Heat Exchanger
Heat Exchanger
Gambar
2.2
aliran
dalam
plat
heat
exchanger
Sistem pendinginan oli sangat diperlukan dalam mendinginkan oli mesin, jika sistem
pendinginan oli ini gagal atau rusak, maka oli akan menjadi over heat, yang akan menyebabkan
oli menjadi sangat encer dan tidak akan dapat melakukan fungsinya dengan baik terhadap
komponen dalam mesin, dan tentu saja akan sangat membahayakan mesin itu sendiri.
Untuk mesin mesin sekarang sudah dilengkapi dengan safety device, sehingga jika oli
menjadi sangat panas dan melebihi batas yang di ijinkan, maka mesin akan mati dengan
sendirinya, dan pada layar monitoring akan muncul alaram kalau oli mesin terlalu panas. Tetapi
kadang safety device mesin di anggap sepele oleh kebanyakan orang, sehingga jika terjadi
kerusakan pada safety device tidak langsung dilakukan perbaikan, ini merupakan suatu kesalahan
fatal menurut saya dan harus di hindari.
Prinsip Kerja
Minyak pelumas dihisap dari lub. oil sump tank oleh pompa bertipe screw atau sentrifugal
melalui suction filter dan dialirkan menuju main diesel engine melalui second filter dan lub. oil
cooler. Temperatur oil keluar dari cooler secara otomatis dikontrol pada level konstan yang
ditentukan untuk memperoleh viskositas yang sesuai dengan yang diinginkan pada inlet main
diesel engine. Kemudian lub. oil dialirkan ke main engine bearing dan juga dialirkan kembali ke
lub. oil sump tank.
( untuk dipanaskan sampai 1500C ) dan full flow filter ( penyaringan ) untuk kemudian masuk ke
motor induk. Untuk memastikan pensuplaian bahan bakar cukup banyak, maka kapasitas dari
circulating pump dibuat lebih besar dari jumlah bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor induk.
Dan kelebihan bahan bakar tersebut akan disirkulasikan kembali dari motor melalui venting box
yang kemudian akan menuju ke circulating pump kembali.
Untuk memastikan tekanan konstan pada injection pump pada semua beban kerja motor induk,
maka Spring Loaded Overflow dipasang pada system bahan bakar engine. Tekanan bahan bakar
yang masuk pada engine harus 7-8 bar, setara dengan tekanan pada circulating pump yaitu
sebesar 10 bar. Ketika engine berhenti, circulating pump akan terus bekerja untuk
mensirkulasikan Heavy Fuel yang telah dipanaskan dan tetap melewati fuel oil system engine
dengan tujuan untuk menjaga bahan bakar tetap panas dan katup bahan bakar tetap terdeae-rated.