porang yang mempunyai kandungan glukomannan lebih tinggi dari pada komponen lain yang
terdapat dalam tepung tersebut.
Pemurnian tepung porang dari kalsium oksalat dapat dilakukan dengan maserasi bertahap
menggunakan etanol 40 %, 60 % dan 80 %. Tepung porang yang dicuci dengan memaserasi
tepung porang dengan etanol konsentrasi rendah 40% akan melarutkan senyawa polar yang
terkandung dalam bahan seperti kalsium oksalat, protein, pati, dan abu. Sedangkan maserasi pada
etanol 60 % dan 80 % akan melarutkan lemak yang terkandung pada tepung (Widjanarko, 2011).
Kemudian tepung dikeringkan kembali di oven pada suhu 40C selama 40 menit dan kemudian
dipisahkan antara glukomanan dan senyawa pengotor yang tidak diinginkan berdasarkan berat
jenis sehingga dihasilkan tepung glukomanan murni. Harga tepung glukomanan berkisar antara
Rp 20.000/100 gram. Walaupun tergolong mahal, namun hanya diperlukan sedikit glukomanan
sebagai bahan pengental makanan ataupun dalam pembuatan mie, hal ini dikarenakan sifat
glukomanan yang memiliki daya absorbsi air yang tinggi yakni dapat menampung air kurang
lebih 100 kali dari beratnya dalam air. Dengan tekstur yang lebih baik, maka produk-produk
yang menggunakan bahan dari tepung glukomanan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Menurut Arifin (2011) dalam Widjanarko (2011), tepung porang dari umbi porang (Amorphallus
oncophyllus) memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut : air 6,8 %, glukomanan 64,98 %, pati
10,24 %, protein 3,42 % , lemak 0 %, serat berat 5,9 % dan Kalsium Oksalat sebesar 0 %.