Anda di halaman 1dari 5

Gejala pada kelainan mata

Kedudukan bola mata

Normal

Eksoftalmus : mata yang menonjol : ditentukan dengan uji Hertel

Enoftalmus : Kedudukan bola mata kebelakang

Tropia : Deviasi nyata kedudukan mata normal

Esotropia : Mata juling ke dalam

Eksotropia : Mata juling ke luar

Foria : Mata yang mempunyai bakat untuk terjadi deviasi

Esoforia : Mata yang berbakat juling ke dalam

Eksoforia : mata yang berbakat juling ke luar

Pergerakan bola mata

Normal

Terganggu ke arah tertentu

Kelainan mata objektif


1. PALPEBRA
Palpebra superior
Palpebra inferior
Bengkak difus: ex (SN, Peny. Jantung, Kelainan
=
palpebra
superior
anemia, dakrioadenitis, hipertiroid)
(merah/sakit/ulseratif)
Bengkak batas tegas (kalazion, tumor)
Sakus lakrimal bengkak, merah, ditekan
keluar sekret
Blefarospasme : kedipan kelopak yang keras, Fungsi eksresi lakrimal diperiksa dengan anel
menghilang saat tidur, renjatan otot tes
orbicularis occuli akibat spasme, letih atau
rentan (ex: pada erosi kornea, uveitis
anterior,
glaukoma
akut,
glaukoma
kongenital)
Ekimosis : kulit kelopak berubah warna Madarosis : rontoknya supersilia (kusta)
karena ekstravasasi darah setelah trauma
Ektropion: melipatnya tepi kelopak ke luar Fisura palpebra (normal, kecil/sempit, besar/
bola mata (senilita, paralitik, sikatrik, lebar, blefarofimosis celah kelopak sempit
spasme, tumor kelopak)
dan kecil)
Entropion: membalik ke dalam tepi jaringan, Silia lengkap
terutama kelopak bawah (senilita, paralitik,

sikatrik, spasme, tumor kelopak, trakoma


pada kelopak atas)
Merah, radang, tumor
Trikiasis
Lagoftalmos : kelopak yang tidak bisa Pungtum kelenjar meibom mengeluarkan
menutup sempurna
sekret
Pseudoptosis : kelopak sukar terangkat
karena beban kelopak (enoftalmos, ptisis
bulbi, kalazion, tumor kelopak, edema
palpebra, blefarokalasis)
Ptosis : kelopak sukar terangkat / seperti
jatuh. (pada usila, pembedahan intraokular,
miastenia gravis, sindroma horner, palsi N
III, toksin botulinum)
Sikatrik : jaringan parut pada kelopak
Suersilia : ada/ tidaknya kelainan kedudukan
alis oleh karena madarosis, jaringan parut,
tindakan kosmetik
Trikiasis : Silia tumbuh salah arah sehingga
bisa merusak kornea karena tergesek bulu
mata pada kornea dan konjungtiva (ex:
blefaritis, entropion)
Xantelasma
2. KONJUNGTIVA
Konjungtiva tarsal superior
Folikel
cobble
stone:
penimbunan cairan dan sel
limfoid
di
bawah
konjungtiva, tampak sebgai
benjolan 1mm, banyak di
daerak forniks karena disitu
banyak kelenjar limfoid
Membran : sel radang di
depan mukosa konjungtiva,
berdarah bila diangkat.(pada
konjungtivitis bakteri)
Papil : timbunan sel radang
subkonjungtiva,
berwarna
merah dengan PD di
tengahnya
Papil raksasa : bentuk
poligonal
dan
tersusun
berdekatan, permukaan datar
(konjungtivitis
vernal,

Konjungtiva tarsal inferior


Folikel/ cobble stone

Konjungtiva bulbi
Sekret

Papil

Injeksi
konjungtival:
melebarnya
arteri
konjungtiva posterior

Sikatriks

Injeksi siliar: Melebarnya


pembuuh perikorneal/a. Siliar
ant

Hordeolum (bintit/timbil)

Injeksi episklera: melebarnya


pembuluh episklera/ siliar ant

keratitis limbus superior,


iatrogenik konjungtivitis)
Pseudomembran : membran Kalazion: radang
yang bila diangkat tidak kelenjar meibom
berdarah (pemfogoid okular,
SJS, SLK)
Sikatriks: (pada trakoma,
arah sikatrik sejajar margo
palpebra=garis artl)
Simblefaron : melekatnya
konjungtiva tarsal, bulbi dan
kornea (trauma kimia, SJS,
trauma)

kronis Perdarahan subkonjungtiva

Flikten:
peradangan
+
neovaskularisasi disekitarnya
Simblefaron
:
konjungtiva
kornea/kelopak

adhesi
dengan

Bercak degenerasi
Pinguekula
:
Bercak
degenerasi konjungtiva di
daerah celah kelopak yang
berbentuk segitiga di bagian
nasal dan temporal kornea
Pterigium: proses proliferasi
dengan vaskularisasi pada
konjungtiva yang berbentuk
segitiga
Pseudopterigium : masuknya
pembuluh darah konjungtiva
ke dalam kornea
3.KORNEA
ukuran normal 12mm

Makrokornea : > normal


Mikrokornea : < normal
Arkus senil : cincin warna putih abu-abu di lingkaran luar
Edema kornea: kornea keruh dan tebal (pada glaukoma kongenital, pasa bedah
intraocular, dekompensasi endotel kornea, trauma, infeksi kornea)
Erosi : Lepasnya epitel kornea superfisial uji fluoresin +
Infiltrat : timbunan sel radang pada kornea, warnanya jadi keruh plasido +
Pannus: sel radang + pembuluh darah yang membentuk tabir pada kornea. (pada
trakoma, kesalahan pemakaian lensa kontak, flikten, keratokonjuntivitis limbik
superior, luka bakar kornea)
Ulkus: Hilangnya sebagian permukaan kornea karena kematian jaringan kornea pada
infeksi atau alergi fluoresin +

Xerosis kornea : keringnya permukaan kornea, kornea tampak keruh, reflek kornea
tidak berbatas tegas
Keratomalasia : kornea tampak lembek dan menonjol
Sikatriks : jaringan parut, sebabkan permukaan kornea irreguler, uji plasido +,
terdapat dalam beberapa bentuk (1. Nebula : kabut halus pada permukaan kornea,
sukarterlihat. 2. Makula : kekeruhan kornea berbatas tegas, 3. Leukoma : kekeruhan
berwarna putih padat)
Leukoma adheren: sikatrik kornea, dengan menempelnya iris di dataran belakang
Stafiloma kornea: penonjolan setempat kornea karena tukak kornea perforasi, kornea
menipis + jaringan uvea dibelakangnya.
Fistel kornea: akibat perforasi kornea pada trauma atau tukak kornea uji fistel +
Kerati presipitat : endapan sel radang di dataran belakang/endotel kornea

4. IRIS
Atrofi : warna putih dan sukar bergerak bersama pupil (DM , lansia, iskemi iris,
glaukoma)
Pembuluh darah/ rubeosis : akibat radang dalam iris, (penyakit vaskuler, oklusi
arteri/vena retina sentral, DM, glaukoma kronik, pasca uveitis)
Sinekia anterior : menempelnya iris dengan kornea belakang
Sinekia posterior : menempelnya iris dengan dataran depan lensa (pada uveitis)
5. PUPIL
Isokoria: pupil kedua mata sama bentuk dan besarnya
Midriasis : akibat obat parasimpatolitik (atropin, skopolamin) simpatomimetik
(adrenalin, kokain)
Miosis
Anisokoria: ukuran pupil kedua mata tidak sama
Hipus : ukuran pupil berubah rubah nyata dengan irama dalam detik terdapat pada
meningkatnya daya iritatif sistem saraf autonom.
Oklusi pupil : pupil tertutup oleh jaringan radang yang terletak di depan lensa
Seklusi pupil: seluruh lingkaran pupil melekat pada dataran depan lensa
Leukokoria : pupil yang berwarna atau memberikan refleks putih (pada katarak,
endoftalmitis, fibroplasti retrolental, badan kaca hiperplasti, miopia tinggi, ablasi
retina, tumor retina, retinoblastoma)
6. BILIK MATA DEPAN
BMD dangkal
BMD dalam
Fler +/++/+++ : efek tyndal dalam BMD yang keruh akibat penimbunan sel radang
atau bahan darah lainnya
Hipopion : Penimbunan sel radang pada bagian bawah BMD
Hifema: sel darah dalam BMD, dengan permukaan yang datar/rata
7. LENSA
Tidak kenyal : pada orang dewasa sebabkan presbiopia

Keruh : katarak
Tidak berada di tempat : subluksasi , dislokasi

8. BADAN KACA
Muscae voilantes : bercak hitam yang mengapung dan bergerak
Reflek fundus tak tampak : karena kekeruhan darah / jaringan fibrotik
9. RETINA

Papil: batas tegas/ bulat/ lonjong/ kabur


Warna: pucat/ merah jambu
Ekskavasi

Sumber: Ilyas DSM, Sidarta,2012. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai