Anda di halaman 1dari 37

Prinsip-prinsip

Geokimia II
UMI-Makassar
2012

Materi Kuliah:

1
2
3
4

Proses pelapukan
Pembentukan tanah
Penerapan pH dan Eh
Adsorpsi dan mobilitas unsur

Proses Pelapukan
Proses penghancuran & pengubahan
material-material yg berada dekat dg
permukaan bumi, menghasilkan produkproduk yg lebih mendekati kondisi
kesetimbangan dng atmosfir, hidrosfir, &
biosfir (Reiche, 1950; Ollier, 1969)
Perubahan batuan dr kondisi masif
menjadi klastik (Polynov, 1937).

Proses pelapukan
Merupakan
suatu
proses
dekomposisi dan disintegrasi
(perombakan) pada batuan dan
mineral yang terjadi pada atau
dekat permukaan Bumi oleh
proses fisika, kimia maupun
biologi.

Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika/mekanik merombak


batuan menjadi ukuran yang lebih kecil
tanpa merubah komposisi kimia (mineral)
batuan tersebut.
-

Pressure-release fracturing
Frost Wedging
Abrasion
Organic activity
Thermal expansion and contraction

Pelapukan Kimia

Merupakan proses yang sangat kompleks


yang merubah struktur dalam mineral
dengan pengurangan atau penambahan
unsur pada mineral tersebut.
Batuan yang mengalami pelapukan kimia
akan mengalami perubahan komposisi
kimia.

Proses dekomposisi (Pelapukan kimia)


Oksidasi-Reduksi
Solusi (larut)
Hidrasi
Hidrolisis.

Salah satu proses oksidasi yang


umum pada pelapukan yaitu
oksidasi pada besi.
Contohnya adalah magnetit, suatu mineral yang
umum ditemukan pada batuan beku, sedimen dan
metamorf yang berubah menjadi mineral hasil
pelapukan yang umum yaitu hematite.
4Fe2O3.FeO + O2
---> 6 Fe2O3
Magnetit
+ Oksigen ---> hematite

Oksidasi-Reduksi
Oksidasi umumnya terjadi di atas water tabel,
kebalikannya reduksi terjadi dibawah water table,
kecuali bila konsentrasi organisme besar.
Kecepatan oksidasi tergantung pada Eh (potensi
oksidasi-reduksi).
Pada Eh -350 700, beberapa elemen yang
umum akan mudah teroksidasi seperti Fe, Mg, Ti,
&S

Contoh :
4Fe2O3.FeO + O2
---> 6 Fe2O3
Magnetit
+ Oksigen ---> hematite

Pelarutan
(solusi)
adalah
proses yang mana material
yang dapat larut terlarut, atau
pecah menjadi ion.

Pelarutan
Struktur mineral unstable bila atom-atom
penyusun mineral larut, tergantung pada
mobilitas ion, contoh :
CaCO3 + H2CO3 = => Ca++ + 2(HCO3)-

Contohnya yaitu dekomposisi pada piroksen:


(Mg, Fe, Ca)SiO3 + 2 H+ + H2O ---> Mg2+ + Fe2+ + Ca2+ + H4SiO4
Piroksen + Ion Hidrogen + air Ion --->Mg, Fe, Ca + molekul silicic acid

Hidrasi
Hidrasi adalah reaksi air dan komponen yang lain yang
menghasilkan fase lain
Contohnya, goetit yang dihasilkan dari hematite
melalui reaksi hidrasi:
Fe2O3 + H2O ---> 2 FeOOH
hematite

goetit

reaksi yang bersangkutan.

Hidrolisis

Reaksi hidrolisis terlihat sebagai reaksi penggantian kation suatu


struktur mineral oleh hydrogen.
Contohnya,
pelapukan olivine menjadi silicic acid, ion Fe dan Mg,
dimana hydrogen menggantikan Mg dan Fe.
(Mg, Fe)2SiO4 + 4 H2O ---> xMg2+ + 2-xFe2+ + H4SiO4 +
4 (OH)Reaksi mineral dengan ion hidrogen
2KAlSi3O8

+ 2H+ + 9H2O = =>

H4Al2Si2O9 + 4H4SiO4 + 2K+

Reaksi mineral dengan ion hidrogen


2KAlSi3O8

orthoclase

+ 2H+ + 9H2O = =>


H4Al2Si2O9 + 4H4SiO4 + 2K+

kaolinit

Faktor-faktor yang mempengaruhi


proses pelapukan
- Resistensi mineral primer penyusun batuan
terhadap pelapukan
- Ukuran butir & tekstur batuan primer
(permeabilitas)
- Iklim, terutama dari segi temperatur & curah
hujan
-Relief, topografi & drainage
-Vegetasi
-Eh - pH

Produk-produk pelapukan
1. Mineral-mineral primer residual dari batuan
induk
2. Mineral-mineral sekunder
- Mineral-mineral lempung
- Oksida-oksida besi & aluminium
- Mineral bijih sekunder
- Gossan
3. Produk-produk terlarut
4. Tekstur & struktur residual

Tingkat dan derajat dekomposisi


Stabilitas mineral,
Sangat berhubungan dengan urutan kristalisasi mineral menurut Bown
reaction series

Secondary minerals
mineral yang baru terbentuk karena pelapukan kimia, lebih stabil
daripada primary minerals

Pembentukan Tanah (Soil)


Merupakan hasil akhir dari pelapukan.
Terutama disusun oleh mineral lempung.
JOFFE (1949) :
Soil adalah suatu natural body yg disusun oleh
mineral & material organik, yang terdiferensiasi ke
dalam beberapa horizon dengan kedalaman yang
bervariasi, serta berbeda dng material di bawahnya
secara morfologi, kondisi fisik, sifat-sifat &
komposisi kimia, serta karakteristik biloginya.

Faktor-faktor pembentukan tanah


- Batuan induk
- Iklim
- Tingkat pertumbuhan dan pembusukan
dari material organik
- Kemiringan lereng
- Waktu
- Perpindahan (transport) dari tanah

Hubungan antara organisme, material organik dan


material induk dalam pembentukan tanah

Profil soil:
Sekuens vertikal dari
horizon-horizon soil
mulai dari permukaan
sampai ke fresh rock.

Tipe-tipe Soil

Klasifikasi Soil
USDA
OLD SYSTEM
FAO

Penerapan pH - Eh
Eh: Potensial
oksidasi atau
reduksi pada
suatu sistem.
pH: Tingkat
asam-basa relatif
pada suatu
sistem aqueous.

Adsorpsi dan mobilitas unsur


Mobilitas kimia pada lingkungan permukaan
(surficial) umumnya didominasi oleh aqueous
transport.
Sifat kimia suatu larutan didominasi oleh kondisi Eh
(oxidation-reduction (redox) ) and pH ( acidalkalinity).
Diagram Eh-pH dapat digunakan untuk memprediksi
mobilitas suatu unsur, tetapi sistem di alam
umumnya menghasilkan kondisi yang lebih
kompleks.

Mobilitas relatif unsur-unsur dalam


lingkungan oksidasi (oxidizing environment)

Mobilitas relatif unsur-unsur dalam


lingkungan reduksi (reducing environment)

Mobilitas relatif unsur-unsur dalam


lingkungan asam

Mobilitas relatif unsur-unsur dalam


lingkungan netral-basa

Mobilitas relatif
unsur pada
lingkungan
sekunder
(AndrewsJones, 1968
dalam
Levinson,
1974)

Mobilitas relatif unsur-unsur jejak dalam


lingkungan permukaan (surficial environment)

Referensi

Bill Cooker, 2007, Exploration Geochemistry: Basic Principles and


Concepts, presented in Exploration 2007:Exploration in the new
millenium.
Moon, C.J., Whateley, M. K. G and Evans, A.M, 2006, Introduction to
mineral exploration.
Rose, A.W., Hawkes, H.E., Webb, J.S., 1979, Geochemistry in Mineral
Exploration, 2nd Edition, Academic Press Inc., San Diego, California,
USA.

Topik minggu depan:


1. Pengambilan conto-conto
material dalam eksplorasi
geokimia
2. Hubungan antara endapan
bahan galian dengan alterasi
(wallrock alteration) dan
geokimia
prospeksi.
Baca sebelum
kuliah pada
buku:
Rose, A.W., Hawkes, H.E., Webb, J.S., 1979, Geochemistry
in Mineral Exploration, 2nd Edition, Academic Press Inc., San
Diego, California, USA.

Anda mungkin juga menyukai