Definisi
Hernia merupakan tonjolan ruangan melalui suatu lubang atau penonjolan isi suatu
rongga melalui defek bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan, baik secara
kongenital atau didapat.1 Lubang tersebut dapat timbul karena lubang embrional yang
tidak menutup secara sempurna atau melebar akibat tekanan rongga perut yang meninggi.
Hernia pada dinding abdominal hanya dapat terjadi bila tidak ada aponeurosis atau fascia
yang melapisi dari muskulus tersebut. Lokasi yang sering terjadi hernia seperti inguinal,
femoral, area umbilikal, linea alba, dan area dibawah linea semilunaris.2
Suatu hernia terdiri dari kantong hernia, isi hernia, dan cincin hernia. Hernia diberi
nama menurut letaknya, misalnya hernia umbilikalis, hernia femoralis, hernia inguinalis,
dan sebagainya.
Epidemiologi
Hernia merupakan kasus yang sering terjadi, baik pada anak kecil, dewasa, sampai
usia tua. 75 % dari kasus hernia adalah hernia inguinalis, 2/3 hernia inguinalis lateralis dan
1/3 hernia inguinalis medialis.
Pada hernia inguinalis lateralis lebih sering terjadi pada pria dan lebih banyak sisi
kanan. Dari kasus hernia yang ada, hanya 3% adalah hernia femoralis, sedangkan pada
wanita lebih banyak terjadi hernia femoralis. Kasus hernia femoralis lebih sering terjadi
pada sisi kanan, disebabkan adanya kolon sigmoid pada sisi kiri yang mendorong ke
sebelah kanan.1
Insiden hernia inguinalis pada anak kecil berkisar hingga 4,4%, sedangkan hernia
umbilikalis terjadi pada sekitar 1 dari setiap 6 anak.
Prevalensi hernia meningkat sesuai dengan usia, terutama pada hernia inguinal,
umbilikalis, dan femoralis. Semakin tua, semakin tinggi resiko terjadinya hernia
strangulata. Angka kejadian hernia strangulasi 1 3% dari seluruh kejadian hernia
inguinalis. Hernia strangulata biasanya disebabkan oleh hernia inguinalis dan hernia
femoralis.
Faktor resiko1
Merokok
Klasifikasi
Berdasarkan terjadinya1
- Hernia kongenital: hernia diafragmatika dan hernia inguinalis lateralis
Hernia inguinalis lateral terjadi bersamaan dengan desendus testikulorum dan
prosesus vaginalis tidak tertutup. Normalnya harus naik turun, jadi tertutup.
- Hernia akuisita: hernia femoralis, hernia inguinalis medialis dan hernia insisional.
Berdasarkan letaknya
- Hernia inguinalis
Hernia inguinalis dapat terjadi pada semua usia dan lebih banyak terjadi pada lakilaki daripada perempuan. Hernia inguinalis medialis hampir selalu disebabkan oleh
peninggian tekanan intrabdominal dan kelemahan otot dinding perut, umumnya
terjadi bilateral pada pria tua.
o
Anatomi3
Kanalis inguinalis pada pria berisi spermatic cord (terdiri atas serat-serat otot
kremaster, pleksus pampiniformis, arteri testicularis, ramus genital nervus
genitofemoralis, duktus deferen, arteri cremaster, limfatik, dan prosesus
vaginalis) dan pada wanita berisi ligamentum rotundum/teres uteri. Pada
dewasa panjangnya kira-kira 4 cm dan terletak 2-4 cm ke arah caudal
ligamentum inguinal. Kanal melebar diantara cincin internal dan eksternal.
Gambar 1 : Penampang anatomi abdomen yang diliat dari muskulus, fascia, dan ligamentum
oblikus eksternus.
Atapnya adalah aponeurosis muskulus oblikus eksternus.
Dasarnya terdapat ligamentum inguinalis.
Ventral
Dorsal
: fascia transversalis
Kaudal
: ligamentum inguinalis
Kranial
Etiologi
Kongenital
Didapat
Klasifikasi
1. Hernia inguinalis lateralis/indirek
Terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior. Disebut indirek
: ligamentum inguinale
Lateral
Medial
kiri terbuka, maka biasnya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan normal,
kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.
Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanalis
terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia
inguinalis lateralis kongenital. Biasanya hernia pada usia lanjut terjadi karena
otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur,
organ dan jaringan mengalami proses degenerasi. Pada orang tua kanalis
tersebut telah menutup, namun karena daerah ini merupakan locus minoris
resistance, maka keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdonimal
meningkat seperti batuk, mengejan, mengangkat barang berat. Kanal yang
sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis
akuisita.
Akibat semakin banyaknya usus yang msauk, akan terjadi penekanan pada
cincin hernia, sehingga cincin hernia semakin sempit dan menimbulkan
gangguan penyaluran isi usus yang akan menimbulkan edema bila terjadi
obstruksi usus yang akan menekan pembuluh darah serta lama kelamaan
terjadinya nekroris. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul
perut kembung, muntah, konstipasi.
Bila isi perut terjepit dapat terjadi shock, asidosis metabolik, abses.
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia,
antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi usus dan menimbulkan
abses lokal, fistel, dan peritonitis.
Manifestasi Klinis,
Ditentukan dari keadaan isi hernia:
o
Benjolan di lipat paha yang hilang timbul, muncul saat berdiri, batuk, bersin,
mengedan, mengangkat barang berat dan menghilang saat penderita berbaring
atau dimasukkan secara manual.
Diagnosa
Anamnesis:
Timbul benjolan di lipat paha yang hilang timbul. Pada keadaan lanjut
dapat menetap (irreponibilis), kecuali pada hernia inguinalis medialis tidak
terjadi irreponibilis.
Penonjolan muncul saat tekanan intra abdomen meningkat dan hilang saat
pasien tiduran atau dapat dimasukkan dengan tangan (manual).
Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya berupa nyeri visceral
pada daerah umbilikus dan paraumbilikal. Nyeri yang hebat dapat
dijumpai jika terjadi strangulata.
Pemeriksaan Fisik:
Dengan ibu jari metutup anulus internus pasien diminta mengedan, liat
apakah ada benjolan keluar atau tidak, disebut dengan tes Oklusi.5
dari benjolan tersebut. Pada hernia inguinalis lateralis maka dorongan akan
dirasakan di ujung jari. Sebaliknya jika merupakan hernia inguinalis
medialis maka dorongan akan dirasakan di tepi jari, disebut dengan tes
taktil.5 Pemeriksaan ini dapat diulang saat pasien dalam keadaan
berbaring.
Pemeriksaan lainnya dapat berupa tes 3 jari (tes Zieman): jari telunjuk,
tengah dan manis.5
: hernia lateralis
: hernia medialis
: hernia femoralis
Silk sign: kanalis inguinalis teraba lebih tebal karena adanya kantong
hernia di dalamnya, tetapi tanda ini sukar ditentukan. Sedangkan pada
anak kecil perabaan terasa seperti 2 sutera.
Usahakan untuk mereposisi isi hernia dengan mendorong isi hernia dengan
jari telunjuk atau kelingking.
Benjolan di atas lipat paha atau scrotum dengan batas atas tidak jelas,
bising usus (+), transiluminasi (-).
HIL
Kongenital/akuisita
Anak, dewasa, tua
Pria lebih banyak
Lonjong
Di atas lig. Inguinale, dapat
HIM
Akuisita
Dewasa, tua
Pria lebih banyak
Oval/bulat
Di atas lig. Inguinal,
benjolan
sampai ke skrotum/labium
tidak
sampai
skrotum/labium
Rangsang mengedan / batuk
Tes visibel - Benjolan keluar
kraniolateral
dari -
Ziemann
- Keluar lambat
Benjolan tidak keluar
Menekan ujung jari
Dorongan pada jari II
ke Inguinale,
tidak
ke
skrotum/labium
ke - Keluar cepat
kaudomedial
Tes oklusi
Tes taktil
Tes
H. femoralis
Akuisita
Dewasa, tua
Wanita lebih banyak
Oval/bulat
Di
bawah
lig.
Benjolan keluar
Pada sisi jari
Jari III
Benjolan keluar
Jari IV
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium, foto toraks, EKG diperlukan untuk persiapan operasi.
Leukositosis dapat ditemukan, bila sudah terjadi strangulata.
Tata Laksana
- Pada hernia inguinalis reponibel dan ireponibel dilakukan tindakan bedah
elektif karena ditakutkan terjadinya komplikasi, sebaliknya bila telah terjadi
proses strangulasi tindakan bedah harus dilakukan secepat mungkin sebelum
terjadinya nekrosis usus.
- Prinsip terapi operatif pada hernia inguinalis:
Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.
Prinsip operasi adalah untuk membuang kantongnya, mengembalikan
isinya, mempersempit cincin, dan memperkuat bagian yang lemah.
Kantung hernia indirek harus diisolasi, dipisahkan dari peritoneum dan
diligasi. Pada bayi dan anak-anak yang memiliki anatomi inguinal
normal, perbaikan hanya terbatas pada ligasi tinggi, memisahkan kantung,
dan mengecilkan cincin ke ukuran yang seharusnya. Pada kebanyakan
hernia orang dewasa, dasar inguinal juga harus direkonstruksi, cincin
inguinal juga dikecilkan. Pada wanita, cincin inguinal dapat ditutup total
untuk mencegah rekurensi dari tempat yang sama.
Hernia rekuren yang terjadi dalam beberapa bulan atau setahun biasanya
menunjukkan adanya perbaikan yang tidak adekuat. Sedangkan rekurensi
yang terjadi setelah dua tahun atau lebih cenderung disebabkan oleh
timbulnya kelemahan yang progresif pada fascia pasien. Rekurensi
berulang setelah perbaikan yang adekuat menunjukkan adanya defek pada
sintesis kolagen.
- Tindakan bedah pada hernia adalah6:
i. Herniotomi
dasar
kanalis
inguinalis
dan
Metode Basini5
Jahit conjoint tendon (pertemuan m.transversus abdominis dengan
m.oblikus internus) dengan ligamentum inguinalis Pouparti.
Metode Halstedt5
Sama dengan Bassini, tetapi spermatic cord berada di atas aponeurosis
muskulus oblikus eksternus.
Metode Mc Vay5
Jahit conjoint tendon ke ligamentum Cooper.
Metode Shouldice5
Fasia transversalis abdominis dijahitkan ke ligamentum inguinalis dan
conjoint tendon ke ligamentum inguinalis.
Metode Fergusson5
Conjoint tendon dijahitkan pada ligamentum inguinalis di atas spermatic
cord.
Teknik non-tension hernioraphy dengan mesh cukup ideal karena tidak
Komplikasi
1. Hernia akreta, terjadi perlekatan isi dengan kantong hernia, tidak ada
gangguan pasase.
2. Hernia inkarserata, terjadi perlekatan yang disertai gangguan pasase sehingga
menimbulkan obstruksi usus. (kembung, mual,muntah, nyeri hilang timbul,
tidak bisa flatus). Pada inspeksi pada abdomen terlihat perut cembung, darm
contour dan darm steifung. Pada palpasi teraba distensi, perkusi adanya
hipertimpani, dan pada auskultasi terdengar adanya metallic sound.
3. Hernia strangulasi, terdapat gangguan vaskularisasi yang menimbulkan
nekrosis, gangren, abses lokal, fistel, dan peritonitis. Bila bagian usus yang
mengalami hernia terpuntir atau membengkak, dapat menganggu aliran darah
Inkarserata
Sakit sedang
Kolik
Normal / cepat
Normal
Tidak ada
Normal
Strangulata
Berarti / toksik
Menetap
Cepat
Tinggi
Normal / jelas
Lekositosis
Etiologi
o Lemahnya struktur pendukung yang mempertahankan posisi gastroesofageal
junction pada posisi normal. Regangan berulang pada gastroesofageal
junction
menyebabkan
phrenoesophageal.
Klasifikasi
pelebaran
hiatus
dan
robekan
ligamentum
o Tipe 1: hernia hiatal reponibel, axial, atau konsentrik (tipe yang paling sering
terjadi, 99%). Hanya gastroesofageal junction yang menonjol ke rongga dada
o Tipe 2: hernia paraesophageal atau rolling. Gastroesofageal junction ada
setinggi diafragma, tetapi bagian lambung menonjol ke dalam rongga dada.
o Tipe 3: campuran (jarang), kombinasi tipe 1 dan 2
o Tipe 4: defek luas pada hiatus menyebabkan organ abdomen masuk ke dalam
rongga dada.
Gambar 3. Tipe hernia hiatal esofagus A, Hernia hiatal reponibel (paling sering terjadi). B, Hernia hiatal paraesophageal.
Manifestasi Klinis8
Sebagian besar pasien tidak menujukkan gejala apapun. Bila menunjukka
gejala, gejala lebih menyerupai gejala pada gastroesophageal reflux disease
(GERD).
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Tatalaksana .
o Pencitraan
Kontras barium saluran pencernaan atas (Barium contrast upper
gastrointestinal (UGI)) sangat baik dalam menunjukkan kelainan
anatomi. Menunjukkan herniasi kardiak gaster setinggi 2 cm diatas
hiatus. UGI dapat menunjukkan esophagus yang berliku-liku. Bila
dilakukan.
Endoskopi saluran pencernaan atas menunjukkan adanya hernia hiatal
dan sekaligus mengeksklusi penyakit lain yang sering terjadi seperti
esofagitis dan Barretts esophagus (sebaiknya dilakukan minimal 1 kali
sebelum dilakukan tatalaksana). Diagnosis hernia hiatal ditegakkan
bila terlihat rugae gaster berdiameter lebih dari 2 cm diatas margin
diaphragmatic crura.
Pada USG abdomen, bila diameter esophagus transdiafragmatika 18
mm, menunjukkan kemungkinan besar terdapat hernia hiatal reponibel.
Terapi9
o Nonfarmakologi
Perubahan gaya hidup: menghindari konsumsi makanan yang dapat
menurunkan tekanan esophagus bagian bawah, seperti kafein, coklat, mint,
penghambat kanal kalsium, dan antikolinergik.
Pengurangan berat badan
Menghindari makan dalam jumlah banyak dalam satu waktu makan.
Tidur dengan kepala dielevasikan 15 cm (6 inch).
o Keadaan akut
Antasida untuk menghilangkan gejala yang ringan
Antagonis H2, seperti cimetidine 400 mg bid, ranitidine 150 mg bid, atau
famotidine 20 mg bid.
Jika terdapat gejala GERD dengan tanda esofagitis, digunakan proton
pump inhibitors, seperti omeprazole 20 mg qd or lansoprazole 30 mg qd.
Pada kasus rekuren dibutuhkan dosis yang lebih tinggi, seperti dosis bid.
Agen prokinetik (metoclopramide 10 mg diminum 30 menit sebelum
Komplikasi
Komplikasi hernia hiatal mirip dengan komplukasi GERD, yaitu:
Esofagitis erosive
Esofagitis ulseratif
Barrett's esophagus
Striktur peptic
Perdarahan saluran cerna
Komplikasi ekstraintestinal
Kolaps paru atau gagal jantung (terjadi pada kasus yang berat)
- Hernia umbilikalis
Merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui
cincin umbilikalis akibat peninggian tekanan intra abdomen, hanya ditutupi oleh
peritoneum dan kulit. Umbilikus merupakan salah satu lokasi yang lemah pada
abdomen dan tempat yang sering mengalami herniasi. Hernia umbilikalis muncul
lebih sering pada wanita. Obesitas dan kehamilan berulang merupakan prekursor,
dan asites sering menjadi faktor pencetus. Hernia umbilikalis pada dewasa tidak
berhubungan dengan hernia umbilikalis pada anak-anak. Sering terjadi strangulata
pada colon atau omentum.
Hernia umbilikalis sering terjadi pada bayi dan merupakan kelainan kongenital.
Hernia ini biasanya akan regresi spontan dalam 6 bulan sampai 1 tahun, namun pada
beberapa kasus hernia tersebut menutup secara spontan pada usia 2 tahun, bila
persisten sampai usia 5 tahun dibutuhkan operasi, walaupun komplikasi hernia
umbilikalis pada anak-anak jarang terjadi.2
- Hernia femoralis
Epidemiologi
Hernia femoralis umumnya terjadi pada wanita dengan frekuensi empat kali
lebih banyak, sering terjadi inkarserasi akibat foramen yang sempit (anulus
femoralis) dan dibatasi oleh dinding yang keras. Hernia femoralis berjalan di
dalam kanalis femoralis dan keluar di sebelah bawah ligamentum inguinalis
pada fossa ovalis.
Anatomi3
Kanalis inguinalis terletak di medial dari vena femoralis dalam lakuna vasorum
dan di dorsal dari ligamentum inguinalis.
o Di kranioventral oleh ligamentum ignuinalis
o Di kaudodorsal oleh ligamentum iliopektinea (cooper)
Hernia reponibilis
Isi kantung dapat dikembalikan ke rongga perut (keluar masuk)
Hernia irreponibilis
Isi kantung tidak dapat dikembalikan
H. Akreta
H.inkarserata
H. Strangulata