Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN


Jalan Bhayangkara Nomor 48, Triharjo, Sleman, Yogyakarta, 55514
Telepon: (0274) 868437, Faksimile: (0274) 868812,
Website : www. rsudsleman.slemankab.go.id, E-mail:: rsudsleman@gmail.com

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN


RUMAH
MAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
NOMOR :

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PEMULASARAN JENAZAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN,


Menimbang

a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan perlu


dilaksanakan pelayanan pemulasaraan jenazah;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf
a, perlu adanya Panduan Pemulasaraan Jenazah di
Rumah Sakit
Sa
Umum Daerah Sleman;
c. bahwa penetapan Panduan Pemulasaraan Jenazah di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman sebagaimana
tersebut pada huruf b, perlu ditetapkan dan diatur
dengan Peraturan Direktur.

Mengingat

1. Undang
Undang-Undang
Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun
2004 tetang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
RI No. 4431);
2. Undang-Undang
Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 1441 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
Lembaran
3. Undang-Undang
Undang Undang Nomer 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomer 153 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indnesia Nomer 5072);

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomer 1333/menkes/SK/XII/1999/tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
1691/Menkes/PER/VIII/2011
Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Menetapkan

MEMUTUSKAN :
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
SLEMAN
TENTANG
PANDUAN
PEMULASARAAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SLEMAN.

Pasal 1
Panduan Pemulasaraan Jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

Pasal 2
Panduan Pemulasaraan Jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini digunakan sebagai acuan bagi
setiap petugas yang bertanggungjawab di bagian pelayanan pemulasaraan
jenazah dalam melaksanakan tugasnya.

Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sleman
Pada tanggal :

DIREKTUR
RUMAH
SAKIT
UMUM DAERAH SLEMAN

dr. JOKO HASTARYO,M.Kes


NIP. 19610723 198803 1 007

LAMPIRAN :PERATURAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SLEMAN
TENTANG
PANDUAN
PELAYANAN
PEMULASARAAN
JENAZAH DI
RUMAH SAKIT UMUM SLEMAN
NOMOR :

PANDUAN PELAYANAN PEMULASARAAN JENAZAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerh yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Panduan Pelayanan Pemulasaraan Jenazah ini dapat selesai disusun.
Sehingga Buku Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak
yang terkait dengan pelayan pemulasaraan jenazah di RSUD Sleman.
Dalam Panduan Pelayanan Pemulasaraan Jenazah ini diuraikan tentang
tata laksana pemulasaraan jenazah. Tidak lupa penyusun menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah
membantu

dalam

menyelesaikan

Panduan

Pelayanan

Pemulasaraan

Jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.


Sleman,

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................

Daftar Isi. .........................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................

BAB II TATA LAKSANA ......................................................

BAB III PENUTUP .............................................................

BAB I
A. Latar Belakang
Pelayanan Pemulasaraan Jenazah di RSUD Sleman merupakan salah
satu unit pelayanan di bawah kooardinasi Seksi Pelayanan Penunjang.
Kegiatan pelayanan Pemulasaraan Jenazah meliputi :
1. Transit

dari

IGD

dan

Instalasi

Rawat

Inap

untuk

proses

pengambilan /pemulangan jenazah


2. Pemandian/Dekontaminasi Jenazah
3. Pemulasaraan jenazah yang meliputi perawatan jenazah sesuai
tatacara stantar perawatan jenazah secara medis dan tatacara
menurut

keyakinan

dan

agama

dari

yang

meninggal,

atas

permintaan keluarga.
4. Penitipan jenazah dari dalam/luar rumah sakit
5. Pelayanan transportasi Jenazah.
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman merupakan Rumah Sakit tipe B
non Pendidikan, memiliki tempat tidaur sejumlah 230 TT, angka
pelayanan jenazah

di

ruang

pemulasaraan jenazah

tahun

2014

kasus, meliputi kasus transit pengambilan jenazah


Ruang pemulasaraan jenazah RSUD Sleman memiliki 4 tenaga (1 kepala
instalasi kamar jenazah dan 3 anggota pelaksana), terbagi 3 shift :
1.

Pagi jam 07.30 sampai jam 14.30 ada 2 petugas (1 kepala Instalasi
Kamar Jenazah dan 1 petugas pelaksana)

2.

Siang jam 14.30 sampai jam 21.30, ada 1 petugas

3.

Malam jam 21.30 sampai jam 07.30 1 petugas

Ruang Instalasi Kamar Jenazah memiliki fasilitas ruangan/peralatan


penunjang

yang

terdiri

dari

ruang

administrasi,

ruang

tunggu/atransit jenazah, ruang atempat memandikan jenazah , ruang


tempat mengkafani dan ruang untuk sholat/doa.

Peralatan penunjang di Instalasi Kamar Jenazah terdiri dari kereta


jenazah 1 buah, brankat 1 buah, lemari untuk menyimpan BHP 1 buah,
APD (sepatu booth 4 buah, celemek 4 buah, kaca mata 3 buah, hand
schoen panjang sesuai kebutuhan).
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal respon time pelayanan oleh
petugas ruang Instalasi Kamar Jenazah dengan target respon time
kurang dari 2 jam sudah terpenuhi 100 %. Pelayanan ruang Instalasi
Kamar Jenazah pada prinsipnya memberikan pelayanan prima dan
kepuasan pelanggan RSUD Sleman, memenuhi standar pelayanan
minimal dengan memperhatikan aspek keselamatan petugas ruang
Instalasi Kamar Jenazah, petugas Rumah Sakit yang terkait serta
keluarga/lingkungan

keluarga

dari

yang

meningga,

termasuk

pencegahan penyakit menular.

B. Dasar Hukum / Kebijakan


1.

Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

2.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.


3.

Pedoman Teknis Fasilitas Rumah Sakit Kelas B Kemenkes RI 2010

4.

Kepmenkes RI nomor 129/Menkes/SK II/2008 Tentang Standar


Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

5.

Pedoman Tatatlaksana Klinis Infeksi HIV di Sarana Pelayanan


Kesehatan PPM & PL Depkes.

C. Tujuan
1.

Umum
Meningkatkan Mutu Pelayanan ruang Instalasi Kamar Jenazah di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

2.

Khusus
a. Adanya

kebijakan

Rumah

Sakit

dan

dukungan

manajemen dalam pelayanan ruang pelayanan jenazah

penuh

b. Terpenuhinya

kepuasan

pelangganatas

pelayanan

ruang

Instalasi

Kamar

Instalsai Kamar Jenazah


c. Tercapainya Standar Pelayanan Minimal
d. Tercapainya

kemampuan

tehnis

petugas

Jenazah sesuai stantar


Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara petugas ruang Instalasi
Kamar Jenazah, perawat ruangan, petugas administrasi dan petugas
transportasi jenazah.
D. Sasaran
1.

Seluruh jajaran manajemen terkait

2.

Seluruh petugas terkait pelayanan ruang Instalasi Kamar Jenazah

3.

Pihak Keluarga pasien yang meninggal

B A B II
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Alur Pelayanan
1. Penerimaan Jenazah dari Internal Rumah Sakit.
INSTALASI
RAWAT INAP

IGD

INSTALASI
RAWAT JALAN

RUANG INSTALASI
KAMAR JENAZAH

AMBULAN

KASIR

PULANG

a. Pasien

dinyatakan

IGD/Instalasi

Rawat

meninggal

oleh

Inap/Instalasi

dokter

Rawat

di

Jalan,

ruang
petugas

ruangan tersebut menginformasikan kepada petugas Instalasi


Kamar Jenazah.
b. Petugas ruangan menanyakan ke keluarga apakah jenazah
akan dimandikan di Instalasi Kamar Jenazah atau di rumah,
serta menanyakan menggunakan ambulance rumah sakit atau
dari luar.
c. Petugas ruangan menginformasikan kepada petugas ruang
Instalasi Kamar Jenasah tentang adanya pasien meninggal di

ruangan, serta menginformasikan diagnose penyakit, termasuk


penyakit menular atau tidak, serta jenazah akan dimandikan di
ruang Instalasi Kamar Jenazah atau di rumah.
d. Petugas ruangan memotivasi kepada keluarga untuk jenazah
dengan penyakit tertentu yang harus dimandikan di ruang
Instalasi

Kamar

Jenazah

rumah

sakit,

dan

keluarga

menandatangani surat penolakan dilakukan pemulasaraan


jenazah di rumah sakit apabila tidak bersedia.
e. Petugas ruangan menginformasikan kepada petugas ambulan,
bila keluarga akan menggunakan ambulan rumah sakit.
f. Dokter

ruangan

menandatangi

surat

kematian,

untuk

diserahkan kepada petugas Instalasi Kamar Jenazah.


g. Karena masing-masing ruang tidak memiliki transit jenazah,
jenazah bisa langsung di bawa ke ruang Instalasi Kamar
Jenazah, setelah prosedur di ruangan dilalui, tanpa menunggu
2 jam.
h. Petugas ruang Instalasi Kamar Jenazah mengambil jenazah di
ruangan dengan membawa kereta jenazah.
i. Petugas ruang Instalasi Kamar Jenazah melakukan registrasi di
buku

registrasi

tentang

data-data

jenazah,

memberikan

penomoran surat keterangan penyerahan jenazah 2 lembar,


satu untuk keluarga jenazah, satu lembar untuk arsip rumah
sakit.
j. Petugas

Instalasi

pemulasaraan

Kamar

jenazah

Jenazah

sesuai

melakukan

tatacara

prosedur

agama/keyakinan

jenazah, berdasarkan permintaan keluarga.


k. Jenazah tanpa identitas, tanpa keluarga karena kecelakaan
langsung dirujuk ke Rumah Sakit Sarjito.
l. Keluarga bisa mengambil/membawa pulang jenazah setelah
terhitung 2 jam dinyatakan meninggal oleh dokter, sudah
melakukan

penyelesaian

administrasi

di

kasir,dan

mendatangani serah terima jenazah dengan menunjukkan

identitas, serta hubungan keluarga dengan jenazah untuk


dicatat.

B. Tindakan-tindakan dalam Pelayanan.


1. Tindakan di Luar Kamar Jenazah
a. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
b. Memakai pelindung wajah dan jubah
c. Luruskan tubuh jenazah dan letakkan dalam posisi terlentang
dengan tangan disisi atau terlipat di dada
d. Tutup kelopak mata dan/atau ditutup dengan kapas atau kasa,
begitu pula mulut, hidung dan telinga.
e. Beri atas kepala dengan kain handuk untuk menampung bilaa
ada rembesan darah atau cairan tubuh lainnya.
f. Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.
g. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat bekas
tersebut dalam wadah yang aman sesuai dengan kaidah
kewaspadaan universal.
h. Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap air
i. Bersihkan tubuh jenazah dan tutup dengan kain bersih untuk
disaksikan oleh keluargq.
j. Pasang label idenatitas pada kaki
k. Beritahu

petugas

kamar

jenazah

bahwa

jenazah

adalah

penderita penyakit menular


l. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.
2. Tindakan di Kamar Jenazah
a. Lakukan prosedur baku kewaspadaan universal yaitu cuci
tangan sebelum memakai sarung tangan
b. Petugas memakai alat pelindung :
-. Sarung tangan karet yang panjang (sampai siku)
-. Sebaikknya pakai sepatu bot sampai lutut
-. Pelindung wajah (masker dan kaca mata)
-. Jubah atau clemek, sebaiknya yang kedap air

c. Jenazah dimandikan oleh petugas kamar jenazah yang telah


memahami

cara

membersihkan/memandikan

jenazah

penderita penyakit menular.


d. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau kain pembungkus
lain sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut.
e. Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung tangan
dan sesudah melepas saarung tangan.
f. Jenazah yang sudah dibungkus tidak aboleh dibuka lagi
g. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk pengawetan
kecuali oleh petugas khusus yanag telah mahir dalam hal
atersebut.
h. Jenazah tidak boleh diotopsi. Dalam hal tertentu oatopsi dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan rumah
sakit dan dirujuk/dilaksanakan di rumah sakit yang memiliki
tenaga yang kompeten.
i. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah :

Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air


mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh lain

Dilarang memanipulasi atat suntik atau menyaraungkan


jarum suntik ke tutupnya. Buang semua alat/benda
tajam dalam wadah yang tahan tukukan.

Semua

permukaan

yang

terkena

perciakan

atau

tumpahan darah dan/atau cairan tubuh lain segera


dibersihkan dengan larutan klorin 0,5%

Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus


diproses dengan urutan : dekontaminasi , pembersihan,
disinafeksi atau sterilisasi.

Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya diatempatkan


dalam kantong plastik.

Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar sesuai


cara pengelolaan sampah medis.

BAB III
PENUTUP

Pada saat ini pelayanan di ruang Instalasi Kamar Jenazah sudah


cukup baik, pelayanan Instalasi Kamar Jenazah melayani 24 jam,
dan SPM (Standar Pelayanan Minimal) respon time pelayanan oleh
petugas kurang dari 2 jam sudah terpenuhi 100 %. Namum masih
perlu pembenahan-pembenahan untuk penambahan perlengkapan
sarana

prasarana

ruang

Instalasi

Kamar

Jenazah

maupun

suamber daya manusia yang kompeten dalam pelayanan diruang


Instalasi

Kamar

Jenazah.

Selain

pengetahuan dan keahlian petugas

itu

perlu

peningkatan

ruang Instalasi Kamar

Jenazah untuk memberikan pelayanan secara paripurna.

STANDAR PROSEDUR
PELAYANAN ROKHANIAWAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

Pengertian

Usaha bimbingan yang diberikan oleh pihak Rumah


Sakit Umum Daerah Sleman yang bekerja sama dengan
Kementerian

Agama

Kabupaten

Sleman

dibidang

kerokhanian untuk mendampingi dan menemui Pasien


Rawat Inap agar mampu memahami arti dan makna
hidup serta kehidupan sesuai dengan keyakinan dan
agama yang dianut masing-masing
Tujuan

Agar pasien mendapatkan pelayanan di RSUD Sleman


dalam hal kerokhanian

Kebijakan

Keputusan Direktur Nomor :

tentang Kebijakan Hak

Pasien dan Keluarga di lingkungan Rumah Sakit Umum


Daerah Sleman
Prosedur

1. Setiap hari ada petugas Rokhaniwan yang piket :


a. Pagi : Jam 09.00 s/d jam 12.00
b. Sore : Jam 14.00 s/d jam 17.00
2. Setiap Rokhaniwan yang piket wajib mengunjungi
bangsal dan menanyakan kepada petugas bangsal
tentang :
a. Pasien yang baru masuk
b. Pasien yang memerlukan bimbingan rohani
3. Diluar jam piket
bimbingan

kalau ada yang

rokhani

petugas

memerlukan

bangsal

agar

menghubungi koordinator Rokhaniwan


4. Rokhaniwan yang tidak bisa piket pada jadwal yang
sudah ditentukan harus lapor kepada koordinator
Rokhaniwan supaya dicarikan penggantinya.
5. Para Rokhaniwan yang memberikan saran kepada
keluarga pasien dilaksanakan di Ruang Rokhaniwan

6. Dalam Purna pelayanan di Rumah Sakit Umum


Daerah Sleman atas permintaan keluarga pasien
petugas Rokhaniwan bisa melakuakan :
a. Memandikan,

mengkafani/merias

dan

menyolati/mendoakan
b. Memberikan

tausiah

pada

upacara

pemberangkatan jenazah di rumah duka


7. Setiap petugas Rokhaniwan sehabis piket diwajibkan
mengisi buku kegiatan/buku kerja.
Unit Terkait

Semua unit pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah


Sleman

Anda mungkin juga menyukai