- Mencegah adanya release baik secara elektrik maupun mekanik yang tidak
disengaja yang membahayakan orang yang sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan dan atau perbaikan,
- Memisahkan/memutuskan dari aliran listrik.
c. Langkah-langkah prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut
- Buat rencana lockout/tagout
- Beri tahu operator dan pengguna lainnya rencana pemutusan aliran listrik
- Putuskan aliran pada titik yang tepat
- Periksa apakah tim/pekerja telah menggantungkan label (padlocks) tanda
perbaikan pada titik lockout
- Letakkan tulisan perhatian pada titik lockout
- Lepaskan energi sisa/tersimpan (seperti pada baterai, kapasitor, per dan
sebagainya)
- Pastikan bahwa peralatan/sistem tidak beraliran listrik
- Semua anggota tim/pekerja mengambil label (padlock)-nya kembali setelah
pekerjaan selesai.
http://margionoabdil.blogspot.com
Abstrak
Jaringan instalasi listrik konsumen dikategorikan memenuhi syarat apabila telah
teruji mampu melindungi dari gangguan yang diakibatkan oleh arus sisa. Arus
sisa adalah selisih antara arus yang masuk pada satu titik dengan arus
keluarnya. Atau jumlah arus pada satu titik. Selisish keduanya disebut dengan
arus sisa yang kemudian dikenal dengan delta arus. Besarnya arus sisa yang
melewati suatu bahan atau material (termasuk didalamnya kulit manusia) akan
mempengaruhi tingkat resiko. Dalam rekayasa teknologi listrik besaran delta
arus listrik tadi akan menjadi acuan nilai arus sisa nominal peralatan pengaman
arus sisa yang dikenal dengan RCD atau disebut dengan
listrik yang dipasang RCD atau Earth Leakage Circuit Breakers (ELCB) diharapkan aman terhadap gangguan
kejut listrik pada badan manusia dan aman dari gangguan kebakaran maupun ledakan akibat arus sisa yang
bocor ke tanah atau ke sebuah benda.
Saklar RCD dipasang pada bagian hilir dari meteran listrik dan atau dibelakang
pengaman lebur atau pemutus daya. Dia memantau seluruh rangkaian. Hal ini
juga dapat diinstal beberapa RCD secara terpisah dari satu sama lain,
misalnya, untuk kamar mandi dipasang sebuah saklar tambahan RCD.Hal ini
penting untuk memastikan bahwa RCD yang ukuran ampere cukup besar.Setelah
menangani RCD pada hantaran fase (L1, L2, L3) dari pemutus sirkuit ke
konsumen.Dengan hantaran N disambung ke N bus bar di mana semua masuk
hantaran N dihubungkan pada pemakainya.Setelah instalasi selesai dipasang,
rangkaian RCD harus diuji dengan menekan i tombol tes RCD.Pengujian rutin
pada RCD berguna untuk memverifikasi fungsi yang benar dari RCD, dan iika
perumahan terbuat dari PE semua logam harus terhubung.
Tegangan listrik berbahaya
Bilamana terjadi gangguan listrik dan ternyata karena adanya tegangan yang
berbahaya (tegangan diatas 50 VAC, maka langkah keselamatannya adalah:
1. Putuskan
2. Melindungi setiap koneksi atau badan kontak aktif (fase L) yang
terbuka.
3. Pastikan tidak adanya tegangan lagi
4. Sambung hantaran pentanahan dengan hubungan arus pendek
5. Tutup atau batasi setiap bagian hanataran fase lainya.
Contoh-contoh rangkaian yang ditunjukkan merupakan contoh rangkaian lengkap
untuk instalasi listrik. Siapapun yang bekerja diarea dan menggunakan peralatan
listrik harus selalu dilakukan oleh tenaga terlatih atau diperintah dibawah
pengawasan inspektur. Untuk eksekusi yang tidak tepat dan tidak benar cara kerja
pada instalasi listriknya, instalatir sebagai orang sepenuhnya bertanggung jawab
terhadap orang atau properti.
Simbol dan kode Gambar
1.
1.
sekering
2.
2.
sakelar
3.
3.
lampu (konsumen)
Rangkaian RCD.
Berikut beberapa rangkaian RCD yang dipasang pada Papan Hubung Bagi (PHB)
yang terdiri dari RCD 3 fase dan satu fase.
Berikut RCD 3 fase dipakai untuk mengamankan jaringan dengan beban dua fase
1.
1.
sekering
2.
2.
sakelar
3.
3.
beban lampu
4.
4.
kontak RCD
5.
5.
tuas mekanik
6.
6.
koil trip
7.
7.
kumparan sekunder
8.
8.
9.
9.
tombol Test
Disini kita dapat melihat sirkit yang dijelaskan diatas dengan sirkit pemutus arus
sisa. Oleh penghantar pada RCD (hantaran fase L dan hantaran netral N) masingmasing menghasilkan medan elektromagnetik. Karena arus mengalir di kutub
hantaran fase berlawanan dengan konduktor netral, medan magnet ini akan
saling menghilankan. Dalam hal ini, tidak ada perbedaan arus. Arus bolak-balik
yang mengalir adalah sama. Akan tetapi sekarang akibat kesalahan arus tidak
lagi mengalir kembali melalui N saja, tetapi lari melewati hanataran PE, sehingga
ada perbedaan antara dua hanataran dan dengan demikian medan magnet yang
terjadi pada cincin RCD, yang sekarang terjadi penjumlahan medan magnet
pada transformator arus. Pada gulungan transformator arus disisi sekunder
terjadi penjumlahan medan magnet sehingga menyebabkan terjadinya tegangan
induksi yang dapat mengalir arus melalui kumparan. Ini akan memiliki
konsekuensi bahwa tombol saklar rangkaian interupsi RCD dalam sepersekian
detik akan bereaksi menekan kontak RCD untuk membuka rangkaian. Tunda
waktu yang diijinkan oleh peraturan dapat berbeda-beda tergantung pada
negara dan akan diperiksa oleh seorang profesional setelah instalasi siap disuplai
daya atau jaringan telah puluhan tahun digunakan. Sekarang baru dikenal
perbedaan penggunaan tingkat kebocoran arus (300mA untuk proteksi
kebakaran), Untuk dirumah tangga atau layanan umum (10mA, 30mA).
Dengan tombol tes arus gangguan yang tersedia dapat disimulasikan, untuk
membuktikan RCD berfungsi bila terjadi kebocoran dan putus saat tombol tes
ditekan. Produsen merekomendasikan tombol tes untuk selalu dicek apakah
tetap beroperasi dalam setengah-tahunan atau bahkan bulanan. Instalasi listrik
secara keseluruhan juga harus diperhatikan oleh orang yang ahli baik instalasi
baru dan sudah lama harus dilakukan pemeriksaan berkala.
1.
2. Komponen dipasang pada rel yang kuat mulai dari bawah. Dengan urutan L1, L2, L3, N dan
PE.
3 Pada rel kedua merupakan komponen RCD.
4. Berikut adalah pemutus sirkit atau pengaman jaringan, masing-masing mutlak diperlukan
dengan RCD. Tiga buah pemutus sirkit dibutuhkan untuk masing-masing dengan pemisah
netral.
5. Terakhir, terminal output instalasi untuk operasi hantaran L, N, PE.
Ketika kabel juga harus ditandai mulai darimana? Ini dapat menyederhanakan
kepastian urutan kabel dan umumnya untuk mencegah kesalahan. Link dimulai,
dengan L1 (coklat), L2 (hitam), L3 (abu-abu) dan N (biru) untuk standar Swiss
sedangkan di Indonesia berlaku ketentuan seperti PUIL 2000.
Pemutus sirkit dibagi oleh konduktor (L1, L2, L3) tiga kelompok terminal sebelah
kiri. Sekarang untuk setiap kelompok terminal kabel dibesarkan.
Pada rel PHB yang kosong ada kemungkinan RCD tambahan atau komponen lain
untuk dirakit. Hal ini berguna jika, misalnya, kulkas atau freezer termasuk dalam
kelompok yang dibedakan rangkaiananya.
Biasanya RCD dirakit kombinasi dengan pemutus sirkit sehingga secara
keseluruhan rangkaian akan terproteksi bila terjadi gangguan arus bocor, beban
lebih dan rangkaian terjadi hubung singkat.
1.
2.
Kamar mandi
2.
3.
Kolam renang
3.
4.
Area camping
4.
5.
Laboratorium obat
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
9.
9.
10..
11.
Sengatan listrik bisa terjadi dimana saja, oleh karena itu kita harus
selalu belajar dan belajar memahami tentang bahaya arus listrik.
Jangan mencoba memasang peralatan listrik jika tidak mempunyai
pengetahuan listrik yang memadahi.
Kesimpulan:
1.
Instalasi yang aman terhadap arus sisa apabila dipasang RCD dengan ketentuan sesuai
PUIL 2000.
1.
2.
2.
RCD akan bekerja secara cepat (akan trip) sebelum gangguan meningkat ke tingkat
membahayakan (tersengat, terbakar).
3.
3.
Syarat utama instalasi dapat dipasang RCD bila pemasangan hantaran pentanahan dan
groundingnya berfungsi dengan baik Memenuhi syarat).
Referensi:
1.
1.
http://elektricks.com/rcd-fehlerstromschutzschalter-anschliessen
2.
2.
3. http://kleiner-bastler.ch/Elektrik/Fi-SchalterFehlerstromschutzschalter-Fi- Einbau.html
< Prev
Next >
sumber : vedcmalang.com