Pada postingan ini saya akan menjelaskan bagaimana cara melakukan simulasi menggunakan software Proteus ISIS. Untuk
mendapatkan software Proteus silakan download disini. Tutorial simulasi ini saya fokuskan untuk rangkaian mikrokontroler dan
rangkaian elektronika sederhana, dikarenakan jika anda sudah mahir menggunakan simulasi mikrokontroler dan elektronika
sederhana, maka secara tidak langsung anda juga sudah bisa melakukan simulasi untuk rangkaian elektronika lainnya.
Dibawah ini adalah toolbar yang sering digunakan untuk melakukan simulasi beserta fungsinya.
Selection
Mode
(no.
1) merupakan
kursor.
Component Mode (no. 2) digunakan untuk memunculkan part atau komponen yang akan digunakan. Ketika anda meng-klik
toolbar ini maka pada sebelah kiri akan muncul gambar berikut. Ketika pertama kali anda meng-klik toolbar Component Mode,
maka tidak ada daftar komponen pada menu dibawah ini. Untuk memilih atau memunculkan komponen anda harus menekan
tombol P.
Wire
Label
Mode
(no.
3) digunakan
untuk
memberikan
label
pada
wire
(kabel/koneksi)
Text Script Mode (no. 4) digunakan untuk menambahkan text script pada lembar kerja, biasanya digunakan untuk
memberikan
keterangan
atau
catatan.
Buses Mode (no. 5) digunakan untuk memfungsikan wire sebagai Bus (bus adalah kumpulan dari beberapa wire atau
koneksi).
Terminals Mode (no. 6) digunakan untuk memunculkan terminal, seperti Power, Ground, Input, Output dan Bidir
(Bidirectional), seperti gambar dibawah ini.
Graph Mode (no. 7) digunakan untuk menampilkan berbagai bentuk sinyal digital maupun analog dalam bentuk grafik,
terdapat beberapa buah penampil grafik seperti gambar dibawah ini.
Generator Mode (no. 8) digunakan sebagai penghasil (generator) sinyal DC, sinus, clock dan beberapa sinyal lainnya seperti
gambar dibawah ini.
Virtual Instruments Mode (no. 9) merupakan sebuah virtual instrumentasi yang biasanya digunakan sebagai alat penampil
bentuk gelombang, instrumentasi pengukuran dan lainnya, seperti gambar dibawah ini.
2D Graphics Line Mode (no. 10) merupakan sebuah wire atau koneksi yang menghubungkan antara komponen-komponen,
dengan
kata
lain
adalah
kabel.
2D Graphics Text Mode (no. 11) digunakan untuk menampilkan text 2 dimensi.
Berikut adalah toolbar untuk menjalankan simulasi (berada disebelah kiri bawah):
untuk
mem-pause
simulasi
Dengan beberapa penjelasan fungsi toolbar diatas maka akan lebih mempermudah anda dalam membuat aplikasi dan
mensimulasikannya dengan menggunakan software Proteus. Saya akan memberikan contoh aplikasi pembacaan suhu LM35
yang hasilnya ditampilkan di LCD 2x16 menggunakan mikrokontroler ATmega16. Berikut adalah schematicnya:
Untuk menampilkan terminal VCC dan GROUND silakan klik toolbar Terminal Mode. Pada output LM35 saya
menggunakan sebuah Terminal output, sedangkan Port A.0 Atmega16 saya gunakan sebuah Terminal input. Hal ini saya
lakukan untuk mempermudah pengkabelan, karena pada dasarnya penggunaan Terminal input dan output adalah berfungsi
sebagai link yang saling menghubungkan, dengan syarat nama dari Terminal input dan output tersebut adalah sama (disini
saya gunakan PA0).
Kemudian digunakan sebuah alat ukur tegangan pada output LM35. Caranya klik toolbar Virtual Instruments Mode
kemudian pilih DC Voltmeter. Kemudian hubungkan tiap probe voltmeter tersebut ke titik yang akan diukur (dalam hal ini output
LM35 dengan GND).
Kemudian isikan program ke Atmega16, caranya, double klik pada ATmega16, maka akan muncul seperti gambar
dibawah ini. Isikan programnya pada kolom Program File (dapat berupa file .hex atau .cof) dan untuk Clock Frequency nya
adalah opsional (dapat diubah, dapat juga tidak). Anda dapat mendownload program pengukuran suhu LM35disini.
I=arus
R_T=RTotal
Untuk arus total adalah:
I=V/R_T
I=10/15k
I=0.667 mA
Untuk mengukur tegangan pada resistor 5k, bisa digunakan pembagi tegangan, yaitu:
V_R5k=(R5k\Rtotal)*V
V_R5k=(5k\15k)*10
V_R5k=3.33 Volt
Dari perhitungan diatas, hasilnya sama dengan yang disimulasikan.
CATATAN PENTING: Menurut pengalaman, ketika sedang melakukan simulasi, jangan langsung menutup aplikasi Proteus
(mengklik close/exit atau tanda [x]). Karena nantinya file simulasi anda akan corrupt (rusak), sebaiknya di stop terlebih dahulu
simulasinya, kemudian baru di close/exit.