Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan Teknologi Informasi kini kian pesat menjadikan kebutuhan akan
Komputer dan perangkat teknologi lainnya yang berkaitan dengan Teknologi Informasi
semakin menjadi kebutuhan tersendiri. Penggunaan perangkat-perangkat teknologi yang
berkembang saat ini tidak terlepas dari protokol jaringan yang digunakan oleh masingmasing guna memudahkan pengaksesan suatu informasi yang diperlukan.
Controller Area Network (CAN) sendiri merupakan sebuah protokol komunikasi serial,
yang secara efektif membantu mendistribusikan real-time control dengan keamanan tingkat
tinggi. Protokol ini pertama kali dibuat oleh Robert Bosch dan resmi dirilis pada tahun 1986
di kongres Society of Automotive Engineers (SAE) di Detroit, Michigan. CAN chip
controller pertama diproduksi oleh Intel dan Philips, dan mulai dipasarkan pada tahun 1987.
Bosch menerbitkan spesifikasi CAN 2.0 pada tahun 1991.
CAN bus adalah salah satu dari lima protokol yang digunakan dalam standar diagnostik
kendaraan OBD-II. Standar OBD-II telah wajib bagi semua mobil dan truk ringan yang dijual
di Amerika Serikat sejak tahun 1996, dan standar EOBD telah wajib bagi semua kendaraan
bensin yang dijual di Uni Eropa sejak tahun 2001 dan semua kendaraan diesel sejak tahun
2004.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu CAN ?
2. Apa saja keuntungan penggunaan CAN ?
3. Apa saja aplikasi dari CAN ?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu CAN.
2. Dapat menegetahui keuntungan penggunaan CAN.
3. Dapat mengetahui apa saja aplikasi dari CAN.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian CAN (Controller Area Network)
CAN bus (controller area network) adalah standar protokol yang dirancang untuk
memungkinkan mikrokontroler dan perangkat jenis lain untuk dapat berkomunikasi satu
sama lain dalam suatu sistem tanpa komputer host.
CAN bus adalah sebuah protokol berbasis pesan, yang dirancang khusus untuk aplikasi
otomotif tapi sekarang juga digunakan di bidang lain seperti aerospace, otomasi industri dan
peralatan medis.Pengalamatan yang dipergunakan berdasarkan pesan dengan menggunakan
metode pengambilan acak disertai dengan pendeteksian kolisi dan bit to bit arbitrasi. Pesan
yang mempunyai prioritas tertinggi akan mendapatkan akses ke jaringan terlebih dahulu.
Standar yang dipergunakan pada data link layer dan physical layer mengacu pada model
OSI (Open System Interconnection). CAN merupakan sistem serial bus dengan kemampuan
multi-master, yang berarti setiap simpul dapat mengirimkan data dan beberapa simpul dapat
mengakses ke bus secara bersamaan.
.
2.2 Sistem Pada Controller Area Network
CAN adalah siaran standar serial bus multi-master untuk menghubungkan electronic
control unit (ECU). Setiap node dapat mengirim dan menerima pesan, tapi tidak secara
bersamaan. Sebuah pesan terutama terdiri dari ID (identifier), yang merupakan prioritas
pesan, dan sampai ke data delapan byte. Peningkatan CAN (CAN FD) memperluas panjang
dari bagian data sampai dengan 64 byte per frame. Hal ini ditularkan serial ke bus. Pola
sinyal ini dikodekan dalam nol-kembali-ke-nol (NRZ) dan dirasakan oleh semua node.
Perangkat yang terhubung oleh jaringan CAN biasanya sensor, aktuator, dan perangkat
kontrol lainnya. Perangkat ini tidak terhubung secara langsung ke bus, tetapi melalui prosesor
host dan CAN kontroller. Jika bus ini kosong, setiap node dapat mulai mengirimkan. Jika dua
atau lebih node mulai mengirim pesan pada saat yang sama, pesan dengan ID lebih dominan
(yang memiliki bit lebih dominan, yaitu, nol) akan menindas node lainnya yakni ID yang
kurang dominan, sehingga akhirnya (setelah arbitrase pada ID .) hanya pesan yang dominan
2

tetaplah yang diterima oleh semua node. Mekanisme ini disebut sebagai prioritas berbasis
arbitrase bus. Pesan dengan nilai-nilai numerik yang lebih kecil dari ID memiliki prioritas
yang lebih tinggi dan ditularkan pertama. Setiap node membutuhkan :

Prosesor

host

Prosesor host memutuskan apa maksud pesan yang diterima dan pesan mana yang ingin
mengirim

sendiri.

Sensor, aktuator dan perangkat kontrol dapat dihubungkan ke prosesor host.


CAN
controller
(hardware
dengan
jam
sinkron)

..

Menerima: CAN kontroler menerima bit serial dari bus sampai seluruh pesan tersedia,
yang kemudian dapat diambil oleh prosesor host (biasanya setelah controller CAN telah
memicu

interupsi).

Mengirim: prosesor host menyimpan pesan pemancarnya ke CAN controller, yang

memancarkan bit serial ke bus.


Transceiver
Menerima: menyesuaikan tingkat sinyal dari bus ke tingkat yang mana kontroler CAN
mengharapkan dan memiliki sirkuit pelindung yang melindungi CAN kontroler.
Mengirimkan: mengkonversi sinyal transmit-bit yang diterima dari controller CAN
menjadi sinyal yang dikirim ke bus.

2.3 Transmisi Data Pada CAN


Fitur transmisi arbitrase otomatis pada CAN bersifat bebas. Sebuah pesan dalam CAN
yang ditransmisikan dengan prioritas tertinggi akan didahulukan, dan transmisi pesan yang
memiliki prioritas lebih rendah akan mundur dan menunggu.
Transmisi data tersebut dikarenakan model biner bit "dominan" dan bit "resesif", dimana
yang dominan adalah logika 0 dan resesif adalah logika 1. Jika satu node mengirimkan
sedikit bit dominan dan node lain mengirimkan sedikit bit resesif, maka bit dominanlah yang
menang (mirip sebuah logika AND).

Tabel kebenaran untuk dominan / resesif, logika OR, dan logika AND (untuk perbandingan)
Logika OR
0
0
3

0
1
1
1
0
1
1
1
1
Logika AND
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Logika Pada CAN
Dom Dom Dom
inan inan
Dom Rese

inan
Dom

inan
Rese

sif
inan
Dom Dom

sif
Rese

inan
Rese

inan
Rese

ssif

sif

sif

Jadi, jika resesif yang sedang dikirim sedikit sementara dominan yang sedang dikirim
juga sama-sama sedikit, maka bit dominan ditampilkan. Sedikit bit dominan ditunjukkan
dengan tegangan kabel, sementara bit resesif yang sedikit sama sekali tidak ditunjukkan
dengan tegangan, tidak seperti yang ditunjukkan pada bit dominan yang sedikit yang tetap
ditunjukkan dengan adanya tegangan. Jika setiap node menetapkan perbedaan tegangan,
semua node akan mngetahuinya. Jadi tidak ada penundaan untuk pesan prioritas yang lebih
tinggi, dan simpul transmisi pesan prioritas yang lebih rendah otomatis mencoba
mengirimkan kembali setelah 6 jam pengiriman pesan dengan bit dominan dilakukan.
Ketika menggunakan bus diferensial, skema carrier sense multiple access / bitwise
arbitrase (CSMA / BA) akan sering diimplementasikan. Jika dua atau lebih perangkat
memulai transmisi pada saat yang sama, ada skema prioritas arbitrase basic yang berfungsi
untuk memutuskan mana yang akan diberikan izin untuk melanjutkan transmisi. Solusinya
adalah dengan CAN, CAN memprioritaskan arbitrase, membuat CAN sangat cocok untuk
sistem komunikasi real time yang dapat diprioritaskan.
Sebagai contoh adalah dengan membandingkan sebuah jaringan CAN ID 11-bit, dengan
dua node dengan ID 15 (representasi biner, 00000001111) dan ID 16 (representasi biner,
00000010000). Jika dua node tersebut mengirim pada saat yang sama, masing-masing node
akan mengirimkan enam bit pertama dari masing-masing ID mereka. Bila bit-7
4

ditransmisikan, node dengan ID 16 mentransmisikan logika 1 (resesif), dan sementara node


dengan ID 15 mentransmisikan logika 0 (dominan). Ketika ini terjadi, node dengan ID 16
akan menyadari bahwa arbitrase hilang, dan justru node dengan ID 15 yang akan
melanjutkan transmisi. Hal ini memastikan bahwa node dengan nilai bit yang lebih rendah
akan selalu menang arbitrase.
2.4 Alokasi ID Pada CAN
Sebuah pesan dalam CAN bus harus memiliki ID yang berbeda antara pesan yang satu
dengan pesan yang lainnya, jika masing-masing pesan memiliki ID yang sama satu dengan
yang lainnya maka ketika transmisi akhir akan ada error yang terjadi.
Mulanya, pilihan ID untuk masing-masing pesan dilakukan hanya atas dasar
pengidentifikasian jenis data dan node pengiriman, namun ID masing-masing pesan
sebenarnya menentukan prioritas pesan mana yang akan ditransmisikan terlebih dahulu. Hal
tersebutlah yang menyebabkan kinerja yang buruk dalam hal waktu pentransmisian
data/pesan.
2.5 Waktu BIT Pada CAN
Setiap node dalam jaringan CAN memiliki waktu pentransmisian sendiri-sendiri.
Sinkronisasi dilakukan dengan membagi setiap bit dari frame menjadi beberapa segmen,
yakni sinkronisasi, propagasi, fase 1, dan fase 2. Panjang setiap fase segmen dapat
disesuaikan berdasarkan kondisi jaringan dan kondisi node. Titik sampel jatuh antara fase
penyangga segmen 2, yang membantu memfasilitasi sinkronisai terus menerus. Sinkronisasi
terus menerus pada gilirannya memungkinkan penerima untuk dapat benar membaca pesan.

2.6 Keuntungan Penggunaan CAN BUS Protokol


Biaya Rendah
CAN menyediakan sebuah jaringan yang lebih murah namun dapat tahan lama
yang dapat membantu beberapa perangkat CAN dapat berkomunikasi satu sama lain.
Dalam aplikasinya ECU (Electronic Control Unit) memiliki jaringan tunggal terhadap
CAN daripada input analog maupun digital untuk setiap perangkat dalam sistem tersebut.

Komunikasi Broadcast
Setiap perangkat pada jaringan memiliki chip controller CAN yang cerdas. Semua
perangkat pada jaringan melihat semua pesan yang dikirimkan. Setiap perangkat dapat
memutuskan apakah pesan yang relevan atau apakah harus disaring. Struktur ini
memungkinkan modifikasi ke jaringan CAN dengan dampak minimal. Node non-

transmisi tambahan dapat ditambahkan tanpa modifikasi ke jaringan.


Prioritas
Setiap pesan memiliki prioritas, jadi jika dua node mencoba untuk mengirim
pesan secara bersamaan, walaupun pesan yang memiliki prioritas lebih tinggi akan
didahulukan daripada pesan yang memiliki prioritas lebih rendah (pesan dengan prioritas
rendah akan ditunda). Arbitrase ini memiliki sifat tidak menghilangkan pesan yang
ditunda (prioritas rendah), hal tersebutlah yang menyebabkan CAN memiliki tenggat

waktu yang tidak terlalu lama.


Error
Spesifikasi CAN termasuk dalam Cyclic Redundancy Code (CRC) untuk melekukan
penegecekan error pada setiap frame. Saat terjadi suatu error pada satu frame, maka
semua node dalam frame dapat mengabaikan error. Kontroller dapat dapat mendeteksi
error mana yang merupakan error global dan mana yang merupakan error lokal, dan jika
error yang terdeteksi banyak maka tiap node dapat mengehntikan transmisinya dan
memutuskan jaringan sepenuhnya.

2.7 Aplikasi Pada CAN


Sebuah mobil modern mungkin memiliki sebanyak 70 elektronic control unit (ECU)
untuk berbagai subsistem. Biasanya prosesor terbesar adalah unit kontrol mesin (engine
6

control unit / ECM atau Powertrain Control Module / PCM dalam mobil), yang lainnya
adalah digunakan untuk transmisi , airbag , antilock braking / ABS , cruise control , power
steering listrik / EPS , sistem audio, jendela, pintu, penyesuaian cermin, baterai dan sistem
pengisian untuk hibrida / mobil listrik, dll. Beberapa bentuk merupakan subsistem yang
independen, tetapi komunikasi antara satu dengan yang lain sangat penting. Sebuah
subsistem mungkin perlu untuk mengontrol aktuator atau menerima umpan balik dari sensor.
Pada standar CAN inilah dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
CAN Bus dapat digunakan dalam kendaraan untuk menghubungkan unit kontrol mesin
dan transmisi, atau (pada bus yang berbeda) untuk menghubungkan kunci pintu, kontrol
iklim, kontrol kursi, dll. CAN bus juga digunakan sebagai fieldbus umumnya dalam
lingkungan otomasi, terutama karena biaya rendah pada beberapa kontroller CAN dan
prosesor.
Bosch memegang paten pada sisi teknologi, dan produsen mikroprosesor CAN akan
selalu kompatibel guna memenuhi lisensi untuk Bosch, yang biasanya diteruskan kepada
pelanggan dalam harga chip. Produsen memproduksi produk dengan Asics atau FPGA yang
mengandung modul CAN yang kompatibel dengan Lisensi CAN Protocol.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. CAN merupakan protokol yang dirancang untuk memungkinkan mikrokontroler dan


perangkat jenis lain untuk dapat berkomunikasi satu sama lain dalam suatu sistem tanpa
komputer host.
2. CAN merupakan protokol yang dapat menghemat biaya operasional, juga memungkinkan
modifikasi ke jaringan dengan resiko yang minimal, tidak menghilangkan pesan yang
tertunda, dan tingkat kemungkinan terjadinya error yang sedikit.
3. CAN Bus biasa dipakai dalam dunia otomotif, yakni dapat digunakan dalam kendaraan
untuk menghubungkan unit kontrol mesin dan transmisi, atau (pada bus yang berbeda)
untuk menghubungkan kunci pintu, kontrol iklim, kontrol kursi, dll.
3.2 Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai