Anda di halaman 1dari 44

Buruh dalam Islam

- Chiska Dwi Santi


- Dewi Pratika Sari
- Nia Permatasari

SEJARAH

BURUH

Hari buruh dunia atau yang lebih dikenal


dengan sebutan Mayday diperingati setiap
tanggal 1 Mei. Ketika itu buruh melakukan aksi
menuntut pengurangan jam kerja yang
sebelumnya jam kerja berdurasi 19-20 jam/hari
berubah menjadi 8 jam kerja/hari, dan tuntutan
yang para buruh lakukan pun disetujui. Sehingga
delapan jam kerja per hari di Kanada resmi
diberlakukan mulai tanggal 1 Mei 1886.

BURUH DALAM KEHIDUPAN


kultur Indonesia, "Buruh" berkonotasi
sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan
sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja
dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh
yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung
kepada buruh yang tidak memakai otot tapi
otak dalam melakukan kerja.

BURUH DALAM ISLAM


Islam
memiliki
prinsip-prinsip
yang
memandu dalam hubungan perpekerjaan ini, antara
lain prinsip; kesetaraan (muswah) dan keadilan
(adlah). Prinsip kesetaraan menempatkan majikan
dan pekerja pada kedudukan yang sama atau
setara, yaitu sama-sama sebagai pihak yang
langsung membutuhan dan menyerahkan apa yang
dimiliki baik dalam bentuk tenaga maupun upah.
Pada saat menentukan hak dan kewajiban masingmasing didasarkan pada asas kesetaraan,
sebagaimana QS. 49: 13

Seperti dalam ekonomi konvensional, beberapa


pemikir Islam menempatkan tenaga kerja sebagai
factor produksi. Yusuf Qaradhawi adalah pemikir
modern yang menempatkan tenaga kerja sebagai
factor produksi selain tanah (ata alam/bumi).
Secara umum para ahli ekonomi sependapat bahwa
tenaga kerja itulah produsen satu-satunya dan
tenaga kerjalah pangkal produktivitas dari semua
faktor-faktor produksi yang lain. Alam maupun
tanah takkan bias menghasilkan apa-apa tanpa
tenaga kerja.

Hubungan kemitraan
Islam menempatkan majikan dan pekerja dalam
kedudukan yang setara, keduanya saling membutuhkan
satu dengan yang lainnya. Hubungan keduanya adalah
kemitraan dalam bekerja. Karena itu, konsep Islam tentang
hubungan kerja majikan pekerja adalah konsep penyewaan
(ijrah). Selain melalui konsep ijrah, hubungan kerja
majikan pekerja dapat dibangun atas konsep Islam lainnya.
Di antaranya:
1.Musyrakah
2.Mudhrabah
3.Al-Julah

Konsep Upah Islam


Upah berasal dari kata al-ajru yang berarti aliwadlu (ganti), upah atau imbalan. Konsep upah
muncul dalam kontrak ijrah, yaitu pemilikan jasa
dari seseorang ajr (orang yang dikontrak
tenaganya) oleh mustajir (orang yang mengontrak
tenaga). Ijrah merupakan transaksi terhadap jasa
tertentu yang disertai dengan kompensasi.
Kompensasi atas imbalan tersebut berupaal-ujrah
(upah).

Konsep upah ini ditemukan dalam surat alThalq ayat 6:


kemudian jika mereka menyusukan (anakanak)mu untukmu Maka berikanlah kepada
mereka upahnya. (QS. al-Thalq (65) : 6)
Menurut Profesor Benham sebagaimana
dikutip Afzalurrahmanupah dapat didifinisikan
sebagai sejumlah uang yang dibayarkan
berdasarkan perjanjian atau kontrak oleh seorang
pengusaha kepada seorang pekerja karena jasa
yang ia berikan. Dengan kata lain, upah adalah
harga tenaga kerja yang dibayarkan atas jasajasanya dalam produksi.

Ketentuan pengupahan harus memenuhi syaratsyarat:


1. Adanya kerelaan kedua belah pihak yang
berakad.
2. Manfaat yang menjadi akad harus diketahui
secara sempurna sehingga tidak muncul masalah di
kemudian hari.
3. Objek akad itu sesuatu yang halal atau tidak
diharamkan.
4. Upah harus jelas, tertentu dan sesuatu yang
bernilai harta. Bernilai (mutaqawwim) di sini dapat
diukur dari dua aspek; syari dan urfi.

Hadits yang sangat dekat dengan persoalan


kaum buruh adalah hadits yang berbunyi
Berikanlah upah kepada pekerjamu sebelum
keringatnya kering. Sedemikian lengkap ajaran
Islam tentang hak-hak buruh, maka selayaknya
kaum muslim, khususnya di Indonesia mulai
melakukan serangkaian pembelaan bagi mereka,
karena mereka orang-orang Islam dan karena
mereka adalah manusia yang sama dengan kita
semua.

PERLINDUNGAN BURUH
Instrumen perlindungan terhadap buruh
hendaknya bukan hanya berkaitan dengan hak
dasar,
melainkan
juga
kondisi
yang
memungkinkan dilaksanakannya penegakkan dan
instrumen dimaksud. Hak beribadah misalnya,
jangan sampai kemudian hak itu diberikan kepada
buruh, tetapi mengurangi upah riilnya. Ini
namanya kebijakan parsial, dan harus dihindari.

Manfaat buruh pada Negara


Buruh bagian penting bangsa ini. Perannya
dapat optimal, bila buruh bisa lebih dulu
membangun dirinya. Membangun buruh perlu
dilakukan secara simultan dan bersamaan.
Membangun
kualitas
kehidupannya,
lalu
mengambil peran dalam memajukan tempatnya
bekerja dan bangsa. Memperingati Hari Buruh, 1
Mei 2013 ini penguasa negara, pengusaha dan
buruh hendaknya dapat memberi perhatian serius
dalam membangun buruh sebagai kekuatan politik
dan ekonomi bangsa ini.

Dalam UU Nomor 13 Tahun 2003, pasal 4


dinyatakan bahwa pembangunan ketenagakerjaan
bertujuan:
-memberdayakan dan mendayagunakan tenaga
kerja secara optimal dan manusiawi
-mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan
penyediaan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah
-memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
dalam mewujudkan kesejahteraan
-meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan
keluarganya.

Peran Politik Buruh


Suara politik buruh selama ini kesannya
hanya diperhitungkan saat-saat tertentu saja.
Ketika pemilihan umum dan pengerahaan massa
untuk kepentingan tertentu. Ketimbang berperan,
malah buruh sering dipakai untuk kepentingan
segelintir orang-orang hebat apakah itu
penguasa, pengusaha maupun para wakil rakyat.
Saat Pilkada atau Pemilu, banyak yang
mendekati buruh. Berharap suara buruh bisa
terkumpul menjadi kekuatan politik.

Selain itu, telah terjadi pula hal yang tidak


biasa dari keputusan hukum pengadilan dalam
membela buruh. Seorang pengusaha asal
Surabaya yang memiliki 53 karyawan dipenjara
karena mengupah buruhnya dibawah UMR.
Selain itu, secara internal perlu pembenahan
dalam sistem dan cara berserikat para buruh.
Pengurus dan organisasi yang benar-benar dapat
dipercaya sebagai penampung aspirasi dan
kepentingan orang banyak. Bukan malah
dipergunakan bagi kepentingan pribadi pengurus.

Penguasa dan Pengusaha


Pengusaha dan penguasa negara adalah
orang-orang
yang
memiliki
power
dan
tanggungjawab memimpin. Tapi tak jarang kuasa
itu cendrung menjadi korup. Ketika pemimpin
negara korupsi dan tidak becus, yang korban dan
miskin adalah rakyat. Begitu juga, ketika seorang
pengusaha yang memimpin perusahaan tidak
becus menjalankan bisnisnya, buruh adalah salah
satu penerima dampak buruknya.

Uang Kiriman TKI


Buruh juga membayar pajak. Dari gaji yang
diterimanya tiap bulan, telah dipotong perusahaan untuk
dibayarkan kepada Negara. Hal ini tentu berbeda dengan
beberapa pengusaha yang nakal dan ngemplang pajak.
Walau jumlahnya kecil, namun dengan jumlah
buruh yang banyak, penerimaan pajak tidak kecil.
Kenaikan UMK Jakarta misalnya, yang berkisar Rp 2,2
juta telah secara otomatis menjadi pembayar pajak,
karena pendapatan tidak kena pajak (PTKP) adalah Rp 2
juta. Sedangkan penghasilan diatas Rp 50 juta pertahun
dikenakan 15 persen dari sisa PTKP.

Kekuatan politik dan ekonomi buruh ini perlu


dipertimbangkan sebagai asset bangsa. Dan ini
hendaknya menjadi dasar bagi Negara untuk
sungguh-sungguh membangun buruh, mengayomi
dengan kekuatan hukum dan mensejahterakan
kehidupan buruh serta anak-anaknya. Buruh
adalah upaya, baik fisik & mental, yang dibuat
oleh manusia dalam produksi. Ini adalah manusia?
elemen yang penting.
Karena orang-orang memiliki perasaan & emosi
tanggapan mereka terhadap kekuatan ekonomi
berbeda dari mesin

Manual & pekerja industri jasa sering


terorganisir dalam serikat buruh. Sebuah serikat
buruh adalah organisasi karyawan, & itu s
dibentuk untuk mencapai tujuan bersama dalam
bidang Upah, jam kerja, &kondisi kerja. Pada
dasarnya, ada serikat buruh untuk mempengaruhi
pengusaha untuk lebih manfaat kepada karyawan.

UPAH BURUH
Thailand, punya upah minimum buruh ekuivalen Rp 2,1 jutaRp 2,8 juta per bulan, Malaysia Rp 2,4 juta, dan Filipina Rp 3
juta. Sementara di Indonesia, upah minimum buruh hampir
seluruhnya di bawah Rp 2 juta. Hanya Jakarta yang sudah di
atas Rp 2 juta, itu pun belum dilakukan semua perusahaan.
Nasib buruh pada saat upah buruh masih rendah,
tambah Fadli, harga kebutuhan pokok justru terus melejit.
Sebut saja kenaikan harga daging beberapa waktu lalu, bahkan
bawang, yang jelas semakin menyusahkan buruh. Ditambah
bila nanti harga bahan bakar minyak (BBM) jadi naik,
kenaikan harga diperkirakan tetap akan terjadi, yang otomatis
semakin menggerus daya beli.

Karena itu, masalah rendahnya upah buruh justru


diperburuk kegagalan pemerintah mengendalikan harga
kebutuhan pokok. Selain itu, karut-marut kebijakan
outsourcing masih saja menyandera hak buruh.
Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak pekerja/buruh
yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan,
termasuk
tunjangan
bagi
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Kesejahteraan buruh
Permasalahan yang terjadi tentang pemberian honor dan
permasalahan sistemik yang menimpa para buruh terus terjadi tiap
tahunnya, bahkan cenderung bertambah permasalahannya. Di tahun
ini para buruh di Indonesia setidaknya mengajukan 9 tuntutan
kepada pemerintah RI, yaitu:
1. Penghapusan sistem outsourcing (tenaga alih daya),
2. Revisi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) menjadi 80 poin,
3. Penolakan penangguhan kenaikan Upah Minimum Regional
(UMR),
4. Penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),
5. Penghentian pemberangusan serikat pekerja,
6. Penolakan potongan gaji untuk iuran Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS),
7. Pengadaan rumah layak huni untuk buruh,
8. Pengadaan beasiswa untuk buruh,
9. Penetapan 1 Mei menjadi hari libur nasional.

Islam
menempatkan
kaum
buruh
sedemikian tinggi. Dari hadist tersebut
terkandung ajakan untuk memperlakukan
para
pekerja/buruh
sebagaimana
memperlakukan diri kita sendiri. Selain itu
terdapat juga ajakan untuk lemah lembut dan
tidak merasa mempunyai strata sosial
dibandingkan para buruh. Dengan demikian
gap yang ada antara pimpinan/bos dengan
buruh
dapat
terminimalisir.
Sehingga
berlakulah ayat al-ahqaf:19 yang berarti,
Dan bagi masing-masing mereka derajat
menurut apa yang telah mereka kerjakan dan
agar Allah mencukupkan bagi mereka

UMR
Pakar ekonomi Islam dan guru besar Hukum
Islam Universitas Al Azhar, Kairo Mesir, Prof
Husain Syahatah dalam fatwanya bertajuk
atTawazun Bain al-As'ar wa al-Ujur (Kesesuaian
antara Harga dan Upah) menjelaskan, pada
prinsipnya
Islam
memberikan
kebebasan
individual dalam hal berekonomi dan berinteraksi
secara sosial. Selama tetap dalam koridor Islam
yang menekankan hal yang tidak negatif, tidak
ada penipuan, dan manipulasi.

Salah satunya ialah Syekh Yusuf alQaradhawi.


Menurutnya, Islam adalah agama universal dan
komprehensif. Prinsip yang dibangun Islam dalam
tatanan masyarakat ialah terciptanya keadilan. Tak
terkecuali dalam hal penentuan batas minimum upah
bagi para pekerja. Keikutsertaan pemerintah merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab sebagai pemegang
otoritas tertinggi di sebuah negara.
Allah SWT berfirman, Sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa buktibukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama
mereka alKitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan. (QS al-Hadiid [57]: 25).

PENGUPAHAN DALAM ISLAM


Salah satu pemicu utama polemik perburuhan adalah
seberapa besar seorang pekerja mendapatkan upah dari
pekerjaanya.

UPAH TENAGA KERJA


Afzalur Rahman mendefinisikan upah sebagai harga yang
dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan
seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja diberi imbalan atas
jasanya yang di sebut upah. Dengan kata lain, upah adalah harga
dari tenaga yang dibayar atas jasanya dalam produksi.
Skala upah dan struktur upah sangat bermanfaat terhadap
kestabilan upah, baik untuk jangka waktu menengah maupun
jangka panjang serta memenuhi rasa keadilan, pekerja yang
mempunyai masa kerja lebih lama akan dapat memperoleh upah
yang relatif lebih besar dibanding dengan pekerja yang bermasa
kerja baru.Masalah upah ini sangat penting dan berdampak sangat
luas. Upah pekerja akan berdampak pada kemampuan daya beli
yang akhirnya mempengaruhi standar kehidupan pekerja dan
keluarganya, bahkan masyarakat umum.

Sistem Pengupahan dalam Islam


Secara implisit al Quran menerangkan tentang masalah
kompensasi/upah dalam beberapa ayat, diantaranya,
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda: berikanlah upah
pekerja sebelum keringatnya kering.(HR Ibnu Majah). Dalam keterangan
lain Nabi Muhammad SAW bersabda: Berikanlah gaji kepada pekerja
sebelum kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya, terhadap
apa yang dikerjakan. Pembelaan Rasul dalam kedua riwayat tersebut, tidak
bersifat ideologis.
lanjut dalam hadits Rasulullah saw tentang upah yang diriwayatkan
oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Mereka (para budak dan pelayanmu) adalah saudaramu, Allah menempatkan
mereka di bawah asuhanmu; sehingga barang siapa mempunyai saudara di
bawah asuhannya maka harus diberinya makan seperti apa yang
dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang
dipakainya(sendiri); dan tidak membebankan pada mereka dengan tugas
yang sangat berat dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu,
maka hendaklah membantu mereka (mengerjakannya).

Dari ayat dan Hadits ini kita mengetahui bahwa besaran upah
dikaitkan dengan hak dasar untuk hidup (hifz al-nafs) secara
layak, bukan semata-mata oleh sejauh mana produktivitas mereka.
Sementara itu Taqiyuddin an Nabhani mengajukan penyelesaian
gaji dengan konsep ijarah. ijarah adalah memanfaatkan jasa suatu
kontrak.
Dengan demikian, sebenarnya persoalan perburuhan secara etis
telah lama dijawab agama Islam. Pandangan agama yang
membela kaum lemah ini telah memberi skema etis agama Islam
dalam menjaga kemaslahatan umatnya, kaum buruh. Sayangnya,
banyak mufasirin (penafsir) tidak menindak lanjuti ayat-ayat al
Quran dan al Hadith dengan konsep hukum yang detail, seperti
memunculkan fikih perburuhan misalnya karena hukum etika saja
tidak cukup dalam mengangkat derajat kaum buruh

Potret buruh di Indonesia


1 Mei diperingati sebagai hari buruh sedunia. Setiap tanggal
itu pula ratusan ribu buruh di Indonesia akan turun ke jalan dan
menuntut kesejahateraan dari pemerintah.
Sistem outsourcing dan segala bentuk perburuhan yang
berlaku sekarang ini adalah bagian dari usaha untuk mengecilkan
biaya operasional perusahaan. Dan terdengar kabar bahwa tujuan
sistem ini untuk menaikkan keuntungan semata tanpa mengindahkan
hak-hak kaum buruh. Disamping itu, UMR (Upah Minimum
Regional) makin tak mencukupi karena buruh harus membiayi
layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, listrik, air bersih dan
lainnya yang semestinya didapat dengan gratis atau murah dari
negara. Inilah potret buruh dalam sistem kapitalis.

Maka disamping berjuang untuk peningkatan


upah, buruh juga harus berjuang untuk menghentikan
kapitalisme dan dalam waktu yang bersamaan harus turut
berjuang untuk tegaknya syariah. Dalam sistem Islam
saja buruh akan sejahtera karena negara akan mencukupi
kebutuhan dasarnya. Biaya kebutuhan dasar rakyat
termasuk buruh diambil dari kekayaan milik umum
(milkiyah ammah) yakni berbagai barang tambang
migas, non migas, hutan dan air. Nasib buruh pun kian
terpuruk saat menjelang penaikan harga bahan bakar
minyak (BBM), harga-harga kebutuhan pokok mulai
merambat naik.

Rekson memaparkan, dari hitungan serikat buruh, hargaharga kebutuhan pokok diperkirakan akan naik 10% hingga 15%.
Jika ditambah kemungkinan tingkat inflasi tahun ini 6,5%,
penaikan harga itu akan menguras pendapatan buruh 18% hingga
20%.
Padahal, penaikan upah minimum buruh 2012 rata-rata
secara nasional hanyalah 10,27%. Artinya, penaikan upah buruh
menjadi tidak berguna akibat penaikan harga BBM dan dampak
ikutannya. Jadi, kehidupan buruh akan memburuk akibat
menurunnya daya beli sebesar 10%, tuturnya.
Dampak yang lebih besar, yang dikhawatirkan Rusdi, ialah
industri gulung tikar dan terjadi PHK massal. Sekitar 35 juta
buruh formal terancam jatuh miskin akibat rencana penaikan harga
BBM, tuturnya.

Motif perbudakan buruh di tanggerang


Kerja paksa, kosa kata yang hanya saya kenal di buku
sejarah, semasa periode politik tanam paksa di jaman penjajahan
Belanda atau kerja rodi saat membangun jalan raya Anyer
Panarukan di bawah pimpinan Gubernur Jendral Deandels. Di
jaman penjajahan Jepang, istilahnya romusha. Tapi di abad XXI
dan ketika kita sudah hampir 68 tahun merdeka, kerja paksa dan
penjajahan oleh sekelompok kecil manusia terhadap kelompok
manusia lainnya ternyata tetap ada.
Tidak, ini terjadi di Tangerang, Propinsi Banten, hanya 1
jam-an dari Jakarta. Tepatnya di pabrik kuali di Kampung Bayur
Opak RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur,
Tangerang.

Pabrik yang memproduksi kuali/wajan bermerk 3 bintang


super itu mengolah limbah timah dan aluminium untuk dijadikan alat
rumah tangga semacam wajan dan panci. Diperkirakan pabrik ini
sudah beroperasi selama 1,5 tahun tanpa izin Pemkab Tangerang,
hanya surat keterangan tempat usaha dari kecamatan.
Bangunan tempat penampungan buruh itu hanya berupa
ruangan persegi tanpa perabot, dindingnya lembab dan berlumut,
lantainya hanya beralas tikar, dengan luas ruangan hanya sekian, maka
40 pekerja laki-laki itu tentu tak bisa tidur dengan leluasa. WC yang
ada hanya untuk buang hajat, tanpa bak mandi, sehingga mereka tak
bisa mandi. Kalaupun ingin mandi, mereka dipaksa mandi dengan
menggunakan sabun colek yang biasa dipakai untuk mencuci baju.
Adapun baju para pekerja itu sendiri tidak ada kecuali yang melekat di
badan. Sebab ketika memasuki pabrik itu, semua barang pribadi
mereka pakaian, dompet, ponsel disita pemilik pabrik. Mereka
dilarang berganti pakaian selama berbulan-bulan. Dengan kondisi
seperti itu, semua buruh menderita beragam penyakit kulit.

Jangan tanya seperti apa kondisi kerjanya, sangat jauh dari


norma kesehatan dan keselamatan kerja. Meski sehari-hari
mengolah limbah timah dan aluminium untukcampuran kuali,
mereka tak dilengkapi safety equipment satu pun. Bahkan
kebanyakan mereka bertelanjang dada saat bekerja. Tak heran jika
wajah mereka hitam legam, rambut menjadi kaku kecoklatan,
bahkan kelompak mata pun menjadi hitam. Apalagi mereka
memang tak pernah mandi karena tak disediakan kamar mandi. Jam
kerja mereka dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam, sekitar 18 jam
sehari. Makan hanya diberi lauk sambal dan tempe setiap hari
nyaris tak pernah berubah.
Belum cukup sampai di situ, mereka kerap menerima
penyiksaan berupa pemukulan, penamparan, pukulan di kepala
bagian belakang, ditendang, disundut rokok bahkan disiram air
panas atau cairan timah panas.

Kini, di jaman merdeka, perbudakan itu ternyata lebih kejam dan


bisa eksis karena aparat yang seharusnya mengayomi seolah
menutup mata. Yang sudah ditahan baru 5 orang dari pemilik dan
centeng/mandor pabrik itu. Sementara yang 2 orang lagi masih
kabur.
ABAIKAN PROSES HUKUM UNTUK EKSEKUSI PAKSA
PEMBAYARAN HAK PEKERJA
Kelima orang itu tentu masih akan menghadapi proses hukum
mulai dari kepolisian sampai pengdailan nanti yang menentukan
hukamnnya. Pengusaha kaya seperti mereka tentu mampu
membayar pengacara handal untuk membebaskan dari tuduhan
atau meringankan hukuman. Kalau dalam penetapan UMK saja
mereka berani mengancam akan mempidanakan pengusaha yang
membayar upah di bawah UMK, maka kepada pengusaha yang
sama sekali tak membayarkan upah pekerjanya, seharusnya
Disnaker lebih tegas lagi.

Meski upah yang dijanjikan semula hanya Rp.


700.000,00/bulan, tapiDisnaker harus tegas memberlakukan UMK.
Untuk Tangerang, UMK 2012 sebesar Rp. 1.529.150,00/bulan dan
UMK 2013 sebesar Rp. 2.200.000,00/bulan.Maka kalikan saja
berapa bulan mereka seharusnya mendapat upah di tahun 2012
ditambah 4 bulan di tahun 2013 (Januari s/d April 2013). Itu baru
upah pokok saja. aturan KEPMENAKER no.102/MEN/VI/2004
, maka 1 jam pertama dihitung 1,5 kali upah lembur dan jam kedua
dan seterusnya dihitung 2 kali upah lembur.
seluruh jam kerja yang 18 jam itu akan dihitung sebagai jam
lembur, rumusnya : 8 jam pertama dihitung 2x upah lembur,jam ke
9 dihitung 3x upah lembur, jam ke 10 dan 11 dihitung 4x upah
lembur. Bagaimana selanjutnya mulai jam ke 12 s/d jam ke 18?
Disnaker bisa menerapkan kebijakan dikalikan 4x upah lembur
seperti jam ke 10 dan 11 atau bahkan progresif menjadi 5x upah
lembur, karena memang belum ada aturannya.

Kenapa pembayaran upah pekerja tak perlu menunggu


keputusan hukum tetap? Sebab ini bukan soal pidana. Ibaratnya
seseorang mempekerjakan asisten rumah tangga, lalu si asisten
minta berhenti, maka upahnya harus dibayarkan. Begitupun pekerja
yang minta resign atau di-PHK, sisa gajinya yang belum dibayar
harus langsung dibayarkan. Yang dapat ditangguhkan adalah
pembayaran pesangon jika masih ada gugat menggugat soal
perhitungan pesangon. Namun untuk gaji, upah lembur, tak ada
perselisihan, harus dibayarkan karena pekerjaan telah dilakukan.

Hari buruh di banjiri dengan demo


Para buruh melangsungkan pawai dan mengeluarkan
seruan untuk memperoleh upah yang lebih tinggi dan kondisi
kerja yang lebih baik.
Di Filipina, para demonstran berpawai di Manila untuk
menuntut agar pemerintah melindungi pekerjaan mereka.
Mereka juga ingin pemerintah berhenti memperkerjakan buruh
kontrak yang tidak menikmati hak dan jaminan yang sama
seperti pekerja penuh.

Apa kata seorang buruh?


Mughani (43 tahun), warga Jalan Cipinang Asem, RT 01
RW 04, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar Jakarta Timur
mengatakan demo buruh akan membuat aktifitas terhambat.
''Yang sudah-sudah memang seperti itu,'' kata Mughani kepada
Republika di Jakarta. Hal ini karena tahun lalu ia terkena imbas
demonstrasi buruh. Tetapi hasilnya nihil jeritan kami tidak di
dengar

Anda mungkin juga menyukai