oleh
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Laporan ini merupakan laporan tertulis untuk memenuhi tugas
Ekonomi Syariah.
Makalah ini ditujukan kepada Asrian Hendy Caya, S.E. sebagai Dosen
Mata Kuliah Ekonomi Syariah. Makalah ini membahas tentang Tenaga Kerja
Dalam Ekonomi Islam
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN ....................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................
II. PEMBAHASAN........................................................................................
2.1 Makna dan Arti Pentingnya Tenaga Kerja.........................................
2.2 Kemuliaan Tenaga Kerja Dalam Islam..............................................
2.3 Arti upah yang hal dan haram dalam islam........................................
2.4 ............................................................................................................
2.5 ............................................................................................................
III. PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Makna dan Arti Pentingnya Tenaga Kerja Sebagai Faktor Produksi
Istilah kerja dalam ilmu ekonomi dipakai dalam pengertian yang amat
luas. Setiap pekerjaan, baik manual maupun mental, yang dilakukan karena
pertimbangan uang disebut kerja. Sedangkan, Setiap kerja yang dilakukan untuk
tujuan bersenang – senang dan hiburan semata, tanpa ada pertimbangan untuk
mendapatkan imbalan atau kompensasi disebut bukan sebagai kerja.
Tenaga kerja dalam pengertian ini mencakup professional skill yang amat
tinggi dari jenis apapun juga, hingga tenaga kerja yang tidak memiliki skill. Jadi,
istilah tersebutmencakup tenaga kerja tingkat tinggi seperti para ilmuan, insinyur,
dokter, ahli ekonomi, guru besar, ahli hukum, hakim, akuntan, diplomat,
administrator serta pekerja biasa di pabrik – pabrik (buruh), dan kantor
pemerintah. Sebagaian ahli ekonomi membagi tenaga kerja menjadi dua bagain,
yaitu :
1) Tenaga Kerja Produktif : Apabila tenaga kerja tersebut mampu menambal
nilai material (value added), seperti pekerja di sektor pertanian, dan
manufaktur
2) Tenaga Kerja Tidak Produktif : Apabila tenaga kerja tersebut tidak dapat
memberikan nilai material (value added) terhadap apa yang ia kerjakan
Menurut Adam Smith, pekerja kasar maupun yang terhormat di pasar, sperti
penguasa dengan semuanya bawahannya dalam administrasi sipil, pengadilan dan
militer, mereka itu adalah pekerja tidak produktif. Namun, menurut konsepsi
modern, semua tenaga kerja disebut produktif asal saja pekerjaannya dilakukan
untuk memperoleh pendapatan.
Tenaga kerja merupakan sinonim dari manusia dan merupakan faktor
produksi yang amat penting. Bahkan kekayaan suatu negara tidak akan berguna
jika tidak dimanfaatkan oleh manusianya. Alam memang amat dermawan bagi
suatu negara dalam menyediakan sumber – sumber daya alam yang tak terbatas,
tetapi tanpa usaha manusia, semuanya tetap tidak akan terpakai. Sebagai contoh,
“Negara Pakistan” merupakan negeri yang amat kaya yang dihuni oleh orang –
orang miskin, namun dalam hal memnfaatkan sumber dayanya kurang maksimal
dan efisien. Di pihak lain, “Negara Jepang” adalah negeri yang dianugerahi sedikit
kekayaan alam tetapi memiliki kekuatan ekonomi utama yaitu orang – orangnya
yang sanggup bekerja keras, rajin dan pandai. Jadi, sumber daya manusia yang
komit, kerja keras dan patriotik, baik manual maupun intelektual adalah suatu
keharusan bagi pembangunan ekonomi suatu negara.
Memandang arti pentingnya dalam penciptaan kekayaan, Islamtelah
menaruh perhatian dalam penciptaan yang besar terhadap tenaga kerja. Al –
Qur’an, kitab suci islam mengajarkan prinsip mendasar mengenai tenaga kerja,
sebgaiman yang diterangkan dalam al – qur’an yang menyatakan :
َ َوأَن لَّي
ِ ْس لِإْل ِ ن َس
ان إِاَّل َما َس َعى
Artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya” (QS. An – Najm : 39)
Maksud dari ayat tersebut adalah, tidak ada jalan yang mudah menuju kesuksesan.
Jalan menuju kesuksesan dan kemajuan di dunia ini adalah memalui perjuangan
dan usaha. Semakin keras orang bekerja, semakin tinggi pula imbalan yang akan
mereka terima. Menurut nabi Muhammad SAW : “Allah mencintai orang yang
bekerja dan berjuang untuk memnuhi nafkahnya” dan “mencari yang halal adalah
kewajiban sesudah kewajiban utama (seperti sahlat, berpuasa, dan iman kepada
Allah SWT)