


(pasangan usia subur).
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : adalah keluarga
telah memenuhi tahap perkembangannya.

2.

Riwayat kesehatan keluarga


Ny.V menderita penyakit asma bronchiale setelah kontrol di Puskesmas
Tamalanres Makassar tangga 14 1 2007 dan mendapat obat : teofilin.

3.

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu) :

Tidak ada masalah hanya sakit batuk pilek (kadang-kadang) dan tidak
ada yang menderita penyakit serius yang sampai harus dibawa ke RS.
C.

Keadaan Lingkungan
1.

Karakteriik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar 35 m 2 (7m x 5m), terdiri
dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi.
Bangunan rumah berbentuk rumah segi empat ( Pondokan ). Lantai
rumah terbuat dari semen dengan keadaan cukup bersih dan penataan
alat / perabot rumah tangga yang cukup rapi, penerangan dan ventilasi
cukup. Khusus penerangan dan ventilasi dalam kamar kurang (di kamar
tidur tidak ada sinar masuk). Sumber air dan air minum menggunakan
sumur/PDAM. WC menggunakan septic tank yang terletak di belakang
rumah. Di depan rumah terdapat halaman seluas 2x2 m.
Halaman
K. Tidur

Teras
R.
Tamu

R. Makan /Kelg

K. Tidur
K.
Mandi

Dapur
Denah rumah

2.

Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Tn. B hidup di lingkungan tempat tinggal yang agak padat
penduduknya. Interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore
dan malam hari karena pada siang hari umumnya pada bekerja. Keluarga
termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan

masyarakat, dengan keluarga di lingkungannya tampak saling berinteraksi


dengan baik.

D.

Struktur Keluarga
1.

Pola komunikasi keluarga


Antar

anggota

menghadapi
keluarga

keluarga

suatu

sebelum

terbina

hubungan

permasalahan,
memutuskan

biasanya
suatu

yang

harmonis,

dalam

dilakukan

musyawarah

permasalahan.

Komunikasi

dilakukan dengan sangat terbuka.

2.

Struktur kekuatan keluarga:


Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri suami istri dan 4 orang
anak dan saling perhatian.

3.

Struktur peran keluarga


a.

Tn.B sebagai kepala keluarga bertanggung jawab


dalam mengatur rumah tangganya.

b.

Ny.V sebagai istri menyediakan makanan dan


mengurus anak-anak.

c.

Anak.t sebagai anak pertama kelas 2 SD, An. N


anak kedua kelas 1 SD, An.R dan V belum sekolah.

4.

Nilai dan norma keluarga.


Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai
dalam

agama

Kristen

yang

dianutnya

serta

norma

masyarakat

disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa penyakit asma yang diderita


oleh Ny.V adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Upaya untuk
mengendalikan dilakukan dengan periksa ke dokter di Puskesmas bila
dirasakan ada gangguan kesehatannya.

E.

Fungsi Keluarga
1.

Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.

2.

Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik.
Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang
ada dimasyarakat.

3.

Fungsi Perawatan Kesehatan.


Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
asma hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak
masalah kesehatan akibat penyakit asma. Keluarga juga tidak tahu bahwa
penyakitnya bisa kambuh lagi dan harus mendapat pengobatan jangka
panjang lagi. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga
terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah
yang terjadi pada penyakit asma. Keluarga tidak mengetahui langkah langkah yang harus dilakukan dalam menangani penyakitnya. .

4.

Fungsi Reproduksi
Tn. B berusia 32 tahun dan Ny.S 29 tahun merupakan usia produktif,
keluarga menggunakan kontrasepsi suntik.

5.

Fungsi Ekonomi
Tn. B bekerja sebagai karyawan swasta

F.

Stress dan Koping Keluarga


1.

Stressor yang dimiliki


Stressor yang dirasakan oleh keluarga Tn. B adalah penyakit asma yang
diderita oleh istrinya.

2.

Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh


istrinya karena sudah berobat ke Puskesmas Tamanlanrea dan pasrah ke
Tuhan terhadap situasi sakitnya.
3.

Srategi koping yang digunakan


Dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi.

4.

Strategi adaptasi disfungsional


Ny.V

sejak

dinyatakan

menderita

asma

di

Puskesmas

Tamalanrea

merasakan penyakitnya tidak sembuh-sembuh.


G.

Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.
1.

Pemeriksaan fisik umum:


Keadaan umum Ny.V nampak masih kuat, tetapi badannya kurus dan kecil,
makan dan minum masih dalam batas normal,

2.

Tanda-tanda vital :
TD: 100 / 70 mmHg, Nadi 80x/menit, respirasi : 24x/mnt, suhu : 36,5 C,
TB : 155cm dan BB: 41kg.

3.

Pemeriksaan fisik khusus:


a.

Kepala dan leher : pada pemeriksaan kepala, tidak


ditemukan kelainan, bentuk kepala normal.

b.

Leher

pada

leher

tidak

nampak

adanya

peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba


adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
c.

Mata : konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada


katarak, penglihatan masih baik.

d.

Telinga : pendengaran berkurang karena efek obat obatan saat kecil.

e.

Hidung : tidak ada kelainan yang ditemukan.

f.

Mulut : tidak ada kelainan.

g.

Dada : pergerakan dada terlihat simetris, suara


jantung Sl dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara murmur
ronchi (+),

h.

wheezing (+), nafas cuping hidung


Abdomen

pada

pemeriksaan

abdomen

tidak

didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan


peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi.
i.

Ekstrimitas : pada ekstrimitas atas dan bawah


tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas
mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat dan melipat
persendian secara sempurna.

H.

Harapan Keluarga
Keluarga Tn. B berharap istrinya sembuh dari penyakitnya sehinggga dapat
melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman.

2.

Analisa Data

No
1
1.

Data
Data Subyektif:
Tn. B mengatakan Ny.V sudah

Etiologi
Kurangnya
pengetahuan

Masalah
Resiko
terjadinya

lama mengalami sesak dan dikatakan


menderita Asma setelah berobat ke
puskesmas tamalanrea.
2.
Ny. mengatakan bapaknya juga
menderita asma dan sudah sembuh

keluarga
tentang
penyakit
asma

Data obyektif:
1.
Usia 29 tahun
2.
Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan : teofilin
a.
TD : 100/70 mmHg.
b.
N : 80 X/menit.
c.
P : 24 x/menit.
d.
S : 36.5 oC., BB :
41kg TB=155cm
e.
Ronchi (+),
Whising( +)
f.
Obat dokter : teofilin
Kurang
3.
Ruangan rumah
pengetahuan
dan kamar tidur penderita tampak
tentang
lembab dan gelap.
2
perawatan
asma

Data Subyektif :
1.
Tn. B mengatakan Ny.V
sudah lama mengalami sesak napas dan
berobat ke Puskesmas Stelamaris
dinyatakan menderita asma sejak tanggal
14-1-2007.
2.
Ny. bertanya mengapa
sudah sejak tanggal 14-1-2007 dan
sudah minum obat tapi belum sembuhsembuh juga.

Data obyektif:
1.
Usia
:
29
tahun.
2.
Pendidikan Tn.
B : SMA dan Ny.S : SMA.
3.
Saat
ini
keluarga berobat dan dapat terapi dari

kekambuhan

Ketidakmampuan
keluarga
mengambil
keputusan
dalam
merawat
anggota
keluarga
yang sakit.

Puskesmas Tamalanrea.

3.

Rumusan diagnosa keperawatan


a.

Resiko

terjadi

kekambuhan

pada

Ny.V

berhubungan

dengan

kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit asma.


b.

Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat


anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang perawatan asma.

Skoring prioritas masalah :


a.

Resiko

kekambuhan

pada

pada

Ny.V

berhubungan

dengan

kurangnya pengetahuan keluarga tentan penyakit asma.


No
Kriteria
1 a. Sifat masalah :
Ancaman
Kesehatan
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Hanya sebagian
c. Potensial
masalah untuk
dicegah :
Cukup
d. Menonjolnya

Skala Bobot Skoring


Pembenaran
2
1 2/3x1=2/3 Keluarga tidak tahu
penyakitnya mudah
kambuh
1

1/2x2=1

Kondisi klien pada usia


produktif dengan
pendidikan
SMP mempengaruhi
penyerapan informasi

3/3x1=1

Keluarga mau diajak


kerjasama (kooperatif)

masalah :
Masalah berat,
harus segera
ditangani

Total

b.

2/2x1=1

Bila tidak segera


ditangani
memungkinkan
penyembuhan lama dan
terjadi kekambuhan.

3 2/3

Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam merawat


anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang perawatan asma.
No
1 a.

b.

c.

Kriteria

Skala Bobot
Skoring
Pembenaran
Sifat
2
1
2/3x1=2/3 Asma adalah
masalah :
penyakit alergi dan
Ancaman
mudah kambuh bila
kesehatan.
ada faktor pencetus
(alergen)
1

1/2x2= 1

Klien tidak tahu


kalau penyakitnya
butuh pengobatan
rutin dan berusaha
menghindari faktor
pencetus.

3/3x1= l

Penderita kooperatif
dalam penyuluhan
dan
penatalaksanaan.

0/2x1=0

Keluarga tidak tahu


penyakit asma perlu
pengobatan rutin

Kem

ungkinan
masalah dapat
diubah :
sebagian

Poten
sial masalah
untuk
dicegah :
mudah.

d.

Meno

dan lama, keluarga


merasa perlu berobat
ke dokter yang lebih
manjur.

njolnya
masalah :
Masalah tidak
dirasakan
Total

2 2/3

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas


pennasalahan pada keluarga Tn. B adalah sebagai berikut:
1.

Resiko

kekambuhan

penyakit

Ny.V

berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit asma.


2.

Ketidakmampuan

keluarga

mengambil

keputusan

dalam merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang perawatan penyakit asma.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA Tn. B DENGAN SALAH ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA BRONKHIALE

No
Masalah
Dx Kesehatan
1 Penyakit
ASMA pada
Ny.V

Diagnosa
Keperawatan
Resiko
kekambuhan
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
keluarga
tentang
penyakit
asma

Sasaran
Setelah
dilakukan
penyulu
han
kelg
mengenal
&
mampu
mencegah
kekambuhan
penyakit
asma pd
Ny.V.

Tujuan
Setelah kunjungan
rumah klien
mampu :
1.
Dapat
menjelaskan
akibat asma
terhadap
kondisi pasien
sendiri dan
keluarganya
2.
Dapat
menyebutkan
sumber yang
dapat
menyebabkan
asma.
3.
Dapat
menyebutkan
upaya untuk
mencegah
terjadinya
kekambuhan.

Intervensi
1.

2.

3.

4.

5.

Kaji
pengetahuan
keluarga.
Kaji
kemampuan
keluarga
yang
telah dilakukan
pada Ny.V untuk
menghindari
kekambuhan.
Diskusikan
dengan keluarga
tentang
akibat
penyakit
asma
terhadap
diri
dan
keluarganya.
Diskusikan
alternatif
yang
dapat dilakukan
untuk mencegah
terjadinya
kekambuhan.
Evaluasi

Evaluasi
Kriteria
Standart
Verbal
1.
Klien dan
keluarga
dapat
menjelaskan
akibat asma.
2.
Klien dan
keluarga
dapat
menyebuttkan
sumber
pencetus
asma.
3.
Klien dan
keluarga
dapat
menyebutkan
upaya untuk
mencegah
terjadinya
kekambuhan

secara
singkat
terhadap topik
yang
didiskusikan
dengan
keluarga.
6.

Berikan
pujian terhadap
ungkapan
keluarga
yang
mendukung
upaya
pencegahan.

1.

Penyakit
Ketidakmamp Setelah
ASMA pada uan keluarga dilakuka
Ny.V
mengambil
n
keputusan
penyulu
dalam
han
merawat
keluarga
anggota
mampu
keluarga
mengam
yang sakit
bil
berhubungan keputus
dengan
an
kurang
untuk
pengetahuan berobat
tentang
secara

Kaji
Setelah kunjungan
pengetahuan
rumah klien
keluarga tentang
mampu :
penyakit asma,
1.
Menyebutkan
penyebab, gejala
pengertian
dan
cara
asma.
penanganannya.
2.
Menyebutkan 2.
Berikan
tanda dan gejala
penyuluhan
asma.
keluarga
cara
3.
Menyebutkan
mengidentifikasi
faktor resiko
serangan./
yang
serangan ulang.
menyebabkan
3.
Anjurkan
asma.
berobat kembali

Verbal
Pengetahuan

1.

Keluarga
dapat
menyebutkan
tanda- tanda
dan gejala
penyakit
asma.
2.
Keluarga
dapat
mengidentifik
asi cara
pengobatan
dan
perawatan

perawatan
ASMA

teratur
dan
benar

4.

Menyebutkan
pengobatan dan
perawatan
asma.
5.
Mampu
mengambil
keputusan
dalam
pengobatan.

ke
Puskesmas/RS
setelah
mendapat
serangan
berulang.
4.

Berikan
kesempatan
keluarga
menentukan
sikap
dan
rencana
selanjutnya
dalam
pengobatan.
5.
Berikan
pujian terhadap
kemampuan
ide / sikap yang
positif
yang
diungkapkan
keluarga dalam
menyikapi
kekambuhan
penyakitnya.

3.

Keluarga
dapat
memutuskan
tindakan yang
harus
dilakukan bila
terjadi
kekambuhan

CATATAN PERKEMBANGAN

No
Diagnosa Keprwtn
Dx
1 Resiko kekambuhan
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
penyakit asma.

Tanggal
18-012007

Implementasi

Evaluasi

Memberi
1.
Struktur
penyuluhan
a.
Keluarga Tn. B dapat bekerjasama dengan
tentang
penyakit
mahasiswa.
asma
b.
Keluarga khususnya klien Ny.V mengerti
maksud dan tujuan kunjungan hari ini.
2.
Proses
a.
Keluarga dapat terlihat aktif dalam
diskusi.
b.
Keluarga menunjukkan minat
terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat
dilakukan.
c.
Keluarga dapat memberikan
respon verbal dan non verbal yang baik.
d.
Keluarga kooperatif selama

Ketidakmampuan
keluarga mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga yang sakit
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
tentang perawatan
ASMA

18-012007

kegiatan berlangsung.
3.
Hasil
a.
Keluarga dapat menjelaskan akibat asma bagi
diri dan keluarga lainya.
b.
Menyebutkan bagian tubuh yang terjadi asma.
c.
Menyebutkan upaya untuk mencegah
terjadinya kekambuhan.

Penyuluhan
tentang :
1.
Pengertian
1.
Struktur
asma.
a.
Keluarga Tn. B dapat bekerjasama
2.
Penyebab
dengan I mahasiswa.
asma.
b.
Keluarga khususnya klien Ny.V
3.
Tanda
dan
mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini.
gejala asama.
2.
Proses
4.
Penatalaksa
a.
Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi.
naan asma
b.
Keluarga menunjukkan minat atau tindakan
yang dilakukan.
c.
Keluarga dapat memberikan respon verbal dan
non verbal yang baik.
d.
Keluarga kooperatif selama kegiatan
berlangsung.
e.
Keluarga bersedia kontrol ke Puskesmas
ataupun RS.
3.
Hasil
a.
Keluarga dapat menyebutkan pengertian
asma.
b.
Menyebutkan tanda dan gejala asma.
c.
Menyevbutkan faktor resiko yang
menyebabkan asma.

d.
e.

Menyebutkan akibat asma bila tidak dirawat.


Klien telah berobat dan mendapat obat anti
asma.

Anda mungkin juga menyukai