Anda di halaman 1dari 31

HERY PRAMBUDI.S.Si.

,Apt
AKADEMI ANALIS
KESEHATAN
AN NASHER

PENELITIAN
SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI :

ADALAH WILAYAH GENERALISASI YANG TERDIRI


ATAS
OBYEK ATAU SUBYEK YANG MEMPUNYAI KUANTITAS
DAN KARAKTERISTIK TERTENTU YANG DITETAPKAN
OLEH
PENELITI UNTUK DIPELAJARI DAN NANTINYA
DISIMPULKAN
BUKAN HANYA ORANG, TETAPI JUGA BENDA-BENDA
ALAM
BUKAN HANYA SEKEDAR JUMLAH YANG ADA PADA
OBYEK
ATAU SUBYEK TETAPI JUGA SELURUH KARAKTERISTIK

Misal :

- Penelitian di Lembaga X
Lembaga X adalah
populasi
- Lembaga X mempunyai
sejumlah orang /obyek
populasinya dalam arti
kuantitas
- Lembaga X mempunyai
karakteristik orang, misal :
motivasi kerja, disiplin kerja,
dll.,

SAMPEL
Sebagian jumlah dan
karakteristik yang dimiliki
oleh populasi
Kesimpulan akan diberlakukan
pada populasi
Harus betul-betul representatif
dari populasi

SAMPLING
Adalah aktivitas mengumpulkan

ALASAN PENELITI MENGGUNAKAN


SAMPEL :
Tidak memungkinkan melakukan
pengamatan
seluruh populasi
Agar tidak merusak atau mengacau
pengaturan
MENELITI SAMPEL

MENYIMPULKAN

TUJUAN PENELITI MENGGUNAKAN SAMPEL

Memperoleh keterangan
lengkap tentang populasi
dengan mengamati sebagian
saja dari populasi
Mengadakan reduksi terhadap
kuantitas obyek
yang diteliti. Misal dengan
pertimbangan ongkos
dan efisiensi

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN METODE


SAMPLING
1. HASILNYA SANGAT OBYEKTIF DAN DAPAT
DIPERTAHANKAN
2. MEMUNGKINKAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH
SAMPEL
3. MEMUNGKINKAN UNTUK MEMPERKIRAKAN BESARNYA
KESALAHAN SAMPLING
4. MERUPAKAN METODE YANG TEPAT UNTUK POPULASI
YANG BESAR
5. MENGHEMAT BIAYA, WAKTU DAN TENAGA
6. DAPAT DILAKUKAN PENGGABUNGAN DATA SAMPEL
7. MEMUNGKINKAN SUATU EVALUASI YANG OBYEKTIF

HAL PENTING DALAM PENELITIAN


SAMPEL
Sampel harus mewakili populasi,
dalam arti
mencerminkan
semaksimal
mungkin ciri atau sifat
populasi
Penyimpulan keadaan populasi
menggunakan teori

probabilitas atau kemungkinan


Ketelitian perkiraan keadaan
populasi tergantung

pada
:
Relevansi
sampel
yang
dipilih

CONTOH SAMPEL BIAS (BIASED SAMPLE)

Mengamati pendapatan ratarata penduduk


Masalah :

Yogyakarta
Alat bantu berupa buku telepon, sampel diambil
secara acak
Pertanyaan secara langsung lewat telepon
Jawaban responden dianggap jujur
HASIL GENERALISASI AKAN SALAH

KESALAHAN YANG ADA :


Cara pengambilan sampel , karena bersifat eksklusif

DAERAH GENERALISASI
Populasi jangan terlalu luas / besar
Sampel harus cukup banyak
Mampu menyimpulkan ciri-ciri populasi

SIFAT ATAU CIRI POPULASI


Akan memberikan kemantapan , validitas dan reliabilitas
generalisasinya

SUMBER INFORMASI TENTANG


POPULASI
Diperoleh dari dokumen, arsip resmi, catatan klinis, case
report, dll

BESARNYA SAMPEL
Tidak ada peraturan yang pasti dan ketat
Sampel yang berlebih (oversampling) akan lebih
baik
dibanding sampel yang kurang (undersampling)
Sampel sebaiknya diambil sebanyak mungkin,
misal kalau populasi hanya 10 100 , sebaiknya diteliti
semua ( 100%), kalau 100 200, sebaiknya 70 80%,
dst.

TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING

Probability Sampling

1. Simple random
sampling
2. Proportionate
stratified
random sampling
3. Disproportionate
stratified
random sampling
4. Cluster sampling

Non Probability
Sampling

1. Sampling
sistematis
2. Sampling kuota
3. Sampling
aksidental
4. Purposive
sampling
5. Sampling jenuh

SIMPLE RANDOM SAMPLING


CARA PENGAMBILAN SAMPEL DILAKUKAN SECARA
ACAK ( TIDAK DAPAT DITENTUKAN SEBELUMNYA)
SETIAP ELEMEN MEMPUNYAI KESEMPATAN SAMA
DILAKUKAN BILA POPULASI DIANGGAP HOMOGEN
Diambil secara random

Sampel yang
representatif

Populasi homogen

PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL


1.CARA UNDIAN

- Semua anggota populasi


diberi kode / nomer
- Kode / atau nomer ditulis
pada kertas dan
dimasukkan dalam tempat
tertutup
- Nomer dikocok, dan diambil
sejumlah sampel

2. CARA ORDINAL

- Semua anggota populasi


diberi nomer / kode
abjad, dan diurutkan
- Diambil sejumlah sampel
sesuai dengan
keinginan , misal : yang
bernomer ganjil
saja, atau yang genap saja,
atau kelipatan

PROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM


SAMPLING

Digunakan apabila populasi


mempunyai anggota
yang tidak homogen dan
berstrata secara
proporsional
Misalnya latar pendidikan
pegawai suatu kantor,
- S1 45 orang
- S2 - 30
orang
Diambil secara
Populasi
- berstrata
SMA 200proporsional
orang & - SMP

Sampel yang
300 orang
representatif

DIS-PROPORTIONATE
RANDOM SAMPLING

Digunakan apabila populasi mempunyai anggota


yang tidak homogen dan berstrata secara
KURANG proporsional
Misalnya latar pendidikan pegawai suatu kantor,
- S1 3 orang
- S2 - 2 orang
- SMA 200 orang & - SMP 300 orang

Untuk tingkat S1 dan S2 diambil semua karena


jumlahnya sangat kecil dibanding dengan strata
yang lain

CLUSTER SAMPLING
Digunakan apabila sumber data sangat luas
Sampel diambil berdasar dari daerah populasi
Sering dilakukan dalam dua tahap
- 1. Penetapan sampel daerah
- 2. Penetapan sampel orang
Populasi daerah

Tahap 1 : Sampel daerah

1
3

5
2

7
Tahap 2 : Sampel individu

NON PROBABILITY SAMPLING


ADALAH TEKNIK SAMPLING YANG TIDAK MEMBERI
PELUANG/ KESEMPATAN SAMA BAGI SETIAP UNSUR
ATAU ANGGOTA POPULASI UNTUK DIPILIH MENJADI
SAMPEL , MELIPUTI :
- SAMPLING SISTEMATIS
- SAMPLING KUOTA
- SAMPLING AKSIDENTAL
- PURPOSIVE SAMPLING
- SAMPLING JENUH
- SNOWBALL SAMPLING

SAMPLING

SITEMATIS

Penentuan sampel didasarkan pada


urutan
anggota populasi yang telah diberi
nomer urut

Misal : populasi sebesar 100.


Kemudian diberi
nomer urut 1 100
Pengambilan sampel dapat diambil dari
nomer

SAMPLING KUOTA
Sampel diambil dari populasi yang
mempunyai
ciri tertentu sampai kuota yang diinginkan

Misal : Penelitian terhadap


pegawai golongan 2,
dan penelitian dilakukan
secara kelompok.
Sampel ditentukan misalnya
100.
Jumlah peneliti ada 5 orang.
Maka setiap peneliti

SAMPLING AKSIDENTAL

Sampel ditentukan secara kebetulan,

Misal kebetulan berjumpa dengan peneliti

Sampel harus cocok dengan sumber data

PURPOSIVE SAMPLING

Sampel ditentukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

Misal : Tentang kedisiplinan pegawai , maka orang yang


dipilih adalah yang ahli dalam bidang kepegawaian

SAMPLING JENUH
PENENTUAN SAMPEL DILAKUKAN UNTUK
SEMUA POPULASI
DILAKUKAN BILA JUMLAH POPULASI
TERLALU
KECIL

SNOWBALL SAMPLING
PENENTUAN SAMPEL PADA AWALNYA BERJUMLAH
KECIL
KEMUDIAN MASING-MASING SAMPEL DISURUH
MEMILIH TEMAN-TEMANNYA, SEHINGGA JUMLAH
SEMAKIN BANYAK

PENETAPAN JUMLAH SAMPEL


Diungkapkan dalam ukuran sampel
Semakin mendekati jumlah populasi maka kesalahan
semakin kecil
Banyak cara dan rumus yang digunakan dalam
penentuan jumlah sampel, antara lain dengan:
- Military standart : n
- Tabel Krejcie
- Nomogram Harry King

+ 1

PENETAPAN JUMLAH SAMPEL DENGAN TABEL KREJCIE

KETERANGAN : N POPULASI

S - SAMPEL

KREJCIE MELAKUKAN PERHITUNGAN UKURAN

SAMPEL
DIDASARKAN PADA KESALAHAN 5%, ATAU TARAF
KEPERCAYAAN 95%
HARRY KING DALAM MENGHITUNG SAMPELNYA
TIDAK
HANYA DIDASARKAN ATAS KESALAHAN 5% SAJA
TETAPI
BERVARIASI SAMPAI 15%.
JUMLAH POPULASI PALING BESAR 2000

CARA PENENTUAN UKURAN SAMPEL DIDASARKAN

ATAS
ASUMSI BAHWA POPULASI BERDISTRIBUSI NORMAL

CONTOH PENENTUAN SAMPEL


DENGAN TABEL KREJCIE
JUMLAH POPULASI : 1000 orang
BILA KESALAHAN 5% ------- UNTUK
POPULASI = 1000,
JUMLAH SAMPEL = 278 orang
DENGAN NOMOGRAM HARRY KING
JUMLAH POPULASI : 800 orang
BILA KESALAHAN 10% ------- UNTUK
POPULASI = 800,
JUMLAH SAMPEL = 9/100 x 800 = 72 orang

POPULASI BERSTRATA DENGAN KESALAHAN 5%

Anda mungkin juga menyukai