Anda di halaman 1dari 2

LARINGITIS AKUT

Penyalahgunaan suara , inhalasi uap toksik, dan infeksi menimbulkan laringitis akut. Infeksi
biasanya tidak terbatas pada laring, namun merupakan suatu pan-infeksi dan melibatkan
sinus, telinga laring dan tuba bronkus. Virus influenza, adenovirus dan streptokok merupakan
organisme penyebab yang tersering. Difteri harus selalu di curigai pada laringitis, terutama
bila di temukan suatu membran atau tidak adanya riwayat imunisasi pemeriksaan pada
cremin biasanya memperlihatkan suatu eritema laring yang difus. Biakan tonggorok
sebaiknya di ambil. Terapi berupa mengistirahatkan pita suara, anti biotik, menambah
kelembaban, dan menekan batuk. Obat-obatan denagan efek samping yang menyebabkan
pengeringan harus di hindari dengan terapi laring. Penyanyi dan para profesional yang
mengandalkan suara perlu di nasehati agar membiarkan proses radang pereda sebelum
melanjutkan karir mereka usaha bernyanyi selama inveksi dapat berakibat perdarahan dalam
laring dan perkembangan nodul vorda vokalis selanjutnya.
LARINGITIS NON-SPESIFIK KRONIS
Laringitis non-spesifik kronis termasuk berbagai kondisi yang seluruhnya di tandai
oleh suara serak, dan merupakan contoh-contoh perubahan radang pada mukosa laring yang
berlangsung. Beberapa pasien-pasien mungkin telah mengalami serangan laringngitis akut
berulang berpapar debu atau asap iritatis, atau menggunakan suaranya secara tidak tepat
dalam konteks neuromuskular. Merokok sigaret dapat menyebabkan edema dan eritema
laring. Gangguan esofagus seperti defertikulum zenker atau hiatus hernia dapat menimbulkan
laringitis kronis melalui refluks. Jarang sekali, gangguan penyakit sistemik seperti alergi,
hipotiroidisme atau menyakit adison di sertai kelemahan vokal dan suara serak. Kecemasan
dan perasaan tegangang dapat pula merupakan faktor menyebab perubahan peradangan non
spesifik yang menetap.
Diaknosis laringitis non-spesifik kronis dapat dikatakan sebagai diaknosis"keranjang
sampah "; pada pasien tertentu seringkali terdapat faktor-faktor yang tidak di ketahui, yang
dapat menimbulkan perubahan radang kronis seperti ini. Pada pemeriksaan, kroda vokalis
tampak kemerahan atau menebal. Mobilitas korda vokalis seharusnya tidak terganggu, oleh
karena perubahan terutama hanya pada mukosa dan sub mukosa.
Terapi laringitis kronis terdiri dari dengan menghilangkan penyebab, kareksi gangguan yang
dapat di atasi, dan latihan kembali kebiasaan penggunaan vokal dengan terapi bicara.

Semprot atau sirop vokal dapat melegakan namun tidak sungguh-sunggu menguntungkan.
Anti biotik dan terapi singkat dari steroid dapat mengurangi proses radang untuk sementara
waktu, namun tidak bermanfaat untuk rehabilitasi jangka lama. Eliminasi obat-obatan dengan
efek samping " mengeringkan" juga dapat membantu laring.

Anda mungkin juga menyukai