Anda di halaman 1dari 1

Kandungan Bahan Kimia dalam Sabun Mandi

Lebih dari 2.000 tahun yang lalu orang sudah mengenal sabun. Orang pada saat itu
mengenal sebuah proses yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara
minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang
berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan dari
pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu (alkali: natrium hidoksida dan kalium
hiodroksida) pada 80-100C. Lemak atau minyak yang dihidrolisis dengan basa,
menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara historis, alkali yang digunakan adalah
kalium dibuat dari pembakaran sengaja vegetasi seperti pakis, atau dari abu kayu.
Sodium Tallowate, bahan umum di banyak sabun, sebenarnya berasal dari lemak sapi.
Sabun juga dapat dibuat dari minyak nabati, seperti minyak zaitun. Sabun seluruhnya
terbuat dari minyak tersebut, atau hampir jadi, disebut sabun Castile. Reaksi ini ternyata
dapat menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk membersihkan
kotoran yang kemudian dikenal sebagai sabun. Adapun Sabun dapat berfungsi sebagai
pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non
polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat
bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat
bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air
yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang
memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang
bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan
minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya
yang bersifat non polar juga. Sabun juga lebih mudah diurai oleh mikroorganisme.
Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium
hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi
sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai
tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garamgaram anorganik, minyak esensial dan pewangi. Berdasarkan kandungan basa yang
terdapat di dalamnya, sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak
dan sabun keras

Anda mungkin juga menyukai