Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puja dan Puji ke hadirat Allah SWT sebagai rasa syukur atas nikmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Suatu karya tulis yang bertolak dari kesadaran bahwa manusia hanya
memiliki sedikit sekali pengetahuan, sedangkan Allah SWT sebagai
sumber pengetahuan yang dimiliki manusia itu, adalah Maha Kaya dan
Maha Luas serta Maha Sempurna Pengetahuan-Nya. Bersamaan dengan
itu dihaturkan juga shalawat dan salam bagi Rasulullah Muhammad saw,
junjungan umat Islam dan role model umat manusia di muka bumi.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia
dengan judul Taoisme. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Drs. H. Jahdan Ibnu Humam Saleh, MS
selaku dosen pembimbing yang berkat arahannya makalah ini dapat
disusun dengan baik. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat
memberikan kemudahan bagi akademisi dalam mencari referensi
khususnya mengenai Taoisme dalam Peradaban Cina.

Tiada gading yang tak retak, tiada karya yang sempurna. Maka
penulis menghargai partisipasi pembaca dalam memberikan saran dan
kritik demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Yogyakarta, Maret 2017


DAFTAR ISI

COVER ii

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I : PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan 3

BAB II : PEMBAHASAN 4

2.1 Sejarah dan Perkembangan Taoisme


4

2.2 Pokok-pokok Ajaran Taoisme 5

2.3 Refleksi Taoisme dalam Peradaban Cina 7

BAB III : PENUTUP 9

3.1 Kesimpulan 9

3.2 Saran-saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama-agama Cina yang populer di dunia adalah Konfusianisme,


Buddhisme, dan Taoisme. Tiga ajaran ini saling melengkapi antara satu
dengan lainnya, dan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari
orang Cina. Jika Konfusianisme lebih menekankan nilai-nilai etika
kehidupan, Buddhisme lebih menekankan mengenai kehidupan setelah
mati, maka Taoisme lebih menekankan keserasian hubungan antara
manusia dengan alam. Makalah ini memfokuskan pembahasan pada
Taoisme, mulai dari sejarah dan perkembangannya, pokok-pokok
ajarannya, hingga pengaruhnya terhadap hasil kebudayaan Bangsa Cina.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Taoisme?


2. Apa pokok-pokok ajaran Taoisme?
3. Apa pengaruh ajaran Taoisme dalam kehidupan Bangsa
Cina?

1.3 Tujuan

Berikut tujuan dari pembuatan makalah:

1. Memberi informasi mengenai asal-usul dan perkembangan


Taoisme di Cina
2. Memberi informasi mengenai pokok-pokok ajaran Taoisme
3. Menyumbang ketersediaan referensi mengenai ajaran Taoisme di
Cina

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Taoisme

A. Sejarah Taoisme

Sebelum abad ke 2 M, akar ajaran Taoisme sudah menjadi


kepercayaan turun-temurun bagi Bangsa Cina. Agama ini melahirkan
sebuah kebudayaan Cina, sehingga mayoritas pemeluknya merupakan
orang-orang Cina. Taoisme merupakan salah satu dari tiga pandangan
agama besar yang dianut orang-orang Cina, selain Buddhisme dan
Konfusianisme.1
Agama ini didirikan oleh Lao Tse, seorang filsuf terkenal, namun
tidak banyak yang diketahui soal kehidupan masa kecilnya. Lao Tse
pernah bekerja sebagai pegawai arsip kerajaan, ia bertanggung jawab
atas surat-surat kuno dan penting serta dokumen-dokumen yang sifatnya
rahasia. Setelah umurnya mencapai 90 tahun, ia meninggalkan
pekerjaannya untuk mengembara ke negara-negara lain. 2 Sebelum pergi
mengembara, ia menuliskan ajaran-ajarannya, yang di kemudian hari
disebut Taoisme.

B.Perkembangan Taoisme

Perkembangan agama Tao selanjutnya dipegang oleh Chuang Tse


dan Lie zie yang merupakan murid dari Lao Tse. Keduanya merupakan
filsuf pembawa ajaran Taoisme namun banyak perbedaan ajaran diantara
keduanya. Dalam kitab Tao Te Ching diceritakan bahwa Tao adalah akar
dari segalanya; pemikiran, pandangan hidup serta perbuatan yang

1 M. Ali Imran, Sejarah Terlengkap Agama-Agama Di Dunia,


(Yogyakarta: IRCiSoD, 2015), hlm. 191.

2 M. Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, (Jakarta:


Golden Terayon Press, 1986), hlm. 37.

4
dilakukan itu berasal dari Tao. Tak ada suatu yang lebih berharga dari
sesuatu apapun. Konsep ini di kemukakan oleh Chuang Tse.3
Kitab peninggalan Lao Tse, Tao Te Ching yang berisi 5000 perkataan
yang kemudian dikomentari oleh Chuang Tse dan dijadikan 52 buku tebal,
namun tulisannya ini tidak murni berasal dari Lao Tse. Chuang menuliskan
atas pandangannya sendiri yang menyimpang dari ajaran gurunya.
Kemudian penulisan ajaran Taoisme dalam bentuk keagamaan (beserta
prakteknya) dilakukan setelah Chuang Tse meninggal, sehingga Taoisme
pun dipandang sebagai agama.4
Taoisme mencapai puncak perkembangannya selama kekuasaan
Dinasti Tang dan Dinasti Song (960-1279). Keluarga kekaisaran Dinasti
Tang mengklaim bahwa mereka merupakan keturunan dari Lao Tse, untuk
meyakinkan rakyat mengenai kekuatan ilahiah (ketuhanan) yang mereka
miliki. Sementara beberapa kaisar Dinasti Song mempromosikan Taoisme
dengan harapan kekuatan supernatural akan datang untuk
menyelamatkan negara. Hal ini didorong keadaan Dinasti Song yang
rentan terhadap invasi oleh suku-suku nomaden di utara.5
Memasuki zaman Nasionalis (1912-1949), Taoisme mulai meredup
pamornya, akibat masuknya pengaruh dunia barat termasuk agama
Kristen. Pada masa modern (1949-sekarang), Taoisme bercampur dengan
kepercayaan-kepercayaan lain.6 Budhisme dan Taoisme bercampur padu
hingga sulit untuk membedakan ajaran-ajaran yang berasal dari Budhisme
ataupun Taoisme. Terutama pada upacara-upacara keagamaan atau
pemujaan kepada dewa-dewa. Bertambah sulit lagi saat Konfusianisme
bercampur dengan kedua faham ini.7

3M. Ali Imran, Sejarah Terlengkap ... , hlm. 195.

4 M. Arifin, Menguak Misteri ..., hlm. 45.

5 Sang Ji, Religiusitas Orang-Orang Cina, terj. Kurnia NK,


(Yogyakarta: PT LkiS, 2004), hlm. 72-73.

6 Ajeng Anggela Sari, diakses dari :


https://ajenganggellasari.wordpress.com/2013/01/27/agama-
taoisme/ pada tanggal 24 Maret 2017.

5
2.2Pokok-pokok Ajaran Taoisme

A. Dao

Inti pengajaran Taoisme adalah "Dao" ( ) yang berarti tidak


berbentuk, tidak terlihat, tetapi merupakan proses kejadian dari semua
benda hidup dan segala benda-benda yang ada di alam
semesta. Dao yang berwujud dalam bentuk benda hidup dan kebendaan
lainnya adalah De (). Gabungan Dao dengan De dikenal sebagai Taoisme
yang merupakan landasan kealamian.8

Makna Dao sebenarnya hanya dapat ditangkap melalu kesadaran


mistik, karena terlalu rumit untuk dijelaskan dalam kata-kata. Namun,
untuk memudahkan pengertian, maka Dao diberi sifat-sifat sebagai berikut
:

1) Tao bersifat Transendent dan Imament

2) Tao merupakan jalannya universum atau elan vitale

3) Tao berarti cara hidup seseorang agar selaras dengan jalannya


alam.9

B.Pandangan terhadap Manusia

Menurut pandangan Taoisme, hidup manusia sudah digariskan oleh


Langit. Manusia hanya harus menjalani garis itu dan menghindari
penyelewengan. Manusia menahan diri dari mencampuri urusan orang
lain, tidak memaksakan kehendaknya, tetapi memberikan pertolongan jika
orang lain membutuhkan.10 Kematian dianggap sebagai cara manusia
kembali kepada kodrat alam, sehingga tidak perlu ditakuti. Dengan
7 M. Arifin, Menguak Misteri ..., hlm. 45-46.

8 Wikipedia, Taoisme, diakses dari:


https://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme pada tanggal 24 Maret 2017.

9 M. Arifin, Menguak Misteri ..., hlm. 40.

6
demikian, manusia dapat menjalani hidupnya dengan tenang dan
tenteram, bebas dari kegelisahan.

C.Pandangan terhadap Wu-wei

Sifat dasar kehidupan yang selaras dengan alam semesta adalah


Wu-wei. Wu-wei dapat diartikan sebagai keheningan yang kreatif, yaitu
menjalani kehidupan tanpa tekanan.11 Manusia dianjurkan agar
menyelaraskan perbuatannya dengan alam. Dalam Tao Te Ching
disebutkan bahwa :

Jika kamu terus-terusan menarik busur panahmu, maka kamu akan


kelelahan ; Sebuah gergaji yang selalu diasah akan menjadi tipis dan
tumpul12

Hal ini tidak berarti manusia tidak perlu berusaha. Kegigihan dalam
menjalani kehidupan mutlak diperlukan, namun memaksakan diri untuk
mengusahakan sesuatu yang berada di luar jangkauan merupakan suatu
kekeliruan.13

D.Yin dan Yang

Salah satu ciri dari Taoisme ialah pandangannya mengenai kenisbian


semua nilai, dan sebagai konsekuensi dari asas ini, adalah adanya
persamaan dari hal-hal yang bertentangan. Konsep tersebut disimbolkan
dalam bentuk Yin dan Yang. Bentuknya yang berupa lingkaran
mencerminkan pemikiran Taoisme, bahwa kehidupan itu tidak bergerak

10Bagus Takwin, Filsafat Timur : Sebuah Pengantar ke Pemikiran-


Pemikiran Timur, (Yogyakarta : Jalasutra, 2003), hlm. 95-96.

11Huston Smith, Agama-Agama Manusia, terj. Safroedin Bahar,


( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1995), hlm. 239.

12 M. Arifin, Menguak Misteri ..., hlm. 43.

13 H. G. Creel, Alam Pikiran Cina: Sejak Confucius sampai Mao Zedong,


terj. Soejono Soemargono, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1990),
hlm. 109.

7
maju atau ke atas, melainkan seperti roda yang berputar. 14 Kutub Yang
(berwarna putih) adalah cahaya terang, kebaikan, dan sebagainya.
Sementara Kutub Yin (berwarna hitam) adalah kegelapan, keburukan, dan
sebagainya. Keduanya memiliki kebaikan selama masih berada pada jalur
dan perannya masing-masing.15

2.3Refleksi Taoisme dalam Peradaban Cina

A. Feng Shui

Feng Shui berasal dari kata angin dan air (feng = angin, shui = air).
Feng shui adalah ilmu dan kepercayaan dari daratan Cina kuno yang
bertujuan untuk menata bangunan rumah tinggal dan lingkungan sesuai
dengan keselarasan jiwa penghuninya. Dari definisi yang diberikan, sudah
terlihat hubungan antara Feng Shui dan Taoisme. Adapun bukti-bukti lain
yang mendukung pernyataan di atas ialah:

1. Teori Tian Ren He Yi (langit dan manusia menjadi kesatuan),


yang mewakili istilah Kan Yu (istilah awalnya sebelum istilah Feng
Shui diperkenalkan) adalah konsep dari Taoisme.

2. Teori-teori dasar Feng Shui, seperti : Yin-Yang Wu Xing, sistem


Gan-Zhi, sistem Yi Jing, teori He-Tu Luo Shu, 28 konstelasi langit, dan
lain-lain adalah hasil penemuan dari Fang Shi yang notabene
adalah nenek moyang para guru Taoisme.

3. Jatuh bangunnya ilmu Feng Shui dari zaman ke zaman juga


dipengaruhi dari jatuh bangunnya agama Taoisme di Cina.

4. Guru-guru besar Feng Shui yang dikenal sekarang ini, seperti :


Huang Shi Gong, Yang Yun Song, Jiang Da Hong telah dianggap figur

14 Huston Smith, Agama-Agama ...., hlm. 247.

15 M. Arifin, Menguak Misteri ..., hlm. 44.

8
dewa oleh kuil-kuil Taoisme di Cina oleh beberapa penduduk
16
setempat di tempat kelahirannya.

B.Tai Chi

Asal-mula Tai Chi banyak diperdebatkan, namun yang paling sering


disebutkan adalah Tai Chi diciptakan oleh Zhang Sanfeng, pendeta Tao
yang hidup pada abad ke-12, dan kemudian dikembangkan oleh Chen
Wangting pada abad ke-15.17Tai Chi mendasarkan gerakannya pada
konsep Yin dan Yang. Gerakan yang cepat dan bertenaga merupakan Yang,
sebaliknya gerakan yang lembut dan berwibawa adalah Yin.18 Tujuan bela
diri ini yaitu memanfaatkan kekuatan lawan untuk memukul balik lawan.

C.Seni Lukis

Dalam setiap lukisan klasik Cina, digambarkan suatu panorama alam


dengan kaligrafi, dan banyak ruang kosong di dalamnya. Gunung-gunung,
aliran air sungai, dan lembah menggambarkan prinsip Taoisme yang setia
terhadap jalan alam. Puisi yang dituliskan mengandung kiasan,
metafora, dan penafsiran yang bersifat personal. Hal ini mencerminkan
kenisbian dalam Taoisme. Ruang kosong yang disediakan merupakan
perwujudan dari Wu-wei. Kadang-kadang, digambarkan pula sesosok
manusia yang hanyut mengagumi keindahan alam di hadapannya.19
16Ayahanda Iwan Hermawan, Feng Shui, diakses dari:
https://kirimtugas.wordpress.com/2014/12/18/feng-shui-3/ , pada
tanggal 24 Maret 2017.

17Wikipedia, Taijiquan, diakses dari:


https://id.wikipedia.org/wiki/Taijiquan pada tanggal 24 Maret 2017.

18 Admin, Tai Chi Chuan, diakses dari :


http://propatria.ukm.ugm.ac.id/tai-chi-chuan/ pada tanggal 24 Maret
2017.

19 Moeadeq, Tao dan Kekosongan dalam Karya Seni", diakses dari :


http://bolovephie.blogspot.co.id/2008/09/tao-dan-kekosongan-dalam-karya-
seni.html pada tanggal 24 Maret 2017.

9
10
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Akar ajaran Taoisme sudah menjadi kepercayaan turun temurun


Bangsa Cina sebelum abad ke 2 M. Taoisme berasal dari pemikiran Lao
Tse, lalu dikembangkan oleh kedua muridnya yang bernama Chuang Tse
dan Lie Zie. Taoisme mencapai puncak perkembangannya pada masa
Dinasti Tang dan Dinasti Song. Seiring waktu, Taoisme bercampur dengan
Buddhisme dan Konfusianisme.

Taoisme mengajarkan kepada manusia untuk hidup selaras dengan


alam. Apapun yang terjadi sudah digariskan oleh Langit, sehingga
manusia tidak perlu memaksakan diri untuk menjangkau apa yang berada
di luar kemampuannya, dan menghadapi kenyataan hidup itu sendiri.
Menurut ajaran Taoisme, keseimbangan alam ini terletak pada unsur-unsur
yang bertolak-belakang, namun saling melengkapi. Yin adalah unsur gelap
dan feminin, sedangkan Yang merupakan unsur terang dan maskulin.

Pengaruh ajaran Taoisme dapat terlihat dalam kebudayaan yaang


dihasilkan Bangsa Cina. Berdasarkan Feng Shui, penataan tempat tinggal
dan lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga selaras dengan jiwa
penghuninya. Konsep Yin dan Yang merupakan dasar dari semua gerakan
dalam seni bela diri Tai Chi. Dalam seni lukis Bangsa Cina, panorama alam
menggambarkan Dao, sementara ruang kosong menggambarkan Wu-
wei.

3.2 Saran-saran

Berikut saran dan kritik penulis kepada pembaca:

1. Dalam mempelajari Taoisme, tidak cukup hanya berpedoman

11
pada satu referensi saja. Penulis menyarankan pembaca untuk
mencari referensi-referensi lain sehingga dapat memperluas
cakrawala pengetahuan.
2. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
perbaikan makalah ini ke depannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 1997. Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar. Jakarta : PT


Golden Terayon Press.

Creel, H.G. 1990. Alam Pikiran Cina: Sejak Confucius sampai Mao Zedong.
Diterjemahkan oleh: Soejono Soemargono. Yogyakarta : PT Tiara
Wacana Yogya.

Imran, M. Ali. 2015. Sejarah Terlengkap Agama-Agama Di


Dunia,Yogyakarta: IRCiSoD.

Ji, Sang. 2004. Religiusitas Orang-Orang Cina. Diterjemahkan oleh: Kurnia


NK. Yogyakarta: PT LkiS.

Smith, Huston. 1995. Agama-Agama Manusia. Diterjemahkan oleh:


Safroedin Bahar. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Takwin, Bagus. 2003. Filsafat Timur : Sebuah Pengantar ke Pemikiran-


Pemikiran Timur. Yogyakarta:Jalasutra.

Admin. 2017. Tai Chi Chuan. Diambil dari:


http://propatria.ukm.ugm.ac.id/tai-chi-chuan/ (diakses pada 24/03/17).

Ajeng Anggela Sari. 2013. Agama Taoisme. Diambil dari:


https://ajenganggellasari.wordpress.com/2013/01/27/agama-
taoisme/ (diakses pada 24/03/2017).

Ayahanda Iwan Hermawan. 2014. FENG SHUI. Diambil dari:


https://kirimtugas.wordpress.com/2014/12/18/feng-shui-3/ (diakses
pada 24/03/17).

Moeadeq. 2008. TAO DAN KEKOSONGAN DALAM KARYA SENI. Diambil


dari: http://bolovephie.blogspot.co.id/2008/09/tao-dan-kekosongan-
dalam-karya-seni.html (diakses pada 24/03/17).

Wikipedia. 2016. Taijiquan. Diambil dari:


https://id.wikipedia.org/wiki/Taijiquan (diakses pada 24/03/17).

13
Wikipedia. 2017. Taoisme. Diambil dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme (diakses pada 24/03/17).

14

Anda mungkin juga menyukai