LATAR BELAKANG
1.1 DIAGNOSIS KOMUNITAS
Kedokteran komunitas
(community medicine)
kesehatan yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada
komunitas (The Free Dictionary, 2010). Kedokteran komunitas memberikan perhatian tidak
hanya kepada anggota komunitas yang sakit tetapi juga anggota komunitas yang sehat. Sebab
tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
anggota-anggota komunitas. Karena menekankan upaya pencegahan penyakit, maka
kedokteran komunitas kadang-kadang disebut juga kedokteran pencegahan (preventive
medicine).
Kedokteran komunitas
Menentukan masalah kesehatan yang ada dalam suatu komunitas atau masyarakat
Menentukan sumber daya yang ada untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut
Mengumpulkan data
Menganalisis data
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah
suatu aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya
keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya serta
dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi si perokok itu sendiri maupun orang-orang
disekitarnya.
Levethal & Clearly dalam Cahyani dan dikutip kembali oleh Helmi bahwasanya
terdapat empat tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu:
1. Tahap Preparatory. Seseorang yang mendapatkan gambaran yang menyenangkan
mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan. Hal-hal
ini menimbulkan minat untuk merokok.
2. Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok yaitu tahap seseorang meneruskan untuk
tetap mencoba-coba merokok.
3. Tahap becoming smoker. Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebnayak
empat batang perhari maka seseorang tersebut mempunyai kecenderungan menjadi
perokok.
4. Tahap maintenance of smoking. Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian
dari cara pegaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek
fisiologis yang menyenangkan.
TEORI LAWRENCE GREEN
Green menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes)
dan faktor diluar perilaku (non behavior causes).
Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :
1) Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2) Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia
atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya
puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.
4
3) Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.
2.1 KERANGKA TEORI
Predisposition
Prilaku
Merokok
Renforcing
Kepuasan Psikologis
Prilaku
Lingkungan Teman Sebaya
Merokok
Definisi
Cara Ukur
HasilUkur
Skala
Perilaku
merokok
Kepuasan
Efek merokok
Perasaan
subjek
Lingkungan
teman sebaya
Pengaruh
teman
Sikap permitif
orang tua
psikologis