Anda di halaman 1dari 53

SUHU DAN KALOR

SUHU
PEMUAIAN
KALOR

Konsep Suhu
Pernahkah anda merasa
kepanasan atau kedinginan ?

Apa yang terjadi ?

Suhu menyatakan derajat panas


atau dinginnya suatu benda yang
kita sentuh
Instrument Indra Perasa / Kulit
Kulit Alat Ukur Standar
- Kuantitas
- Andal
- Dapat diulangi

Kontak Termal :
- Pertukaran energi antara dua
benda karena beda suhu
Kesetimbangan Termal :
- Tidak ada pertukaran energi saat
kontak termal

Hukum ke-nol Termodinamika :

Jika benda A dan benda C secara terpisah berada dalam


keseimbangan termal termal dengan benda B, maka benda A dan
benda C berada dalam keseimbangan termal satu sama lain

Pengukuran Suhu

Salah satu alat untuk mengukur suhu adalah


termometer. Termometer ini memanfaatkan
sifat termometrik zat untuk mengukur suhu
Perubahan suhu dalam skala termometer
sebanding dengan perubahan panjang kolom
zat cair

Termometer ini memiliki standar suhu yang disebut


dengan titik tetap
Titik tetap yang ada pada termometer adalah :
- Titik tetap bawah : Titik ketika es melebur, 0 oC
- Titik tetap atas : Titik ketika air mendidih, 100 oC
Kalibrasi Termometer :
- Menentukan titik tetap bawah
- Menentukan titik tetap atas
- Membagi jarak antara kedua titik tetap

Skala Kelvin dan Suhu Nol Mutlak

Kelemahan Termometer Raksa dan Alkohol :


- Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu dibawah titik beku raksa, yaitu 39 oC
- Alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu di atas titik didihnya yaitu 85 oC
Lord Kelvin menggunakan termometer gas dalam
percobaannya untuk rentang suhu yang lebih besar
Perubahan fisis yang dimanfaatkan dalam
termometer ini adalah perubahan tekanan pada
volume gas yang konstan akibat perubahan suhu.

Hasil eksperimen yang dihasilkan, dimana pada setiap


percobaan, tekanannya selalu nol pada suhu -273,15 oC.
Suhu ini sering dikatakan sebagai suhu nol mutlak, dimana
TC = T 273,15
Pada saat suhu nol mutlak, energi kinetik dari molekul gas
akan menjadi nol dan gerak molekulnya akan berhenti.

Perbandingan Skala Suhu

Skala Celcius digunakan di banyak negara, skala


Fahrenheit digunakan di AS, sedangkan skala Kelvin
digunakan untuk perhitungan teknis

Contoh Soal :
1.

2.
3.

122 oF = oC
90 oC = oF = K
300 K = ... oF
Pada suhu berapa skala Celcius dan
skala fahrenheit menunjukkan angka
yang sama ?
Pada sebuah termometer A, titik beku
air adalah 40 oA dan titik didih airnya
150 oA. Jika sebuah benda diukur
dengan termometer Celcius suhunya
30 oC, berapa suhu benda tersebut
jika diukur dengan termometer A dan
pada angka berapa kedua skala
menunjukkan angka yang sama ?

Skala Suhu Lain


Skala Suhu

Titik Beku

Titik Didih

Celcius

0o

100o

Reamur

0o

80o

Fehrenheit

32o

212o

Skala Mutlak (Kelvin)

273o

373o

Rankine

492o

673o

Hubungan Antar Skala

Perbandingan antara selisih suhu


yang dicari dengan titik tetap bawah
sama dengan perbandingan antara
selisih titik tetap atas dengan titik
tetap bawah
Skala Fahrenheit dan Celcius :
F : C = 180 : 100
F : C = 9 : 5
(tF 32) : tC = 9 : 5
Skala Kelvin dan Celcius :
T = Tc + 273

Pemuaian Termal Pada Zat Padat

Jika suatu benda padat dipanaskan, benda tersebut


akan memuai ke segala arah, baik panjang, luas
maupun volumenya bertambah besar.
Perbandingan antara pertambahan panjang (L)
terhadap panjang awal benda Lo per kenaikan suhu (T)
disebut dengan koefisien muai linier/panjang, dan secara
matematis dinyatakan dengan :

L/Lo L = .Lo.T

Tabel koefisien muai linier rata-rata berbagai bahan


Bahan

Koefisien muai
linear rata-rata
(oC)-1

Bahan

Koefisien muai
volume ratarata (oC)-1

Aluminium
Kuningan dan Perunggu
Tembaga
Kaca (umum)
Kaca (pyrex)
Timah hitam
Baja
Invar
Beton

24 x 10-6
19 x 10-6
17 x 10-6
9 x 10-6
3,2 x 10-6
29 x 10-6
11 x 10-6
0,9 x 10-6
12 x 10-6

Alkohol, etil
Benzena
Aseton
Gliserin
Raksa
Terpentin
Bensin
Udara
Belium

1,12 x 10-6
1,24 x 10-6
1,5 x 10-6
4,85 x 10-6
1,82 x 10-6
9,0 x 10-6
9,6 x 10-6
3,67 x 10-6
3,665 x 10-6

Mekanisme sederhana yang disebut dengan setrip bimetal


dimanfaatkan pada peralatan seperti termostat, dimana dua buah plat
tipis yang terbuat dari logam yang berbeda diikat bersama dan saat
suhu keduanya meningkat, kedua logam akan memuai dengan
panjang yang berbeda dan plat akan melengkung. Proses ini
digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus listrik.

Soal

Suatu bahan yang panjangnya 1 m


dipanaskan dari suhu awal 20 oC menjadi
100 oC sehingga bertambah panjangnya 5
mm. Berapakah pertambahan panjang
bahan tersebut jika panjangnya 50 cm dan
dipanaskan dari suhu awal hingga 120 oC ?

Pemuaian Volume Zat Cair

Umumnya,volume zat cair akan meningkat ketika


suhunya dinaikkan dan zat cair memiliki koefisien
muai volume rata-rata sepuluh kali lebih besar
dibandingkan koefisien muai zat padat.
Untuk menghitung pemuaian volume zat cair,
rumus yang digunakan sama dengan rumus untuk
menghitung muai volume zat padat

Anomali Air

Air dingin adalah pengecualian untuk aturan ini, saat suhu meningkat
dari 0 oC menjadi 4 oC, air menyusut dan kerapatannya meningkat. Di
atas suhu 4 oC, air memuai seiring meningkatnya suhu sehingga
kerapatannya menurun. Jadi, kerapatan air mencapai maksimum 1,00
gr/cm3 pada suhu 4 oC.

Soal

Sebuah bejana kaca terisi penuh dengan


100 mL air raksa pada suhu 0 oC. Jika
bejana ini dipanaskan menjadi 20 oC,
berapakah volume raksa yang tumpah ?

Pemuaian Gas

Pada gas, kita perlu mengetahui berapa jumlah volume V,


tekanan P, dan suhu T dari massa m gas tersebut
Persamaan keadaan untuk gas ideal
PV = nRT Hukum Gas Ideal
dengan :
P = tekanan (Pa)
V = volume (m3)
n = jumlah mol gas
R = konstanta gas universal = 8,314 J/mol.K
T = suhu (K)

Soal

Sebuah tabung dirancang untuk menampung


gas sebanyak 1000 L saat berada pada tekanan
atmosfer pada suhu 27 oC. Ketika volume udara
ini dimampatkan pada tekanan mutlak 3000
pon/inci2 dan disimpan pada tabung 10 L, udara
tersebut menjadi sangat panas sehingga harus
didinginkan sebelum dapat digunakan. Sebelum
dingin, berapa suhu udara tersebut ?

KALOR
Definisi Kalor

Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi


yang melintasi batas sistem berdasarkan
perubahan suhu antara sistem dengan
lingkungannya.
Pemanasan berarti memindahkan energi ke
dalam suatu zat pada suhu yang lebih tinggi dan
ketika pemanasan berhenti, maka tidak ada kalor
yang dipindahkan

Teori Kinetik

Zat tersusun atas partikel-partikel kecil yang terus


bergerak.
Benda panas memiliki energi yang besar karena
partikel-partikelnya bergerak lebih cepat.
Saat kontak termal, terjadi tabrakan antara partikel
benda panas dan partikel benda dingin sehingga
terjadi pemindahan energi ke benda dingin dan
suhunya naik.
Saat terjadi Keseimbangan Panas, kelajuan energi
dari benda panas ke benda dingin sama dengan
kelajuan energi benda dingin ke benda panas.

Satuan Kalor

Satuan Kalor sama dengan satuan energi, yaitu Joule


menurut SI
Satuan Panas yang lain adalah kalori dan BTU
1 kal = 4,186 J
1 BTU = 252 kal = 1054 J
Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila
gesekan terjadi pada sistem mekanis, ada energi
mekanis yang hilang. Dan dari eksperimen diperoleh
bahwa energi yang hilang tersebut berubah menjadi
energi termal.
Dari eksperimen yang dilakukan oleh Joule (aktif
penelitian pada tahun 1837-1847) diperoleh kesetaraan
mekanis dari kalor :
1 kal = 4,186 joule

Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis

Ketika energi ditambahkan pada sistem dan tidak ada


perubahan energi kinetik atau energi potensial sistem,
maka suhu sistem biasanya naik. Besar energi yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat berbeda-beda jika
zatnya berbeda.
Kapasitas kalor C didefinisikan sebagai jumlah energi
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1 oC
Kalor jenis c adalah kapasitas kalor per massa zat.
Dengan demikian, jika energi Q dipindahkan ke suatu zat
yang memiliki massa m dan perubahan suhu sebesar T,
maka kalor jenis zat adalah

Q
c
m T

Kalor jenis pada dasarnya merupakan suatu ukuran seberapa tidak


sensitifnya zat secara termal terhadap penambahan energi. Semakin
besar kalor jenis suatu bahan semakin besar pula energi yang harus
ditambahkan kepada bahan tersebut untuk menyebabkan suatu
perubahan suhu

Tabel berikut menunjukkan kalor jenis dari bermacam-macam bahan.


Bahan

c (kal/gr. Co)

Bahan

c (kal/gr. Co)

Aluminium

0,215

Kuningan

0,092

Tembaga

0,0924

Kayu

0,41

Emas

0,0308

Glas

0,200

Besi

0,107

Es (-5 C)

0,50

Timbal

0,0305

Alkohol

0,58

Perak

0,056

Air Raksa

0,033

Silikon

0,056

Air (15 C)

1,00

Dari definisi ini, hubungan antara energi Q yang


berpindah dari sebuah bahan bermassa m
dengan sekelilingnya yang menyebabkan
perubahan suhu T sebagai
Q = m c T
Ketika suhu naik, Q dan T dianggap positif, d
energi dipindahkan ke dalam sistem. Ketika suhu
berkurang, Q dan T dianggap negatif, dan energi
berpindah keluar sistem.

Azas Black

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa


jumlah energi yang meninggalkan sebuah sistem
sama dengan jumlah energi yang masuk ke
dalam sistem tersebut.
QLEPAS = QTERIMA

Jika kita ingin mendinginkan air panas, maka


perlu ditambahkan air dingin ke dalam air panas
tersebut sehingga didapat air hangat yang
suhunya berada di antara suhu air panas dan
suhu air dingin.

Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk


menentukan kalor jenis suatu zat.
Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran
yang melibatkan pemanasan sebuah sampel
yang telah diketahui suhunya Tx, dengan
menempatkannya ke dalam sebuah bejana berisi
air yang massa dan suhunya diketahui dimana Ta
< Tx, kemudian mengukur suhu air setelah
tercapai keseimbangan.

cx

ma c a (T f Ta )
m x (Tx T f )

Ta
Tf

Tx

Hukum Kekekalan Energi dalam Kalorimeter :

maca (Tf Ta) = mxcx (Tx Tf)


sehingga :

cx

ma c a (T f Ta )
m x (Tx T f )

Soal
1. Batang logam dengan massa 0,5 kg dipanaskan hingga
suhu 200 oC lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi
0,4 kg air pada suhu 20 oC. Jika suhu keseimbangan akhir
sistem adalah 22,4 oC, carilah kalor jenis logam tersebut.
2. Sepotong aluminium yang massanya 200 gr dipanaskan
sampai suhu 90 oC, kemudian dimasukkan ke dalam bejana
berisi 100 gr air pada suhu 20 oC. Dengan mengabaikan
pertukaran kalor dengan lingkungan sekitar, hitunglah suhu
akhir campuran, jika :
a. kalor yang diserap bejana diabaikan
b. kalor diserap oleh bejana dengan massa 50 gr aluminium
Kalor jenis air 4200 J/kg.K dan kalor jenis aluminium 900
J/kg.K

Kalor Laten

Ketika zat berubah dari wujud satu ke wujud yang


lain, perpindahan energinya tidak menghasilkan
perubahan suhu. Perubahan wujud ini sering
disebut juga perubahan fase

Semua perubahan fase mengalami perubahan energi


dalam, tetapi tidak mengalami perubahan suhu.
Peningkatan energi dalam pada penguapan contohnya,
direpresentasikan oleh pemutusan ikatan-ikatan antar
molekul dalam keadaan cair; pemutusan ikatan ini
menyebabkan molekul-molekul terpisah lebih jauh dalam
keadaan gas, dan ini menghasilkan peningkatan energi
potensial antar molekul.
Energi yang dibutuhkan untuk mengubah fase suatu zat
murni yang bermassa m, dirumuskan :
Q = mL
Tanda positif pada persamaan (8) digunakan ketika energi
memasuki sistem, menyebabkan peleburan maupun
penguapan. Tanda negatif berarti bahwa energi
meninggalkan sistem, seperti pada pembekuan maupun
kondensasi (pengembunan).

Ketika gas didinginkan, gas tersebut


terkondensasi dan energi yang dilepaskan per
satuan massa disebut kalor laten
pengembunan dan secara numerik sama
dengan kalor laten penguapan. Demikian juga
ketika cairan didinginkan, ia akan membeku,
dan kalor laten pembekuan secara numerik
sama dengan kalor laten peleburan.
Kalor laten penguapan suatu zat biasanya
sedikit lebih besar daripada kalor laten
peleburan.

Untuk memahami kalor laten dalam proses


perubahan fase, perhatikan energi yang dibutuhkan
untuk mengubah 1 gr es balok pada suhu -10 oC
menjadi uap pada suhu 120 oC.

Soal
1. Berapa massa uap air yang suhu awalnya 130
oC dibutuhkan untuk memanaskan 200 gr air
dalam wadah gelas bermassa 100 gr dari 20 oC
menjadi 50 oC ?
2. Sepotong es yang massanya 0,05 kg dan
suhunya -20 oC dimasukkan ke dalam cangkir
berisi 0,2 kg air yang suhunya 15 oC. Berapa
suhu akhir campuran jika kalor jenis air = 4200
J/kg.K, kalor jenis es 2100 J/kg.K, dan kalor
lebur es = 3,3 x 105 J/kg. Abaikan pertukaran
kalor terhadap cangkir dan udara sekitarnya.

Perpindahan Kalor

Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal


maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang
bertemperatur lebih tinggi ke benda yang
bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya
kesetimbangan termal.
Proses perpindahan panas ini berlangsung
dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, konveksi
dan radiasi

Perpindahan Kalor Konduksi

Mekanisme perpindahan
kalor dari ujung logam yang
dekat dengan api menuju
ujung logam yang dipegang
oleh tangan dinamakan
perpindahan panas secara
konduksi.
Konduksi kalor dapat
dipandang sebagai akibat
perpindahan energi kinetik
dari satu partikel ke partikel
yang lain melalui tumbukan.

Perpindahan Kalor Konduksi

Kondisi normal : partikel-partikel dalam logam


bergetar di posisi seimbangnya.
Saat api memanaskan logam : getaran partikelpartikel di dekat api lebih cepat sehingga Ek juga
bertambah besar
Partikel-partikel ini, bertumbukan dengan partikelpartikel di sekitarnya dan memindahkan sejumlah
energi kinetik pada saat tumbukan sampai
akhirnya getaran partikel-partikel logam yang
dipegang oleh tangan juga bergetar dengan cepat
Kenaikan getaran ini dideteksi dengan naiknya
suhu logam dan tangan akan segera terasa panas.

Perpindahan Kalor Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi terjadi dimana kalor


merambat melalui batang logam tanpa ada bagian logam
yang pindah bersama kalor.
Logam mengandung banyak elektron yang bebas bergerak
dan di tempat yang dipanaskan, energi elektron-elektron
tersebut bertambah besar.
Pertambahan energi ini dengan cepat dapat diberikan ke
elektron-elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui
tumbukan, sehingga dengan cara ini kalor dapat berpindah
lebih cepat
Dengan demikian, dalam konduktor yang baik seperti
tembaga, konduksi terjadi melalui getaran atom dan
gerakan elektron-elektron bebasnya.

Perpindahan Kalor Konduksi

Suatu lempengan dari bahan


dengan ketebalan x dan luas
penampang A. Satu sisi
lempengan berada pada suhu T1
dan sisi lainnya bersuhu T2,
dimana T1 > T2

Laju perpindahan energi H = Q/t,


sebanding dengan luas
penampang A dan beda suhu T
= T1 T2 dan berbanding terbalik
dengan ketebalannya x :

dT
H kA
dx

Perpindahan Kalor Konduksi

Bahan-bahan yang merupakan konduktor termal yang baik mempunyai


nilai konduktivitas termal yang besar, sedangkan isolator termal
mempunyai nilai konduktivitas termal yang kecil.
Bahan

k (W/m.Co)

Bahan

k (W/m.Co)

Aluminium

238

Asbestos

0,08

Tembaga

397

Concrete

0,8

Emas

314

Gelas

0,8

Besi

79,5

Karet

0,2

Timbal

34,7

air

0,6

Perak

427

kayu

0,08

udara

0,0234

Perpindahan Kalor Konduksi


Misalkan suatu batang homogen dengan
panjang L diinsulasi secara termal
sehingga energi tidak dapat keluar masuk
dalam bentuk kalor dari permukaannya,
kecuali pada ujung-ujungnya. Salah satu
ujungnya terhubung dengan reservoir
energi pada suhu Tc, dan ujung lainnya
berada dalam kontak termal dengan
Tc reservoir pada suhu Th, dimana Th > Tc.
Ketika keadaan tunak telah tercapai,
suhu pada setiap titik pada batang adalah
konstan terhadap waktu. Dengan
demikian, laju perpindahan energi oleh
konduksi dalam batang tersebut adalah :

L
Th
Th > Tc
Insulasi

Th Tc
H kA

Soal

Sebuah kotak dengan luas permukaan


total 1,20 m2 dan ketebalan dinding 4
cm dibuat dari bahan insulator.
Pemanas elektrik 10 W dalam kotak
menjaga suhu di dalam kotak 15 oC
lebih tinggi daripada suhu di luar.
Hitung konduktivitas termal k dari
bahan insulator tersebut.

Misalkan dua batang logam berbeda jenis dengan luas


penampang sama, salah satunya dihubungkan. Suhu
ujung bebas batang pertama T1, sedang suhu ujung bebas
batang kedua T2, dimana T1 > T2,
arah aliran kalor
T1

k1

L1

k2

L2

T2

Dalam masalah ini, laju aliran


kalor dalam kedua batang
adalah sama besarnya, dan
secara matematis dinyatakan :
Q1 Q2

t
t

k1 A T1 k 2 A T2

L1
L2

karena kedua logam memiliki luas penampang yang


sama, maka persamaan di atas menjadi :
k1 T1 k 2 T2

L1
L2

Soal :

Sebuah batang silinder dengan luas penampang


5 cm2 dibuat dengan menyambungkan 0,3 m
batang tembaga dengan 0,12 m batang
aluminium. Ujung bebas tembaga dijaga pada
suhu tetap 70 oC dan ujung bebas aluminium
dijaga pada suhu tetap 10 oC. Jika konduktivitas
termal tembaga dan aluminium masing-masing
397 W/m.K dan 238 W/m.K, hitung :
a. suhu pada titik sambungan
b. laju konduksi kalor sepanjang batang

Perpindahan Kalor Konveksi


Pada keadaan ini, udara di atas api
dipanasi dan mengembang sehingga
massa jenisnya turun. Udara hangat
yang massa jenisnya lebih kecil akan
naik menghangatkan tangan yang
berada di atas nyala api tersebut,
dan tempatnya digantikan oleh udara
dingin yang massa jenisnya lebih
besar.
Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke bagian lain
oleh pergerakan fluida itu sendiri dinamakan konveksi.
Perpindahan kalor konveksi merupakan perpindahan kalor
karena berpindahnya partikel-partikel atau materi zat itu sendiri.

Pada konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi


karena perbedaan massa jenis, sedangkan pada
konveksi paksa terjadinya pergerakan fluida
karena ada paksaan dari luar

Perpindahan Kalor Radiasi

Radiasi adalah perpindahan energi kalor dalam


bentuk gelombang elektromagnetik, sama seperti
gelombang radio atau gelombang cahaya. Pada
radiasi, energi berpindah dengan cara merambat
tanpa memerlukan medium (zat antara) seperti
halnya konduksi dan konveksi.
Radiasi dapat terjadi di ruang hampa sehingga
memungkinkan energi matahari sampai ke bumi
melalui ruang hampa sejauh lebih dari seratus juta
kilometer.

Perpindahan Kalor Radiasi

Besarnya laju kalor radiasi tergantung pada luas


permukaan benda dan suhu mutlak benda seperti
dinyatakan dalam hukum Stefan-Boltzman :
Energi yang dipancarkan suatu permukaan benda hitam
dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu sebanding
dengan luas permukaan benda (A) dan sebanding dengan
pangkat empat suhu mutlak permukaan benda itu
Q/t = . e . A . T4
Q/t = laju aliran kalor secara radiasi, Watt
(sigma) = tetapan Stefan -Boltzman = 5,67 x 108 W/m2.K4
A = luas permukaan benda, m2
T = suhu permukaan benda, K4
e = koefisien emisivitas benda

Emisivitas adalah suatu ukuran seberapa besar


pemancaran radiasi kalor suatu benda dibandingkan
dengan benda hitam sempurna. Emisivitas tidak
memiliki satuan, nilainya terletak di antara 0 dan 1 (0
e 1) dan bergantung pada jenis zat dan keadaan
permukaan.
Permukaan mengkilat memiliki nilai e yang lebih
kecil daripada permukaan kasar. Pemantul
sempurna (penyerap paling jelek) merupakan
reflektor ideal memiliki e = 0, sedangkan penyerap
sempurna sekaligus pemancar sempurna yaitu
benda hitam sempurna memiliki e = 1.

Soal

Kawat lampu pijar memiliki luas penampang 50


mm2, dan suhu 1127 oC. Jika kawat pijar
dianggap sebagai benda hitam (e = 1),
tentukan :
a. Berapa kalor yang diradiasikan oleh kawat
tersebut
b. Berapa kuat arus yang mengalir melalui
kawat jika dihubungkan dengan sakelar
bertegangan 220 V dan seluruh energi
listrik diubah menjadi kalor radiasi.

Anda mungkin juga menyukai