Tatalaksana Hernia
Tatalaksana Hernia
Penatalaksanaan
Penanganan hernia ada dua macam:
1. Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau
penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Bukan merupakan tindakan definitive
sehingga dapat kambuh kembali. Terdiri atas:
a. Reposisi
Reposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isi hernia ke dalam cavum peritonii atau abdomen.
Reposisi dilakukan secara bimanual. Reposisi dilakukan pada pasien dengan hernia reponibilis dengan
cara memakai dua tangan. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali pada
anak-anak. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi.
Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan
dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis pada anak-anak. Jika
dalam 6 jam tidak ada perbaikan atau reposisi gagal segera operasi. (1, 3, 6)
b. Suntikan
Dilakukan penyuntikan cairan sklerotik berupa alcohol atau kinin di daerah sekitar hernia, yang
menyebabkan pintu hernia mengalami sclerosis atau penyempitan sehingga isis hernia keluar dari
cavum peritonii.
c. Sabuk Hernia
Diberikan pada pasien dengan hernia yang masih kecil dan menolak dilakukan operasi. Bentuk kepala
sabuk seperti kepala ular. Kepala sabuk ditempatkan tepat di pintu hernia supaya menghalangi
keluarnya organ intra abdomen.
2. Operatif
Operasi merupakan tindakan paling baik dan dapat dilakukan pada:
- Hernia reponibilis
- Hernia irreponibilis
- Hernia strangulasi
- Hernia incarserata
Tujuan operasi hernia:
- Reposisi isi hernia
- Menutup pintu hernia
- Mencegah residif dengan memperkuat dinding perut
Dasar indikasi operasi untuk hernia adalah:
- Timing Operasi
o Elektif dilakukan pada hernia reponibilis
o 2 x 24 jam dilakukan pada hernia irreponibilis
o Speed operasi dilakukan untuk hernia incarserata dengan penderita yang mengalami tanda-tanda
ileus, tetapi belum terjadi iskemi dan ganggren pada isi hernia.
- Bila keadaan yang mengancam jiwa maka dilakukan Tindakan konservatif dilakukan bila hernia masih
reponibilis. Tindakan paliatif dilakukan pada pasien dengan keadaan umum yang jelek dan hernia
incarserata untuk mengatasi ileus, baru kemudian dilakukan penutupan hernia.
Operasi hernia dilakukan dalam 3 tahap:
1. Herniotomy
Membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis.
2. Hernioraphy
Mulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon (penebalan antara tepi
bebas m.obliquus intraabdominalis dan m.transversus abdominis yang berinsersio di tuberculum
pubicum).
3. Hernioplasty
Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinale agar LMR hilang/tertutup dan dinding perut jadi
lebih kuat karena tertutup otot. Hernioplasty pada hernia inguinalis lateralis ada bermacam-macam
menurut kebutuhannya:
a. Ferguson
Yaitu fuuniculus spermaticus ditaruh di sebelah dorsal dari m.obliquus eksternus dan internus abdominis
dan m.obliquus internus dan m.transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguinale dan
meletakkan funiculuc spermaticus di dorsal, kemudian apponeurosis m.obliquus eksternus dijahit