Bismillahirrahmanirrahim.
Puja dan Puji ke hadirat Allah SWT sebagai rasa syukur atas nikmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Suatu karya tulis yang bertolak dari kesadaran bahwa manusia hanya
memiliki sedikit sekali pengetahuan, sedangkan Allah SWT sebagai
sumber pengetahuan yang dimiliki manusia itu, adalah Maha Kaya dan
Maha Luas serta Maha Sempurna Pengetahuan-Nya. Bersamaan dengan
itu dihaturkan juga shalawat dan salam bagi Rasulullah Muhammad saw,
junjungan umat Islam dan role model umat manusia di muka bumi.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia
dengan judul Taoisme. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Drs. H. Jahdan Ibnu Humam Saleh, MS
selaku dosen pembimbing yang berkat arahannya makalah ini dapat
disusun dengan baik. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat
memberikan kemudahan bagi akademisi dalam mencari referensi
khususnya mengenai Taoisme dalam Peradaban Cina.
Tiada gading yang tak retak, tiada karya yang sempurna. Maka
penulis menghargai partisipasi pembaca dalam memberikan saran dan
kritik demi perbaikan makalah ini kedepannya.
COVER ii
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I : PENDAHULUAN 3
1.3 Tujuan 3
BAB II : PEMBAHASAN 4
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran-saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Taoisme
B.Perkembangan Taoisme
4
dilakukan itu berasal dari Tao. Tak ada suatu yang lebih berharga dari
sesuatu apapun. Konsep ini di kemukakan oleh Chuang Tse.3
Kitab peninggalan Lao Tse, Tao Te Ching yang berisi 5000 perkataan
yang kemudian dikomentari oleh Chuang Tse dan dijadikan 52 buku tebal,
namun tulisannya ini tidak murni berasal dari Lao Tse. Chuang menuliskan
atas pandangannya sendiri yang menyimpang dari ajaran gurunya.
Kemudian penulisan ajaran Taoisme dalam bentuk keagamaan (beserta
prakteknya) dilakukan setelah Chuang Tse meninggal, sehingga Taoisme
pun dipandang sebagai agama.4
Taoisme mencapai puncak perkembangannya selama kekuasaan
Dinasti Tang dan Dinasti Song (960-1279). Keluarga kekaisaran Dinasti
Tang mengklaim bahwa mereka merupakan keturunan dari Lao Tse, untuk
meyakinkan rakyat mengenai kekuatan ilahiah (ketuhanan) yang mereka
miliki. Sementara beberapa kaisar Dinasti Song mempromosikan Taoisme
dengan harapan kekuatan supernatural akan datang untuk
menyelamatkan negara. Hal ini didorong keadaan Dinasti Song yang
rentan terhadap invasi oleh suku-suku nomaden di utara.5
Memasuki zaman Nasionalis (1912-1949), Taoisme mulai meredup
pamornya, akibat masuknya pengaruh dunia barat termasuk agama
Kristen. Pada masa modern (1949-sekarang), Taoisme bercampur dengan
kepercayaan-kepercayaan lain.6 Budhisme dan Taoisme bercampur padu
hingga sulit untuk membedakan ajaran-ajaran yang berasal dari Budhisme
ataupun Taoisme. Terutama pada upacara-upacara keagamaan atau
pemujaan kepada dewa-dewa. Bertambah sulit lagi saat Konfusianisme
bercampur dengan kedua faham ini.7
5
2.2Pokok-pokok Ajaran Taoisme
A. Dao
6
demikian, manusia dapat menjalani hidupnya dengan tenang dan
tenteram, bebas dari kegelisahan.
Hal ini tidak berarti manusia tidak perlu berusaha. Kegigihan dalam
menjalani kehidupan mutlak diperlukan, namun memaksakan diri untuk
mengusahakan sesuatu yang berada di luar jangkauan merupakan suatu
kekeliruan.13
7
maju atau ke atas, melainkan seperti roda yang berputar. 14 Kutub Yang
(berwarna putih) adalah cahaya terang, kebaikan, dan sebagainya.
Sementara Kutub Yin (berwarna hitam) adalah kegelapan, keburukan, dan
sebagainya. Keduanya memiliki kebaikan selama masih berada pada jalur
dan perannya masing-masing.15
A. Feng Shui
Feng Shui berasal dari kata angin dan air (feng = angin, shui = air).
Feng shui adalah ilmu dan kepercayaan dari daratan Cina kuno yang
bertujuan untuk menata bangunan rumah tinggal dan lingkungan sesuai
dengan keselarasan jiwa penghuninya. Dari definisi yang diberikan, sudah
terlihat hubungan antara Feng Shui dan Taoisme. Adapun bukti-bukti lain
yang mendukung pernyataan di atas ialah:
8
dewa oleh kuil-kuil Taoisme di Cina oleh beberapa penduduk
16
setempat di tempat kelahirannya.
B.Tai Chi
C.Seni Lukis
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2 Saran-saran
11
pada satu referensi saja. Penulis menyarankan pembaca untuk
mencari referensi-referensi lain sehingga dapat memperluas
cakrawala pengetahuan.
2. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
perbaikan makalah ini ke depannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Creel, H.G. 1990. Alam Pikiran Cina: Sejak Confucius sampai Mao Zedong.
Diterjemahkan oleh: Soejono Soemargono. Yogyakarta : PT Tiara
Wacana Yogya.
13
Wikipedia. 2017. Taoisme. Diambil dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme (diakses pada 24/03/17).
14