Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Comunnity Nursing Program
III pada semester ganjil

Disusun oleh
Regina Masli Putri
Hilma Nurjanah
Dwi Meiyola
Gusti Ayu Radithia
Nuridha Fauziyah

220110110039
220110110045
2201101100
2201101100
220110110057

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
SATUAN ACARA PENGAJARAN

MATERI

: Tuberkulosis (TB)

SUBMATERI

SASARAN

: Warga RT 06 RW 07 Kelurahan Samoja

HARI/TANGGAL

: Selasa, 6 Januari 2015

WAKTU

: Pukul 10.00 10.30


1 x pertemuan (30 menit)

TEMPAT

: Gedung Serba Guna

PEMATERI

: Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad

TUJUAN INSTITUSIONAL (TI):


Meningkatkan pengetahuan warga RT 06 RW 07 Kelurahan Samoja tentang
definisi, tanda gejala, penyebab dan faktor risiko, pencegahan, cara penularan,
pengobatan dan Pengawas menelan obat (PMO) dari penyakit Tuberkulosis.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU):
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan warga RT 06 RW 07 Kelurahan
Samoja mampu mengetahui, memahami, dan mengenal segala sesuatu mengenai
penyakit Tuberkulosis sehingga tidak ada risiko tinggi penyebaran Tuberkulosis dan
warga mampu mencegah penularan Tuberkulosis.
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Warga RT 06 RW 07 Kelurahan Samoja yang membutuhkan pengetahuan seputar
penyakit Tuberkulosis.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK):
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan peserta didik dapat:
1.

Mengetahui definisi Tuberkulosis

2.

Mengetahui penyebab dan faktor risiko Tuberkulosis

3.

Mengetahui tanda dan gejala Tuberkulosis

4.

Mengetahui pencegahan Tuberkulosis

5.

Mengetahui cara penularan Tuberkulosis

6.

Mengetahui pengobatan Tuberkulosis

7.

Pengawas menelan obat (PMO)

POKOK BAHASAN
Materi seputar penyakit Tuberkulosis bagi warga RT 06 RW 07 Kelurahan Samoja
SUB POKOK BAHASAN
1.

Definisi Tuberkulosis

2.

Penyebab dan faktor risiko Tuberkulosis

3.

Tanda dan gejala Tuberkulosis

4.

Pencegahan Tuberkulosis

5.

Cara penularan Tuberkulosis

6.

Pengobatan Tuberkulosis

7.

Pengawas menelan obat (PMO)

SUB-SUB POKOK BAHASAN


MATERI PENYULUHAN
Dilampirkan
ALOKASI WAKTU
a.

Apersepsi/Set

: 5 menit

b.

Pre Test

: 5 Menit

c.

Uraian Materi

: 10 menit

d.

Post Test

: 5 menit

e.

Penutup

: 5 menit

STRATEGI INSTRUKSIONAL

Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan


mempermudah pemahaman peserta didik
Menjelaskan materi-materi pengajaran
Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta
Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
METODE PENGAJARAN
Ceramah
Tanya/jawab

Kegiatan belajar mengajar


Tahap

Kegiatan pendidikan

PRA

Siapkan

Kegiatan peserta Metode

Media

didik
09.45-10.00

sarana

dan

Power Point

perlengkapan

dan leaflet

Set ruangan
KEGIATAN

Siapkan daftar hadir


Perkenalan

PEMBUKA

Menjelaskan

10.00-10.05

pembelajaran

Menyimak

Menjelaskan

tujuan

Menyimak

dan ceramah

inti

Menyimak

Menjelaskan
URAIAN

penyuluhan
Menggali

MATERI

peserta

10.05-10.25

penyakit tuberkulosis pada

pembagian

warga

leaflet

pemahaman Mengutarakan ide Tanya jawab


didik

RT

06

tentang dan pendapat


RW

Kelurahan Samoja
Menjelaskan tentang :
1.

Definisi Tuberkulosis

07
Menyimak

Powerpoint
dan

2.

Penyebab dan faktor risiko


Tuberkulosis

3.

Tanda

dan

gejala

Tuberkulosis

KEGIATAN
PENUTUP
10.25-10.30

Menyimak

4.

Pencegahan Tuberkulosis

5.

Cara penularan Tuberkulosis

6.

Pengobatan Tuberkulosis

7.

Pengawas

menelan

(PMO)
Menyimpulkan

obat

pengajaran Menyimak

secara singkat
Mengundang

Bertanya

pertanyaan/komentar peserta
Menjawab pertanyaan
Menutup pertemuan

Menyimak

MEDIA PENGAJARAN
Poster
Leaflet
SARANA
o Infocus (LCD)
o Hadiah/souvenir

SUMBER MATERI
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/Menkes/Sk/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
2.

MATERI PENGAJARAN
1.

Definisi Tuberkulosis
Penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosa yang
mampu menyerang paru-paru, kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, dan
saluran pencernaan. (Depkes, 2009)
Hasil Survey Prevalensi Tuberkulosis di Indonesia tahun 2004
menunjukkan bahwa angka prevalensi Tuberkulosis

BTA positif secara

Nasional 110 per 100.000 penduduk


2.

Penyebab dan faktor risiko Tuberkulosis


A. Penyebab
Penyebab dari penyakit Tuberkulosis yaitu Bakteri Mycobacterium
Tuberculosa berbentuk batang tahan terhadap asam pada pewarnaan,
sehingga disebut Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini cepat mati pada sinar
matahari langsung, tapi dapat hidup beberapa jam di tempat gelap dan
lembab.
B. Faktor resiko
Kepadatan penduduk tinggi
Perilaku seseorang:
- Kebiasaan membuka jendela setiap hari
- Menutup mulut bila batuk/bersin
- Tidak meludah sembarangan
- Kebiasaan menjemur kasur/alat tidur
Status gizi yang buruk
Kebiasaan Merokok
Penurunan daya tahan tubuh
Sosial ekonomi rendah
Usia: 19-40 tahun (dewasa muda)
Pencahayaan rumah kurang
Ventilasi kurang

3.

Tanda dan gejala Tuberkulosis

Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3


minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut
diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti
bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain. Mengingat
prevalensi TB di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang
datang ke sarana pelayanan kesehatan dengan gejala tersebut diatas, dianggap
sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.
4.

Pencegahan Tuberkulosis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

5.

Vaksin BCG pada anak


Segera periksa ke pelayanan kesehatan
Berhenti merokok
Jaga kebersihan lingkungan
Buka jendela setiap hari
Konsumsi makanan bergizi
Olahraga Teratur 30 Menit/hari

Cara penularan Tuberkulosis

TBC mampu menular melalui udara pada orang yang tinggal serumah
dengan penderita atau kontak erat dengan penderita yang mempunyai
risiko tinggi untuk tertular
Pada anak-anak, infeksi biasanya menular dari orang dewasa yang
terkena TBC
Pasien TBC mampu menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei) dengan sekitar 3000 percikan dalam
sekali batuk.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak
berada dalam waktu yang lama
Adanya ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan

6.

Keberadaan sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan


dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan
lembab.

Pengobatan Tuberkulosis

1.

INH (Isoniazid)
Mual , muntah, lemah
Gangguan saluran pencernaan lain, neuritis perifer, neuritis optikus, reaksi
hipersensitivitas
Demam, ruam, ikterus, diskrasia darah, psikosis, kejang, sakit kepala,
mengantuk, pusing, mulut kering, gangguan BAK
Kekurangan vitamin B6, penyakit pellara, hiperglikemia, asidosis metabolik,
ginekomastia, gejala reumatik, gejala mirip Systemic Lupus Erythematosus

2.

Rifampisin
Warna kemerahan pada urin
Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan muntah
Gangguan fungsi hati
Reaksi hipersensitivitas atau alergi
Trombositopenia dan leukopinia
Abdominal distress (ketidaknyamanan pada perut)
Keluhan influenza (flu syndrom) , demam , nyeri otot dan sendi.

3.

Ethambutol
Gangguan penglihatan ,
Neuritis optik ( peradangan saraf mata)
Buta warna
Peradangan saraf tepi
Penyakit asam urat
Ruam
Gatal gatal
Penurunan jumlah trombosit

4.

Streptomisin
Efek samping yang paling utama adalah kerusakan saraf kedelapan yang
berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran
Tuli
Gangguan keseimbangan
Demam
Sakit kepala

5.

Pirazinamid
Gangguan yang utama adalah hepatitis
Nyeri sendi
Reaksi hipersensitas seperti demam, mual kemerahan , dan reaksi kulit yang
lain

7.

Pengawas minum obat (PMO)


Untuk menjamin keteraturan pengobatan Tuberkulosis yaitu Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) diperlukan seorang Pengawas Minum Obat .
Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa,
Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain lain. Bila tidak ada
petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader
kesehatan, guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat lainnya atau
anggota keluarga.
1. Persyaratan PMO
Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati
oleh pasien.

Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien.


Bersedia membantu pasien dengan sukarela.
Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama
dengan pasien
2. Tugas seorang PMO
Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai
selesai pengobatan.
Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur.
Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang
telah ditentukan.
Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang
mempunyai

gejala-gejala

mencurigakan

TB

untuk

memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan.


EVALUASI
1. Pre Test
a. Apa yang dimaksud dengan Tuberkulosis?
b. Apa penyebab dari Tuberkulosis
2. Post Test
Teknik evaluasi yang digunakan adalah dengan bertanya secara langsung.
Pertanyaan:
1. Sebutkan cara penularan Tuberkulosis?
2. Sebutkan cara pencegahan Tuberkulosis?

segera

Anda mungkin juga menyukai