Anda di halaman 1dari 10

Teori Komunikasi

Pengurangan Ketidakpastian
(Uncertainty Reduction)

Oleh
Marretta Pakpahan/1204130223
Roma Retta Novita Saragih/1204134154
Mardhiyah Azzahrani/1204130103
Andhiany Putri/1204130321
Af M Rayhan Tri Jaka Lindo/1204134122
Hayutri Bimaaji Padmanaba/1204134178
Rakhmat Nur Bagja/1204132112
Gianttira Pramudita/1204130256
Ashma Nur Saadah/ 1204134047
Hesa Maulana /1204134297

Telkom University
2015

Teori Pengurangan Ketidakpastian( Uncertainty Reduction)


Uncertainty Reduction Theory atau terkadang juga disebut Initial interaction theory
(Permulaan Interaksi). Teori ini diciptakan oleh Charles Berger dan Richard
Calabrese pada tahun 1975. Tujuan Charles Berger dan Richard Calabrese
menciptakan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana suatu komunikasi itu
digunakan sebagai alat untuk mengurangi suatu ketidakpastian diantara orang asing
yang saling berkomunikasi pertama kali diawal perjumpaan. Teori ini
mengungkapkan bahwa dua orang yang pertama kali bertemu dan memulai sebuah
percakapan singkat atau obrolan pertama kali akan memunculkan sebuah pertanyaan,
pernyataan dan penilaian subjektif kepada seseorang yang berkomunikasi dengannya.
Terdapat dua jenis ketidakpastian
1. Ketidakpastian kognitif/cognitive uncertainty
Tahap ketidakpastian tentang kepercayaan dan sikap
2. Ketidakpastian Perlakuan/Behavioral Uncertainty
Tahap ketidakpastian tentang tindakan/reaksi dalam suatu situasi komunikasi

Asumsi Teori Pengurangan Ketidakpastian


Asumsi Teori Uncertainty Reduction:
1. Orang yang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal
2. Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stress
secara kognitif
3. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi
ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas
4. Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi
melalui tahapan-tahapan
5. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi
ketidakpastian
6. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring
berjalannya waktu
7. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti
hukum
Asumsi pertama menjelaskan dalam mengatur interpersonal, orang merasakan
ketidakpastian karena adanya perbedaan harapan mengenai kejadian interpersonal.
Pada saat ini orang akan merasakan ketidakpastian cemas untuk bertemu orang lain.

Asumsi yang kedua menyarankan bahwa ketidakpastian adalah merupakan keadaan


yang tidak mengenakkan. Dengan demikian berada di dalam ketikpstian
membutuhkan energi emosional dan psikologis yang tidak sedikit.
Asumsi ketiga ini menjelaskan bahwa ketika orang asing bertemu, maka terdapat dua
hal yang penting:

Pengurangan ketidakpastian
Penambahan prediksi

Pencarian informasi biasanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan


tujuan untuk memperoleh prediktabilitas.
Asumsi yang keempat menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah proses
yang melibatkan tahapan-tahapan perkembangan. Menurut Berger dan Calabrese
terdapat tiga tahapan orang memulai interaksi yaitu :

Entry Phase : Dalam tahap ini biasanya komunikasi hanya meliputi hal-hal umum
saja seperti nama, jenis kelamin, usia, status dan hal demographis lainnya. Dalam
tahap ini langkah yang ditempuh sebagianbesar bersifat normatif dan
dikendalikan oleh aturan-aturan komunikasi.
Personal Phase : Tahap ini komunikasi berlangsung lebih akrab dan berbagi
mengenai keyakinan, pendapat, nilai dan lebih banyak data pribadi. Fase ini mulai
kurang dibatasi oleh aturan dan norma komunikasi
Exit Phase : Di fase ini umumnya setelah komunikator mendapatkan data-data
yang ada dapat memilih untuk melanjutkan komunikasi atau memutuskan untuk
menyudahinya

Asumsi kelima menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah alat utama bagi
pengurangan ketidakpastian. Di sini komunikasi interpersonal diidentifikasikan
sebagai fokus pada URT. Komunikasi interpersonal mensyaratkan beberapa kondisi,
beberapa di antaranya adalah kemampuan untuk mendengar, tanda respon nonverbal,
dan bahsa yang sama. Menurut Berger (1995) ada sejumlah situasi di mana kondisi
prasyarat pertemuan tatap muka ini tidak terpenuhi. Kondisi seperti ini memengaruhi
proses pengurangan ketidakpastian dan pengembangan hubungan.
Asumsi keenam ini fokus pada fakta komunikasi interpersonal yang berkembang.
URT mempercayai interaksi bermula dari kunci elemen di proses pengembangan.
Asumsi terakhir ini menunjukan tingkah laku orang-orang dapat memprediksi sebuah
penampilan. Dalam ontologi cakupan hukum, beramsumsi bahwa perilaku manusia
diatur oleh prinsip-prinsip umum yang berfungsi dengan cara seperti hukum.

Aksioma Teori Pengurangan Ketidakpastian


Terdapat beberapa axioma, seperti yang tertera pada buku A first Look at
Communication Theory yang ditulis oleh E.M. Griffin, yang menurut Berger dapat
menjelaskan hubungan antara konsep ketidakpastian dengan 8 variabel utama
pengembangan hubungan, yaitu komunikasi verbal, kehangatan non verbal, pencarian
informasi, pengungkapan diri (self disclosure),pertukaran, kesamaan, rasa suka, dan
shared networks
1. Komunikasi Verbal
Apabila komunikasi verbal antara individu meningkat, maka ketidakpastian akan
berkurang. Seiring dengan tingkat ketidakpastian yang berkurang, maka
komunikasi verbalnya pun akan meningkat.
2. Kehangatan non verbal
Kehangatan non verbal mengurangi tingkat ketidakpastian, dan nantinya akan
meningkatkan kehangatan non verbal itu sendiri.
3. Pencarian Informasi
Ketidakpastian mengakibatkan manusia akan lebih aktif dalam mencari informasi.
Ketika kepastian meningkat, maka tingkat pencarian informasi akan semakin
berkurang.
4. Pengungkapan diri (self disclosure)
Ketidakpastian yang tinggi menurunkan tingkat kedekatan individu. Sebaliknya,
tingkat ketidakpastian yang rendah akan meningkatkan tingkat kedekatan
individu. Tingkat kedekatan individu ini mempengaruhi pengungkapan diri dari
individu. Manusia akan merasa lebih nyaman untuk menunjukkan sikap, nilainilai dan perasaannya ketika mereka dapat menduga respon yang akan diterima
dari orang lain.
5. Resiprositas (Pertukaran)
Ketidakpastian yang tinggi akan menghasilkan resiprositas yang tinggi.
Pertukaran menjadi perhatian utama ketika berada pada tingkatan awal sebuah
hubungan. Ketika kita memiliki informasi yang minim tentang orang baru kita
kenal, kita akan cenderung berhati-hati untuk membagi informasi.
6. Kesamaan
Kesamaan diantara individu akan mengurangi ketidakpastian, sementara
perbedaan dari individu akan meningkatkan ketidakpastian.

7. Rasa suka
Tingginya tingkat ketidakpastian menghasilkan tingkat ketidaksukaan yang lebih
tinggi. Sebaliknya, berkurangnya tingkat ketidakpastian akan meningkatkan pula
rasa suka dari individu tersebut.
8. Shared networks
Axioma ke delapan ini tidak hanya melihat pengurangan ketidakpastian pada
orang-orang yang masih asing satu sama lain. Axioma ini bukan merupakan
bagian dari axioma yang dibuat oleh Berger, namun penelitian yang telah
dilakukannya menginspirasi peneliti lain untuk memperluas kajian tentang teori
ini. Sebuah hasil penelitian dari Malcom Parks dan Mara Adelman menunjukkan
bahwa pasangan yang lebih sering berkomunikasi dengan keluarga dan temanteman dari pasangannya akan mendapatkan kepastian yang lebih baik
dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukannya.

Strategi
Untuk mengurangi ketidakpastian tentang orang yang baru dikenal, umumnya orang
akan melakukan pencarian informasi. Berdasarkan hasil penelitiannya, Berger (dalam
Littljohn, 2008) menemukan bahwa ada dua strategi yang digunakan manusia ketika
mencari informasi, yaitu:
1. Strategi Pasif
Strategi pasif berupa pengamatan. Ketika kita baru berinteraksi dengan
seseorang yang baru kita kenal, kita akan cenderung melakukan pengamatan
untuk mendapatkan informasi. Kita mengamati lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang sudah kita kenal lama. Berger membagi lagi pengamatan
pasif ini atas dua strategi, yaitu:
Reaktivitas pengamatan
Disini, kita mengamati bagaimana seseorang berperilaku dalam situasi
tertentu. Misalnya saja dalam kelas angkatan pertama Magister Ilmu
Komunikasi sendiri, sebagian awalnya tidak saling mengenal. Ketika
dalam situasi formal, di dalam kelas, kita akan mengamati bagaimana
orang yang baru kita kenal tersebut akan memberi respon terhadap
pertanyaan dari dosen ataupun ketika dia mengajukan pertanyaan.
Pengamatan tentunya dilakukan secara diam-diam.
Pengamatan lepas
Pengamatan lepas dilakukan dalam situasi yang informal. Dalam
situasi informal, individu akan berperilaku lebih bebas, dan lebih

alami. Tidak mengherankan apabila setelah mata kuliah selesai


beberapa orang dari kelas tadi akan menghabiskan waktu bersama
sambil makan bakso misalnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi
ketidakpastian.
2. Strategi Aktif
Strategi aktif bisa dilakukan dengan bertanya pada orang lain tentang orang
tersebut. Di zaman ketika perkembangan teknologi komunikasi semakin
canggih seperti sekarang ini, orang lain tidak hanya berupa manusia lain yang
mungkin lebih tahu tentang orang tersebut. Orang lain disini dapat berupa
jaringan dunia maya, seperti facebook. Seringnya, kita akan meng add orang
yang baru kita kenal tersebut untuk mendapatkan informasi tentang siapa dia,
apa aktivitasnya ataupun siapa saja temannya, dan sebagainya.
3. Strategi Interaktif
Strategi aktif dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung
pada orang yang bersangkutan tentang informasi apa yang ingin kita ketahui
dari orang tersebut. Stragegi ini juga berkaitan dengan pengungkapan diri.
Strategi umum yang dilakukan adalah dengan mengungkapkan sesuatu
tentang diri kita, dengan harapan orang lain juga akan melakukan hal yang
sama. Berger mengistilahkan ini sebagai resiprositas. Lebih lengkap tentang
resiprositas ini akan dijelaskan oleh Berger lewat axioma pengurangan
ketidakpastian.

Theorema Teori Pengurangan Ketidakpastian


Untuk dapat menggambarkan proses interpersonal yang terjadi dalam pengurangan
ketidakpastian, Berger membuat theorema yang merupakan kombinasi dari axiomaaxioma itu sendiri.
1

Ax
Verbal
comm

Ax 1 Verbal
comm.

Ax
Non
Verbal
Warmth

Ax
4
Self
Disclosure
2

Ax 2 Non
Verbal warmth

Ax
4
Self
Disclosure

Ax 3
Information
Seeking

Ax 3
Information
Seeking
3

+
7

4
_

8
+

7
+

Ax 5
Resiprosity

12

10

13

Ax 6
Similarity

Ax
Liking

5
_

22
+

11
+

14

Ax 8 Shared
Networks

+
23

15

24

12

16

17

18

25

Ax 5
Resiprosity

13

16

19

20

26

Ax 7 Liking

10

14

17

19

21

27

Ax 6
Similarity

Ax 8 Shared
Networks

22

11
+

15
+

23
+

18
+

24
+

Sumber: Griffin, 2003, hal 143

20
_

25
+

21
_

26
_

28
+

27
_

28
+

Theorema yang digambarkan oleh Berger merupakan prediksi. Dari tabel misalnya
kita dapat memprediksi bahwa ketika kehangatan non verbal meningkat, maka dapat
diprediksi bahwa self disclosure dari masing-masing pelaku komunikasi akan
meningkat pula (theorema 7). Theorem 4 menunjukkan bahwa peningkatan
resiprositas antara pelaku komunikasi akan mengurangi komunikasi verbal yang
terjadi antara keduanya. Prediksi lain, bahwa ketika kita senang berteman dengan
seseorang, maka resiprositas antara keduanya akan semakin berkurang (theorema 20).

Kelebihan dan Kekurangan Teori Pengurangan Ketidakpastian


Teori pengurangan ketidakpastian merupakan salah satu teori yang lintas bidang ilmu
(heurisme). Kelebihan teori ini yaitu mengurangi ketidak pastian antara dua orang
asing yang berada dalam keadaan tidak saling kenal atau tidak melakukan
pembicaraan untuk pertama kali. Memiliki nilai logis yang tinggi, dan teori ini dapat
digunakan sampai kapanpun baik untuk kajian masa kini maupun masa depan.
Kekurangannya teori ini dinilai kurang memiliki kegunaan karena mengurangi
ketidakpastian mengenai diri sendiri dan orang lain dalam sejumlah perjumpaan
awal,karena perjumpaan awal bukanlah tujuan utamanya.Yang menjadi tujuan
utamanya adalah memaksimalkan hasil suatu hubungan atau hubungan yang
berkelanjutan. Masalah terbesar yang akan dihadapi oleh individu yang baru
pertamakali melakukan interaksi yaitu kesulitan dalam memprediksi perilaku
pasangan komunikasi.

Contoh Kasus
Kasus I
Suatu hari Christian menunggu waktu kuliah di kampus. Di sebelahnya duduk
seorang wanita yang tidak dikenalnya, yang merupakan mahasiswi kampus Undana
juga. Setelah 5 menit berlalu, mereka merasa saling tidak nyaman dengan suasana
tegang karena mereka tidak saling mengenal dan terus berdiam diri. Ada rasa
ketidakpastian apakah orang di sebelahnya merasa tidak nyaman atau berpikir bahwa
orang di sebelahnya itu sombong karena tidak menyapa dan tidak mengajak
berkenalan. Akhirnya Christian menyapa wanita itu dan mengajaknya berkenalan,
belum lama mereka mengobrol akhirnya mereka masuk ke kelas masing masing.
Christian mengalami ketidakpastian kembali dengan berpikir, apakah wanita itu
menganggapnya sok kenal? tapi Christian memiliki keinginan untuk mengurangi
ketidakpastian tersebut dengan mengajak wnaita itu berkenalan, oleh karena itu dia
mungkin lebih mengerti lebih baik tentang kemungkinan tingkah laku dari orang itu.

Kasus II
Seorang gadis yang tidak sengaja bertemu dengan pria disuatu tempat dan akhirnya
bertemu beberapa kali di tempat berbeda dengan pria itu. Lalu, ia penasaran siapakan
pria itu dan mulai mencari tahu siapa dan dimana dia tinggal hingga akhirnya ia
berkenalan untuk pertama kalinya di suatu tempat yaitu kampusnya sendiri. Dan ia
mengetahui siapa pria itu sebenarnya.

Sumber

https://books.google.co.id/books?
id=XqlOV2TWy4YC&pg=PT198&lpg=PT198&dq=asumsi+dasar+teori+penguranga
n+ketidakpastian+buku&source=bl&ots=_0M4aBYuEn&sig=3V1gApOekjtep585Rc
A8cJ_G3gY&hl=id&sa=X&ei=7eD2VOZPIyTuATE7YFY&ved=0CDUQ6AEwAw#v=onepage&q=asumsi%20dasar
%20teori%20pengurangan%20ketidakpastian%20buku&f=false
http://e-journal.uajy.ac.id/4627/1/Jurnal%20Skripsi.pdf

http://nimue-story.blogspot.com/2011/10/uncertainty-reduction-theory-1975.html

Anda mungkin juga menyukai