Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Di negara-negara barat, mengangkat dan membawa beban berat berhubungan dengan


kejadian nyeri punggung (LBP), oleh karena itu ditetapkan mengenai berat beban maksimal
yang dapat diterima bagi pekerja negara tersebut. Namun, penetapan mengenai berat beban
maksimal sulit dilakukan, karena faktor lingkungan fisik, mental, dan tuntutan pekerjaan itu
sendiri. LBP pada remaja berhubungan dengan jumlah beban tas sekolah yang dibawa.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Negrini dan carabalona dalam hubungan beban tas
sekolah pada anak-anak menghasilkan penetapan batas beban maksimum yang dianjurkan
untuk anak-anak sekolah, dengan nilai bervariasi dari 5% sampai 20% dari berat badan.
Beberapa penelitian telah menunjukan adanya hubungan yang signifikan secara statistik
antara LBP dengan berat beban pada ransel, selain itu karakteristik sosio-ekonomi dan
demografi, seperti lingkungan sekolah, jenis kelamin, kelas atau jenjang sekolah dapat
berkontribusi dalam kejadian LBP.
Dalam persepsi beban berat, dikenal dengan istilah size weight illusion yaitu beberapa
benda yang memiliki berat yang sama tetapi bentuk ukuran dan kepadatan berbeda, sehingga
benda yang bentuk ukuran lebih besar dianggap lebih berat. Time-order erroryaitu persepsi
jika dua benda dengan berat yang sama di evaluasi berturut-turut, benda yang kedua dianggap
lebih berat. Space error yaitu benda yang berada ditangan kiri lebih berat dibandingkan
dengam tangan kanan.
Dalam klinis, pelajar yang mengalami LBP kadang-kadang menganggap beban pada tas
sekolah menjadi masalah mereka, berbeda terhadap tas olahraga, mereka tidak menggapnya
sebagai masalah. Mungkin tas sekolah dikaitkan dengan kegiatan yang bersifat sebagai
kewajiban dan dipandang negatif oleh pelajar. Sementara olah raga dikaitkan dengan hobi
atau pengisi waktu luang, sehingga dilakukan dengan sikap yang lebih positif. Hal ini
mungkin terjadi pada remaja yang secara aktif terlibat dalam olahraga yang bersifat
kompetitif.
Oleh karena itu, peneliti akan mengevaluasi pengaruh persepsi beban pada tas terhadap LBP.
Hipotesis peneliti bahwa persepsi remaja dari besarnya berat beban tas dipengaruhi oleh,
adanya keluhan LBP, dan sifat beban tas yang diangkat (tas olahraga dianggap lebih ringan
daripada tas sekolah).

Material dan Metode


Subjek
Peserta terdiri dari anggota remaja laki-laki dari pemain hoki es dan perenang. Klub olah raga
ini berapa dalam satu wilayah. Calon peserta diberikan informasi tertulis sifat dari tes dan
hal-hal yang membahayakan dalam penelitian ini tanpa membocorkan hipotesis dari
penelitian.
Prosedur
Tes dilakukan di tempat klub hoki dan klub renang. Sebuah kuesioner singkat yang berisi
pertanyaan tentang status LBP pada individu. Pertanyaannya dalam hal onset LBP seperti, 1
minggu sebelumnya, lebih dari seminggu tapi kurang dari 1 bulan yang lalu, lebih dari 1
bulan tapi kurang dari 3 bulan yang lalu, dan lebih dari 3 bulan yang lalu. Peserta juga

ditanya akan pengobatan atau penanganan medis yang diperlukan dalam masalah punggung
mereka.
Prosedur ujian melibatkan tiga tas yang mudah dikenali : tas sekolah, tas olah raga dengan
merk terkenal, dan tas netral atau tas belanja. Untuk setiap tas diisi beban yang berbeda
tanpa diberitahu kepada peserta.
Peserta bebas untuk memegang atau mengangkat tas, seperti dengan satu tangan, dua tangan,
di bahu dan lain-lain). Sebelumnya, peserta dikenali dengan beban dalam bentuk dumbel
seberat 1 dan 2 kg. Waktu diberikan untuk memperkirakan berat tas tidak dibatasi. Peneliti
memberi demonstrasi singkat kepada peserta. Tas diletakan di bangku dengan tinggi 1 m
diatas tanah. Urutan tasnya untuk semua peserta yaitu, tas sekolah, tas olah raga dan tas
netral. Setelah memberikan estimasi tentang berta tas pertama, peserta meletakan kembali
tas ke bangku dan memulai prosedur dengan tas yang kedua. Sementara berat tas kedua
sedang di evaluasi oleh peserta, peneliti merubah beban pada tas pertama, peserta tidak tahu
apakah tas pertama ditambahkan atau dikurangkan bebannya.
Analisis Statistik
Data disajikat dalam bentuk rata-rata (mean) dan standar deviasi (SD). Perbedaan berat aktual
dan berat yang diperkirakan oleh peserta dinyatakan dalam bentuk persentase. Untuk
membandingakn akurasi perkiraan beban tas oleh peserta dalam kaitan LBP, jenis tas dan
besarnya beban, dianalisis dengan langkah berulang ANOVA (LBP dengan tipe tas dan berat).
Signifikansi sebagai efek utama akan dilaporkan dengan Fisher (p values < 0.05).

Hasil

80 remaja laki-laki dengan rata-rata usia 13,9 tahun (kisaran 9,1-16,9 tahun) dilibatkan dalam
penelitian ini : 36 dari mereka adalah pemain hoki es dan 44 adalah perenang. Jumlah yang
menderita LBP ada 21 orang (26,2%), LBP lebih dari 3 bulan (57,1%), LBP lebih dari 1 bulan
tapi kurang dari 3 bulan (14,3%), LBP lebih dari seminggu tapi kurang dari 1 bulan (9,6%),
dan 1 minggu yang lalu (19%). Hasil perkiraan beban oleh peserta dapat dilihat di Table.1,
persentasi perbedaan berat perkiraan dengan berat aktual di Fig.1.
Dari uji ANOVA menunjukan bahwa secara keseluruhan, perkiraan beban yang dievaluasi itu
secara signifikan akurat (p <0,0001). Untuk berat ringan, beban perkiraan lebih rendah

daripada beban aktual sebesar 26,8%. Jenis tas mempengaruhi akurasi perkiraan beban.
Persentasi antara perkiraan beban dengan beban aktual untuk jenis tas sekolah 8,3%, tas olah
raga 23,7%, tas netral 12,4%.
Interaksi yang signifikan (p = 0,024) antara LBP dengan berat beban yang berat yaitu :
peserta yang menderita LBP lebih cenderung melebih-lebihkan berat beban pada tas dengan
lebih berat 5,7% sedangkan mereka yang tidak memiliki riwayat LBP cenderung
menganggap lebih ringan daripada berat beban aktual (5,8%).

Diskusi dan Kesimpulan


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah persepsi remaja dari berat beban
dikaitkan dengan kejadian LBP dibandingkan dengan remaja tanpa LBP, orang-orang dengan
riwayat LBP ditemukan untuk melebih-lebihkan berat tas sebenarnya. Selanjutnya, dalam
kelompok secara keseluruhan, beratnya tas olahraga cenderung dirasa lebih ringan
dibandingkan dengan berat aktualnya daripada baik tas netral atau tas sekolah.
Kemungkinan penjelasan untuk hal ini mencakup kapasitas fisik (kekuatan punggung,
ketahanan) terkait dengan LBP, berat beban aktual yang relatif lebih berat untuk individu
dengan LBP dibandingkan dengan peserta tanpa LBP, dengan persepsi bahwa tas cenderung
lebih berat, melelahkan dan menyakitkan.
Dalam penelitian ini dari kecenderungan untuk remaja dengan LBP untuk melebih-lebihkan
berat beban yang lebih berat. Studi pada orang dewasa telah mengungkapkan bahwa,
dibandingkan dengan individu tanpa gejala, individu dengan kompresi tulang belakang
dengan LBP, saat melakukan mengangkat tugas, terutama karena co-kontraksi otot antagonis.
Hal ini menyebabkan beban yang diberikan '' perasaan berat ''.
Faktor psikologis seperti rasa takut menghindari dapat mempengaruhi persepsi beban pada
individu dengan LBP. Relawan kami terlibat aktif dalam olahraga dan dievaluasi selama sesi
pelatihan reguler; oleh karena itu, meskipun kita tidak bisa mengesampingkan peran
kinesiophobia, kami menganggap itu penjelasan yang relatif tidak mungkin. Studi masa
depan harus berusaha untuk mengungkap kepentingan relatif dari faktor fisik dan psikososial
yang berkaitan dengan persepsi beban di sekolah. Remaja yang sering berolahrag ketika
mengangkat tas olah raga cenderung merasa lebih ringan dibandingkan dengan berat
aktualnya.

Anda mungkin juga menyukai