Pengurangan Ketidakpastian
(Uncertainty Reduction)
Oleh
Marretta Pakpahan/1204130223
Roma Retta Novita Saragih/1204134154
Mardhiyah Azzahrani/1204130103
Andhiany Putri/1204130321
Af M Rayhan Tri Jaka Lindo/1204134122
Hayutri Bimaaji Padmanaba/1204134178
Rakhmat Nur Bagja/1204132112
Gianttira Pramudita/1204130256
Ashma Nur Saadah/ 1204134047
Hesa Maulana /1204134297
Telkom University
2015
Pengurangan ketidakpastian
Penambahan prediksi
Entry Phase : Dalam tahap ini biasanya komunikasi hanya meliputi hal-hal umum
saja seperti nama, jenis kelamin, usia, status dan hal demographis lainnya. Dalam
tahap ini langkah yang ditempuh sebagianbesar bersifat normatif dan
dikendalikan oleh aturan-aturan komunikasi.
Personal Phase : Tahap ini komunikasi berlangsung lebih akrab dan berbagi
mengenai keyakinan, pendapat, nilai dan lebih banyak data pribadi. Fase ini mulai
kurang dibatasi oleh aturan dan norma komunikasi
Exit Phase : Di fase ini umumnya setelah komunikator mendapatkan data-data
yang ada dapat memilih untuk melanjutkan komunikasi atau memutuskan untuk
menyudahinya
Asumsi kelima menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah alat utama bagi
pengurangan ketidakpastian. Di sini komunikasi interpersonal diidentifikasikan
sebagai fokus pada URT. Komunikasi interpersonal mensyaratkan beberapa kondisi,
beberapa di antaranya adalah kemampuan untuk mendengar, tanda respon nonverbal,
dan bahsa yang sama. Menurut Berger (1995) ada sejumlah situasi di mana kondisi
prasyarat pertemuan tatap muka ini tidak terpenuhi. Kondisi seperti ini memengaruhi
proses pengurangan ketidakpastian dan pengembangan hubungan.
Asumsi keenam ini fokus pada fakta komunikasi interpersonal yang berkembang.
URT mempercayai interaksi bermula dari kunci elemen di proses pengembangan.
Asumsi terakhir ini menunjukan tingkah laku orang-orang dapat memprediksi sebuah
penampilan. Dalam ontologi cakupan hukum, beramsumsi bahwa perilaku manusia
diatur oleh prinsip-prinsip umum yang berfungsi dengan cara seperti hukum.
7. Rasa suka
Tingginya tingkat ketidakpastian menghasilkan tingkat ketidaksukaan yang lebih
tinggi. Sebaliknya, berkurangnya tingkat ketidakpastian akan meningkatkan pula
rasa suka dari individu tersebut.
8. Shared networks
Axioma ke delapan ini tidak hanya melihat pengurangan ketidakpastian pada
orang-orang yang masih asing satu sama lain. Axioma ini bukan merupakan
bagian dari axioma yang dibuat oleh Berger, namun penelitian yang telah
dilakukannya menginspirasi peneliti lain untuk memperluas kajian tentang teori
ini. Sebuah hasil penelitian dari Malcom Parks dan Mara Adelman menunjukkan
bahwa pasangan yang lebih sering berkomunikasi dengan keluarga dan temanteman dari pasangannya akan mendapatkan kepastian yang lebih baik
dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukannya.
Strategi
Untuk mengurangi ketidakpastian tentang orang yang baru dikenal, umumnya orang
akan melakukan pencarian informasi. Berdasarkan hasil penelitiannya, Berger (dalam
Littljohn, 2008) menemukan bahwa ada dua strategi yang digunakan manusia ketika
mencari informasi, yaitu:
1. Strategi Pasif
Strategi pasif berupa pengamatan. Ketika kita baru berinteraksi dengan
seseorang yang baru kita kenal, kita akan cenderung melakukan pengamatan
untuk mendapatkan informasi. Kita mengamati lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang sudah kita kenal lama. Berger membagi lagi pengamatan
pasif ini atas dua strategi, yaitu:
Reaktivitas pengamatan
Disini, kita mengamati bagaimana seseorang berperilaku dalam situasi
tertentu. Misalnya saja dalam kelas angkatan pertama Magister Ilmu
Komunikasi sendiri, sebagian awalnya tidak saling mengenal. Ketika
dalam situasi formal, di dalam kelas, kita akan mengamati bagaimana
orang yang baru kita kenal tersebut akan memberi respon terhadap
pertanyaan dari dosen ataupun ketika dia mengajukan pertanyaan.
Pengamatan tentunya dilakukan secara diam-diam.
Pengamatan lepas
Pengamatan lepas dilakukan dalam situasi yang informal. Dalam
situasi informal, individu akan berperilaku lebih bebas, dan lebih
Ax
Verbal
comm
Ax 1 Verbal
comm.
Ax
Non
Verbal
Warmth
Ax
4
Self
Disclosure
2
Ax 2 Non
Verbal warmth
Ax
4
Self
Disclosure
Ax 3
Information
Seeking
Ax 3
Information
Seeking
3
+
7
4
_
8
+
7
+
Ax 5
Resiprosity
12
10
13
Ax 6
Similarity
Ax
Liking
5
_
22
+
11
+
14
Ax 8 Shared
Networks
+
23
15
24
12
16
17
18
25
Ax 5
Resiprosity
13
16
19
20
26
Ax 7 Liking
10
14
17
19
21
27
Ax 6
Similarity
Ax 8 Shared
Networks
22
11
+
15
+
23
+
18
+
24
+
20
_
25
+
21
_
26
_
28
+
27
_
28
+
Theorema yang digambarkan oleh Berger merupakan prediksi. Dari tabel misalnya
kita dapat memprediksi bahwa ketika kehangatan non verbal meningkat, maka dapat
diprediksi bahwa self disclosure dari masing-masing pelaku komunikasi akan
meningkat pula (theorema 7). Theorem 4 menunjukkan bahwa peningkatan
resiprositas antara pelaku komunikasi akan mengurangi komunikasi verbal yang
terjadi antara keduanya. Prediksi lain, bahwa ketika kita senang berteman dengan
seseorang, maka resiprositas antara keduanya akan semakin berkurang (theorema 20).
Contoh Kasus
Kasus I
Suatu hari Christian menunggu waktu kuliah di kampus. Di sebelahnya duduk
seorang wanita yang tidak dikenalnya, yang merupakan mahasiswi kampus Undana
juga. Setelah 5 menit berlalu, mereka merasa saling tidak nyaman dengan suasana
tegang karena mereka tidak saling mengenal dan terus berdiam diri. Ada rasa
ketidakpastian apakah orang di sebelahnya merasa tidak nyaman atau berpikir bahwa
orang di sebelahnya itu sombong karena tidak menyapa dan tidak mengajak
berkenalan. Akhirnya Christian menyapa wanita itu dan mengajaknya berkenalan,
belum lama mereka mengobrol akhirnya mereka masuk ke kelas masing masing.
Christian mengalami ketidakpastian kembali dengan berpikir, apakah wanita itu
menganggapnya sok kenal? tapi Christian memiliki keinginan untuk mengurangi
ketidakpastian tersebut dengan mengajak wnaita itu berkenalan, oleh karena itu dia
mungkin lebih mengerti lebih baik tentang kemungkinan tingkah laku dari orang itu.
Kasus II
Seorang gadis yang tidak sengaja bertemu dengan pria disuatu tempat dan akhirnya
bertemu beberapa kali di tempat berbeda dengan pria itu. Lalu, ia penasaran siapakan
pria itu dan mulai mencari tahu siapa dan dimana dia tinggal hingga akhirnya ia
berkenalan untuk pertama kalinya di suatu tempat yaitu kampusnya sendiri. Dan ia
mengetahui siapa pria itu sebenarnya.
Sumber
https://books.google.co.id/books?
id=XqlOV2TWy4YC&pg=PT198&lpg=PT198&dq=asumsi+dasar+teori+penguranga
n+ketidakpastian+buku&source=bl&ots=_0M4aBYuEn&sig=3V1gApOekjtep585Rc
A8cJ_G3gY&hl=id&sa=X&ei=7eD2VOZPIyTuATE7YFY&ved=0CDUQ6AEwAw#v=onepage&q=asumsi%20dasar
%20teori%20pengurangan%20ketidakpastian%20buku&f=false
http://e-journal.uajy.ac.id/4627/1/Jurnal%20Skripsi.pdf
http://nimue-story.blogspot.com/2011/10/uncertainty-reduction-theory-1975.html