HIJRIAH VS MASEHI;
HITUNGAN TAHUN YANG KELIRU
Siapa sich yang tidak mengenal kalender? Tiap hari bahkan tiap saat seseorang
membutuhkannya untuk mengetahui perhitungan waktu. Terdapat dua kalender
yang sangat populer, yaitu kalender Hijriah dan kalender Masehi. Kedua
kalender ini memiliki perbedaan titik acuan, tetapi validitas keduanya diakui.
Jika kalender Hijriah berdasarkan pergerakan bulan sehingga disebut juga
kalender Qamariyah, adapun kalender Masehi berdasarkan pergerakan matahari
sehingga disebut juga kalender Syamsiyah. Dalam 1 tahun, terdapat 354 hari
dalam kalender Hijriah dan terdapat 365 hari dalam kalender Masehi. Walaupun
jumlah harinya dalam setahun berbeda, tetapi sama-sama memiliki 12 bulan.
Sobat dapat membaca kedua info kalender ini pada sumber lain untuk
mendalaminya. Admin hanya ingin memberikan satu sisi kajian terkait kedua
kelender ini dalam perspektif al-Quran. Bagaimana pandangan al-Quran terkait
kalender Hijriah dan Masehi? Yach, sekilas inilah topik pembahasan pada bagian
ini. Admin mengangkatnya dengan judul, Hijriah vs Masehi; Hitungan Tahun
yang Keliru.
Al-Quran menyebutkan kata tahun dengan term Aam ( )dan Sanah ().
Apakah maksud dari kedua kata ini dapat kita samakan? Jika tidak, lalu apa
perbedaannya? Untuk jelasnya, mari kita bahas term kedua kata ini dengan
berdasarkan ayat-ayat al-Quran di bawah ini.
:
Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan
(waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui. (Q.S. Yunus: 5)
Ayat di atas menjelaskan mengenai matahari dan bulan serta mengenai siniin
, jamak dari kata sanah ( tahun) dan hisab. Menurut Abdussyakir
bahwa ayat ini menunjukkan sanah ( ) untuk matahari dan hisab ( )untuk
bulan. Matahari menjadi pedoman untuk penentuan sanah ( kalender
Masehi) dan bulan menjadi pedoman untuk penentuan hisab (kalender
Hijriah/Kalender Qamariyah). Alasan lebih lanjut, perhatikan ayat berikut:
By: Hasrul
By: Hasrul
Selanjutnya, mari kita lihat penggunaan kata Aam ( )dan Sanah ( )dalam
al-Quran yang sering kali disamakan. Akibatnya, terjadi kesalahan dalam praktik
dan hasilnya. Itulah sebabnya, admin menyebut judul tulisan ini dengan,
Hijriah vs Masehi; Hitungan Tahun yang Keliru. Berikut beberapa contoh
praktiknya:
Contoh 1: Q.S. al-Kahf ayat 25
:
Artinya: Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan
ditambah sembilan tahun (lagi). (Q.S. al-Kahf: 25)
Coba Sobat perhatikan ayat di atas, bilangan 300 satuannya siniin ( ), jamak
dari kata sanah (). Dalam bahasa Arab, kata berjenis perempuan
(muannats), sedangan kata berjenis laki-laki (mudzakkar). Kemudian,
bilangan 9 dinyatakan dengan yang berjenis mudzakkar bukan dengan
yang berjenis muannats. Dengan demikian, kata ( 9) dalam ayat di
atas mengacu pada kata aam ( )yang merupakan term untuk kalender Hijriah
atau kalender Qamariyah. Jadi, di dalam surah al-Kahf ayat 25 terdapat
penjumlahan dengan satuan berbeda, yaitu:
300 sanah + 9 aam
Oleh sebab itu, jika sobat ditanya, Berapa lama Ashabul Kahfi tinggal di dalam
goa? Apakah sobat menjawabnya 309 tahun karena hasil penjumlahan 300
tahun ditambah 9 tahun? Tentu tidak !! Sekali lagi tidak !! Ini karena pada
bilangan tersebut terdapat satuan yang berbeda, yaitu antara sanah ( )dan aam
(). Logika ini sama jika ditanya, Berapa jumlah 3 jeruk ditambah 5 mangga?
Tentu tidak dapat dijawab dengan 8 jeruk ataupun 8 mangga. Tetapi jawaban
yang benar adalah 3 jeruk dan 5 mangga karena satuannya berbeda.
Kembali pada ayat di atas sobat, surah al-Kahf ayat 25. Jadi Ashabul Kahf tinggal
di dalam goa bukan 309 tahun, baik Hijriah ataupun Masehi karena terdapat
satuan yang berbeda. Untuk mengetahui tahunnya secara tepat dalam Hijriah atau
Masehi, satuannya harus disamakan terlebih dahulu baru bisa dilakukan
penjumlahan. Berikut uraiannya:
Diketahui:
By: Hasrul
:
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada
kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh
tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang
zalim. (Q.S. al-Ankabut: 14)
Ayat di atas menegaskan bahwa Nabi Nuh a.s tinggal bersama kaumnya selama,
1.000 sanah 50 aam yang didapatkan dari keterangan ( ) . Lalu
berapa tahun dalam hitungan kalender Masehi atau kalender Hijriah? Berikut
operasi hitungannya:
Jumlah dalam Kalender Masehi/Syamsiyah:
1.000 sanah 50 aam
1.000 sanah (50 x 354) Hari
1.000 sanah 17.700 Hari
By: Hasrul
By: Hasrul
Dalam ayat di atas, Nampak bahwa 3 satuannya dalam hari dan 7 juga dalam
satuan hari. Dengan demikian, penjumlahan 3 dan 7 dapat dilakukan karena
satuannya sama, yaitu hari. Jadi diperoleh, (3 hari + 7 hari = 10 hari). Ini
ditunjukkan dalam ayat di atas dengan, (
) Itulah sepuluh (hari)
yang sempurna.
Dalam ayat lain disebutkan: