DAN HUKUM
KESEHATAN
H. ISKANDAR MUNTU
e-mail. : iskandarmuntu@ymail.com
HP. 081341931333
KONTRAK KULIAH
1. Hadir
METODE PEMBELAJARAN
1. Metode
TUJUAN
PEMBELAJARAN
UMUM
Setelah
mempelajari mata
kuliah ini
mahasiswa
diharapkan mampu
memahami Etika
dan Hukum
Kesehatan
KHUSUS
lanjutan....
II. HUKUM KESEHATAN
A. HUKUM KESEHATAN
1. PENGERTIAN
2. SUMBER HUKUM KESEHATAN
B. HUKUM KEDOKTERAN
C. KEDOKTERAN FORENSIK
III. TENAGA KESEHATAN
A.
PENGERTIAN TENAGA KESEHATAN
B.
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
TENAGA KESEHATAN
C.
HUBUNGAN ANTARA DOKTER DAN PERAWAT
D. HUBUNGAN ANTARA PASIEN DAN TENAGA
KESEHATAN
E.
TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN
lanjutan....
IV. TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT
A.PELAYANAN KESEHATAN
B.DASAR HUKUM PELAYANAN KESEHATAN
C.TUJUAN DAN MANFAAT STRATEGI PELAYANAN
KESEHATAN
D.TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT
V. ASPEK HUKUM KEPENDUDUKAN
A, ASPEK HUKUM KONTRASEPSI
B. ASPEK HUKUM KESEHATAN KELUARGA
C. ASPEK HUKUM PENGGUGURAN KANDUNGAN
lanjutan....
VI.
INFORMASI KESEHATAN
A.HAK ATAS INFORMASI KESEHATAN
B.PERSETUJUAN TINDAK MEDIK
C.RAHASIA KEDOKTERAN
D.SURAT KETERANGAN MEDIK
VII.ASPEK HUKUM PENYAKIT MENULAR
E.ASPEK HUKUM NARKOBA
F.ASPEK HUKUM AIDS
VIII .HUKUM KESEHATAN internasional
G.PERATURAN KESEHATAN PENYAKIT KARANTINA
H.HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL.
I.
PENDAHULUAN
HUKUM
KESEHATAN
KETERATURAN HIDUP
SECARA DAMAI DAN
ADIL
HIDUP BERMAKNA
PRODUKTIF &
EKONOMIS
KRN KETERATURAN
HIDUP
PERILAKU
MANUSIA
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
BADAN/INSTITUSI
KEBIJAKSANAAN
HUKUM DAN
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
PASIEN
DITOLONG
SEBATAS
KEMAMPUAN
MENERIMA
MUSIBAH
SEBAGAI NASIB
DOKTER
KEAHLIAN
INTEGRITAS
PRIBADI
SUMPAH
KODE ETIK
MASYARAKAT
KEAMPUHAN DAN
KODE ETIK
MENGHORMATI
SUMPAH DAN KODE
ETIK
INSTITUSI YANKES
SEMANGAT
KEMANUSIANN
TERHADAP
PENDERITA
DEFENSIVE
MEDICINE
PASIEN/KEL.
MASYARAKAT
DEFENSIVE
PATIENT
Lanjutan....dorongan.
ETIKA DAN
HUKUM
ETIKA...
1. Pengertian Etika .
Lanjutan... Pengertian..
Lanjutan... Pengertian..
Lanjutan... Pengertian..
Lanjutan... Pengertian..
Lanjutan... Pengertian..
2.
3.
Etika
Etiket
moral
Sopan
Santun
UMUM
2. Sistimatika
dan Jenis Etika
INDIVIDU
AL
ETIK
A
KHUSU
S
SOSIAL
Sikap
terhadap
manusia
Etika keluarga
Etika Politik
Etika
Lingkungan
Hidup
Etka Ptrofesi
Biomedia
Etka Kesehatan
Etika bisnis
Guru.Dosen
Wartawan.
Lanjutan....Langevelt ....
PERKEMBANGAN ETIKA
1. Tahap Praetik atau
Pramoral
Perkembangan etika atau
moral pada tahap awal
terjadi dalam keluarga.
Pada tahap ini , anak
mengenal adaya
perbuatan baik dan
perbuatan buruk sangat
berkaitan dengan sikap
dan perilaku orang tua.
Lanjutan....perkembangan....
2. Tahap
Prakonvensional.
Pada tahap ini
perbuatan-perbuatan
anak sudah mulai
didasarkan pada
norma-norma umum
yang berlaku dalam
kelompok sosialnya
(sekolah).
Lanjutan....perkembangan....
3. Tahap Konvessional
Pada tahap sudah pada tingkat
dewasa, dimana pemahaman
seseorang kepada kelompok
sudah meluas ke kelompok
yang lebih kompleks lagi (suku
bangsa, agaama, negara dsbnya).
Perilaku baik dan tidak baik
tidak hanya sesuai moral
(norma yang tidak tertulis),
tetapi suadah mencakup norma
kelompok atau masyarakat
yang sudah tertrulis.
Lanjutan....perkembangan....
ALIRAN TELELOGIS :
Ethical egoismberpendapat
bahwa seseorang wajib berbuat
baik karena untuk kepentingannya
sendiri.
Utilitarism berpendapat bahwa
seseorang wajib berbuat baik
karena untuk kepentingan semua
pihak dan masyarakat.
NILAI
Karakteristik Nilai
NILAI ETIKA
Nilai moral mempunyai ciri-ciri antara lain :
a. Nilai berkaitan dengan subyek, kalau tidak ada
subyek yang memberikan nilai, yang berart
tidak bernilai.
yang dimaksud dengan subyek disini adalah
kelompok masyarakat yang menentukan nilai
moral tersebut.
b. Nilai tampil dalam konteks praktis, dimana
subyek meletakkan sesuatu dalam konteksnya,
misalnya keadilan.
c. Nilai menyangkut hal-hal yang ditambahkan oleh
subyek sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki
objek, misalnya perbuatan baik, atau
Norma/Kaidah
NORMA UMUM
NORMA
KESOPANA
N
NORMA
UMUM
NORMA
HUKUM
NORMA
MORAL
Kaidah
Kesusilaan
Kaidah
Sopan
Santun
Kaidah
Hukum
Tujuan
Umat
manusia
Jangan
sampai
berbuat
jahat
Umat
manusia
Jangan
sampai
berbuat
jahat
Perbuatnya
: Ke Tertib
masy.
Jangan
sampai ada
korban
Perbuatnya
: Ke Tertib
masy.
Jangan
sampai ada
korban
Isi
Ditujukan
kepada
sikap batin
Ditujukan
kepada
sikap batin
Ditujukan
kepada
sikap lahir
Ditujukan
kepada
sikap lahir
Asal Usul
Dari Tuhan
Diri sendiri
Dari luar
Dari luar
diri manusia diri manusia
Saksi
Dari Tuhan
Diri sendiri
Dari masy.
Tak resmi
Dari masy.
Secara
resmi
Daya Kerja
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban &
Pendekatan etika
1.
Etika Deskreptif
Suatu kajian etika yang bertujuan untuk menggambarkan
tingkah laku dalam arti luas : tentang baik buruk,
tindakan boleh atau tidak boleh dari setiap kelompok
masyarakat atau komunitas tanpa memberikan penilaian.
Mis. Upacara perkawinan atau kematian.
Etika Normatif
Bukan hanya menggambarkan etika dari masing-masing
kelompok komunitas, tetapi memberikan penilaian
terhadap etika-etika yang berlaku (dengan sendirinya
menggunakan kriteria etis dan tidak etis), misalnya kawin
kontrak, sunat wanita diberbagai etnis tertentu.
2.
MANUSIA
EITIKA
INFORMAL
MANUSIA
HUKUM
FORMAL
ALAM (LINGKUNGAN)
MANUSIA
MANUSIA SEUTUHNYA
MORAL
AGAMA
SDM
KESEHATA
N
FISIK
PENDIDIKA
N
INTELEKTUA
L
PERTUMBUHAN MASYARAKAT
SEKUNDER
PERUBAHAN MASYARAKAT
Lanjutan....perubahan
Lanjutan....perubahan
KEBEBASAN
DAN TANGGUNG JAWAB
Lanjutan...kebebas
Lanjutan...kebebas
1. jenis-jenis kebebasan
a.
b.
Lanjutan...kebebas
c.
d.
Kebebasan Psikologisdapat
mengembangkan kemampuannya,
intelektualnya, bakatnya,
profesinya dan sebagainya secara
bebas.
Kebebasan Moral Seseorang
dapat bebas melakukan
perbuatan baik atau buruk, tetapi
kebebasan moral ini dibatasi oleh
nilai-nilai moral masyarakat
Lanjutan...kebebas
Lanjutan...kebebas
a.
Kebebasan negatifkebebasan
seseorang yang diterima dari orang,
terutama pemegang otoritas dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Misalnya ; Bebas dari tekanan, bebas
dari penjajahan, bebas dari paksan
dll.
Lanjutan...kebebas
b.
Kebebasan Positifkebebasan
seseorang untuk berbuat dalam
masyarakat untuk mengeksikan
dirinya sebagai manusia, maka
disebut bebas.
Misalnya ; Bebas untuk berpendapat,
bebas untuk berkreasi, bebas untuk
memilih, kebebasan untuk berkarya
dll.
Fisik
Tinggi badan, berat badan, kekuatan
otot, tingkat kesehatan dan
sebagainya merupakan pembatas
kebebasan seseorang.
Psikis
Tingkat kecerdasan, bakat kemampuan dan
sebagainya adalah merupakan pembatas
kebebasan seseorang.
Lanjutan...hal-hal
Lanjutan...hak...
Lanjutan...hak...
b.
c.
Hak individualhak yang dimiliki individuindividu yang dijamin oleh negara dan negara
tidsk boleh menggangu.
Misalnya : hak untuk berserikat, hak bersgsm,
hak berpendapat dsb-nya.
Hak Sosialhak yang dimiliki setiap orang yang
bukan diperoleh dari negara, tetapi justeru
sebagai anggota masyarakat dengan angota atau
dengan orang lain untuk memenuhi hak tersebut.
Misal : hak untuk memperoleh pekerjaan,
pendidikan, dan memperoleh pelayanan
kesehatan dsb-nya.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Lanjutan...ewajiban...
Lanjutan...ewajiban...
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA DAN HUKUM KESEHATA
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
(Sumpah Hipocrates)
Membawa
kebaikan
(beficence)
Tidak merugikan
(nonmaleficence)
Menghormati
pravasi (privacy)
Berlaku adil
(justice)
PRINSIPPRINSIP
ETIKA
Menjaga
kerahasiaan
(confindentiality)
Otonomi pasien
(aotonomy of
patient)
Berkata benar
(truth telling)
2.
Lanjutan....4 syarat...
3.
4.
Prinsip Membawa
Kebaikan (beneficence)
Prinsip moral yang
mengutamakan tindakan yang
ditujukan kepada kebaikan
pasien. Disini ditekankan
tindakan atau perbuatan yang
mempunyai sisi baik atau
bermanfaat lebih besar
dibanding dengan sisi buruk
atau mudharat (Secara umum
tindakan dokter dapat
dilakukan dan berlaku pada
Lanjutan....4 langkah.
2.
3.
4.
Prinsip Menjaga
kerahasiaan (Confintizality)
Dalam penyampaian informasi
dalam pelayanan kesehatan tenaga
kesehatan mau menyimpan rahasia
pasien yang berkaitan dengan sakit
dan penyakitnya.
Karena tanpa jaminan
penyimpanan rahasia pesien
kemungkinan tidak akan
menyampaikan semua informasi
yang diperlukan untuk kesembuhan
penyakit. Akibatnya akan
Prinsip Otonomi
Pasien (Autonomy of
patient)
Prinsip moral yang
menghormati hak-hak
pasien, terutama hak
otonomi pasien.
Selanjutnya diklinik
dibuat informed
consent dalam setiap
dokter melakukan
tindakan.( pasien
berpendidikan, dewasa,
matang dsb)
distributif (justitia
distributiva)
Setiap orang mendapatkan apa yang
menjadi haknya atau jasanya.
Keadilan distibutif didasarkan pada
prinsip formal dan prinsip material :
Prinsip formal kasus-kasus yang harus
diperlakukan dengan cara yang sama dan
kasus-kasus yang berbeda diperlakukan
dengan cara yang tidak sama
Lanjutan....berlaku adil
Lanjutan....berlaku adil
2. Keadilan Commutatif
(justitia Communtiva) atau
keadilan proporsional yaitu
memberikan kepada setiap
orang sama banyaknya.
Lanjutan....etika profesi.
Etika profesi adalah merupakan normanorma, nilai-nilai, atau pola tingkah laku
kelompok profesi tertentu dalam
memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat.
Etika Profesi Kesehatan adalah normanorma atau perilaku bertindak bagi
petugas atau profesi kesehatan dalam
melayani kesehatan masyarakat.
Ciri-ciri profesi
a.
b.
Lanjutan... Ciri-ciri
Profesi
c.
d.
Lanjutan....ciri-ciri profe
e.
f.
Profesi kesehatan
1.
Kuratif-Rehabilitatif :
a.
Dokter
b. Dokter Gigi
c. Perawat dan Bidan
d. Apoteker
e. Rekam Medis
f. Penata Rontgen
g. Laboran.
h. Fisioterapitis dsb-nya.
Lanjutan....profesi...
2.
Promotif-Preventif :
a.
Ahli Kesehatan Masyarakat
b. Ahli Kesehatan Lingkungan
c. Administrator Kesehatan
d. Bidan dan Perawat kesehatan masyarakat.
e. Epidemiolog.
f. Entomolog
g. Penyuluh/Pendidik/Ptromotor Kesehatan
dsb-nya..
c.
d.
Kewajiban umum
Kewajiban terhadap
client
Kewajiban terhadap
teman sejawatnya.
Kewajiban diri sendiri.
Lanjutan...K
ozier
BAB 1
TANGGUNG JAWAB PERAWAT, TERHADAP
MASYARAKAT, KELUARGA DAN PENDERITA
1.
Lanjutan.... Bab 1
Lanjutan.... Bab 1
3. Perawat dalam
melaksanakan
kewajibannya bagi
orang seorang,
keluarga dan
masyarakat senantiasa
dilandasi dengan rasa
tulus ihlas sesuai
dengan martabat dan
tradisi luhur
Lanjutan.... Bab 1
4. Perawat senantiasa
menjalin hubungan kerja
sama yang baik dengan
orang seorang, keluarga
dan masyarakat dalam
mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya
kesejahteraan umum
sebagai bagian dari tugas,
kewajiban bagi
kepentingan masyrarakat.
BAB II
TANGGUNG JAWAB PERAWAT TERHADAP TUGAS
1. Perawat
senantiasa merawat
mutu pelayanan yang tinggi
disertai kejujuran profesional
dalam menerapkan pengetahuan
serta keterampilan perawat
sesuai dengan kebutuhan orang
seoaranng atau penderita,
keluarga dan masyarakat.
Lanjutan.... Bab 2
2. Perawat wajib
merahasiakan segala
sesuatu yang
diketahuinya
sehubungan yang
dipercayakan kepaanya.
Lanjutan.... Bab 2
Lanjutan.... Bab 2
Lanjutan.... Bab 2
5. Perawat senantiasa
mengupayakan perlindungan dan
keselamatan penderita dalam
melaksanakan tugas keperawatan
serta dengan matang
mempertimbangkan kemampuan
menerima atau mengalihtugaskan
tanggung jawab yang ada
hubungannnya dengan
perawatan.
BAB III
TANGGUNG JAWAB PERAWAT TERHADAP SESAMA
PERAWAT DAN PROFESI KESEHATAN LAINNYA
1. Perawat
senantiasa memelihara
hubungan yang baik antar
sesama perawat dan dengan
tenaga kesehatan lainnya, baik
dalam memelihara keserasian
suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
Lanjutan.... Bab 3
1. Perawat
senantiasa
menyebarluaskan
pengetahuan keterampilan
dan pengalamannya kepada
sesama perawat serta
menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain
bidang perawatan.
BAB IV
TANGGUNG JAWAB PERAWAT TERHADAP
PROFESI KEPERAWATAN
1. Perawat
Lanjutan....tanggung jaw
BAB V
TANGGUNG JAWAB PERAWAT TERHADAP PEMERINTAH,
BANGSA DAN TANAH AIR
1.
2.
Lanjutan....lapaz sumpah
4.
5.
6.
HUKUM KESEHATAN
Lanjutan....hukum keseha
HUKUM KESEHATAN
b.
HUKUM KESEHATAN
Lanjutan....hukum keseha
Persamaan :
1. Etika dan Hukum Kesehatan samasama merupakan alat untuk mengatur
tertibnya hidup bermasyarakat dalam
bidang kesehatan.
2. Sebagai objek adalah sama yakni
masyarakat baik yang sakit maupun
yang tidak sakit (sehat)
Lanjutan....hukum keseha
3.
4.
5.
Perbedaan :
1.
2.
Lanjutan [erbedaan...
3.
4.
Lanjutan [erbedaan...
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
Hukum
Gigi.
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
UNDANG-UNDANG
KESEHATAN
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
UNDANG-UNDANG
POKOK SESEHATAN
N0.9 TAHUN 1960
UNDANG-UNDANG
N0.23 TAHUN 1992
TENTANG
KESEHATAN
UNDANG-UNDANG
N0.36 TAHUN 2009
TENTANG
KESEHATAN
UNDANG
UNDANG NO.23
TAHUN 1992
SUDAH BERUMUR
20 TAHUN
TIDAK
MENGAKOMODIR
PERSOALANPERSOALAN,
TANGTANGANTANTANGAN
BIDANG
KESEHATAN YANG
SENANTIASA
BERKEMBANG
UNDANG
UNDANG NO. 36
TAHUN 2009
20 BAB
1 BAB
KETENTUAN
PERALIHAN
1 BAB
KETENTUAN
PENUTUP
205 PASAL
DASAR PERTIMBANGAN
DIKELUARKAN
UU NO.36 TAHUN 2009 ) :
KESEHAT
AN
HAM
KESEJAHTER
AAN
CITA-CITA
PANCASILA &
UUD45
UPAYA
PEMELIHARAAN
DAN
DERAJAT
KESEHATAN
MASY. SETINGGI 2-NYA
PRINSIP
- NON
DISKRIMINATIF
- PARTISIPATIF
BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
PEMBENTUKA
N SDM &
DAYA
SAING
BANGSA
SEHAT
fisik
mental
sosil
ekonomi
PRODUKTI
F
DERAJAT
KESEHATA
N
FISIK
MENTAL
SOSIAL
EKONOMI
SD
SD KESEHATAN
KESEHATAN
SEGALA
BENTUK :
DANA
TENAGA
PERBEKALAN
KESEHATAN
SEDIAAN
FARMASI
ALKES
FASILITAS
YANKES DAN
TEKNOLOGI
UPAKE
S
PEM,
PEMDA
&
MASY.
Lanjutan.. SDK.....
Lanjutan.. SDK.....
e.
f.
g.
2.
Kewajiban
a. Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya.
b. Setiap orang berkewajiban menghormati hak
orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan
yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.
c.
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup
sehat untuk mewujudkan, mempertahankan dan
memajukan kesehatan yang setingi-tingginya.
d.
e.
3.
4.
5.
6.
Tenaga Kesehatan
a. Kualifikasi dan Kewenangan.
Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum
(diatur dengan Peraturan Menteri).
Tenaga kesehatan mempunyai kewenangan:
1) Dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki.
2) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari
pemerintah.
3) Selama memberikan pelayanan kesehatan, dilarang
mengutamakan kepentingan yang bernilai materi.
c.
e.
1)
2)
3)
4)
2.
a.
Kewajiban.
Semua fasilitas pelayanan kesehatan, jenis dan
tingkat apapun, dan pengelolaannya oleh siapa
saja, berkewajiban :
1)
Memberikan akses yang luas bagi kebutuhan
penelitian dan pengembangan di bidang
kesehatan.
2) Mengirimkan laporan hasil penelitian dan
pengembangan kepada pemerintah daerah atau
menteri.
3) Dalam keadaan darurat semua pelayanan
kesehatan :
a) Wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan
b) Dilarang menolak pasien dan/ atau meminta
uang muka.
c. Kompetensi Manajemen
Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas
yankes masyarakat harus memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat yang
dibutuhkan.
Demikian juga setiap pimpinan penyelenggara
fasilitas yankes perorangan harus memiliki
kompetensi manajemen kesehatan perorangan
yang dibutuhkan.
Penyelenggara fasilitas yankes masyarakat dan
perorangan dilarang mempekerjakan tenaga
kesehatan yang tidak memiliki kualifikasi dan
izin melakukan pekerjaan profesi.
d. Pembatasan
Pemda dapat menentukan jumlah dan jenis
fasilitas pelayanan kesehatan serta pemberian
izin beroperasi di daerahnya.
Penentuan jumlah dan jenis fasilitas yankes
denngan pertimbangan :
1)
luas wilayah
2) Kebutuhan dan persebaran penduduk
3) Pola Penyakit
4) Pemanfaatannya
5) Fungsi sosial dan
6) Kemampuan dalam memanfaatkan teknologi
3. Perbekalan Kesehatan
Pemerintah menjamian ketersediaan
dan keterjangkauan pembekalan
kesehatan, terutama obat esensial.
Dalam menjamin ketersediaan obat
keadaan darurat, pemerintah dapat
melakuan kebijakan khusus untuk
pengadaan dan pemanfaatan obat daan
bahan yang berkhasiat obat.
a.Pengembangan
b. Obat esensial
Pemerintah menyusun daftar dan jenis
obat yang secara esensial harus tersedia
bagi kepentingan masy.
Daftar dan jenis obat tersebut ditinjau
dan disempurnakan paling lama setiap 2
tahun sesuai dengan perkembangan
kebutuhan dan teknologi
Pemerintah juga menjamin agar obatobat tersedia secara merata dan
terjangkau oleh masyarakat.
c. Kewenagan perencanaan
Pemerintah daerah berwenang
merencanakan kebutuhan perbekalan
kesehatan sesuai dengan kerbutuhan
daerahnya.
Kewenangan merencanakan kebutuhan
perbekalan kesehatan tetap
memperhatikan pengaturan dan
pembinaan standar pelayanan yang
berlaku secara nasional.
Pengembangan teknologi
kesehatan dilakukan uji coba
teknologi atau produk teknologi
tehadap manusia dan hewan.
Uji coba teknologi kesehatan
dilakukan dengan jaminan tidak
merugikan manusia yang dijadikan
uji coba.
G. UPAYA KESEHATAN
1. Penyelenggaraan
a.
b.
c.
d.
e.
Upakes :
Pelaysanan kesehatan
Yankes tradisional
Peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
Penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Kesehatan reproduksi
Lanjutan... upakes
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Kerluarga Berencana
Kesehatan sekolah
Kesehatan olah raga
Pelayanan kesehatan pada bencana
Pelasysnsn darah
Kesehatan gigi dan muluty
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Penanggulangan gangguan
penglihatan dan gangguan
pendengaran
Kesehatan matra
Pengamanan dan prnggunaan
sedfiaan farmasidan alkes.
Pengamanan makanan dan minuman
Pengamanan zat adiktif dan
Bedah mayat.
Fungsi
Tanggung Jawab UPAKES
Sosial
nilai
norma
Pemerintah
Ber-T.J
agama
Pemda
penygr.
sosbud,
upakes
Masyaraka
Moral &
etika
t
profesi
Meningkatkan & Mengembangkan upakes
(memenuhi kebutuhan kesehatan dasar
Masy.)
Berdasarkan pengkajian & penelitian
Dilaksanakan melalui kerjasama antar
pemerintah dan antar lintas sektor
UPAKES
diselenggarak
an untuk
mewujudkan
derajat kes. Yg
se-tinggi2nya
Individu
atau
Masyarakat
SPM
Kes.
2. Pelayanan Kesehatan
a.
Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan perseorangan
ditujukan untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan dan keluarga
Pelayanan kesehatan masyarakat
ditujukan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok
masyarakat.
b. Penyelenggaraan Pelayanan
Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara
bertanggung jawab,
aman, bermutu, merata
dan non diskriminatif
1) Perlindungan pasien
Setiap orang berhak menerima
atau menolak sebagian atau
seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan
kepadanya setelah menerima
dan memahami informasi
mengenai tindakan secara
lengkap,
b)
c)
Hak-Hak Pasien
Berhak
menuntut
ganti rugi
Akibat
kesalahan
atau kelalaian
Dalam yankes
kecuali
Tindakan penyelamatan nyawa
atau pencegahan kecacatan
seseorang
Lanjutan .....
Lanjutan .....
c)
c)
d)
e)
f)
Implan
Pemasangan implan obat dan atau alat
kesehatan ke dalam tubuh manusia
hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan serta dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan tertentu
Bedah Plastik
Bedah plastik dan konstruksi hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
Bedah plastik dan konstruksi tidak
boleh bertentangan dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat dan
tidak ditujukan untuk mengubah
identitas.
Hak-hak Reproduksi
a)
b)
c)
d)
b)
c)
Aborsi
Setiap orang dilarang melakukan aborsi, kecuali :
1) Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak
usia dini kehamilan, baik yang mengancam
nyawa ibu dan atau janin, yang menderita
penyakit genetik berat dan atau cacat bawaan,
maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup diluar
kandungan
2) Kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
Aborsi
Tindakan aborsi hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling dan atau
penasehatan pratindakan dan diakhiri
dengan konseling pascatindakan yang
dilakukan oleh konselor yang kompeten
dan berwenang.
b)
c)
d)
e)
7) Keluarga Berencana
8) Kesehatan Sekolah
Kesehatan sekolah diselenggarakan
untuk meningkatkan kekmampuan hidup
sehat peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya menjadi
SDM yang berkualitas.
c.
PEMBIAYAAN KESEHATAN
5%
APBN
2/3
YAN
PUBLIK
BESARAN
ANGGARAN
10 %
APBD
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
ALOKASI
ANGGARAN
ANGGARAN
BERSUMBER
SWASTA
PDDK MISKIN
KLP.LANSIA
ANAK
TERLANTAR
JSN
KETENTUAN PIDANA
1.
KETENTUAN PIDANA
2. Setiap orang tampa izin melakukan
praktik yankes tradisional yang
menggunakan alat dan teknologi
sehingga mengakibatkan kerugian
harta benda, luka berat atau kematian
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 th dan denda paling
banyak 100 Jt.
KETENTUAN PIDANA
3.
4.
KETENTUAN PIDANA
5.
6.
KETENTUAN PIDANA
7.
8.
KETENTUAN PIDANA
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian
dan kewenangan untuk melakukan praktik
kefarmasiaan dipidana dengan penjara
paling lama 1 th dan denda 1 juta
10. Setiap orang dengan sengaja memproduksi
atau memasukkan rokok ke dalam wilayah
NKRI dengan tidak mencantumkan
peringatan kesehatan berbentuk gambar
dipidana penjara paling lama 5 th. Dan
denda 5 juta
9.
KETENTUAN PIDANA
11. Setiap
ASPEK HUKUM
KETENAGAAN
KESEHATAN
UU POKOK
KESEHATAN NO. 9
TAHUN 1960
UU KESEHATAN NO.
23 TAHUN 1992
UU KESEHATAN NO.
36 TAHUN 2009
Dokter
Dokter Gigi
Lanjutan...nakes
2. Tenaga Keperawatan
Perawat
Bidan
Lanjutan...nakes
3. Tenaga Kefarmasian
Apoteker
Analis
Asisten
Apoteker
Lanjutan...nakes
Lanjutan...nakes
5. Tenaga Gizi
Nutrisionis
Dietasen
Fisioterpis
Akupasiterfis
Terapis Wicara
Lanjutan...nakes
Lanjutan...nakes
Radiografer
Radioterafis
Teknisi Gizi
Teknisi Elektormedis
Analis Kesehatan
Refraksionis
Optisien
Otorik prostetek
Teknisi Transfusi
Perekam Medis
Lanjutan ...persyaratan.
Lanjutan ...persyaratan.
2.
3.
Pengadaan Tenaga
Kesehatan
1.
Pendidikan
a. Pendidikan di bidang kesehatan
dilaksanakan oleh lembaga/institusi
pendidikan .
b. Penyelenggaraan pendidikan bidang
kesehatan didasarkan pada izin dari
pihak yang diberi kewenangan
untuk mengatur penyelenggaraan
teraebut.
Lanjutan ...pengadaan..
2. Pelatihan
a. Pelatihan di bidang kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan keterampilan atau penguasaan
di bidang teknis kesehatan
b. Pelatihan di bidang kesehatan dapat dilakukan
secara berjenjang sesuai dengan jenis tenaga
kesehatan yang bersangkutan.
c. Setiap tenaga kesehatan mempunyai
kesempatan yang sama untuk mengikuti
pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Lanjutan ...pengadaan..
d.
e.
Lanjutan ...pengadaan..
f.
g.
h.
Lanjutan ...pengadaan..
j.
Lanjutan ...pengadaan..
2.
3.
Lanjutan ...penempatan
2. Penempatan nakes dengan cara masa bakti
dilaksanakan dengan ketentuan :
a. Sarana kesehatan yang diselenggarakan
oleh pemerintah.
b. Sarana Kesehatan yang diselenggarakan
oleh masyarakat yang ditunjuk oleh
pemerintah.
c. Lingkungan perguruan tinggi sebagai staf
pengajar.
d. Lingkungan TNI dan Kepolisisian RI.
Lanjutan ...penempatan
3.
4.
5.
Lanjutan ...penempatan
6.
1.
2.
Lanjutan ...standar....
3. Bagi Nakes Jenis Tertentu Dalam
Melaksanakan Tugas Profesinya
Berkewajiban:
KOMPETENS
I
KEMAMPUAN
(ABILITY)
IJAZAH
OTORITAS
KEKUASAAN
(POWER)
KEMENKES
Lanjutan ...kewenangan
Lanjutan ...kewenangan
Lanjutan ...kewenangan
Penyerahan kewenangan,
maka penerima
kewenangan dapat
membuat kebijakan
sendiri, tetapi tanggung
jawabnya ada pada
penerima .
Lanjutan ...hubungan...
Lanjutan ...hubungan...
2.
3.
4.
2.
3.
Lanjutan ...syarat....
Keputusan banding
Pengadilan New York tahun
1985, mengakui pandangan
modern bahwa perawat
bukan lagi petugas
kesehatan yang fasif,
tetapi penyedia jasa
perawatan kesehatan yang
desisif dan asertif..
1.
2.
Lanjutan ...registrasi....
3.
4.
1.
2.
3.
Lanjutan ...kewenangan
Memberikan informasi
5. Meminta persetujuan tindakan yang
akan dilakukan
6. Melakukan catatan perawatan yang baik
Dalam keadaan darurat yang mengancam
jiwa seseorang/pasien, perawat
berwenang melakukan pelayanan
kesehatan diluar kewenangannya.
4.
Lanjutan ...hubungan...
2.
Lanjutan ...hubungan...
3.
4.
5.
2.
Lanjutan ...hak....
3.
4.
Lanjutan pengertian........
Permenkes No.
159b/1988 :
RSmerupakan
sarana upaya
kesehatan yang
menyelenggarakan
kegiatan pelayanan
kesehatan serta
dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga
kesehatan dan
penelitian.
Lanjutan pengertian........
UU No, 44 Tahun
2009 ttg R S
institusi pelayanan
kesehatan yang
menyelenggarakan
yankes perorangan
secara paripurna
yang menyediakan
pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Lanjutan pengertian........
b.
Lanjutan ....
c.
d.
Penyelenggaraan pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit.
Pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuuhan medis.
Lanjutan ....
Rawat jalan
Ruang rawat inap
Ruang gawat darurat
Ruang operasi
Ruang tenaga kesehatan
Ruang radiologi
Ruang laboratorium
Lanjutan ....
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
sterilisasi
farmasi
pendidikan dan latihan
kantor dan administrasi
ibadah, ruang tunggu
penyuluh kesehatan masyarakat RS
menyusui
Lanjutan ....
Ruang mekanik
Ruang dapur
Laundry
Kamar jenazah
Taman
Pengolahan sampah
Pelatar parkir yangf mencukupi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
air
mekanikal dan elektrikal
gas medik
upa
pengolahan limbah
Lanjutan ....
2.
3.
4.
5.
4.
Pelayanan;
Sumber Daya Manusia;
Peralatan;
Sarana dan Prasarana; dan
Administrasi dan Manajemen.
Etka RS mencakup :
Kewajiban umum RS
Kewajiban RS terhadap masyarakat
Kewajiban RS terhadap pasien
Kewajiban RS terhadap karyawan RS
Kewajiban RS terhadap RS yang lain
Sebagai catatan , masing-masing RS dapat
membentuk badan yang akan menangani
masalah-maslah etik dilingkungannya sendiri
yang di sebut PERS (Panitia Etik RS)
Rekam Medis
Keperawatan
Pelayanan Laboratorim
Pelayanan klinik medik
Pelayanan Intensif
Pelayanan Radiologi
2.
3.
4.
2.
3.
4.
2.
3.
5.
6.
8.
Kewajiban-Kewajiban Pasien
1.
2.
3.
4.
5.
Hak-hak Pasien :
1.
2.
3.
Hak-hak Pasien :
4.
5.
6.
7.
Hak-hak Pasien :
Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan pereaturan ya ng
ada di RS.
9. Meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar RS
10. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
8.
Hak-hak Pasien :
11. Mendapatkaan
Hak-hak Pasien :
14. Menjalankan
Hak-hak Pasien :
18. Menggugat
2.
3.
5.
6.
2.
Lanjutan.....
Lanjutan.....
Diagnosis
tata cara tindakan yang dilakukan,
tujuan tindakan,
alternatif tindakan lain dan risikonya,
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan
perkiraan pembiayaan
masalah
prinsip memberikan
kebaikan kepada
pasien (nilai etika
dan ilmu kesehatan
berdasarkan
pengetahuan,
keterampilan dan
pengalaman tenaga
kesehatan )
prinsip
menghorma
ti hak
menentukan
diri sendiri
Petugas kesehatan
Pasien
Memberikan perlindungan
kepada pasien atas segala
tindakan medis.
Memberikan perlindungan
tenaga kesehatan terjadinya
akibat yang tidak terduga
yang dianggap merugikan pihak
lain.
PASIEN
3
5
CONSENT
(SETUJU)
6
MENANDATANGANI
FORMAT CONSENT
DOKTER/NAKES
INFORMASI
INFORMED CONSENT
(DECISION)
7
REFISAL
(MENOLAK)
8
MENANDATANGANI
PERNYATAAN
MENOLAK
Lanjutan.....
Lanjutan.....
1.
2.
3.
Lanjutan.....
Lanjutan.....
HAM
Hak untuk
mendapatkan informasi
(the right to
information)
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
5.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
Hak Informasi
3.
4.
5.
6.
2.
4.
5.
1.
2.
3.
Malpraktek dan
Hak-Hak Pasien
Pengertian Malapraktik
Lanjutan ...pengertian...
Lanjutan...
2.
3.
Lanjutan...
4.
5.
Lanjutan...
Lanjutan...
Lanjutan...
b.
Lanjutan...
c.
d.
e.
2.
3.
4.
5.
Kesalahan mediskesalahan
melaksanakan tugas profesi atas
dasar ketentuan profesi medis yang
profesiaonal.
Kesalahan Yurides kesalahan
melaksanakan tugas profesi atas
dasar ketentuan peraturan
perundang-undangan atau hukum.
Kesalahan
Staandar Profesi
Informed konsent
Rekam Medis
Risiko medias
Alasan pembenaran/alasan pemaaf
2.
3.
5.
6.
2.
2.
3.
4.
3.
2.
3.
4.
Melakukan wanprestasi/pelanggaran
sumpah profesi (pasal1239 KUH
Perdata)
Perbuatan melanggar hukum (pasal
1365 KUH Perdata)
Melakukan kelalaian sehingga
mengakibatkan kerugian (pasal1366
KUH Perdata)
Melakukan pekerjaan sebagai
penanggung jawab (pasal 1367 KUH
2.
3.
3.
Kecelakaan (accident)
Risiko Tindakan Medis (risk of
treatment)
Kesalahan Penilaian (error of
judgement)
KEADAAN DARURAT
(NOODTOESTAND)
Keadaan darurat dapat terjadi dalam 3
kemungkinan :
1. Adanya pertentangan antara 2 kepentingan
hukum (conflict van rechtsbelangen)
2. Pertentangan antara satu kewajiban hukum
dengan satu kepentingan hukum (conflict
van rechtsplicht en rechbelang)
3. Adanya pertentangan antara 2 kewajiban
hukum (conflict van rechtsplichten)
Hukum Pidana
a. Menipu pasien (pasal 378 KUHP)
b. Melakukan kealpaan sehingga menyebabkan
kematian/luka (pasal 359, 360, 361 KUHP)
c. Pelanggaran kesopanan (pasal 290 (1), 294 (2), 285,
dan 286 KUHP)
d. Pengguguran (pasal 299, 348, 349, 350 KUHP)
e. Rahasia jabatan bocor (pasal 322 KUHP)
f. Sengaja membiarkan penderita tak tertolong (pasal
340 KUHP)
g. Tidak memberi pertolongan kepada orang yang berada
dalam bahaya maut (pasal 351 KUHP)
Hukum Perdata
a. Melakukan wanprestasi (pasal 1239 KUH
Perdata)
b. Melakukan perbuatan melanggar hukum
(pasal 1365 KUH Perdata)
c. Melakukan kelalaian sehingga
mengakibatkan kerugian (pasal 1366 KUH
Perdata)
d. Melakukan pekerjaan sebagai penaggung
jawab (pasal 1367 (3) KUH Perdata)
Hukum Administratif
a. Praktik tanpa izin
b. Melanggar wajib simpan rahasia
jabatan kedokteran yang tidak
dikenakan pasal 322 dan 122 KUHP)
REKAM MEDIS
2.
4.
6.
8.
Ayat (1) :
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana
pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :
identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesis,
mencakup sekuarang-kurangnya keluhan dan riwayan
penyakit, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
medik, diagnosis, rencana penatalaksanaan,
pengobatan dan atau tindakan, pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien, untuk pasien kasus
gigi dilengkapi dengan ondontogram klinik, dan
persetujuan tindakan jika diperlukan.
Ayat (2) :
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu
hari sekurang-kurangnya memuat : identitas pasien, tanggal
dan waktu, hasil anamnesis, mencakup sekuarang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang medik, diagnosis, rencana penatalaksanaan,
pengobatan dan atau tindakan, persetujuan tindakan jika
diperlukan, catatan obserpasi klinis dan hasil pengobatan,
ringkasan pulang (discharge summery), nama dan tanda
tangan dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan lain yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu, dan untuk pasien
kasus gigi dilengkapi , untuk pasien kasus gigi dilengkapi
dengan ondontogram klinik.
Ayat (3) :
Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurangkurangnya memuat : identitas pasien, kondisi pasien tiba di
sarana pelayanan kesehatan, identitas pengantar pasien,
tanggal dan waktu, hasil anamnesis, mencakup sekuarangkurangnya keluhan dan riwayat penyakit, hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang medik, diagnosis, pengobatan dan atau
tindakan, ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan
pelayanan unit darurat dan rencana tindak lanjut, nama dan
tanda tangan dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan, sarana transportasi yang
digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana
pelayanan kesehatan lain, dan pelayanan lain yang telah
diberikan krpada pasien.
Ayat (4) :
Isi rekam medis pasien dalam keadaan
bencana, selain memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditambahkan dengan jenis bencana
dan lokasi dimana pasien ditemukan ,
kategori kegawatan dan nomor pasien
bencana massal , dan identitas yang
menemukan pasien.