Laozi yang dilukiskan sebagai seorang MAHA DEWA atau Manifestasi TAO
Taoisme (Tionghoa: atau ) juga dikenal dengan Daoisme, diprakarsai oleh Laozi (;
pinyin:Loz) sejak akhir Zaman Chunqiu yang hidup pada 604-517 sM atau abad ke-6 sebelum Masehi.
Taoisme merupakan ajaran Laozi yang berdasarkan Daode Jing (,pinyin:Dod Jng). Pengikut
Laozi yang terkenal adalahZhuangzi () yang merupakan tokoh penulis kitab yang berjudul Zhuangzi.
Taoisme adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Cina. Taoisme sudah berumur ribuan tahun, dan
akar-akar pemikirannya telah ada sebelum masa Konfusiusme. Hal ini dapat disebut sebagai tahap awal
dari Taoisme. Bentuk Taoisme yang lebih sistematis dan berupa aliran filsafat muncul kira-kira 3 abad SM.
Selain aliran filsafat, Taoisme juga muncul dalam bentuk agama rakyat, yang mulai berkembang 2 abad
setelah perkembangan filsafat Taoisme.
Daftar isi
[sembunyikan]
3 Tokoh Sentral
4 Ajaran Taoisme
o
4.1 Dao
5 Aliran-aliran Taoisme
7 Lihat pula
8 Referensi
9 Pranala luar
[2]
Sebelum pergi, ada seorang penjaga gerbang yang berusaha menahannya agar tidak pergi. Karena
usahanya gagal, ia meminta Laozi untuk meninggalkan suatu catatan mengenai pandangan Laozi.
[5]
Kemudian Laozi tinggal selama tiga hari, dan setelah itu ia kembali dengan sebuah buku kecil yang
berwujud dalam bentuk benda hidup dan kebendaan lainnya adalah De (). Gabungan Dao dengan De
dikenal sebagai Taoisme yang merupakan landasan kealamian. Taoisme bersifat tenang, tidak berbalah,
bersifat lembut seperti air, dan bersifat abadi. Keabadian manusia terwujud disaat seseorang mencapai
kesadaran Dao, dan orang tersebut akan menjadi dewa. Penganut-penganut Taoisme mempraktekkan Dao
untuk mencapai kesadaran Dao, dan menjadi seorang dewa.
Taoisme juga memperkenalkan teori Yinyang (/), dalam Daode Jing Bab 42:
"
Berarti: Dao melahirkan sesuatu, yang dilahirkan itu melahirkan Yin dan Yang, Yinyang saling melengkapi
untuk menghasilkan tenaga atau kekuatan. Kekuatan tersebut sebagai sumber dari jutaan benda di dunia.
Setiap benda di alam semesta yang berupa benda hidup ataupun benda mati mengandung Yinyang yang
saling melengkapi untuk mencapai keseimbangan.
Secara terminologi, Yin dan Yang diterjemahkan sebagai negatif dan positif. Setiap benda bersifat
dualisme yang terdiri dari unsur positif dan unsur negatif. Benda yang tidak memiliki unsur negatif dan
positif, itu bermakna kosong dan hampa. Seperti halnya magnet, magnet mempunyai unsur positif dan
negatif, kedua-duanya bersifat saling melengkapi. Magnet tanpa unsur positif, maka tidak terwujudnya
unsur negatif. Itu bermakna bahwa magnet tidak akan terwujud jika tidak memiliki kedua unsur tersebut.
Kemudian Taoisme memiliki penekanan kuat terhadap keselarasan manusia dengan Dao dan alam
semesta. Dao dipandang mengatasi segala hal, baik manusia maupun alam, dan sekaligus juga tersebar di
dalam alam ini.[6] Dalam Taoisme dikatakan bahwa manusia harus hidup menurut tata cara alam (Dao),
memahami hakikatnya, dan hidup selaras dengannya. [6]
Dao sebenarnya tidak dapat diberi nama, dan ia juga tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Dao yang
sesungguhnya hanya dapat dipahami dengan melalui kesadaran rohani manusia. [6] Akan tetapi, untuk
dapat memudahkan orang mengerti akan Dao ini, maka Dao harus dijelaskan dengan kata-kata. [6] Dao
secara harafiah dapat dikatakan sebagai "jalan setapak" atau "jalan". [6] Untuk dapat lebih memahami
"jalan" ini, maka ada tiga makna yang dapat dipelajari:
1. Tao adalah Jalan dari Kenyataan Terakhir Dao tidak dapat ditangkap karena melampaui jangkauan
panca indera. Dao melampaui segala pikiran dan khayalan. Oleh sebab itu, kata-kata tidak akan dapat
menjelaskan Dao yang sesungguhnya. [5] Dao adalah yang maha besar dan merupakan azas totalitas
segala benda dan kehidupan. Dao adalah substansi yang mewujudkan segala benda, termasuk makhluk
hidup, juga merupakan sumber asal dari setiap awal dan setiap akhir.[6] Makna Dao yang pertama dan
terdasar ini dapat diketahui, hanya melalui kesadaran mistik yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
[5]
2. Tao adalah Jalan Alam Semesta Dao memiliki sifat transenden tetapi juga imanen. Dao menjadi
penggerak dari alam semesta ini, yaitu sebagai kaidah, irama, dan kekuatan pendorong seluruh alam, dan
juga sebagai asas penata yang berada di belakang semua yang ada. Dao adalah roh yang mendiami
seluruh alam, sehingga ia menjadi benda dan bersifat imanen.[5]
3. Tao adalah Jalan Manusia Menata Hidupnya Dao juga memberikan petunjuk kepada manusia mengenai
kehidupan yang seharusnya dijalani oleh manusia supaya selaras dengan cara bekerja alam semesta ini.
[5]
Istilah ini sesungguhnya tidak berarti sama sekali tidak ada kegiatan, atau sama sekali tidak berbuat
apapun, melainkan berarti berbuat tanpa dibuat-buat dan tidak semau-maunya. [7] Karena wu-wei adalah
sifat dasar kehidupan yang selaras dengan alam semesta. [7] Bersikap dibuat-buat dan semau-maunya
berlawanan dengan sikap kodrati atau sikap yang wajar.[7] Menurut teori Wu-wei, seseorang hendaknya
membatasi kegiatan-kegiatannya pada apa yang diperlukan dan apa yang kodrati atau wajar. [7] Seperti
dalam mencapai tujuan tertentu, jangan sampai berbuat berlebihan atau melakukan upaya semau-maunya.
[7]
Dalam melakukan perbuatan ini, hendaknya orang mengambil kesederhanaan sebagai prinsip hidup
yang membimbingnya, sebab umat manusia mempunyai terlampau banyak keinginan dan terlalu banyak
pengetahuan.[7] Mereka mencari kebahagiaan dengan cara memenuhi keinginan mereka. Akan tetapi,
ketika mereka berusaha memenuhi terlampau banyak keinginan, mereka memperoleh hasil yang
sebaliknya.[7]
Wu-wei adalah hidup yang dijalani tanpa ketegangan. [5] Wu-wei merupakan perwujudan yang murni dari
kelemah-lembutan, kesederhanaan, dan kebebasan; suatu kemampuan yang efektif, yang murni di mana
tidak ada gerak yang dihambur-hambur sekedar untuk dipamerkan ke luar.[5] Jika Wu-wei dilihat dari luar,
terlihatlah ia tanpa daya, karena tidak pernah memaksa dan tidak pernah terlihat tegang. [5] Rahasianya
terletak pada cara mencari ruang kosong dalam hidup dan alam, dan bergerak melaluinya. [5] Chuang Tzu
menjelaskan hal ini dengan ceritanya tentang seorang pejagal yang pisaunya tidak pernah tumpul selama
dua puluh tahun. Sewaktu didesak untuk menjelaskan rahasianya, pejagal itu menjawab, Dari antara
tulang-tulang pada setiap persendian selalu ada suatu ruang. [5] Jika tidak demikian, tentu tidak akan ada
gerakan. Dengan mencari ruang ini dan meingisinya di situ, maka pisau saya dapat melalui tulang-tulang
itu tanpa menyentuhnya.[5]
Gejala alam yang paling mirip dengan Tao dalam pandangan para penganut Taoisme adalah air.[5] Mereka
kagum dengan cara air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan mencari tempattempat yang terletak paling rendah.[5] Air juga mempunyai kekuatan yang mampu meluluhkan batu karang
dan menghanyutkan bukit-bukit.[5] Sifat luwes tak berhingga namun kokoh tanpa bandingan. [5] Itulah
kebajikan air dan demikian juga kebajikan dari Wu-wei.[5] Ciri yang terakhir adalah kejernihannya di saat ia
tenang. Namun, kejernihan hanya dapat tertangkap oleh mata batin jika kehidupan manusia itu mencapai
ketenangan yang diam dari suatu telaga yang dalam dan hening. [5]
Manusia yang mengikuti Dao tidak mencampuri hidup orang lain, dalam arti ia tidak memaksakan orang
lain membutuhkan, ia menolong mereka menjadi bebas dengan mengikuti Dao. [6] Manusia yang baik
adalah yang mampu mengikuti jalannya alam semesta sesuai dengan Dao. [6]
Jika manusia telah berhasil mengikuti jalan Dao, maka ia tidak perlu takut akan kematian. [6] Kematian
adalah sebuah proses alam dan manusia tidak dapat melawan alam, oleh karena itu manusia tidak perlu
taku atau cemas terhadap kematian. Kematian hanya mengembalikan manusia kepada Dao. [6]
[9]
Sebuah kuil Taoisme yang berarsitektur Cina di Cho Lon, Ho Chi Minh, Vietnam
Perkembangan Taoisme selama 2000 tahun ini, telah berkembang menjadi beberapa aliran Taoisme.
Aliran-aliran tersebut adalah:
Qingshui Dao()
Tianxing Pai ()
Fulu Pai ()
Qingwei Pai ()
Lijia Dao ()
Shangqing Pai ()
Zhongxuanxie Pai ()
Jingming Dao ()
Xuan Jiao ()
Wudang Pai ()
Zhong Pai ()
Xi Pai ()
Yujun Dao ()
Bojia Dao ()
Lingbao Pai ()
Donghua Pai ()
Louguan Dao ()
Lushan Pai ()
Shengxiao Pai ()
Yuxian Pai ()
Quanzhen Dao ()
Nanwu Pai ()
Longmen Pai ()
Pidong Zhong ()
Dong Pai ()
Ti shng mn Xio yo pi ( )
Aliran ini juga mengajarkan Senkung (Shn gng )(senam kesehatan Tao yang diajarkan oleh Maha
Dewa Tai Shang Lao Cin) juga Qigong (Q gng )(Olah Raga Pernapasan kesehatan Tao untuk
menghimpun Qi dalam tubuh) serta Cingco (Jng zu )(Duduk diam / Meditasi ).[11]
Aliran ini mengutamakan pedoman Wu (Kesadaran - Kecerdasan - Kebijaksanaan) sebagai pedoman cara
berpikir dan cara bertindak dalam mempelajari Taoisme dan dalam Kehidupan sehari hari. Dengan
harapan agar pengikut aliran dapat memperbaiki kehidupan Spiritual dan Duniawi menjadi lebih baik,
dimana kemudian akan membawa kemajuan pula bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat
disekitarnya.[12] [13]