Anda di halaman 1dari 9

A.

TINJAUAN TEORI
Kepemimpinan

berkaitan

dengan

penanganan

perubahan,

mereka

menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan kemudian menyatukan,
mengkomunikasikan dan mengilhami orang dalamorganisasi untuk mencapai tujuan
tersebut. Jadi Kepemimpinan merupakan konsep yang lebih sempit dari Manajemen.
Definisi Kepemimpinan :
Kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.
Suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoercive)
untuk memotivasi orang mencapai tujuan tertentu (1)
Menurut pemikiran ahli manajemen model kepemimpinan yang ada di
literature yang paling sering dijumpai, diantaranya : (2)
A. Model watak Kepemimpinan ( Traits Model of leadership)
Kepemimpinan ini didasarkan pada faktor situasi, maka pengaruh watak yang
dimiliki oleh para pemimpin mempunyai pengaruh yang tidak signifikan.
B. Model Kepemimpinan Situasional (Model of situasional leadership)
Model ini merupakan pengembangan watak kepemimpinan dengan focus
utama factor situasi sebagai variabel penentu kepemimpinan.
C. Model Pemimpin Yang Efektif ( Model of effectif leaders)
Model ini memberikan informasi tentang tipe-tipe tingkah laku para
pemimpin yang efektif. Tingkah laku para pemimpin dapat dikategorikan
menjadi dua dimensi yaitu struktur kelembagaan dan konsiderasi.
D. Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingensi Model)
Model memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara kateristik pribadi
pemimpin, tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional.
E. Model Kepemimpinan Tranformasional (Model of Transformational
Leadership)
Model ini didasarkan pada otoritas birokrasi dan legitimasi dalam organisasi.
Pada hakekatnya, menekankan bahwa seorang pemimpin menentukan apa
yang perlu dilakukan pada bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk memotivasi agar bawahannya melakukan tanggung jawab mereka
maka pemimpin mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan

hukuman pada bawahannnya. Pemimpin juga mempunyai kemampuan untuk


menyamakan visi masa depan dengan bawahannya serta mempertinggi
kebutuhan bawahannya pada tingkat yang lebih tinggi daripada apa yang
mereka butuhkan.
Banyak penelitian mengenai kepemimpinan yang telah dilakukan. Pendekatan
kepemimpinan transaksional-transformasional yang telah disempurnakan oleh
Bernard M. Bass dan Bruce J. Avolio merupakan salah satu pendekatan yang banyak
dilakukan saat ini dalam mengkaji kepemimpinan. Konsep kepemimpinan
transaksional dan transformasional permulaan dicetuskan oleh Burns (1978) dan Bass
(1985). Munculnya teori ini didasarkan pada teori-teori terdahulu yang tidak mampu
menciptakan perubahan yang lebih mendasar yang sangat diperlukan saat ini.
Perubahan yang diharapkan adalah perubahan tingkah laku, nilai-nilai dan
motivasi/kebutuhan. Perubahan ini diperlukan agar usaha menghasilkan kinerja yang
luar biasa karena adanya komitmen kerja yang kuat dan sungguh-sungguh sebagai
manifestasi dari motivasi kerja mereka yang semakin meningkat (3).
Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling
komprehensif

berkaitan

dengan

kepemimpinan

adalah

teori

kepemimpinan

transformasional dan transaksional. Gagasan awal mengenai gaya kepemimpinan


transformasional dan transaksional ini dikembangkan oleh James MacFregor Gurns
yang menerapkannya dalam konteks politik. Gagasan ini selanjutnya disempurnakan
serta diperkenalkan ke dalam konteks organisasional oleh Bernard Bass. Gaya
kepemimpinan transformasional dan transaksional dapat dipilah secara tegas dan
keduanya merupakan gaya kepemimpinan yang saling bertentangan. Kepemimpinan
transformasional dan transaksional sangat penting dan dibutuhkan setiap organisasi.
Selanjutnya Burn mengembangkan konsep kepemimpinan transformasional dan
transaksional dengan berlandaskan pada pendapat Maslow mengenai hirarki
kebutuhan manusia. Pada dasarnya, kepemimpinan merupakan kemampuan
pemimpin untuk mempengaruhi karyawan dalam sebuah organisasi, sehingga mereka

termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam memberikan penilaian terhadap


gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin, karyawan melakukan proses kognitif
untuk menerima, mengorganisasikan, dan memberi penafsiran terhadap pemimpin
(4).
Robert house menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif
menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan
moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin
transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.
Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan
pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya
mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan
menghasilkan karya luar biasa (5).

B. CONTOH KASUS (6)


PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Survey Pada PT. Jati Agung Arsitama Grogol Sukoharjo)

A. LATAR BELAKANG
Adanya perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan
kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap
bertahan. Dalam perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana,
aspek yang terpenting adalah perubahan individu. Perubahan pada individu ini tidak
mudah, tetapi harus melalui proses. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi,
sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas (pemimpin). Untuk
itu organisasi memerlukan pemimpin yang reformis yang mampu menjadi motor
penggerak perubahan (transformation) organisasi.
Tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama
terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan (porter, 1996 :
dalam sunarsih, 2001). Sedang agar memiliki keefektifan Green Berg dan Baron
(2000 : 444) dalam Sunarsih (2001)menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan
suatu unsur kunci dalam keefektifan organisasi.
Seiring dengan perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan
kompetitif, menuntut kesiapan pemimpin agar perusahaan tetap bertahan. Model
kepemimpinan mutakhir seperti kepemimpinan transformasi organisasi, akan
memainkan peranan yang penting bagi setiap organisasi.
Faktor kritis yang berkaitan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi
adalah bagaimana kemampuan perusahaan mengukur seberapa baik karyawan
bekerja dan menggunakan informasi. Penilaian kerja dapat membantu menumbuhkan
motivasi dan peningkatan mutu karyawan, maka dukungan dari atasan dan semua
pihak sangat diperlukan agar lebih efektif.

Menurut Milkovich dan Boudreau (1994 : 65) dalam Wahyuningsih (2003)


kinerja (performance) adalah sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhi
atau mencapai persyaratan kerja yang ditentukan. Kinerja merupakan catatan
outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama satu
periode waktu tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang
dicapai seseorang atau sekelompok orang, sesuai dengan wewenang atau tanggung
jawab masing-masing karyawan selama periode waktu tertentu.
Masalah Kasus
Apakah Kepemimpinan Transformasional mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan ?

B. PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
PT. Jati Agung Arsitama merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa pemborong bangunan, industri mebel kayu jati, dan perdagangan
umum. PT. Jati Agung Arsitama berlokasi di Jalan Raya Grogol Sukoharjo No.
52. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 28 Mei 1975 dengan nama CV. Jati
Agung melalui Akta Notaris No. 12 oleh Maria Theresia Budi Santoso, SH. CV.
Jati Agung juga bergerak dalam bidang pemborong bangunan dan kayu jari.
Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1989 CV. Jati Agung berubah nama menjadi
PT. Jati Agung dengan Akta Notaris No. 27 oleh Ny. Sri Widadi dan Adi Sucipto,
SH. Selanjutnya pada tanggal 15 Nopember 1990 berubah nama lagi menjadi PT.
Jati Agung Arsitama.

Sebagai salah satu perusahaan ekspor, produk PT. Jati Agung Arsitama
memiliki mutu yang tinggi, mulai dari bangunan, mebel meja kursi, rak, almari,
dan sebagainya. Produk yang dibuat kebanyakan berbentuk seni klasik karena
produk tersebut disukai di pasar ekspor. Namun demikian, PT. Jati Agung
Arsitama juga melayani konsumen dari dalam negeri dan lokal.

Penelitian dengan Metode Kuesioner, Metode Interview dan metode


dokumentasi. Analisis data yang di lakukan uji t dimaksudkan untuk
mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan (Djarwanto PS, 1996).
Hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji t memperoleh nilai t hitung
= 4,223 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Semakin baik kepemimpinan transformasional yang dijalankan,
maka kinerja karyawan akan meningkat. Sebaliknya semakin kurang baik
kepemimpinan transformasional yang dijalankan, maka kinerja karyawan juga
akan semakiin berkurang. Kepemimpinan transformasional merupakan
kepemimpinan yang sungguh bekerja menuju sasaran pada tindakan
mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak pernah diraih
sebelumnya. Para pemimpin secara riil harus mampu mengarahkan organisasi
menuju arah baru. Kepemimpinan transformasional melibatkan perubahan
dalam organisasi yang membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar
bersedia bekerja demi sasaran-sasaran tingkat tinggi yang dianggap
melampaui kepentingan pribadinya pada saat itu. Tjiptono dan Syakhroza
(1999) mengemukakan bahwa pemimpin transformasional bisa berhasil
mengubah status quo dalam organisasinya dengan cara mempraktikkan.
C. KESIMPULAN

Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja


karyawan

PT.

Jati

Agung

Arsitama.

semakin

baik

kepemimpinan

transformasional yang dijalankan, maka kinerja karyawan akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nogroho AR. Kepemimpinan dalam prilaku organisasi. April 2006. [dikutip 31


september 2010] http:// Inoz_solo@yahoo.com
2. Junaedi W. Model Model Kepemimpinan. Januari 2010. [dikutip 31 september
2010] http://wawan-satu.blogspot.com/2010/01/model-model-kepemimpinan.html
3. Bass, Bernard M., Transformational leadership: Industry, Military and Education
Impact, Lawrence Erbaum associates Publishers. London, 1998.
4. Anonim. Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional 2009 [dikutip 31
september

2010]

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/kepemimpinan-

transformasional-dan.html
5. Anonim. Leadership: Teori Kepemimpinan . 2006. [dikutip 31 september
2010]

http://community.siutao.com/showthread.php/1684-Leadership-Teori-

Kepemimpinan
6. Anikmah. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Surakarta. 2008

MAKALAH
PERILAKU ORGANISASI
KEPEMIMPINAN

Disusun oleh:
1. Aninda
2. Elvira Rosa
3. Ika Pratiwi
4. Ria S.
5. Sinta Ratna Dewi

MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2010

Anda mungkin juga menyukai