Obat-obat ini tidak melarutkan bekuan darah seperti trombolotik, tetapi bekerja sebagai
pencegah pembentukan bekuan baru[1]. Antikoagulan digunakan pada orang yang memiliki
gangguan pembuluh arteri dan vena yang membuat orang tersebut berisiko tinggi untuk
pembentukan bekuan darah[1]. Gangguan pada vena mencakup trombosis vena dalam dan
emboli paru, dan gangguan arteri mencakup trombosis koronaria (infark miokardium),
adanya katup jantung buatan, dan serangan pembuluh darah otak (stroke)[1]. Untuk gangguan
arteri, antipletelet seperti aspirin, dipiridamol, dan sulfinpirazon dianggap sebagai obat
pilihan[1].
Penggolongan dari antikoagulan ini adalah,
1. Golongan heparin mencakup senyawa-senyawa yang diberikan secara parenteral
(heparin dan heparin berbobot molekul rendah) dan senyawa-senyawa yang diberikan
secara oral (warfarin dan dikumarol)[2]
2. Penghambat trombin langsung[2]
3. lain-lain[2]
Dua jenis antikoagulan yang banyak digunakan adalah heparin parenteral dan warfarin oral.
Terapi biasanya dimulai dengan heparin karena awitan kerja obatnya cepat, sedangkan terapi
rumatannya dengan warfarin Warfarin memerlukan waktu beberapa hari untuk menghasilkan
antikoagulasi terapeutik.
http://id.wikipedia.org/wiki/Antikoagulan
Antikoagulan
Antikoagulan adalah sebuah zat yang mencegah penggumpalan darah; digunakan untuk
profilaksis atau pengobatan gangguan tromboemboli.
Ada dua jenis antikoagulan. Antikoagulan je nis Coumadin digunakan untuk mencegah
pembentukan bekuan darah (profilaksis). Antikoagulan trombolitik digunakan dalam keadaan
darurat untuk melarutkan bekuan darah (pengobatan).
Istilah yang mungkin terkait dengan Antikoagulan :
Profilaksis
Tromboembolisme
Warfarin
Bekuan Darah
Bedah Profilaksis
http://kamuskesehatan.com/arti/antikoagulan/
Antikoagulan
Andi Ahmad
Hematologi
25 Desember 2012
Belum ada komentar
Antikoagulan adalah zat yang dapat mencegah proses pembekuan dalam
darah.pada kebanyakan pemeriksaan hematologik dan sejumlah pemeriksaan
biokimia memang diperlukan sampel darah yang tidak membeku.
Wintrobe's oxalate
bahan ini lazim disebut dengan nama W.O,tetapi terdapat beberapa nama
sinonim seperti "double oxalate","balance oxalate",heller dan paul's
micture"
Heparin
berbeda dari ketiga antikoagulan diatas,heparin bekerja sebagai antitrombin sehingga menghalangi proses pembekuan darah
http://www.katsanakes.com/2012/12/antikoagulan.html
dokterrosfanty.blogspot
Obat yang bekerja pada jantung dan pembuluh darah, baik arteri maupun vena
dibagi dalam sembilan sub kelas sebagai berikut:
1.
2.
Obat anti-aritmia
3.
Obat antihipertensi
4.
Obat anti-angina
5.
Diuretik
6.
7.
Obat hipolipidemik
8.
Jantung dan pembuluh darah merupakan alat dalam tubuh yang mengatur
peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan
dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan
pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Sistem kardiovaskuler
dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His
dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom
melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut
sini
akan
dibahas
obat-obat
yang
menghambat
pembentukan
pembentukan
atau
menghambat
fungsi
beberapa
faktor
karena
mempengaruhi
pembentukan
fibrin
yang
diperlukan
untuk
operasi jantung terbuka. Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan. Pelepasan heparin ke dalam darah yang tiba-tiba
pada
syok
imunologik.
anafilaksis
Heparin
menunjukkan
dikontraindikasikan
heparin
pada
mungkin
pasien
berperan
yang
dalam
sedang
atau
2. Antikoagulan oral
Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan
pengobatan tromboemboli. Untuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan
dalam jangka panjang. Terhadap trombosis vena, efek antikoagulan oral sama
dengan heparin, tetapi terhadap tromboemboli sistem arteri, antikoagulan oral
kurang
efektif.
Antikoagulan
oral
diindikasikan
untuk
penyakit
dengan
masa
paruh
dikumarol
10-30
jam.
Dikumarol
dan
warfarin
dimetabolisme di hati menjadi bentuk tidak aktif. Ekskresi dalam urin terutama
dalam bentuk metabolit, anisindion dapat menyebabkan urin berwarna merah
jingga.
ANTITROMBOSIT
Antitrombosit adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit
sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama
sering ditemukan pada sistem arteri. Contoh obat: Aspirin, sulfinpirazon,
dipiridamol, dekstran.
Aspirin merupakan salah satu obat golongan NSAID, yang mekanisme
kerjanya
dengan
penghambatan
menghambat
pembentukan
tromboksan
A2
melalui
miokard akut yang fatal maupun non fatal, mengurangi kekambuhan TIA, stroke
karena penyumbatan dan kematian akibat gangguan pembekuan darah. Sebagai
antitrombosit, dosis yang paling banyak disarankan adalah 325 mg/ hari.
Dipiridamol menghambat ambilan dan metabolisme adenosin oleh eritrosit
dan sel endotel pembuluh darah dengan demikian meningkatkan kadarnya
dalam plasma. Adenosin menghambat fungsi trombosit dengan merangsang
adenilat siklase dan merupakan vasodilator. Dipiridamol juga memperbesar efek
antiagregasi prostasiklin. Dipiridamol sering digunakan bersama heparin pada
penderita dengan katup jantung buatan, digunakan bersama aspirin pada pasien
infark miokard akut, untuk prevensi sekunder dan pada pasien TIA untuk
mencegah stroke.
Sulfinpirazon menghambat bersaing sintesis prostaglandin yang lebih
lemah. Sulfinpirazon tidak efektif untuk mencegah infark miokard akut pada
penderita angina tak stabil. Sedangkan dekstran menghambat adesi trombosit
dan mencegah bendungan pada pembuluh darah dengan mempengaruhi aliran
darah. Dekstran dengan berat molekul rendah telah digunakan sebagai
profilaksis pada penderita yang cenderung mengalami komplikasi tromboemboli
pada pembedahan.
TROMBOLITIK
Trombolitik melarutkan trombus yang sudah terbentuk. Agar efektif
trombolitik harus diberikan sedini mungkin. Indikasi golongan obat ini ialah untuk
infark miokard akut, trombosis vena dalam dan emboli paru. Contoh obat:
streptokinase dan urokinase.
Streptokinase berasal dari Streptococcus C. Hemolyticus dan berguna
untuk pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut.
Streptokinase mengaktivasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu
dengan bergabung terlebih dahulu dengan plasminogen untuk membentuk
kompleks aktivator. Selanjutnya kompleks aktivator tersebut mengkatalisis
perubahan plasminogen bebas menjadi plasmin. Masa paruhnya bifasik, fase
cepat 11-13 menit dan fase lambat 23 menit.
Urokinase diisolasi dari urin manusia. Berbeda dengan streptokinase,
urokinase langsung mengaktifkan plasminogen. Selain terhadap emboli paru,
urokinase juga digunakan untuk tromboemboli pada arteri dan vena. Seperti
streptokinase obat ini tidak bekerja secara spesifik terhadap fibrin sehingga
menimbulkan lisis sistemik (fibrigenolisis dan destruksi faktor pembekuan darah
lainnya).
Penggunaan
urokinase
bersama
heparin
menyebabkan
insiden
perdarahan yang lebih besar dibandingkan dengan heparin saja. Sebaiknya tidak
diberikan
http://kumpulanmakalahkesehatan9.blogspot.com/2013/02/obat-antikoagulan-antitrombositdan.html
Tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi Antikoagulan EDTA (Tutup
Ungu) dan Natrium Sitrat (Tutup Biru)
Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Pemeriksaan di dalam laboratorium klnik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak
pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen yang masuk dan jenis pemeriksaan yang
diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa langsung diperiksa.
Penambahan antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi darah
dapat dipertahankan walau tidak langsung diperiksaan atau pemeriksaan memakan waktu
yang lama. Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang berantikoagulan bisa disimpan
dalam lama waktu tertentu, sehingga apabila harus dilakukan pemeriksaan ulang atau
pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan kembali.
Ada banyak jenis antikoagulan, namun tidak semuanya dapat digunakan karena ada yang
terlalu banyak berpengaruh terhadap bentuk/morfologi eritrosit atau leukosit. Antikoagulan
yang dapat digunkan :
1. Garam Kalium atau Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA)
Garam-garam tersebut mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion
sehingga pembekuan dapat dicegah. EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan bentuk
dari Eritrosit dan leukosit. Selain itu EDTA juga dapat mencegah penggumpalan trombosit,
sehingga sangat baik sebagai antikoagulan untuk pemeriksaan trombosit. Antikoagulan
EDTA sangat luas pemakaiannya, dapat digunakan untuk kebanyakan pemeriksaan
hematologi. Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan lebih lama dibanding
dengan antikoagulan lain.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan
tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling
baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan
CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Jumlah EDTA yang Digunakan
-EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah
-EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah
EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA kering,
wadah yang berisi darah dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2 menit karena
EDTA kering lambat larut. Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari ketentuan seharusnya
dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat menyebabkan darah
membeku. Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan dapat menyebabkan eritrosit
mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang sebenarnya.Saat ini sudah
tersedia,Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi EDTA. Tabung
EDTA bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA
-Penentuan kadar Hb
-Penentuan Hematokrit
-Penentuan Laju Endap Darah (LED)
-Penentuan Resisitensi osmotik darah
-Penentuan golongan darah
-Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit
http://analiskesehatan-indonesia.blogspot.com/2011/10/antikoagulan-untuk-pemeriksaan.html
BAB I
PENDAHULUAN
Pada gambar di atas memberikan penjelasan efek dari obat-obat yang biasanya terjadi pada
sistem koagulasi.
Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Heparin,
2. Antikoagulan oral, terdiri dari derivat 4 -hidroksikumarin misalnya : dikumoral,
warfarin dan derivat indan-1,3-dion misalnya : anisindion;
3. Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion kalsium, salah satu faktor
pembekuan darah. Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol, tiklopidin dan dekstran
merupakan obat yang termasuk golongan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Antikoagulansia adalah at-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan fibrin. Antagonis- vitamin K ini digunakan pada keadaan dimana
terdapat kecendrungan untuk membeku yang meningkat, misalnya pada trombosis. Pada
trombosis koroner ( infark ), sebagian otot jantung menjadi mati karena penyaluran darah ke
bagian ini terhalang oleh trombus di salah satu cabangnya. Obat-obat ini sangat penting untuk
meningkatkan harapan hidup penderita.
2.2 Macam Macam Antikoagulansia
1. 1.
Heparin
Antikoagulan oral
Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan
tromboemboli. Untuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan dalam jangka panjang.
Terhadap trombosis vena, efek antikoagulan oral sama dengan heparin, tetapi terhadap
tromboemboli sistem arteri, antikoagulan oral kurang efektif.
Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. Bahan
ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis yang
terlalu tinggi umpamanya pada transfusi darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi
jantung.
Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh (in
vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in vivo (di dalam tubuh).
Natrium edetat mengikat kalsium menjadi kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan.
Untuk pemilihan obat antikoagulan dan antitrombolitik yang tepat ada baiknya anda harus
periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat antikoagulan dan antitrombolitik
dengan merk yang berbeda dengan isi yang sama secara mudah dengan mengetikkan di
search engine medicastore.
Sehingga anda dapat memilih dan beli obat antikoagulan dan antitrombolitik sesuai dengan
kemampuan anda.
Setiap tablet Aspirin mengandung 0,5 g asam asetilsalisllat.
Indikasi:
Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot
serta menurunkan demam.
Dosis:
Bila tidak ada petunjuk khusus dari dokter
Dewasa
Anak 5 tahun ke atas
Aturan pakai:
Dianjurkan agar tablet diminum sesudah makan. Sebaiknya tablet dilarutkan dulu dalam air
dan diminum dengan air yang cukup banyak.
Cara kerja obat:
Asam Asetil Salisilat menghambat pengaruh dan biosintesa daripada zat-zat yang
menimbulkan rasa nyeri dan demam (Prostaglandin). Daya kerja antipiretik dan analgetik
daripada Aspirin diperkuat oleh pengaruh langsung terhadap susunan saraf pusat.
Kontraindikasi:
Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivat asam salisilat, penderita asma,
dan alergi.
Penderita yang pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit, penderita
yang sedang diterapi dengan antikoagulan, penderita hemofilia dan trombositopenia,
jangan digunakan pada penderita varicella cacar air/ chicken pox dan gejala flu serta
penderita yang hipersensitif.
Efek samping:
Iritasi lambung, mual, muntah.
Pemakaian lama dapat terjadi perdarahan lambung, tukak lambung. Dapat terjadi
berkurangnya jumlah trombosit (trombositopenia).
Peringatan dan perhatian:
Bila anda hamil dan menyusui bayi, sebaiknya minta petunjuk dari dokter sebelum
memakai Aspirin. Jangan minum Aspirin dalam 3 minggu terakhir dari kehamilan,
kecuali atas petunjuk dokter.
Minum Aspirin dekat sebelum kelahiran dapat manyebabkan perdarahan pada ibu dan
bayi.
Aspirin juga tidak boleh diminum dalam jangka waktu yang lama atau dengan dosis
yang tinggi.
Hati-hati penggunaan pada anak-anak dengan gejala demam terutama flu varicella (cacar air)
atau konsultasikan dengan dokter. Bila setelah dua hari memakai obat ini suhu badan tidak
menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang, agar menghubungi dokter terdekat atau unit
pelayanan kesehatan terdekat. Penggunaan.Aspirin pada penderita yang mengkonsumsi
alkohol, dapat meningkatkan resiko perdarahan lambung.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita dengan gangguan fungsi hati, ginjal dan
dehidrasi.
Overdosis:
Salisilat dalam lambung dikeluarkan dengan cara induksi muntah atau kuras lambung.Diikuti
dengan pemberian arang aktif untuk mengikat salisilat dan pencegahan absorpsi.
Pemberian arang aktif setiap 4 atau 6 jam dapat meningkatkan clearance.
Interaksi obat:
1. 4.
(warfarin
dan
nicoumalon)
Warfarin Sodium
Warfarin diberikan secara oral sebagai campuran dari warfarin D dan warfarin L. Ini sangat
cepat diserap hingga mencapai puncak konsentrasi plasma dalam waktu 1 jam dengan
bioavailabilitas 100%. Bagaimanapun, efek klinisnya tidak akan jelas kelihatan hingga
faktor-faktor pembekuan mengalami deplesi setelah 12-16 jam dan mencapai puncaknya pada
36-48 jam. Warfarin 99% merupakan protein (albumin) di dalam plasma pada volume
penyebaran yang kecil. Warfarin di metabolisme dengan cara oksidasi (bentuk L) dan reduksi
(bentuk D), diikuti oleh konjugasi glukoronidasi, dengan lama kerja sekitar 40 jam.
Warfarin berjalan melalui plasenta dan bersifat teratogenik pada kehamilan. Pada periode
pasca kelahiran warfarin akan berjalan melewati payudara dimana menjadi masalah dalam
menghasilkan vitamin K2 dan fungsi hepar yang masih belum berkembang dengan baik pada
bayi yang baru lahir.
Warfarin memiliki indeks terapeutik yang rendah, terutama bila berinteraksi dengan obat-obat
yang lain. Interaksi dengan obat-obatan yang lain akan menimbulkan efek warfarin yang
terjadi di beberapa jalur :
Obat-obatan seperti NSAIDs, chloral hydrate, obat hipoglikemik oral, diuretik dan amiodaron
menggantikan warfarin dari ikatan albumin serta menghasilkan tingkat plasma bebas yang
tertinggi dan efek yang terbesar.
Efek yang dibuat lebih signifikan karena secara normal hanya 1% warfarin yang bebas dan
sebuah perubahan kecil didalam ikatan protein memiliki efek dramatis pada tingkat warfarin
bebas. D-Thyroxine meningkatkan potensi warfarin oleh karena meningkatnya ikatan
hepatik. Ethanol yang diberikan secara oral dapat menghambat enzim-enzim hati yang
bertanggung jawab dalam eliminasi warfarin. Efek dari warfarin juga meningkat pada
penyakit-penyakit akut, rendahnya masukan vitamin K dan obat-obat seperti cimetidin,
aminoglikosid
dan
paracetamol.
Antibiotik spektrum luas mengurangi jumlah bakteri usus yang bertanggung jawab untuk
sintesis vitamin K dan dapat meningkatkan efek vitamin K pada saat makanannya
kekurangan vitamin K. Antikoagulan yang lain utamanya obat-obatan anti platelet dapat
meningkatkan pengaruh klinis dari warfarin.
Interaksi antara warfarin dengan obat-obatan yang lain dapat menurunkan efek dari warfarin
itu sendiri, yang dapat terjadi pada beberapa jalur, khususnya :
Pengikatan warfarin
Efek dari warfarin mungkin berkurang karena induksi dari enzim-enzim hepatik oleh
barbiturat dan fenitoin. Estrogen dapat meningkatkan produksi vitamin K tergantung pada
faktor-faktor pembekuan (II, VII, IX, X). Kolestiramin mengikat warfarin untuk mengurangi
efek tersebut. Carbamazepin dan rifampicin mengurangi efek dari warfarin namun
mekanisme dari efek tersebut tidak jelas.
1. Heparin
Heparin merupakan anti koagulan injeksi yang bekerja dengan cara mengikat anti trombin
dimana menghasilkan peningkatan yang sangat besar pada aktivitas anti thrombin.
Struktur
Protamin
Protamin merupakan suatu kelompok dasar, protein kationik (pengisian positif) dari LMW
secara relatif. Protamin digunakan untuk menetralisir efek daripada heparin dan LMW
heparin. Hal ini terjadi karena pengisian negatif dari heparin ditarik ke pengisian positif dari
protamin. Protamin sulfat yang bernilai 1 mg, akan menetralisir 1 mg (100 IU) heparin.
Protamin (yang berlebihan) memiliki aktivitas antikoagulan, meskipun pengaruh ini tidak
sepenuhnya karena heparin.
1. 9.
Kalsium merupakan suatu kofaktor yang sangat diperlukan di dalam sistem koagulasi.
Faktor-faktor yang mengikat kalsium akan menghambat koagulasi. Sitrat digunakan untuk
mengikat kalsium kemudian disimpan di dalam darah untuk mencegah terjadinya koagulasi.
Pada vivo, sitrat dimetabolisme oleh hati kemudian membalikkan hambatannya.
Bagaimanapun, transfusi yang berlebihan dapat memberikan muatan yang terlalu berat pada
hati untuk sementara untuk memetabolisme sitrat terutama apabila angka metabolik
berkurang dengan pendinginan oleh transfuse atau oleh hipotermi yang disengaja seperti
digunakan pada operasi jantung. Untuk beberapa operasi besar biasa diatasi dengan
pemberian ion-ion kalsium.
2.3 FAKTOR-FAKTOR FIBRINOLITIK
Fibrinolisis dapat diaktifkan atau dihambat secara farmakologi.
1. A. Activator plasminogen
Sebagai contoh alteplase, reteplase, streptokinase, urokinase. Activator plasminogen
bekerja dengan mengkatalisis konversi dari plasminogen menjadi plasmin, enzim
bertanggung jawab untuk degradasi enzimatik dari gumpalan fibrin. Activator plasminogen
digunakan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan pada kondisi seperti :
1. Trombosis vena
2. Emboli paru
3. Trombosis retina
4. Infark miokard
Obat-obatan dapat juga melepaskan gumpalan terbentuk di dalam respon perdarahan, jadi
perdarahan dari sisi yang lain merupakan suatu risiko. Dalam beberapa kasus risiko ini dapat
diminimalkan dengan pemberian aktivator secara langsung pada daerah yang diinginkan dari
trombus melalui kateter. Bagaimanapun, hal ini secara teknik sangat susah dan menunda
pelepasan. Beberapa dari faktor-faktor ini memerlukan heparin dan atau aspirin mencegah
terbentuknya kembali trombus. Heparin dan aspirin dapat juga mengurangi tingkat
plasminogen, ?2-anti plasmin, ?2-makroglobulin dan C1-esterase inhibitor.
Alteplase (rt-PA) merupakan suatu bentuk sintetik dari jaringan tipe aktivator plasminogen
(glikoprotein). Anistreplase merupakan suatu kompleks kombinasi yang siap pakai dari
plasminogen dan streptokinase dimana dihambat oleh kelompok anisoyl. Sesekali di dalam
tubuh kelompok anisoyl meninggalkan kompleks, yang mana menghasilkan plasmin dan
mengaktifkan fibrinolisis. Reteplase merupakan aktivator plasminogen rekombinan yang lain.
Ketiga dari faktor-faktor ini bekerja pada fibrin dan mengikat plasminogen. Streptokinase
didapatkan dari kultur streptococcus hemolitik grup. Streptokinase menyebabkan respon
imun yang menghasilkan antibody-antibodi pada obat dan batas penggunaannya berdurasi
sampai 6 hari. Alergi biasanya terjadi, pasien seringkali memiliki antibodi untuk protein dari
streptococcus yang didapatkan sebelumnya. Urokinase diperoleh dari kultur sel ginjal
manusia atau urine dan antigenik.
1. B.
Inhibitor Fibrinolitik
Aspirin
NSAIDS lainnya juga dapat menghambat COX, yang secara umum kurang poten dan
hambatannya reversible oleh karena itu efeknya secara keseluruhan pada fungsi trombosit
adalah sangat kecil.
1. 2.
Prostasiklin
Kerja trombosit
Deskripsi
Antikoagulan mengurangi kemampuan pembekuan darah dan karena itu membantu untuk
mencegah pembekuan berbahaya dari terbentuk di pembuluh darah. Obat-obatan ini kadangkadang disebut pengencer darah, meskipun mereka tidak benar-benar mengencerkan darah.
Mereka juga tidak akan larut bekuan yang sudah terbentuk, tetapi mereka dapat mencegah
pembekuan dari menjadi lebih besar dan menyebabkan masalah lebih serius. Mereka sering
digunakan sebagai pengobatan untuk pembuluh darah tertentu, jantung, dan kondisi paruparu.
Dalam rangka untuk antikoagulan untuk membantu Anda tanpa menyebabkan perdarahan
serius, itu harus digunakan dengan benar dan semua tindakan pencegahan tentang
penggunaannya harus diikuti dengan tepat. Pastikan bahwa Anda telah membahas
penggunaan obat ini dengan dokter Anda. Hal ini sangat penting bahwa Anda memahami
semua perintah dokter dan bahwa Anda bersedia dan mampu mengikuti mereka dengan tepat.
Antikoagulan yang hanya tersedia dengan resep dokter Anda, dalam bentuk sediaan berikut:
Lisan
Parenteral
Aspirin atau salisilat lainnya, termasuk bismuth subsalicylate (misalnya, PeptoBismol) atau
Cinchophen atau
Dextrothyroxine atau
Diflunisal atau
Sulfapyridine atau
Barbiturat atau
Diverticulitis atau
Usus masalah, terutama kondisi yang dapat mempengaruhi penyerapan makanan atau
vitamin atau
Bedah operasi, besar, khususnya kepala atau mata, atau gigi atau
Luka, terbuka, bedah atau dari ulkus-kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan
pendarahan
Selain itu, penting bahwa Anda memberitahu dokter Anda jika Anda sekarang sedang dirawat
oleh dokter medis lainnya atau dokter gigi.
Penggunaan yang tepat Kedokteran ini
Ambil ini obat hanya seperti yang diarahkan oleh dokter Anda. Jangan mengambil lebih atau
kurang dari itu, jangan mengambil lebih sering, dan tidak mengambil untuk waktu yang lebih
lama dari dokter Anda memerintahkan. Hal ini terutama penting bagi pasien lanjut usia,
khususnya yang sensitif terhadap efek antikoagulan. Juga, yang terbaik adalah jika Anda
mengambil obat ini pada waktu yang sama setiap hari.
Dokter atau profesional kesehatan harus memeriksa kemajuan Anda di kunjungan rutin.
Sebuah tes darah harus diminum secara teratur untuk melihat seberapa cepat Anda
pembekuan darah. Ini akan membantu dokter Anda memutuskan pada jumlah yang tepat dari
antikoagulan Anda harus mengambil setiap hari. Beberapa pasien mungkin dapat tes darah
mereka di rumah; mendiskusikan dengan dokter Anda apakah atau tidak ini adalah mungkin
bagi Anda.
Dosis-Dosis obat-obatan ini akan berbeda untuk pasien yang berbeda. Ikuti perintah dokter
Anda atau petunjuk pada label. Informasi berikut hanya mencakup rata-rata dosis obatobatan. Jika dosis berbeda, jangan mengubahnya kecuali dokter Anda memberitahu Anda
untuk melakukannya.
Untuk acenocoumarol
Dewasa-Dosis umum adalah 1 sampai 10 miligram (mg) per hari, disesuaikan dengan
tes darah.
Untuk anisindione
Dewasa-Dosis umum adalah 25 sampai 250 miligram (mg) per hari, disesuaikan
dengan tes darah.
Untuk dicumarol
Dewasa-Dosis umum adalah 25 sampai 200 miligram (mg) per hari, disesuaikan
dengan tes darah.
Untuk warfarin
Dewasa-Dosis awal biasanya 2 sampai 5 miligram (mg) per hari selama dua sampai
empat hari. Kemudian, dosis dapat disesuaikan, tergantung pada kondisi Anda dan
hasil tes darah rutin.
Dewasa-Dosis awal biasanya 2 sampai 5 miligram (mg) per hari selama dua sampai
empat hari. Kemudian, dosis dapat disesuaikan, tergantung pada kondisi Anda dan
hasil tes darah rutin.
Terjawab dosis-Jika Anda melewatkan dosis obat ini, bawa sesegera mungkin. Kemudian
kembali ke jadwal dosis biasa. Jika Anda tidak ingat sampai hari berikutnya, jangan
mengambil dosis yang tidak terjawab sama sekali dan tidak ganda yang berikutnya
Penggandaan dosis dapat menyebabkan perdarahan.. Sebaliknya, kembali ke jadwal dosis
biasa. Dianjurkan agar Anda menyimpan catatan setiap dosis seperti yang Anda bawa untuk
menghindari kesalahan. Juga, pastikan untuk memberikan dokter catatan dari setiap dosis
Anda lewatkan. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang ini, periksa dengan dokter Anda.
Penyimpanan-Untuk menyimpan obat ini:
Tidak menyimpan obat ini di kamar mandi, dekat wastafel dapur, atau di tempattempat basah lainnya. Panas atau kelembaban dapat menyebabkan obat untuk
mendobrak.
Jangan menyimpan obat atau obat usang tidak diperlukan lagi. Pastikan bahwa setiap
obat yang dibuang keluar dari jangkauan anak-anak.
Adalah penting bahwa Anda membawa identifikasi yang menyatakan bahwa Anda
menggunakan obat ini. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang jenis identifikasi untuk
membawa, periksa dengan perawatan kesehatan profesional.
Sementara Anda mengambil obat ini, sangat penting bahwa Anda menghindari olahraga dan
kegiatan yang dapat menyebabkan Anda terluka. Melaporkan kepada dokter anda setiap
jatuh, pukulan ke tubuh atau kepala, atau cedera lain, karena perdarahan internal yang serius
dapat terjadi tanpa tahu Anda tentang hal itu.
Hati-hati untuk menghindari pemotongan diri sendiri. Ini termasuk melakukan perawatan
khusus dalam menyikat gigi Anda dan bercukur. Gunakan sikat gigi lembut dan benang
lembut. Juga, yang terbaik adalah menggunakan alat cukur listrik daripada pisau.
Minum alkohol terlalu banyak dapat mengubah cara antikoagulan ini akan mempengaruhi
tubuh Anda. Anda tidak harus minum secara teratur setiap hari atau mengambil lebih dari 1
atau 2 minuman setiap saat. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang ini, periksa dengan
dokter Anda.
Makanan yang Anda makan juga dapat mempengaruhi cara pengobatan ini akan
mempengaruhi tubuh Anda. Makan diet normal, seimbang saat Anda minum obat ini. Jangan
pergi pada diet mengurangi, melakukan perubahan lain dalam kebiasaan makan Anda, mulai
mengambil vitamin, atau mulai menggunakan suplemen gizi lainnya kecuali jika Anda
memiliki pertama diperiksa dengan perawatan kesehatan profesional Anda. Juga, periksa
dengan dokter Anda jika Anda tidak makan selama beberapa hari atau jika Anda memiliki
terus sakit perut, diare, atau demam. Ini tindakan pencegahan yang penting karena efek
antikoagulan tergantung pada jumlah vitamin K dalam tubuh Anda. Oleh karena itu, yang
terbaik adalah memiliki jumlah yang sama vitamin K dalam tubuh Anda setiap hari. Beberapa
vitamin ganda dan beberapa suplemen gizi mengandung vitamin K. Vitamin K juga hadir
dalam warna hijau, sayuran berdaun (seperti brokoli, kol, collard hijau, kangkung, selada, dan
bayam) dan beberapa minyak nabati. Hal ini terutama penting bahwa Anda tidak membuat
perubahan besar dalam jumlah ini makanan yang Anda makan setiap hari saat mengambil
antikoagulan.
Efek Samping Pengobatan ini
Seiring dengan efek yang diperlukan, obat dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak
diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping dapat terjadi, jika mereka lakukan terjadi,
mereka mungkin memerlukan perhatian medis.
Karena banyak hal yang dapat mempengaruhi cara tubuh Anda bereaksi terhadap obat ini,
Anda harus selalu memperhatikan tanda-tanda perdarahan yang tidak biasa. Perdarahan yang
tidak biasa mungkin berarti bahwa tubuh Anda mendapatkan obat yang lebih daripada perlu
Periksa dengan dokter Anda segera jika ada tanda-tanda berikut terjadi perdarahan atau
overdosis.:
Pendarahan dari gusi saat menyikat gigi, darah dalam urin; mimisan; menentukan bintik
merah di kulit, perdarahan yang tidak biasa atau memar; luar biasa berat perdarahan atau
mengalir dari luka atau luka, perdarahan menstruasi yang berat atau tak terduga
Tanda dan gejala dari perdarahan di dalam tubuh dosis terkait
Perut atau sakit perut atau pembengkakan, sakit punggung atau sakit punggung, hitam,
kotoran berwarna; pendarahan di mata; darah dalam tinja, darah di muntah atau muntah yang
terlihat seperti bubuk kopi, darah dalam urin; penglihatan kabur, nyeri dada, kebingungan;
sembelit; batuk darah; diare (mendadak dan berat), pusing atau pingsan, sakit kepala
(melanjutkan atau berat); nyeri sendi, kekakuan, atau pembengkakan, kehilangan nafsu
makan, mual dan muntah (parah), kegugupan, mati rasa atau kesemutan tangan, kaki , atau
wajah, paralisis, sesak napas, kelemahan (mendadak)
Juga, periksa dengan dokter Anda secepat mungkin jika salah satu efek samping berikut
terjadi:
Kurang umum
Batuk atau suara serak, demam atau kedinginan, punggung bawah atau samping nyeri; buang
air kecil nyeri atau sulit, ruam kulit, gatal-gatal, atau gatal
Langka
Lepuh atau gatal pada kulit; jari kaki biru atau ungu; urin gelap, rasa sakit di jari-jari kaki;
luka merah yang menyakitkan pada kulit, terutama pada paha, payudara, penis, atau bokong,
luka, borok, atau bintik-bintik putih di mulut atau tenggorokan; peningkatan mendadak atau
penurunan jumlah urin, pembengkakan wajah, kaki, dan / atau menurunkan kaki, kesulitan
dalam bernapas, mata kuning atau kulit
Efek samping lain dapat terjadi yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek
samping ini dapat hilang selama pengobatan karena tubuh anda menyesuaikan diri dengan
obat. Namun, periksa dengan dokter Anda jika salah satu efek samping berikut melanjutkan
atau mengganggu:
Kurang umum atau langka
Kembung perut atau gas (dengan dicumarol); intoleransi dingin, diare (lebih umum dengan
dicumarol), kehilangan nafsu makan; kram perut atau nyeri, mual atau muntah (lebih umum
dengan dicumarol)
Obat-obatan ini kadang-kadang menyebabkan kerugian sementara rambut di kulit kepala.
Tergantung pada diet Anda, dapat menyebabkan urin anisindione Anda untuk mengubah
oranye. Karena mungkin sulit untuk membedakan antara darah dalam urin dan perubahan
warna normal, periksa dengan dokter Anda jika Anda melihat adanya perubahan warna dalam
urin Anda.
2.5 HEMOSTATIS
1. Pengertian
Hemostatis adalah bila sebuah pembuluh darah mengalami kerusakan, mekanisme
pembekuan akan diaktifkan untuk penyumbatan pembuluh darah tersebut dan mengurangi
jumlah darah yang hilang. Pada mulanya, pembuluh darah yang rusak itu akan mengerut dan
terbentuk sumbat temporer trombosit yang kemudian akan berubah menjadibekuan darah
yang permanenlewat aktivasi fibrinogen.
Stadium
Persyaratan
1.
2.
Bekuan fibrin
3.
Fibrinolisis
Faktor-faktor
pembekuan
vitamin A
Faktor-faktor
antipembekuan
Warfarin,
koumarin
Plasmin, sistem
fibrinolitik
Obat-obat yang
mempengaruhi
Aspiri, mungkin
heparin
Heparin
Vitamin A
Antidot obat
Tidak ada
Protamin
sulfat
Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah yang hingga kini dikenal 15
faktor pembekuan darah (faktor IV-Ca++ , faktor VIII-anti hemofilik, faktor IX-tromboplastin
plasma)
Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembekuan darah dan dapat
pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Defisiensi atau factor pembekuan darah dapat diatasi dengan memberikan factor yang kurang
yang berupa konsentrat darah manusia. Perdarahan dapat pula dihentikan dengan
memberikan obat yang dapat meningkatkan factor-faktor pembentukan darah misalnya
vitamin K atau yang menghambat mekanisme fibrinolitik seperti asam aminokaprot.
Obat hemostatik sendiri terbagi dua yaitu :
1. Obat hemostatik lokal
2. Obat hemostatik sistemik.
2.6 Hemostatik Lokal
Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme hemostatiknya.
1. 1.
Hemostatik serap
Mekanisme kerja :
Menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala
serat-serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada permukaan yang berdarah.
Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan factor yang
memulai proses pembekuan darah.
Indikasi :
Hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari pemubuluh
darah kecil saja misalnya kapiler dan tidak efektif untuk menghentikan perdarahan arteri atau
vena yang tekanan intra vaskularnya cukup besar.
Contoh obat :
Spon gelatin, dan oksisel dapat digunakan sebagai penutup luka yang akhirnya akan
diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena tidak memerlukan penyingkiran yang
memungkinkan perdarahan ulang seperti yang terjadi pada penggunaaan kain kasa untuk
absorpsi yang sempurna pada kedua zat diperlukan waktu 1- 6 jam.
Selulosa oksida dapat mempengaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan
pembentukan kista bila digunakan jangka panjang pada patah tulang. Selain itu karena dapat
menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka
panjang.
Busa fibrin insani yang berbentuk spon, setelah dibasahi dengan tekanan sedikit dapat
menutupi dengan baik permukaan yang berdarah.
1. 2.
Astringen
Mekanisme kerja :
Zat ini bekerja local dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat
dihentikan, sehubungan dengan cara penggunaannya zat ini dinamakan juga stypic.
Indikasi :
Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang efektif bila
dibandingkan dengan vasokontriktor yang digunakan local.
Contoh Obat :
Antara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat.
3.
Koagulan
Mekanisme kerja :
Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatis dengan dua cara yaitu
dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi thrombin dan secara langsung
menggumpalkan fibrinogen.
Contoh Obat :
Russells viper venom yang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat digunakan
umpamanya untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasien hemofilia. Untuk tujuan ini
kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1 % dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi,
zat ini tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak
boleh disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan bahaya emboli.
4. Vasokonstriktor
Mekanisme Kerja :
Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan untuk menghentikan
perdarahan kapiler suatu permukaan.
Cara pemakaian :
Penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1: 1000
tersebut pada permukaan yang berdarah.
2.7 Hemostatik sistemik
Dengan memberikan transfuse darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan segera.
Hasil ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat
dalam darah transfusi. Keuntungan lain transfusi ialah perbaikan volume sirkulasi.
Perdarahan yang disebabkan defisiensi faktor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan
mengganti/ memberikan faktor pembekuan yang kurang.
1. 1.
Faktor anti hemoflik (faktor VIII) dan cryoprecipitated anti Hemophilic
Factor
Indikasi :
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita
hemofilia A ( defisienxi faktor VIII) yang sifatnya herediter dan pada penderita yang
darahnya mengandung inhibitor factor VII.
Efek samping:
Cryoprecipitated antihemofilik factor mengandung fibrinogen dan protein plasma lain dalam
jumlah yng lebih banyak dari sediaaan konsentrat faktor IIIV, sehingga kemungkinan terjadi
reaksi hipersensitivitas lebih besar pula. Efek samping lain yang dapat timbul pada
penggunaan kedua jenis sediaan ini adalah hepatitis virus, anemi hemolitik,
hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam.
Cara pemakaian :
Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya digunakan untuk
mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia. Biasanya hemostatik dicapai dengan dosis
tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan ringan pada otot dan jaringan lunak, diberikan
dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada penderita hemofilia sebelum operasi diperlukan kadar anti
hemofilik sekurang kurangnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25
% dari normal untuk 7-10 hari.
1. 4.
kompleks Faktor X
Indikasi :
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX,X serta sejumlah kecil protein plasma lain dan
digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat
dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan
timbulnya hepatitis preparat ini sebaiknya tidak diberikan pada pendrita nonhemofilia.
Efek samping :
trombosis,demam, menggigil, sakit kepala, flushing, dan reaksi hipersensivitas berat (shok
anafilaksis).
Dosis :
Kebutuhan tergantung dari keadaan penderita. Perlu dilakukan pemeriksaan pembekuan
sebelum dan selama pengobatan sebagai petunjuk untuk menentukan dosis. 1 unit/KgBB
meningkatkan aktivitas factor IX sebanyak 1,5%, selama fase penyembuhan setelah operasi
diperlukan kadar factor IX 25-30% dari normal.
1. 3.
V itamin K
Mekanisme kerja :
Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada
penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa
faktor pembekuan darah yang berlangsung di hati. Sebagai hemostatik, vitamin K
memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsang
pembentukan faktor- faktor pembekuan darah lebih dahulu.
Indikasi :
Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K.
Efek samping :
Pemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapt menyebabkan kemerahan pada
muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan kadang menyababkan
kematian.
Perhatian :
Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan absorbsi vit.K, berkurangnya bakteri yang
mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian antikoagulan tertentu. Pada bayi baru lahir
hipoprotrombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yg mensintesis vit.
K
Sediaan :
Tablet 5 mg vit. K (Kaywan)
Dosis :
1. 4.
Asam aminokaproat
Mekanisme kerja :
Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing dari activator plasminogen dan
penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen/ fibrin dan faktor
pembekuan darah lain. Oleh karena itu asam amikaproat dapat mengatasi perdarahan berat
akibat fibrinolisisyang berlebihan.
Indikasi :
Asam aminokaprot digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari kandung
kemih.
Asam aminokaproat juga dapat digunakan sebagai antidotum untuk melawan efek
trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan activator plasminogen.
Cara pemakaian :
Dapat diberikan secara peroral dan IV
Efek samping :
Asam aminokaproat dapat menyebabkan prutius,eriterna konjungtiva, dan hidung tersumbat.
Efek samping yang paling berbahaya ialah trombosis umum, karena itu penderita yang
mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatik.
1. 5.
Asam traneksamat
Mekanisme Kerja :
Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan
plasmin
Indikasi :
Hipermenorrhea
Perhatian :
Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)
Efek Samping :
Sediaan :
6.
Mekanisme Kerja :
Indikasi :
Pendarahan disebabkan
permeabilizas kapiler
Pendarahan otak
Sediaan
menurunnya
resistensi
kapiler
dan
meningkatnya
Pengobatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan banyak darah selama bedah buka
jantung dengan sirkulasi ekstrakorporal.
Pengobatan pasien yang konservasi darah optimal selama bedah buka jantung
merupakan prioritas absolut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bemt PMLA van den. Het dilemma van de therapieduur van orale anticoagulantia ( na
een tweede episode van veneuze trombo-emboli ). Pharm Wkbl 1997; 132; 1667-8.
2. Tjay, Tan Hoan & Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obat Penting. Jakarta
3. ISO INDONESIA, Edisi Farmakoterapi Volume XXXV-2001
4. (Buckley, 1990, Toglia & weg, 1996,DoH, 196,1998)
5. (Greer, F., Marchall, S., Severon, R.,Smith, DA.,Shearer,M.,Pace,D.& Joubert, P.(198)
A New mixed micellar preparation for oral vitamin K prophylaxis. Archieves of
Diseases in childhood :79:4:300-5)
6. (Majerus ,P,. Broze, G,. Miletich, J. & Tollefsen, D.(1996) Antikoagulan, thrombolytic
and antiplatelet drugs. In : Hardman, J., Limbard,L.,Molinoff, P,. R.& Goodman
Gilman, A. (eds) Goodman & Gilmans: The Pharmacological basis of Therapaeutics.
New York, McGraw-Hill,9th edition, pp. 1341-60)
7. McKenry, L. & Salerno, E.(1998) Pharmacology in Nursing. 20 th edition, St. Louis,
Mosby.)
8. http://kadri-blog.blogspot.com/2010/10/obat-untuk-pendarahan.html
9. www.biocon.com
http://shutupzd.blog.com/archives/17/