Pembuatan Panel
Listrik Pelindung
Untuk Petani
© PT. MEGA MITRA ABADI
Pada deskripsi naratif yang di informasikan oleh pihak MAN 1 Lamongan dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Memberi pengetahuan kepada petani akan bahayanya instalasi listrik terbuka tanpa pengaman
2. Membantu petani mencegah bahaya tersengat arus listrik dan meninggal dunia
3. Studi Kasus & Analisis masalah perlunya panel listrik pengaman (Safety electrical panel)
5. Perakitan
6. Uji Coba
7. Evaluasi
Pengaman Listrik
Panel Listrik terdiri dari beberapa komponen untuk sistem pembagi dan pengaman.
◦ Pembagi adalah dimana dari sumber utama akan dibagi atau
di cabang kan untuk beberapa kebutuhan dan pembatasan.
◦ Box Panel
◦ Main Circuit Breaker
◦ Branch Circuit Breaker
◦ Earth Leakage Circuit Breaker
◦ Cable
◦ Terminal Block
◦ Etc.
Komponen-Komponen Panel
Listrik
Box Panel
Komponen-Komponen Panel
Listrik
Schematic Diagram
Studi Kasus & Perlunya panel
listrik pengaman
Penghantar
◦ Setiap penghantar mempunyai hambatan yang bervariasi dalam mengalirkan arus listrik (Dikutip dari
jurnal “Karakteristik Arus Bocor”, Adi Nugroho, FT UGM).
i. Tubuh manusia merupakah salah satu penghantar listrik yang baik sekalipun tubuh manusia memiliki hambatan listrik
ii. Hambatan tubuh manusia pada kondisi kulit kering berkisar antara 1000 sampai dengan 100.000 Ω, Sedangkan pada kondisi kulit
basah akan menurun sampai ≤ 1000 Ω.
iii. Resistansi tubuh manusia terdapat hampir pada semua kulit tubuh. Kulit tubuh terdiri atas 2 (dua) lapisan, lapisan luar dan
lapisan dalam. Lapisan luar tersusun dari sel-sel sisik (scally cell) yang mempunyai resistansi yang tinggi pada keadaan kering,
bersih dan tidak sobek. Untuk kulit lapisan dalam, karena adanya cairan tubuh, memiliki resistansi relatif lebih rendah, yakni
sekitar 300 Ω .
Studi Kasus & Perlunya panel
listrik pengaman
Komisi Elektroteknik Internasional memberikan nilai-nilai berikut untuk total impedansi tubuh dari
rangkaian tangan ke tangan untuk kulit kering, area kontak yang besar, arus AC 50Hz.
Tegangan catu daya domestik (110 atau 230 V), arus bolak-balik (AC)
50 atau 60 Hz melalui dada selama sepersekian detik dapat
menyebabkan fibrilasi ventrikel pada arus serendah 30 miliamperes (mA).
Studi Kasus & Perlunya panel
listrik pengaman
Menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL2011) SNI 0225:2011
Studi Kasus & Perlunya panel
listrik pengaman
Pada perencanaan topik ini, pengaman yang dapat ditambahkan pada panel listrik tersebut
adalah MCB dan ELCB. Solusi penggunaan komponen dalam panel ini didapat dari beberapa
kasus yang telah terjadi dan semoga kedepannya dapat menanggulangi kejadian serupa.
MCB memiliki prinsip kerja memutuskan aliran listrik ketika terjadi beban berlebih dan hubung
singkat arus listrik (Shortcircuit atau konsleting).
ELCB memiliki prinsip kerja mendeteksi adanya arus bocor baik pada gangguan tanah maupun
gangguan terhadap pentanahan. Yaitu dengan cara membandingkan nilai antara fasa dan netral
dari suatu sistem. Dimana arus yang keluar melalui titik fasa dan netral pada suatu sistem
instalasi selalu berbanding lurus (seimbang).
Konstruksi & Pemilihan
Komponen