685 1510 1 SM PDF
685 1510 1 SM PDF
PENDAHULUAN
Tubuh
tidak
mempunyai
sistem
pertahanan antioksidatif yang berlebihan,
sehingga jika terjadi paparan radikal
berlebih tubuh membutuhkan antioksidan
eksogen. Kekhawatiran terhadap efek
samping
antioksidan
sintetik
maka
antioksidan alami menjadi alternatif yang
terpilih.
Kersen (Muntingia calabura) merupakan
tumbuhan yang banyak dijumpai, pohonya
yang rindang biasanya digunakan sebagai
peneduh. Berdasarkan hasil penelitian daun
kersen mengandung berbagai senyawa
bioaktif yaitu senyawa flavonoid, saponin,
triterpen, steroid, dan tannin.
Uji aktivitas antioksidan pada bagian
bunga, buah dan daun kersen telah
dilakukan dengan menggunakan pelarut
yang berbeda dan aktivitas antioksidan
Evi Mintowati Kuntorini, dkk: STRUKTUR ANATOMI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK METANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura)
( A blanko A sampel)
x100%
A blanko
keterangan:
A blanko : Serapan radikal DPPH 1 mM dalam
metanol pada panjang gelombang 515 nm
A sampel : Serapan radikal DPPH 1 mM yang
diberi perlakuan sampel dalam metanol pada
panjang gelombang 515 nm.
DAN
DAUN
PP
EA
PS
EB
EA
PP
T Penampang
PS
EB
Gambar 2.
melintang
daun kersen
tua (perbesaran 10x40)
Keterangan :
EA (epidermis atas); EB
(epidermis bawah); T (trikoma); PP (parenkim
palisade); PS (parenkim spons)
Evi Mintowati Kuntorini, dkk: STRUKTUR ANATOMI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK METANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura)
Daun Kersen
Daun muda
Daun tua
Jumlah rerata
trikoma / cm2
3529
7518
ANTIOKSIDAN
DAUN
flavonoid
sangat
potensial
sebagai
kemoprotektif dan mampu menghambat
peroksida lipid secara nonenzimatik.
Semakin tinggi kadar flavonoid, maka
potensi antioksidannya akan semakin
tinggi.
Flavonoid adalah suatu antioksidan alam
dan mempunyai aktivitas biologis, antara
lain sebagai antioksidan yang dapat
menghambat berbagai reaksi oksidasi, serta
mampu bertindak sebagai pereduksi radikal
hidroksil, superoksida dan radikal peroksil.
Hal ini dapat diasumsikan bahwa
kandungan senyawa metabolit sekunder
daun kersen tua yang memiliki kemampuan
sebagai antioksidan lebih tinggi daripada
daun muda sehingga aktivitas antioksidan
daun tua lebih tinggi daripada daun muda.
KESIMPULAN
Pengamatan struktur anatomi pada daun
kersen antara lain terdiri dari epidermis atas
dan epidermis bawah, trikoma (tidak
bercabang/uniseluler (non glanduler) dan
bercabang/multiseluler (glanduler)), mesofil
(parenkim palisade/jaringan tiang, parenkim
spons/bunga karang), kolenkim, kristal tipe
drus dan berkas pengangkut tipe kolateral.
Jumlah rerata trikoma pada daun tua lebih
banyak (7518) dibandingkan pada daun
muda (3529) per cm2.
Aktivitas
antioksidan ekstrak metanol daun kersen
tua (IC50 =18,214 ppm) lebih kuat
dibandingkan daun kersen muda (IC50
=21,786 ppm) namun lebih lemah
dibandingkan vitamin C (IC50 =2,72 ppm)
dan BHT (IC50 =5,36 ppm).
DAFTAR PUSTAKA
Cos, P., M. Calomme., J.B Sindambiwe.,
T.D Bruyne., K. Cimanga., L. Pieters.,
A.J Vlietinck and D.V Berghe., 2001.
Cytotoxicity and Lipid PeroxidationInhibiting Activity of Flavonoids. Planta
Med. 67: 515-519. Diakses tanggal 20
Desember 2010
Semirata 2013 FMIPA Unila |295
Evi Mintowati Kuntorini, dkk: STRUKTUR ANATOMI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK METANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura)