FUNGSI
2.1 Definisi
Jika nilai dari suatu besaran, misal y, bergantung pada nilai besaran lainnya,
misal x, maka kita dapat mengatakan bahwa y adalah fungsi dari x. Cara lain
untuk menyatakan ketergantungan y terhadap x adalah dengan cara simbolik
yaitu y = f(x) (dibaca y adalah fungsi dari x). Lambang-lambang lain untuk
menyatakan fungsi diantaranya adalah : h, F, G, f dll. Selanjutnya fungsi dapat
(a)
(b)
Gambar 2.1
D
Gambar 2.2
didefinisikan sebagai aturan yang menetapkan bahwa setiap satu anggota
himpunan D berpasangan dengan tepat satu anggota himpunan K (lihat Gambar
2.1). Anggota-anggota himpunan D yang mempunyai tepat satu pasangan pada
himpunan K disebut daerah definisi atau daerah asal (domain). Sedangkan
anggota-anggota pada himpunan K yang merupakan pasangan anggota-anggota
himpunan D disebut daerah nilai (range). Sedangkan semua anggota himpunan
K baik yang merupakan pasangan dari anggota himpunan D maupun yang
bukan disebut kodomain. Jika terdapat suatu hubungan yang tidak memenuhi
1
definisi diatas maka hubungan tersebut bukan suatu fungsi tetapi disebut relasi
(lihat Gambar 2.2). Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan
tepat satu keluaran untuk setiap masukan tertentu. Sedangkan relasi dapat
dimisalkan seperti sebuah proses yang menghasilkan dua keluaran untuk setiap
masukan tertentu.
2.2. Jenis-jenis fungsi
Secara garis besar fungsi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu
fungsi ril dan fungsi kompleks. Pembahasan mengenai fungsi pada materi kuliah
ini hanya mencakup fungsi ril saja.
2.2.1 Menurut jumlah peubah bebas
2.2.1.1 Fungsi peubah bebas tunggal
Fungsi peubah bebas tunggal
mempunyai satu peubah bebas.
Contoh 2.1 : a) y = 2x + 3
c) y = sin x
adalah
fungsi
yang
hanya
b) y = x 2
d) x 2 + y 2 =r 2
Fungsi
Aljabar
Rasional
Bulat
Transenden
Irasional
Pecah
Eksponen
Hiperbolik
Invers
Trigonometri
Invers
Logaritma
Trigonometri
Hiperbolik
Gambar 2.3
( 2.1 )
Berdasarkan
Polinomial
Derajad
Jumlah suku
2
x x6
x3+ 2x2 - x + 5
x5
-5
x+2
x6-4x3- 7x + 5
Trinomial
Polinomial
Monomial
Monomial
Binomial
Polinomial
2
3
5
0
1
6
(fungsi kuadrat)
(fungsi kubik)
(fungsi konstan)
(fungsi linier)
Jenis suku
3
ax dan bx
ax2 dan bx2y
a dan b
Contoh 2.6
Tentukan jumlah dan selisih dari fungsi-fungsi : -2x 2 +5x+7xy
dan -3x 3 -4x 2 +x-3x 2 y+3xy-2
Penyelesaian :
Penjumlahan
(-2x2+5x+7xy)+(-3x3 -4x2 +x-3x2y+3xy-2) =
-2x2 +5x+7xy-3x3 -4x2 +x-3x2y+3xy-2 =
-3x3 - 6x2 + 6x - 3x2y + 10xy 2
Pengurangan
(-2x 2 +5x+7xy)-(-3x 3 -4x 2 +x-3x 2 y+3xy-2) =
-2x2 +5x+7xy+3x3 +4x2 x+3x2y-3xy+2 =
3x3+2x2+3x2y+4xy+4x+2
b. Perkalian monomial
Untuk melakukan operasi perkalian fungsi monomial berikut
diberikan beberapa hukum yang berlaku yaitu :
Hukum I : am. an =am+n
Contoh 2.7
a
Selesaikan perkalian : 52.53 ; x .xb ; xy2 .x3y
( 2.2 )
Penyelesaian :
52.53 = 52+3 = 5 5 = 3125
a
= xa+b
x .xb
2
3
xy .x y = x.x3.y2 .y = x4 .y3
Hukum II :
[am]n= amn
( 2.3 )
Contoh 2.8
Selesaikan : [42]3 dan [x3]4
Penyelesaian :
[42 ]3 = 46 =4096
[x3 ]4 = x12
Hukum III :
[ambn]k= amk.bnk
( 2.4 )
Contoh 2.9
Selesaikan : [{7}{52}]3 dan [x3y2]2
Penyelesaian :
[{7}{52}]3 = 73 5 6 = 5359375
[x3y2]2 = x6 y4
c. Perkalian fungsi polinomial
Proses perkalian dus fungsi polinomial dapat dilakukan dengan
mengalikan masing-masing monomialnya dengan bantuan
hukum distributif.
Contoh 2.10
Selesaikan perkalian : 2x(x2 -5x+6)
Penyelesaian :
2x(x2 -5x+6) = 2x3 -10x2 +12x
Contoh 2.11
Selesaikan perkalian : (3x+2)(x2 -3x+2)
Penyelesaian :
(3x+2)(x2 -3x+2) = 3x3 -9x2 +6x+2x2 -6x+4=3x3 -7x2 +4
d. Perkalian istimewa polinomial
Dua buah polinomial disebut binomial-binomial konjugat jika
salah satu dari binomial tersebut merupakan penjumlahan,
sedangkan yang lainnya merupakan pengurangan dari dua buah
monomial. Sebagai contoh (axm+byn) dan (axmbyn) adalah
binomial-binomial konjugat. Hasil perkaliannya adalah :
(axm+byn)(axm - byn) = (axm)2 - (by)2
(2.5)
Contoh 2.12
Selesaikan perkalian (5x2+6) (5x2-6)
Penyelesaian :
(5x2+6) (5x2-6) = (5x2)2 -(6)2 = 25x4 - 36
e. Pemfaktoran polinomial
Memaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjadi
bentuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahlangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut tentukan
faktor yang sama dari masing-masing monomial dan selanjutnya
keluarkan dari kelompoknya. Sebagai contoh dapat dilihat pada
tabel berikut.
Langkah I
(tentukan faktor
yang sama)
a
x
b
Polinomial
ax2+ay2
3x3+2x+x
3a2b+5ab-4b2
Langkah II
(keluarkan faktor
yang sama)
a(x2+y2)
x(3x2+2x+1)
b(3a2+5a-4b)
f. Pembagian polinomial
Pembagian dua buah monomial dapat
mengikuti hukum-hukum berikut ini.
Hukum IV :
xm
xn
x
y
Hukum V :
dilakukan
= xmx -n = xm -n
( 2.6 )
xm
( 2.7 )
ym
Contoh 2.13
x3
Sederhanakan fungsi :
2
y
Penyelesaian :
x3
2
y
-4
x -12
y -8
y8
x 12
-4
dengan
1
am
= a- m
( 2.8 )
( 2.9 )
Soal-soal
1. Selesaiakan :
a) (x+6y) (2x2 -7x+12) 1
b) (x2+2xy+y2) (3x-x2y+y)
c) (x3+6x2+12x+8) + (2x2y+3xy-7)
d) (4y2-x2) + (2x2y-3xy2)
2. Selesaikan :
a) (3x-9)(-2x12)(-5x-2)
b) (x 3y)(xy3)(x2y2)
e) (4x4y5z6)
f ) (-2p5 q4 r3 )3
- 2x - 3
c)
2
3y
4
t
g) 3 (3
1-t
h) (-2m+5n)(2m+5n)
d) (4x2y-3)-3
x -1
e)
-1
y
c) (x2y-2)-1(x-1) 1
f)
-1
h)
(5x 2 ) -3 (3x 2 )3
(2x 3 ) - 5
48x 6 y -8
6x 4 y - 2
g. Fungsi konstan
Pada contoh terdahulu telah dijelaskan bahwa fungsi polinomial yang
mempunyai derajad nol disebut fungsi konstan dan dapat ditulis dalam
bentuk :
y = f(x) = a0 atau y = konstan
( 2.10 )
h. Fungsi linier
Fungsi linier adalah fungsi polinomial yang derajad satu. Fungsi linier
disebut juga persamaan garis dan ditulis dalam bentuk :
y = f(x) = a1x + a0 atau y = mx + n
( 2.11 )
(0,n)
(-n/m,0)
x
0
Gambar 2.5
Grafik fungsi linier
Jika persamaan garis pada persamaan 2.11 melalui titik (x1,y1) maka :
y1 = mx1 + n n = y1 - mx1
( 2.12 )
( 2.13 )
Gambar 2.6
Grafik persaman 2.13
( 2.14 )
( 2.15 )
(x2,y2)
(x1,y1)
Gambar 2.7
Grafik persaman 2.16
Kesimpulan :
Dari uraian diatas padat disimpulkan bahwa :
1. Jika kemiringan dan titik potong suatu garis dengan sumbu x atau
sumbu y diketahui maka gunakan adalah persamaan 2.11.
2. Jika kemiringan suatu garis diketahui dan garis tersebut melalui titik
tertentu, misal (x1,y1), maka gunakan persamaan 2.13.
3. Jika suatu garis melalui titik-titik (x1,y1) dan (x2,y2) maka gunakan
persaman 2.16.
Cara menggambar garis
Bentuk umum persamaan garis : y = mx + n
Buat tabel sebagai berikut :
1. Jika n 0
x
y
0
n
-n/m
0
2. Jika n = 0
x
y
0
0
a
m.a
dimana a adalah sembarang bilangan ril
9
Contoh 2.14
Sebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) -1/3 dan
memotong sumbu x pada x = 1. Tentukan persamaan garis tersebut !
Penyelesaian : (gunakan persamaan 2.11)
Persamaan garis y = mx + n
Karena m = -1/3, maka persamaan garis menjadi : y = -1/3 x + n
Titik potong dengan sumbu x pada x = 1, maka y = 0. Dengan
mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 2.11 maka didapat :
n=1/3. Dengan demikian persamaan garis menjadi: y = -1/3 x+1/3
Cara menggambarkan garis lihat petunjuk.
x
y
0
1/3
0
1
Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,1/3) dan (1,0).
y
(0,1/3)
(1,0)
Gambar 2.8
Contoh 2.15
Sebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) 2 dan memotong
sumbu y pada y = 3/2. Tentukan persamaan garis tersebut !
Penyelesaian : (gunakan persamaan 2.11)
Persamaan garis y = mx + n
Karena m = 2, maka persamaan garis menjadi : y = 2x + n
Titik potong dengan sumbu y pada y = 3/2, maka x = 0. Dengan
mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 2.11 maka didapat :
n=1. Dengan demikian persamaan garis menjadi: y = 2x+3/2
Cara menggambarkan garis lihat petunjuk.
x
y
0
3/2
0
-3/4
Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,3/2) dan (-3/4,0).
y
(0,3/2)
(-3/4,0)
x
0
Gambar 2.9
Contoh 2.16
Sebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) -1 dan melalui
titik (-2,3). Tentukan persamaan garis tersebut !
10
0
Gambar 2.10
Contoh 2.17
Sebuah garis melalui (-3,4) dan (5,2). Tentukan persamaan garis tsb !
Penyelesaian (gunakan persamaan 2.16) :
y - y1
1
2 - 4
y= 2
(x x1) + y1 =
(x +3) + 4 = - (x+3) + 4
x 2 - x1
4
5 + 3
y= -
1
13
1
x+
= - (x 13)
4
4
4
y
(0,13/4)
(13,0)
0
Gambar 2.11
Soal-soal
1. Tentukan persamaan garis dan gambarkan grafiknya dari data berikut !
a) Kemiringan (koeffisien arah) = 2 . Memotong sumbu x pada x = -1
b) Kemiringan (koeffisien arah) = -3/4. Memotong sumbu x pada x = 3
c) Kemiringan (koeffisien arah) = 1/4. Memotong sumbu y pada y = 1
d) Kemiringan (koeffisien arah) = 1. Memotong sumbu y pada y = -2
2. Tentukan persamaan garis dan gambarkan grafiknya dari data berikut !
a) Kemiringan (koeffisien arah) = 2. Melalui titik (-2,-1)
b) Kemiringan (koeffisien arah) = 2/3. Melalui titik (3,0)
c) Kemiringan (koeffisien arah) = -4. Melalui titik (-1/2,3)
d) Kemiringan (koeffisien arah) = -1. Melalui titik (0,3/2)
3. Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik berikut dan gambarkan grafiknya !
c) (-1,-2) dan -2,2)
a) (0,1) dan (2,5)
d) ( 2,-1) dan (2,6)
b) (0,-1) dan (3,8)
11
i. Fungsi kuadrat
- Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemaktoran
Fungsi kuadrat adalah fungsi polinomial yang mempunyai derajad dua
dan mempunyai bentuk umum :
y= f(x) = a2x2 + a1x + a0 atau y= f(x) = ax2 + bx + c
(2.17)
dan m + n = B
( 2.18 )
12
b2
b2
b 2
b 2
c
- c (x +
) =
) =
2
4a
2a
2a
a
4a
a(x +
x+
b
=
2a
x= x1 =
b2
4a
c
=
a
b2
4a
4ac
4a
- b b 2 - 4ac
b
1
b 2 - 4ac =
2a
2a 2a
- b + b 2 - 4ac
2a
x2 =
1
b 2 - 4ac
2a
atau :
- b - b 2 - 4ac
2a
( 2.19)
tersebut
kuadrat.
Contoh 2.20
Tentukan akar-akar dari persamaan : x2 + 4x - 21 = 0 dengan
menggunakan persamaan kuadrat !
Penyelesaian :
Dari persamaan diketahui bahwa : a = 1 ; b = 4 ; c = -21
x1 =
- 4 + 4 2 - 4(1)(-21)
- 4 + 10
- b + b 2 - 4ac
=
=3
=
2(1)
2
2a
x2 =
- 4 - 4 2 - 4(1)(-21)
- 4 - 10
- b - b 2 - 4ac
=
=
= -7
2(1)
2
2a
b
2a
dan
k=c-
b2
4a
( 2.20 )
b
2a
(2.21 )
13
x = 5/2
2
-6
sumbu
simetri
Gambar 2.12
14
x2
x2 - x - 12
x3 - 3x2 - 10x + 24
x3 - 2x2
- x2 - 10x + 24
- x2 + 2x
- 12x + 24
- 12x + 24
0
: - - - - - - - - - - - - - 0 + + + + ++ + + + ++
x1
: ------------- -------0+++++
x+1
: - - - - - 0 + + + + + + + + + ++ + + + + +
x3 x
: - - - - - -0 + + + ++0 - - - - - - -0 + + + + +
-1
0
Gambar 2.13
Soal-soal
Gambarkan grafik dari fungsi2 berikut ini!
1. y = x3 + 1
3. y = 1/4 + 2x3
4
4. y = x3 2x2 9
2. y= 1 x
5. y = x3 + 4x2 + x 9
B. Fungsi pecah
a. Daerah definisi (domain)
Fungsi pecah adalah fungsi yang mempunyai bentuk P(x)/Q(x); P(x)
dan Q(x) adalah fungsi-fungsi polinomial dan Q(x) 0. Dalam bentuk
formulasi fungsi pecah dapat ditulis menjadi :
f(x) =
P(x)
, Q(x) 0
Q(x)
( 2.22 )
16
an x n + an - 1 x n - 1 + ... + a1 x + a0
b m x m + b m - 1 x m - 1 + ... + b1 x + b 0
17
3x 2 - x - 2
2x 2 - x - 1
Penyelesaian :
(x - 1)(3x + 2)
3x 2 - x - 2
i)
=
2
(x - 1)(2x + 1)
2x - x - 1
ii) Q(x) = (x-1)(2x+1) = 0 x = 1 dan x = -1/2. Jadi daerah definisi
(domain) dari f(x) adalah semua bilangan ril kecuali 1 dan -1/2.
iii) Karena (x - 1) adalah faktor dari P(x) dan Q(x), maka f(x) tak
kontinu pada titik x = 1.
iv) Titik potong dengan sumbu x.
P(x) = 3x2 x 2 = 0 (x-1)(3x+2) x = 1 dan x = -2/3.
Jadi titik potong dengan sumbu x terjadi pada x = 1 dan x = -2/3.
Titik potong dengan sumbu y.
x = 0 y = 2. Jadi titik potong dengan sb. y terjadi pada y = 2.
v)
3x 2 - x - 2
2x
- x -1
(x - 1)(3x + 2)
3x + 2
=
(x - 1)(2x + 1)
2x + 1
vi) Karena (2x+1) adalah faktor dari Q(x), setelah dilakukan langkah v,
maka x= -1/2 adalah asimtot tegak.
vii) Karena n = m, maka y = 3/2 adalah asimtot datar
viii)
x1: -------------------- 0+++++
3x + 2 : - - - - - 0+++++++++++++++++ + + + +
2x + 1 : - - - - - - - - - - - - -0+ + + + + + + + + + +
3x 2 - x - 2
:+++++ 0 - - - - - - + + + + + ? + + + + +
2x 2 - x - 1
-2/3
-1/2
x
-2/3
18
-1/2 0
Gambar 2.14
Soal-soal (12 Juli 2010)
Gambarkan grafik fungsi pecah berikut !
1
1
1. f(x) =
6. f(x) = x
4(x + 1) 4
1
x -1
7. f(x) =
2. f(x) = x
x +1
1
1
3. f(x) =
8. f(x) =
x -1
(x + 1)2
4. f(x) = 2 +
5. f(x) =
1
x
9. f(x) = -
-1
x3
10. f(x) =
x
2
x -9
2
x2 + 1
( 2.23 )
g(x)
( 2.24 )
: - - - - - - 0++++++++++++++
]
9
9x - x 2 adalah 0 x 9
y = 9x - x 2 y2 = 9x - x 2 x2 9x + y2 = 0
Dari persamaan diatas kita dapatkan : a = 1, b = -9, c = y2
19
9x - x 2 adalah : 0 y 9/2.
Soal-soal
1. y =
x +1
2. y =
1-x
3. y =
x2 - 4
4. y =
x(x - 3)
g)(x) = f(g(x))
( 2.25 )
Sebaliknya jika daerah nilai fungsi f merupakan daerah definisi dari g maka
kombinasinya kita tulis dengan gof (baca g circle f) dan didefinisikan sebagai :
(g
f)(x) = g(f(x))
( 2.26 )
Contoh 2.26
Jika diketahui : f(x) = x2 + 2x + 1 dan g(x) = x + 3
Tentukan a) (fog)(x)
dan
b) (gof)(x)
Penyelesaian :
a) (fog)(x) = f(g(x)) = f (x+3) = (x+3)2+2(x+3)+1 = x2 + 8x + 16
b) (gof)(x) = g(f(x)) = g (x2+2x+1) = (x2+2x+1)+3 = x2+2x+4
Soal-soal
Tentukan fog dan gof dari fungsi-fungsi :
1. f(x) = x2 4 ; g(x) = x + 1
2. f(x) = x 3
x
x
x
4. f(x) =
x
3. f(x) =
; g(x) = x2 + x 2
1
+1
; g(x) =
-1
x2
+2
x-2
; g(x) =
-2
x+2
Misal terdapat suatu fungsi f. Jika setiap satu daerah nilai (range) fungsi f
berasal dari satu daerah definisinya, maka fungsi tersebut dikatakan fungsi
satu ke satu. Sebagai contoh f(x) = x3 adalah suatu fungsi yang mempunyai
daerah definisi untuk semua x ril dan untuk setiap daerah definisi
menghasilkan satu daerah nilai. Sehingga dikatakan bahwa f(x) = x3 adalah
fungsi satu ke satu. Contoh lainnya, f(x) = x2 adalah suatu fungsi yang
mempunyai daerah definisi untuk semua x ril. Akan tetapi setiap satu daerah
definisi menghasilkan lebih dari satu daerah nilai (dalam hal ini dua).
Sehingga f(x) = x2 bukan fungsi satu ke satu.
2.2.6 Fungsi invers
Misal terdapat suatu fungsi f. Selanjutnya f dikatakan mempunyai invers jika
dan hanya jika terdapat suatu fungsi g sedemikian rupa sehingga :
i) daerah definisi fungsi g merupakan daerah nilai fingsi f
ii) pada semua daerah definisi f dan semua daerah nilai g berlaku :
f(x) = y g(y) = x
( 2.27 )
x = f-1(y)
( 2.28 )
Contoh 2.27
Tentukan invers dari persamaan : y = x3 + 2
Penyelesaian :
y = x3 + 2 x3 = y 2 x = ( y 2 )1/3
f-1 (y) = ( y 2 )1/3
f-1 (x) = ( x 2 )1/3
Soal-soal
Tentukan invers fungsi-fungsi berikut serta gambarkan grafikf(x) dan f-1(x) !
x-4
1. f(x) = 3x 2
3. f(x) = 4 x3
5. f(x) =
x+4
- 2x 3 + 3
2. f(x) = -3(x+5)
4. f(x) = (7 x)5
6. f(x) =
x3 + 8
2.2.7 Fungsi transenden
2.2.7.1 Fungsi eksponen
Misal terdapat bilangan a>0. Selanjutnya fungsi f yang didefinisikan
x
sebagai f(x) = a disebut fungsi eksponen dengan basis a. Sifat-sifat
x
a dapat dijelaskan sebagai berikut :
x
x
i) a > 0 untuk semua harga x dan daerah nilai dari a adalah
semua bilangan positif.
ii) Titik potong dengan sumbu y adalah y = 1
iii) Tidak ada titik potong dengan sumbu x
x
iv) Sumbu x adalah asimtot datar dari a
21
(2.29)
0
(a)
0
(b)
Gambar 2.15
x
Fungsi eksponen e
x
Fungsi yang mempunyai bentuk e disebut fungsi eksponen natural
atau fungsi eksponen dengan basis e. Bilangan e adalah bilangan
irasional yang besarnya adalah 2,7182818
Persamaan eksponensial
a x = az maka x = z
Misal a > 0 dan a 0. Jika :
a x az maka x z
(2.30)
Contoh 2.28
2
x
Jika 27 = 3 x - 4 , tentukan harga x !
Penyelesaian :
2
2
2
x
x
3x
27 = 3 x - 4 (33) = 3 x - 4 3 = 3 x - 4 3x = x2 - 4
x2 - 3x 4 = 0 (x-4)(x+1) = 0
Sehingga didapat : x1 = 4 dan x2 = -1
Contoh 2.29
x
Tentukan nilai basis a jika f(x) = a melalui titik (2,9) !
Penyelesaian :
x
f(x) = a 9 = a2 32 = a2
Jadi a = 3
Soal-soal
x
Tentukan nilai basis a jika f(x) = a melalui titik :
1
1
i) (3,8)
ii) (5,
)
iii) (-8,
)
25
64
iv) (
1 1
)
,
4 81
log y = x y = a
( 2.31 )
dan dibaca log y basis a sama dengan x jika dan hanya jika y sama
dengan a pangkat x. Jika harga y pada persamaan 2.31 sama
dengan satu maka harga x = 0. Jika harga y = a maka harga x = 1.
Jadi :
a
log 1 = 0
( 2.32 )
( 2.33 )
log a = 1
Contoh 2.30
Ubahlah persamaan yang mengandung eksponen berikut ini menjadi
bentuk logaritma !
a) 103
b) 6251/4
Penyelesaian :
a) y = 103 10log y = 3
b) y = 6251/4
625
log y = 1/4
Contoh 2.31
b) 16log
Hitung : a) 2log 32
Penyelesaian :
y
y
a) y= 2log 32 2 = 32 2 = 25. Jadi y = 5
y
4 y
4y
16
b) y= log 1/4 16 = 1/4 ((2) ) = 2-2 2 =2-2. Jadi y = -1/2
Seperti yang telah dijelaskan diatas untuk a>0 dan a 1 fungsi
logaritma dengan basis a adalah fungsi yang didefinisikan sebagai :
a
a
a
f(x) = log x untuk x>0. Jika kita tulis log x = log x, maka dari
persamaan 2.31 didapat :
alog x
= x untuk x > 0
x
( 2.34 )
x
( 2.35 )
Hukum-hukum logaritma :
a)
c) log P = n log P
b)
log
P
b
b
= log P - log Q
Q
d) log
1
n
P =
log P
Logaritma natural
Logaritma natural adalah logaritma
Logaritma natural ditulis sebagai :
e
log x = ln x
( 2.36 )
Soal-soal
6
1. log
mn
r2
2. log
a
b
3 4
3. log (x2y )
x3y2
b
4. log
5
z
a
x
0
sisi awal
Gambar 2.16
pengukuran sudut terlebih dahulu kita gambarkan sudut yang
terletak pada koordinat Kartesius (lihat Gambar 2.16). Biasanya
verteks sudut diletakkan berimpit dengan titik asal (origin)
sedangkan sisi awal berimpit dengan sumbu x. Sudut yang
digambarkan dengan cara diatas disebut sudut dalam posisi
standar.
B. Sudut dalam satuan derajad
Satuan derajad adalah salah satu ukuran sudut. Bila kita
melakukan pengukuran satu putaran penuh yang dimulai dari
24
360
180
90
0
-90
Gambar 2.17
Contoh 2.32
Gambarkan sudut-sudut -2700 dan 1350
Penyelesaian :
y
135
x
0
-270
x
0
Gambar 2.18
t
x
(a)
y
2p
r
(b)
Gambar 2.19
Selanjutnya perhatikan Gambar 2.19 b. Keliling
lingkaran adalah 2pr. Berarti sudutnya (satu putaran)
adalah 2p radian. Telah kita ketahui bahwa satu putaran
o
o
sama dengan 360 . Jadi 2p radian = 360 . Selanjutnya
didapat :
0
180
o
1 radian =
= 57 17 45
p
180
t radian =
.t
p
( 2.37 )
( 2.38 )
p
1o =
radian
180 o
( 2.39 )
qo =
. q radian
o
180
( 2.40 )
26
Contoh 2.33
Ubah sudut 20o kedalam satuan radian !
Penyelesaian :
p
20o =
. 20 radian (lihat persamaan 2.40)
o
180
p
=
radian.
9
Contoh 2.34
Ubah sudut p/6 radian kedalam satuan derajad !
Penyelesaian :
180 p
p/6 =
.
6
p
= 30o
Soal-soal
1. Ubah sudut-sudut berikut kedalam satuan radian !
b. 45o
c. 60o
d. 75o
a. 30o
2. Ubah sudut-sudut berikut kedalam satuan derajad !
p
p
p
p
a.
radian
b.
radian 45o
c.
radian
d.
radian
8
4
3
2
g
a
b
Gambar 2.20
27
a2
c2
c2
Didapat :
b2
c2
a
1 =
c
b
+ (subs. ke pers. 2.41a dan 2.41b)
c
sin2q + cos2q = 1
( 2.43 )
28
( 2.44 )
1 + cot2q = csc2q
( 2.45 )
5
4
0
x
x=?
Gambar 2.21
Dari trorema Pythagoras : 52 = x2 + x2 x = 5 2 - 4 2 =3
Didapat :
cos q = 3/5 ; tan q = 4/3 ; cot q = ; sec q = 5/3 ; csc q = 5/4
Soal-soal
1. Jika sebuah segitiga siku-siku terletak terletak pada kuadran
pertama, lengkapilah tabel berikut.
Sudut
sin
1
2
cos
tan
cot
sec
csc
6
7
sin
cos
3
5
-1
29
tan
cot
sec
csc
- 3
-4
5
300
1
300 300
b
600
600
a
600
a
(a)
(b)
Gambar 2.21
sin
cos
300
1
2
1
3
2
600
1
3
2
1
2
tan
cot
sec
csc
1
3
3
2
3
3
2
3
3
1
3
3
a
Gambar 2.22
sudut lancil masing - masing 450. Untuk lebih jelasnya perhatikan
Gambar 2.22 berikut. Telah diketahui bahwa setiap segitiga siku
siku yang mempunyai sudut lancip masing-masing 450 disebut
segitiga sama kaki. Dengan kata lain panjang kedua sisi yang
berhadapan dengan sudut 450 mempunyai panjang yang sama ( a
= b ). Dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapatkan
bahwa :
Sudut
sin
cos
tan
cot
sec
csc
450
1
2
1
2
sin
cos
tan
cot
sec
csc
00
900
P
L sin A cos B
L sin A
L
Q
S
L cos A
L sin A sin B
L cos A sin B
A
0
R
Gambar 2.22
31
sin(A+B) =
PQ + QR
L sin A cos B + L cos A sin B
=
OP
L
cos(A+B) =
( 2.46 )
OT - RT
L cos A cos B - L sin A sin B
OR
=
=
L
L
OP
tan(A+B) =
tan(A+B) =
( 2.47 )
tan A + tan B
1 - tan A tan B
( 2.48 )
1
-2p
-3/2 p
-p/2
-p
-1
32
p/2
(3/2)p
2p
Gambar 2.23
Grafik fungsi sinus
1
-p
-3/2 p
-p
-p/2
p/2
3p/2
-1
Gambar 2.24
Grafik fungsi cosinus
y
-3p/2
-p
-p/2
p/2
3p/2
Gambar 2.25
Grafik fungsi tangent
y
-3p/2
-p
-p/2
33
p/2
3p/2
Gambar 2.26
Grafik fungsi cotangent
y
1
-3p/2
-p
-p/2
p/2
3p/2
x
-1
Gambar 2.27
Grafik fungsi secant
2p
-3p/2
-p
-p/2
p/2
3p/2
2p
1
-1
Gambar 2.28
Grafik fungsi cosecant
34
Soal-soal
1. Tentukan nilai fungsi trigonometri lainnya jika :
a. sin a = 3/5 ; p/2 < a < p
b. cos a = -4/5 ;
c. tan a = - 2 ;3p/2 < a < 2p
; p/2 < a < p
e. sec a = -6
d. cot a = 4/ 6 ;
f . csc a = 5/4 ;
g
E
a
b
k
a
A
b
D
B
c
Gambar 2.29
h
h = a sin b
a
h
Perhatikan segitiga ADC sin a =
h = b sin a
b
sin b
sin a
Dari (*) dan (**) didapat : a sin b = b sin a
=
a
b
k
Perhatikan segitiga AEC sin g =
k = b sin g
b
k
Perhatikan segitiga AEB sin b =
k = c sin b
c
sin g
sin b
Dari (#) dan (##) didapat : b sin g = c sin b
=
c
b
Dari (***) dan (###) didapat :
sin b sin g
sin a
=
=
a
b
c
(*)
( ** )
( *** )
(#)
( ## )
( ### )
(2.49)
1.
2.
3.
4.
5.
a=
a=
b=
b=
b=
60o ;
70o ;
30o ;
35o ;
25o ;
b = 50o dan b = 10
b = 45o dan c = 20
g = 115o dan c = 8
g = 125o dan c = 7
g = 40o dan a = 5
I. Hukum Cosinus
Untuk membuktikan hukum cosinushatikan Gambar 2.30 berikut.
C
g
E
a
b
k
a
A
b
D
B
c
Gambar 2.30
b2
b2
b2
b2
a2 + b 2 - c 2
2ab
(2.52)
-p/2
-1
1
p
0
p/2
p/2
-1
Grafik sin-1x
0
Grafik cos-1x
Gambar 2.31
Sifat-sifat fungsi trigonometri invers
i) arcsin(sinx) = x untuk -p/2 x p/2
sin(arcsinx) = x untuk 1 x 1
ii) arccos(cosx) = x untuk 0 x p
cos(arccosx) = x untuk -1 x 1
iii) arctan(tanx) = x untuk -p/2 x p/2
tan(arctanx) = x untuk semua harga x
Contoh 2.37
Tentukan harga y jika :
-1 1
a. y = sin (
2 ) untuk -p/2 y p/2
2
1
-1
b. y = sin (2 ) untuk -p/2 y p/2
2
Penyelesaian :
1
-1 1
a. y = sin (
2 ) sin y =
2 . Jadi y = p/4
2
2
1
1
-1
b. y = sin (2 ) sin y = 2 . Jadi y = - p/4
2
2
38
p/2
-1/ 2
p/4
1
-1
1/ 2
-p/4
-p/2
Gambar 2.31
Soal-soal
Tentukan harga dari :
1. arcsin 1
2. arcsin (-1)
3. arccos 0
4. arccos (-1)
5. arctan 0
6. arctan 1
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
ex - e - x
2
( 2.53a )
cosh x =
ex + e - x
2
( 2.53b )
tanh x =
coth x =
sech x =
ex - e - x
ex + e - x
x
e -e
-x
2
ex + e - x
cosech x =
sinh x
cosh x
ex + e - x
cosh x
sinh x
2
ex - e - x
1
cosh x
1
sinh x
B. Identitas hiperbolik
Dari persamaan 2.53a dan b didapat :
ex - e - x
sinh2 x =
e2x - 2 + e -2x
4
39
( 2.53c )
( 2.53d )
( 2.53e )
( 2.53f )
ex + e - x
cosh2 x =
e2x + 2 + e -2x
4
e2x + 2 + e -2x
4
e2x - 2 + e -2x
4
cosh2 x - sinh2 x = 1
( 2.54 )
( 2.55 )
( 2.56 )
-x
tanh x + tanh y
1 + tanh x tanh y
tanh x - tanh y
14. tanh (x-y) =
1 - tanh x tanh y
x
cosh x - 1
15. sinh2 =
2
2
cosh x + 1
2 x
16. cosh
=
2
2
2 tanh x
17. tanh 2x =
1 + tanh2 x
x
sinh x
18. tanh
=
2 1 + cosh x
40
Teorema-teorema
-1
sinh x = ln (x + x2 + 1 )
( 2.57 )
Bukti :
-1
y = sinh x x = sinh y =
y
-y
ey - e -y
2
e =
- harga e dan
- harga
Dari dua fakta yang disebutkan diatas maka kita dapat menyimpulkan
y
bahwa : e = x + x2 + 1 . Sehingga : y = ln ( x + x2 + 1 )
( terbukti )
Gambar 2.32
Grafik sinh x dan arcsinh x
-1
cosh x = ln (x + x2 - 1 ) , x 1 ; y 0
( 2.58 )
Bukti :
-1
y = cosh x x = cosh y =
y
2x e - e
-y
ey + e -y
2
2y
e =
2x 4x2 - 4
= x x2 - 1
2
x2 - 1 0 untuk x 1
- harga
Dari tiga fakta yang disebutkan diatas maka kita dapat menyimpulkan
y
bahwa : e = x + x2 - 1 atau e = x - x2 - 1 .
Selanjutnya perhatikan bahwa :
x - x2 - 1 = ( x - x2 - 1 )
x + x2 - 1
x + x2 - 1
x2 - x2 + 1
x + x2 - 1
1
x + x2 - 1
= ( x + x2 - 1 )-1
y
Gambar 2.33
42
1
1+x
ln
, x< 1
2
1-x
-1
tanh x =
( 2.59 )
Bukti :
-1
y = tanh x x = tanh y =
y
xe + xe
xe
2y
-y
e +e
+xe
2y
-y
ey - e -y
ey + e - y
= 0 kalikan dengan e
+ 1 = 0 (x-1)e
2y
+ (x+1) = 0
1
2y
1+ x
y
1 + x 2
1+x
=
e =
=
untuk x< 1.
1-x
1-x
1 - x
1
1 + x 2
Karena e selalu positif , maka e =
, x< 1
1 - x
y
1 + x
1
ln
, x< 1 ( terbukti ).
2
1 - x
atau y =
1
x +1
ln
, x>1
2
x -1
-1
coth x =
( 2.60 )
Bukti :
-1
y = coth x x = coth y =
y
xe - xe
xe
e
2y
2y
-y
e -e
-xe
2y
-y
ey + e -y
ey - e - y
= 0 kalikan dengan e
- 1 = 0 (x-1)e
y
x +1
=
e =
x -1
2y
- (x+1) = 0
1
x +1
x + 1 2
=
untuk x>1.
x -1
x - 1
1
x + 1 2
Karena e selalu positif, maka e =
, x>1
x - 1
y
atau y =
x + 1
1
ln
, x>1 ( terbukti ).
2
x - 1
43
-1
sech x = ln
1 + 1 - x2
, 0>x1
x
( 2.61 )
Bukti :
-1
y = sech x x = sech y
x=
1
-1 1
1
cosh y =
y = cosh
cosh y
x
x
-1
-1 1
sech x = ln (
= ln ( 1 + 1
x
1 - x2 ) , 0 < x 1
1 + 1 - x2
).
x
-1
Karena sech x hanya mempunyai satu harga untuk srtiap satu harga x,
-1
maka : sech x = ln (
-1
cosech x = ln
1+
1 + 1 - x2
) , 0 < x 1 (terbukti)
x
x2 + 1
, x>0
x
( 2.62 )
Bukti :
-1
y = cosech x x = cosech y
x=
1
-1 1
1
sinh y =
y = sinh
sinh y
x
x
-1
Jadi cosech x = ln (
1 + x2 + 1
1
1
), x > 0
+
1 + x2 ) = ln (
x
x
x
( terbukti )
2.63
2.64
Jika suatu fungsi tidak memenuhi persamaan 2.63 dan 2.64 maka
persamaan tersebut bukan merupakan fungsi genap atau ganjil.
Contoh 2.38
Diketahui
i) f(x) = x3
ii) f(x) = x2 + 3
iii) f(x) = x - 2
Tentukan apakah fungsi tersebut termasuk fungsi genap, ganjil atau tidak
keduanya ?
44
Penyelesaian
i) f(x) = x3
f(-x) =(-x)3 = -x3 =-f(x)
Karena f(-x) = -f(x), maka x3 adalah fungsi ganjil.
ii) f(x) = x2 + 3
f(-x) = (-x)2 + 3 = x2 + 3 = f(x)
Karena f(-x) = f(x), maka x2 + 3 adalah fungsi genap.
iii) f(x) = x - 2
f(-x) = -x - 2 = - (x+2)
Karena f(x) f(-x) -f(x), maka x 2 bukan fungsi genap atau ganjil.
Misal terdapat sebuah fungsi f(x) sedemikian rupa sehingga :
f(x) = g(x) . h(x)
(*)
( ** )
atau
Jika g(x) dan h(x) adalah fungsi ganjil maka berlaku g(-x) = - g(x) dan h(-x)
= - h(x). Dengan melakukan substitusi ke (**) didapat :
f(-x) = {-g(x)}.{- h(x)}
f(-x) = g(x) . h(x)
(***)
Substitusi (*) ke (***) didapat : f(-x) = f(x)
Kesimpulan : Perkalian fungsi ganjil dengan fungsi
ganjil menghasilkan fungsi genap
Misal terdapat sebuah fungsi f(x) sedemikian rupa sehingga :
f(x) = g(x) . h(x)
(*)
( ** )
atau
Jika g(x) dan h(x) adalah fungsi genap maka berlaku g(-x) = g(x) dan h(-x)
= h(x). Dengan melakukan substitusi ke (**) didapat :
f(-x) = g(x) . h(x)
(***)
45
(*)
( ** )
atau
Jika g(x) adalah fungsi genap dan h(x) adalah fungsi ganjil atau sebaliknya
maka berlaku g(-x) = g(x) dan h(-x) = -h(x). Dengan melakukan substitusi
ke (**) didapat :f(-x) = g(x) .{-h(x)} = -{g(x) . h(x)}. Selanjutnya dengan
mensubstitusi (*) ke (***) didapat : f(-x) = - f(x).
Kesimpulan : Perkalian fungsi genap dengan fungsi ganjil
atau sebaliknya menghasilkan fungsi ganjil
Soal-soal :
Gambarkan grafik dari fungsi-fungsi berikut dan tentukan fungsi-fungsi
apakah genap, ganjil atau tidak keduanya !
1. f(x) = x3
4. f(x) = x3 + x
7. f(x) =
1+ x
1-x
2. f(x) = x x
3. f(x) = x4 2x2 + 1
5. f(x) = sinh x
6. f(x) = cosh x
8. f(x) =
x +1
x +1
9. f(x) = sin(cos x)
( 2.64 )
dimana p adalah periode positif terkecil dari fungsi f(x). Fungsi-fungsi yang
termasuk fungsi periodik diantaranya fungsi sinus dan cosinus. Sedangkan
fungsi-fungsi x, x2, x3, ex dan ln x tidak termasuk fungsi periodik karena tidak
memenuhi persamaan 2.64. Dengan mengacu pada persamaan 2.64 kita
dapatkan bahwa :
f(x+2p) = f{(x+p)+p} = f(x+p) = f(x)
f(x+3p) = f{(x+2p)+p} = f(x+2p) = f(x)
..............................
f(x+np) = f(x)
n = 1, 2, 3, . . . . . . .
( 2.65 )
Contoh grafik dari fungsi periodik dapat dilihat pada Gambar 2.34 dibawah
ini.
46
p
Gambar 2.34
Grafik fungsi priodik
Misal terdapat dua buah fungsi g(x) dan h(x). Jika fungsi f(x) adalah fungsi
yang didefinisikan oleh : f(x) = ag(x) + bh(x), dimana a dan b adalah
konstanta, maka berlaku :
f(x+p) = ag(x+p) + bh(x+p)
( 2.66 )
47