Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR GEOLOGI TEKNIK

BAB 4 GEOLOGI FISIK :


PELAPUKAN DAN PEMBENTUKAN TANAH

Kelas : Reguler 03
Kelompok 2
Nama Anggota :
1. Putu Linda Wahyuni (2005511086)
2. Ni Kadek Bili Ananda Putri (2005511087)
3. I Made Pandu Wirakusuma (2005511088)
4.1 PROSES PELAPUKAN
 Pelapukan : proses alterasi dan hancurnya materi batuan dan tanah di permukaan atau
dekat permukaan bumi, oleh adanya proses dekomposisi kimia dan disintegrasi fisika.
 Pelapukan kimia dan fisika dapat terjadi secara bersamaan.

4.2 PELAPUKAN KIMIA


Proses ini sangat bergantung pada kehadiran air di dalam batuan. Air akan memberikan
efek tekanan pada media dan mengakibatkan terjadinya reaksi kimia anatara unsur
penyusun air dan kandungan mineral batuan.
Ada empat proses yang berhubungan dengan pelarutan kimia:
1. Pelarutan oleh asam
Terjadi secara alami akibat organisme, walaupun air itu sendiri adalah larutan asam
lemah. Contohnya adalah reaksi kimia pada batuan gamping, seperti berikut :
CaCO 3+ 2H +¿¿  H 2 O + Ca2+¿ ¿+ CO 2
2. Oksidasi
Kehilangan elektron oleh sebuah elemen melalui suatu reaksi kimia. Proses tidak
harus melalui kombinasi dengan oksigen, tapi biasanya terjadi di alam karena
oksigen bebas telah tersedia di atmosfer. Contoh:
4Fe + 3O2  2Fe 2 O 3
Iron Hematite
3. Hidrolisis
Ion-ion hidrogen dan hidroksida dalam air bereaksi dengan elemen dalam suatu
mineral.
H 2 O  H +¿¿ + O H−¿¿
4. Hidrasi
Molekul air bergabung dengan struktur suatu mineral untuk membentuk mineral
baru.
Ca S O4 + 2 H 2 O  Ca S O4. 2 H 2 O
Anhydrite Gypsum
4.3 PELAPUKAN FISIKA
Air dan suhu dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi yang kemudian menyebabkan
terbentuknya retakan dalam massa batuan.Di daerah gurun, perubahan suhu sangat
dramatis bisa menimbulkan induksi tegangan dalam batuan, sehingga terbentuk retakan
baru yang sudah ada dalam batuan.

4.6 PROSES PEMBENTUKAN TANAH


 Lapisan pertama adalah horizon O merupakan lapisan teratas, berwarna hitam,
mengandung banyak sisa-sisa daun dan ranting.
 Zona A : sebagai zona pencucian dan sebagai lapisan eluvium artinya “tercuci”
atau “hanyut keluar”. Berwarna coklat tua, kehitaman, bersifat gembur.
 Zona B berada dibawah Zona A, mengandung material rombakan yang berasal
dari pelapukan pada Zona C.
 Kadang Zona C tidak terbentuk, sehingga dari Zona B langsung berhimpitan
dengan Zona Regolit.
 Zona regolit terdapat diatas batuan dasar, yang reta-retak terdesintegrasi karena
pelapukan fisik, ciri batuan dasar masih tampak.
 Batuan dasar : batuan asal pembentukan tanah, masih segar dan umumnya
bersifat keras.
4.9 PERGERAKAN TANAH
Terjadi ketika massa tanah tidak bisa lagi menahan beban yang dipikul oleh tanah
tersebut. Ada 2 faktor yang menyebabkan massa tanah bergerak, yaitu gaya gravitasi
dan kemiringan lereng.

Ketika besaran gaya A melampaui besaran gaya P, partikel massa tanah tersebut akan
bergerak sepanjang lereng tersebut. Pergerakan akan dipicu oleh air dan perubahan
sudut lereng.
Pergerakan tanah disebut longsor. Longsor ada 4 jenis berdasarkan kecepatan
pergerakannya :
1. Rayapan : pergerakkan sangat pelan, bahkan tidak tampak secara kasat mata.
2. Mudflow : pergerakan tanah menengah hingga cepat.
3. Slump : pergerakkan tanah yang cepat.
4. Landslide : mengacu pada pergerakkan tanah sangat cepat dan seketika.

Anda mungkin juga menyukai