TUJUAN TRAINING
• Transmisi Periodik
Setiap stasiun
Stasiun
dioperasikan oleh Telegraf Stasiun
Stasiun
satu operator Telegraf 2 Telegraf
3
telegraf. 1
Mengirim pesan
yang berupa huruf
dan kata dengan
menggunakan
kode morse
Pengirim
=
Operator Telegraf
1
PRINSIP DASAR BUS
Operator Telegraf 1
Mengirim pesan
PRINSIP DASAR BUS
Pada contoh berikut ini, kita akan melihat lebih dekat mengenai metode pertukaran informasi
antar control modul secara konvensional, lalu bandingkan dengan system CAN BUS.
PERTUKARAN INFORMASI KONVENSIONAL
Metode pertukaran informasi secara konvensional antara:
• Engine control module
• Instrument panel
• Transmission control module.
Pada system komunikasi ini, setiap sinyal membutuhkan satu jalur yang dicabang.
Jalur 1 Jalur 2
Engine control modul mengirimkan sinyal dari Engine control module mengrimkan sinyal
coolant temperature sensor menuju instrument putaran mesin ke instrument panel cluster
panel cluster yang juga dicabang ke Transmission yang juga dicabang ke transmission control
control module. module.
PERTUKARAN INFORMASI KONVENSIONAL
Semakin banyak informasi yang dikirimkan semakin banyak jalur kabel yang
dibutuhkan.
Setiap penambahan sensor dan control module maka dibutuhkan penambahan jalur
kabel.
PERTUKARAN INFORMASI SECARA DIGITAL
PERTUKARAN INFORMASI SECARA DIGITAL
Pertukaran informasi pada CAN bus
Pertukaran informasi secara digital pada system CAN (Control Area Network)
antara:
• Engine control module
• Instrument panel cluster dan
• Transmission control module.
Operator yang lain baru bisa mengirimkan pesan jika dia mendengar saluran sedang kosong atau tidak
sibuk.
PERTUKARAN INFORMASI DIGITAL BI-DIRECTIONAL
Perhatikan bagaimana pertukaran data digital dua arah dilakukan pada system CAN BUS
kendaraan.
Untuk melakukan ini, transmission control module juga mengirimkan
informasi ke jalur BUS.
TCM harus menunggu sampai tidak ada kontrol modul lain yang mengirim
pesan sebelum dapat melakukan pengiriman informasi.
• Saat TCM memastikan bahwa jalur BUS dalam keadaan kosong maka ia segera mengirimkan
informasi.
PERIOD TRANSMISSION
PERIOD TRANSMISSION
Pada banyak kasus, sebuah pesan bus harus dikirim lebih dari satu kali. Sebagai contoh, perhatikan informasi
tentang kecepatan mesin:
Informasi ini dibaca oleh
instrument dan kemudian
ditampilkan dalam bentuk
RPM mesin.
Saat pengemudi melakukan akselerasi, kecepatan mesin berubah. Namun nilai yang ditampilkan pada
tachometer tidak berubah sampai engine control modul mengirim kembali informasi tentang “engine
speed”.
PERIOD TRANSMISSION
Pada banyak kasus, sebuah pesan BUS harus sering diupdate agar jarum tachometer tidak bergerak menyentak
tiba-tiba.
Dengan mengulangi pesan bus dengan sangat cepat, memungkinkan untuk mendapatkan transmisi data yang bisa
ditampilkan secara real-time (Jarum tachometer sekarang bergerak bersamaan dengan perubahan kecepatan
mesin).
PERIOD TRANSMISSION
Jika pengiriman informasi harus dilakukan secara berulang dengan cepat, Apakah jalur BUS akan mengalami
overload dan apakah masih ada ruang untuk pengiriman pesan yang lain..?
Tidak
Jalur Bus akan selalu memiliki kapasiatas yang kosong. CAN BUS dapat
mentrasmisikan 5000 pesan per detik.
Informasi tentang “engine speed” diulangi lebih sering dibandingkan dengan informasi tentang “coolant
temperature” Karena
Kecepatan mesin berubah lebih cepat dibandingkan suhu mesin.
Hal ini untuk memastikan bahwa selalu ada “celah” yang tersedia untuk mengirimkan pesan secara cepat.
PERIOD TRANSMISSION
System BUS selain CAN BUS yang dipasang pada kendaraan, diantaranya:
UART (universal asynchronous receive transmit) BUS atau disebut juga K-Line
• Berbeda dengan CAN BUS yang menggunakan system peer-to peer, Sistem UART bekerja dengan
prinsip Master- slave
TIPE-TIPE CAN BUS
UART – BUS
Pada UART Bus, control modul utama bertindak sebagai MASTER dan control modul yang lainnya sebagai SLAVE.
• Slave control modul hanya dapat mengirimkan data ke master control modul atas perintah master control
modul.
• BUS jenis ini hanya terdiri dari 2 unit (master dan slave) mempunyai struktur yang sangat sederhana dan
hanya mengirimkan data dengan volume yang kecil.
TIPE-TIPE CAN BUS
Beberapa contoh pertukaran data antar berbagai control modul dan antara sensor-sensor dengan satu
control modul.
• Penerapan lebih jauh dari UART bus adalah jalur diagnostic pada diagnostic plug dengan 7 Pin yang
digunakan untuk mengirimkan data.
• Scantool bertindak sebagai master yang memerintahkan setiap control unit (slave) untuk mengirimkan
data diagnostic kepadanya
TIPE-TIPE CAN BUS
Penamaan system bus menunjukkan
tingkat kecepatannya yang berbeda-beda.
LSCAN
MSCAN
HSCAN
TIPE-TIPE CAN BUS
Pada contoh di bawah kita ingin mengirim pesan dari stasiun 1 ke stasiun 4.
VARIOUS CAN BUSES
Untuk mengirimkan informasi dari satu system ke system yang lain kita membutuhkan stasiun yang
terhubung ke kedua system tersebut.
Stasiun ini menerima pesan dari satu system dan kemudian meneruskan pesan tersebut ke system yang
lain.
Contoh
Stasiun 2 dan 3 bertindak sebagai stasiun transfer.
VARIOUS CAN BUSES
Kemudian pesan
dikirimkan dari
stasiun 2 ke stasiun 3.
VARIOUS CAN BUSES
LSCAN hanya menggunakan satu jalur BUS, sehingga system ini juga disebut single-wire bus.
MSCAN dan HSCAN merupakan two-wire buses, keduanya menggunakan sepasang kabel untuk mengirimkan
data.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Single-wire bus
Tegangan 4 V = 0
Tegangan 0 V = 1
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Bagaimana cara mengukur tegangan BUS pada kendaraan ?
Pada system ini, control module tidak mengevaluasi tegangan dengan ground, namun hanya membaca
perbedaan tegangan antara CAN-H dan CAN-L.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Differential voltage
Dengan menggunakan volt meter, ukurlah perbedaan tegangan antara CAN-H dan CAN-L.
Satu untuk kondisi logika 0 dan
Satu lagi untuk kondisi logika 1.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Differential voltage
Perhatikan perbedaan tegangan
dalam bentuk grafik
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Keuntungan dari system ini adalah ketahanannya terhadap gangguan atau interferensi
Bayangkan jika sebuah medan listrik (sinyal radio atau kabel yang berdekatan) mengenai tegangan pada system bus.
Pertama, perhatikan apa yang terjadi jika ada gangguan pada single-wire bus.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Pada contoh, diasumsikan gangguan medan listrik menaikkan tegangan pada system bus sebesar 4 volt.
Menurut Anda apa yang terjadi jika pada saat transfer data,
interferensi terjadi pada bus satu wire?
• Pada single-wire bus gangguan interferensi dari luar dapat mengganggu komunikasi.
• Gangguan interferensi dalam jangka pendek tidak memberikan efek yang terlalu besar karena pengiriman
informasi pada single-wire system berlangsung lebih lambat dan tingkat pengulangan datanya rendah.
• Pesan akan dikirim ulang kembali dan akan mencapai penerima segera setelah gangguan hilang
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Interferensi pada MSCAN dan HSCAN
• MSCAN dan HSCAN membawa data yang sangat penting dengan tingkat pengulangan yang lebih tinggi.
• Sebagai contoh, jika komunikasi antara ESP dan engine control module tidak berjalan dengan baik maka dapat
memberikan dampak langsung terhadapa fungsi ESP.
• Sehingga system ini membutuhkan sebuah metode yang dapat memastikan bahwa gangguan atau noise
electrical tidak mengganggu komunikasi data.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Perhatikan apa yang terjadi pada system two-wire bus yang mengalami gangguan medan listrik:
Komunikasi tetap berlangsung dengan normal karena control modul tetap dapat membaca sinyal
karena adannya voltage differential yang konstan.
Control module tidak mengalami kerusakan karena mampu menahan tegangan yang lebih tinggi.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Jalur CAN
Prinsip two-wire bus hanya dapat bekerja jika gangguan atau interferensi tegangan terjadi
secara sama pada kedua jalur bus. Itulah mengapa dua kabel bus tersebut dibuat berpasangan
dan dipelintir (twisted pair).
Kabel ini akan mudah diidentifikasi baik pada kendaraan maupun pada wiring
diagram.
SINGLE-WIRE AND TWO-WIRE BUS
Jalur CAN
Prinsip two-wire bus hanya dapat bekerja jika gangguan atau interferensi tegangan terjadi secara sama pada
kedua jalur bus. Itulah mengapa dua kabel bus tersebut dibuat berpasangan dan dipelintir (twisted pair).
Kita bisa memahami fungsi resistor-resistor ini dengan lebih baik dengan membandingkannya dengan
gelombang suara.
Ketika seseorang berteriak pada sebuah gedung yang kosong, gema-gema dari dinding-dinding kosong
membuat sulit untuk mengerti apa yang dia katakan karena pesan yang dipantulkan menimpa pesan yang asli.
Hal yang sama terjadi pada CAN BUS
Tanpa adanya terminating resistor gelombang listrik tidak dapat dilemahkan dan akan ditumpangkan pada sinyal.
Untuk mencegah hal ini berbagai resistor yang terintegrasi pada control modul dipasang pada system bus.
TERMINATING RESISTORS
Terminating resistor dengan tahanan 120 Ohm dipasang di dalam control module pada HSCAN :
TERMINATING RESISTORS
Karena dua buah resistor dipasang secara paralel maka tahanan total secara keseluruhan
lebih rendah dari tahanan masing-masing resistor yaitu 60 ohm.
Total tahanan pada HSCAN sama dengan MSCAN.
TERMINATING RESISTORS
Berapa tahanan antara CAN-H dan CAN-L jika ada jalur yang terputus diantara kedua jalur tersebut..?
120 Ω
TERMINATING RESISTOR ON LSCAN
TERMINATING RESISTOR ON LSCAN
Resistor-resistor tersebut
dihubungkan ke ground.
Berbeda dengan resistor pada HSCAN dan MSCAN, beberapa control module pada LSCAN dilengkapi
dengan resistor yang terpisah.
TERMINATING RESISTOR ON LSCAN
Karena control modul-control modul dihubungkan secara parallel, tahanan total dari system akan berubah
tergantung berapa banyak control modul yang terhubung.
Jumlah control modul yang dipasang tergantung pada jenis kendaraan dan jenis perlengkapan yang
digunakan, sehingga sangat sulit untuk menetapkan tahanan total secara spesifik pada system LSCAN.
TERMINATING RESISTOR ON LSCAN
Satu-satunya pengukuran tahanan yang berguna pada LSCAN adalah dengan memeriksa koneksi gound dari jalur BUS.
Catatan :
Karena resistor dihubungkan melalui transistor, pengukuran hanya dapat dilakukan dengan
baterai terpasang dan bus line dalam sleep mode.
WAKE-UP METHODS
WAKE-UP METHODS
Sleep mode
Sistem BUS dalam keadaan OFF dan tidak ada data yang ditransmisikan.
Merupakan hal yang sangat penting agar system BUS dalam keadaan OFF (masuk dalam
sleep mode) saat kendaraan diparkir.
Hal ini berguna untuk mencegah baterai menjadi soak karena konsumsi listrik yang
terlalu tinggi.
WAKE-UP METHODS
Meskipun kunci kontak pada posisi OFF, control modul-control modul akan segera mulai berkomunikasi
saat salah satu perlengkapan yang terhubung dalam keadaan ON.
Ada tiga metode dasar menghubungkan control modul-control modul pada jalur BUS.
Memiliki pemahaman pada perbedaan setiap konfigurasi akan sangat berguna ketika menyelesaikan masalah
pada system BUS.
BUS TOPOLOGY
Penempatan control modul-control modul secara linear:
Seluruh control modul dihubungkan satu sama lain pada sebuah jalur.
Jalur bus dibuat melalui seluruh control modul
BUS TOPOLOGY
Pada konfigurasi ini seluruh control modul juga dihubungkan pada setiap control modul.
Konfigurasi ini digunakan pada LSCAN
BUS TOPOLOGY
Star-shaped
Modul-modul bentuk-bintang semuanya terhubung ke pusat hub, sama seperti titik-titik sebuah bintang bersinar
dari tengah.
BUS TOPOLOGY
Dalam prakteknya, kombinasi dari berbagai topologi digunakan untuk LSCAN seperti ditunjukkan pada ilustrasi di
bawah