Poli Mata Kalazion
Poli Mata Kalazion
KALAZION
disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)
Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh
Luluk Minarsih, S. Kep
NIM 092311101051
KONSEP TEORI
1. Definisi Kalazion
Kalazion adalah radang granulomatosa menahun steril dan idiopatik
pada kelenjar meibom, umumnya
ditandai pembengkakan terbatas yang
tidak terasa sakit dan berkembang
dalam beberapa minggu (Oftalmologi
Umum, 2000).
Kalazion
peradangan
merupakan
granulomatosa
kronik
Jadi,
Kalazion
merupakan
suatu
gangguan
peradangan
pada
terjadinya
penumpukkan
sekresi
kelenjar
Meibom.
4. Manifestasi klinis
dan
drainase
yang
inadekuat
dapat
menyebabkan
c.
d.
Pemeriksaan Histopatologi.
Pemeriksaan histopatologi dilakukan bila kalazion terjadi berulang
kalisehingga dicurigai keganasan
Pemeriksaan Lipid Serum
Digunakan untuk memperkuat diagnosis.
Pemeriksaan Tonografi
Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan tekanan intra okuler
(TIO) pada mata. Biasanya tidak
e.
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
1. Eksisi bedah dilakukan melalui sayatan vertical ke dalam kelenjar
tarsal dari permukaan konjungtiva, diikuti kuretase materi gelatinosa
dan epitel kelenjarnya dengan hati-hati.
2. Penyuntikan steroid ke dalam lesi juga da manfaatnya untuk lesi kecil,
dan dikombinasikan dengan tindakan bedah untuk kasus sulit.
3. Biopsy diindikasikan untuk kalasion yang kambuhan, karena tampilan
karsinoma kelenjar meibom dapat mirip kalasion.
b. Penatalaksanaan keperawatan
Diberikan kompres hangat selama 10-15 menit, minimal 4 kali/hari,
kadang dapat sembuh atau hilang sendiri karena di absorbsi, atau dapat
dilakukan ekskokleasi isi abses di dalamnya atau ekstirpasi. Pengompresan
akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan
mempermudah pengaliran serta penyembuhan.
8. Pencegahan
a. Selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar
mata dan Bersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata secara
perlahan.
b. Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum
menyentuh wajah
c. Jaga kebersihan peralatan make-up mata
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperwawatan
a. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
2) Riwayat penyakit sekarang
Pengkajian RPS yang mendukung keluhan utama dengan melakukan
serangkaian pertanyaan tentang apa yang diderita oleh pasien dan terapi
yang diberikan.
3)
yang berhubungan dengan penyakit pasien. Tanyakan mengenai obatobat yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu yang masih relevan.
Catat adanya efek samping yang terjadi di masa lalu. Tanyakan juga
mengenai alergi obat dan reaksi alergi apa yang timbul. Sering kali klien
tidak bisa membedakan antara reaksi alergi dengan efek samping obat.
4)
Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami keluarga
serta bila ada anggota keluarga yang meninggal, maka penyebab
kematian juga ditanyakan. Bisa dibuat genogram dengan disertai
keterangannya.
5)
b. Pemeriksaan fisik
1) Hilang penglihatan sementara : Gangguan peredaran darah otak.
2) Mata berair, mengantuk, silau dan sukar dibuka : Astenopia (mata
3)
lelah), mata lelah : letih, kaca mata tidak dipakai. Kaku akomodasi.
Bentuk benda dilihat berubah (perubahan warna, bengkak,
membesar, mengecil): Astigmatisme, ablatio retina, epilepsi,
4)
5)
6)
7)
8)
conjungtivitis.
Sakit sekitar dan dalam mata merah: Benda asing di kornea, alergi,
glaukoma akut, skleritis, infeksi sinus paranasalis, iridosiklitis.
obat,
9)
nodul.
Gangguan konsep diri (Citra tubuh) yang berhubungan dengan
d.
e.
pandangan
Resiko infeksi berhubungan dengan riwayat infeksi dan hygiene yang
buruk.
Perencanaan
Intervensi
Rasional
a. Tentukan
a. Mengetahui proses
ketajaman
penyemuhan
penglihatan
operasi
b. Perhatikan
b. Mengetahui
tentang
keberhasilan
penglihatan kabur
operasi
c. Letakkan barang c. Memudahkan
yang dibutuhkan
pasien mengambil
barang yang
diperlukan
NIC: Environment
Management
a. Mengurangi risiko
a. Sediakan
cedera pasien
lingkungan yang
aman
untuk
pasien
b. Mengurangi
b. Membatasi
adanya infeksi dari
pengunjung
Hasil:
1.
pengetahuan
tentang risiko
2.
menghindari
paparan yang yang
bisa
mengancam
kesehatan
Gangguan
konsep
diri
(Citra tubuh)
yang
berhubungan
dengan
perubahan
bentuk organ
penglihatan
yang
mengganggu
penampilan.
c. Menyediakan
tempat
tidur
yang
nyaman
dan bersih
d. Menganjurkan
keluarga untuk
menemani
pasien
e. Memberikan
penerangan yang
cukup
f. Menghindari
lingkungan yang
berbahaya
luar
c. Mengurangi resiko
infeksi
d. Agar pasien
terkontrol
kebersihannya
e. Memberikan
kenyamanan
pasien
f. Mengurangi risiko
cedera pasien
Setelah diberikan
1. Observasi adanya
1.Gangguan citra diri
gangguan citra
akan menyertai
asuhan keperawatan
diri
pasien
setiap penyakit
1x24 jam diharapkan
(ucapan yang
atau keadaan yang
pasien dapat
merendahkan diri
tampak nyata bagi
beradaptasi dengan
sendiri,
ekspresi
pasien. Kesan
citra tubuhnya
keadaan malu
seseorang terhadap
dengan kriteria hasil:
terhadap
dirinya sendiri
1.
Pasien
kondisinya)
akan berpengaruh
mengatakan tidak
pada konsep diri.
malu lagi dengan
keadaannya.
2.Mengetahui hubungan
2.
Pasien mau
2. Identifikasi stadium
antara stadium
psikososial tahap
melihat kelopak
perkembangan,
perkembangan
matanya lagi.
citra diri dan reaksi
serta pemahaman
3.
Benjolan pada
pasien terhadap
kelopak mata pasien
kondisi matanya.
berkurang atau
3.Pasien
membutuhkan
hilang.
3. Berikan kesempatan
pengalaman yang
untuk
harus didengarkan
pengungkapan
dan dipahami.
4. Dukung dan dorong
pasien, berikan
perawatan
dengan positif
4.Pemberi perawatan
kadang- kadang
memungkinkan
penilaian untuk
5. Dorong sosialisasi
dengan orang
lain.
mempengaruhi
perawatan pasien
dan kebutuhan
untuk membuat
upaya untuk
membantu pasien
merasakan nilai
pribadi.
5.Bersosialisasi dengan
orang lain dapat
meningkatkan
penerimaan diri
dan sosialisasi
pasien.
6. Anjurkan pasien
untuk melakukan 6.Pengompresan yang
lebih sering oleh
kompres hangat 4
pasien akan lebih
kali sehari
cepat mendoronga
selama 15 menit
resolusi dari
di rumah.
penyumbatan
duktus,
mempermudah
drainase dan
mempercepat
penyembuhan.
4
Kecemasan
(ansietas)
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan,
kerusakan
sensori,
prosedur
pembedahan
dan
kemungkinan
hilang
pandangan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x24
jam,
diharapkan
klien
tidak
mengalami
ansites.
Kriteria
hasil:
a. Melaporkan
intensitas
kecemasan
b. Melaporkan tidak
adanya gangguan
persepsi sensori
c. Menggunakan
NIC:
Anxiety
Reduction
a. Gunakan
pendekatan yang
menenangkan
b. Jelaskan semua
prosedur & apa
yang dirasakan
selama prosedur
c. Berikan obat
untuk
mengurangi rasa
kecemasan
d. Temani pasien
untuk
a. Mengetahui
kecemasan yang
dialami pasien
b. Mengurangi rasa
kecemasan pasien
c. mengurangi rasa
kecemasan pasien
d. memberi
motivasi/menguran
gi rasa kecemasan
strategi koping
effektif
memberikan
yang dialami
keamanan dan
pasien
e.
mengetahui
mengurangi takut
e. Dorong pasien
seberapa pasien
untuk
takut
mengungkapkan
perasaan,
ketidaktakutan,
persepsi
Resiko infeksi
Setelah diberikan 1. Observasi adanya 1. Observasi dilakuakn
berhubungan
asuhan keperawatan
tanda-tanda infeksi
untuk deteksi dini
dengan riwayat 1x24 jam diharapkan
(rubor, dolor, kalor,
terhadap terjadinya
infeksi dan
infeksi tidak terjadi
tumor,
infeksi.
hygiene yang
dengan kriteria hasil:
fungsiolaesa serta
buruk.
1. Tidak terdapat tandaadanya pus).
2.
Observasi
suhu
tanda infeksi
2. Peningkatan suhu
tubuh
pasien
dan
(rubor, dolor,
tubuh dapat
timbulnya
demam.
kolor, tumor,
mengidentifikasikan
fungsiolaesa) dan
terjadinya infeksi.
adanya pus.
3. Pada wanita,
2. Pasien dapat
3. Tata rias yang
anjurkan untuk
menjaga
digunakan
sementara tidak
kebersihan
merupakan allergen
menggunakan tat
matanya.
dan media yang baik
arias.
untuk pertumbuhan
mikroorganisme
yang akan
menimbulkan
infeksi.
4.Anjurkan pasien
4. Meningkatnya
segera lapor jika
kemerahan, adanya
terdapat tandadrainase purulen,
tanda infeksi,
dan penurunan visus
meningkatnya
merupakan tanda
kemerahan, adanya
terjadinya infeksi
drainase purulen,
sekunder.
dan penurunan
Pengenalan dini
visus.
terhadap tanda-tanda
tersebut akan
mempercepat
dimulainya tindakan
untuk mencegah
memburuknya
kondisi pasien.
5.
Kebiasaan
pasien
5.Anjurkan pasien
untuk menutupi
untuk tidak
matanya,
menutup,
memegangi aatau
memegang atau
menekan kelopak
menekan bagian
mata yang
kelopak mata yang
mengalami
mengalami
peradangan dapat
peradangan.
menimbulkan
infeksi.
6.
Infeksi
dapat terjadi
6.Beritahu pasien
karena kebersihan
untuk menjaga
yang kurang baik.
kebersihan
perorangan,
terutama mata. 7. Obat antibiotic yang
7.Kolaborasi dalam
diberikan dapat
pemberian
membantu
antibiotic salep
menurunkan
mata, tetes mata
peradangan dan
atau oral
mencegah terjadinya
( tetrasiklin,
infeksi sekunder.
metronidazole)
DAFTAR PUSTAKA
1. Anas, Tamsuri. 2011. Klien Gangguan Mata Dan Penglihatan :
Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC
2. Arif Mansyur, dkk. 2000 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jakarta:
FKUI
3. Brunner & Suddarh. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi
8. Volume 3. Jakarta: EGC Kedokteran
4. Doenges, Marilynn E, dkk. 2007. Rencana Asuhan Keperawatan,
Pedoman Untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta: EGC Kedokteran
Higiene buruk
Sumbatan meibom
Risiko Infeksi
Penglihatan terbatas
Resiko Jatuh
Rencana
pembedahan
Ansietas
Gangguan Citra
tubuh