Haloo CIMSA! Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya dapat menulis serta
menyapa seluruh teman-teman CIMSA se-Indonesia di Local Guideline perdana ini.
Segala puji bagi tuhan local guideline ini dapat terwujud, semoga seluruh konten yang
termuat dalam local guideline dapat menjadi panduan untuk teman-teman CIMSA
mempelajari CIMSA lebih dalam dengan cara yang menyenangkan.
Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA) adalah sebuah organisasi
independen, non-politik dan non-profit. CIMSA resmi berdiri sejak tahun 2001. CIMSA
berafiliasi dengan International Federation of Medical Students Associations (IFMSA)
dan terbagi ke dalam enam ruang lingkup kerja yaitu Standing Committee (SC),
bidang kesehatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut: Standing Committee on
Public Health (SCOPH), Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP),
Standing Committee on Medical Education (SCOME), Standing Committee on
Reproductive Health including AIDS (SCORA), Standing Committee on Research
Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE).
CIMSA adalah organisasi berbasis project. CIMSA mendorong dan mengakomodasi
setiap anggotanya untuk dapat berkontribusi melalui projek yang dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan di Indonesia. Di CIMSA, mahasiswa kedokteran
menjalankan aktivitas mereka dengan dasar A-C-T-I-VE, Activity based, Continuity
Assalamualaikum wr wb!
Semangat pagi, CIMSA! Syukur Alhamdulillah CUL-DE-SAC: Local Guideline ini bisa
diselesaikan juga. Mungkin untuk kata sambutan cukuplah sudah tergambarkan
dengan sempurna oleh Pak Presiden kita. Pada bagian ini saya hanya ingin
menyampaikan cara penggunaan Local Guideline ini. Here they are:
Buku ini ditujukan untuk seluruh member CIMSA dimanapun ia berada
Kamu tidak harus membaca semua hal yang ada disini
Bacalah bagian-bagian yang kamu rasa dibutuhkan, contoh: seorang Local
Coordinator harus paham semua konten yang ada disini, maka sebagai
seorang
Local
Coordinator
yang
baik
sangat
disarankan
untuk
Renzavaldy Rusly
Vice President for Internal Affairs (VPI) CIMSA 2014-2015
as
Editor in Chief
EXTERNAL STUFFS
Local Expansion? ................................................................................................................................................... 69
Alumni........................................................................................................................................................................ 70
Media & Communications ................................................................................................................................. 72
Marketing, Campaign, & Advocacy ................................................................................................................. 75
International Federation of Medical Students Associations ............................................................ 79
FINANCIAL GUIDELINES
Hak dan Kewajiban Bendahara Lokal ........................................................................................................... 85
Alur Koordinasi ....................................................................................................................................................... 85
Laporan Keuangan ................................................................................................................................................ 86
Fundraising Guide ................................................................................................................................................. 87
ADMINISTRATIVE STUFFS
Standar Proposal CIMSA Dalam Bahasa Indonesia ................................................................................... 91
Standar Proposal CIMSA Dalam Bahasa Inggris....................................................................................... 96
Format Notulen CIMSA ..................................................................................................................................... 101
Teka-Teki Silang ................................................................................................................................................... 103
Apa sih CIMSA? CIMSA itu singkatan dari Center for Medical Students Activities, kita
adalah organisasi independent, non-politik dan non-profit. CIMSA berdiri sejak tahun
2001 dan memiliki 6 bidang kerja yang kita sebut Standing Committee, ada Standing
Committee on Public Health (SCOPH), Standing Committee on Medical Education
(SCOME), Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP), Standing
Committee on Reproductive Health including AIDS (SCORA), Standing Committee on
Research Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Professional Exchange
(SCOPE).
CIMSA berafiliasi dengan International Federation of Medical Students Association
(IFMSA),
organisasi
mahasiswa
kedokteran
terbesar
di
dunia.
CIMSA
Adalah pengurus nasional CIMSA. Mereka lah yang menggerakan organisasi CIMSA
secara keseluruhan, dipilih oleh Plennary CIMSA yang berlangsung saat May Meeting.
National Officials terdiri dari:
Executive Board
President, Vice President for Internal Affair, Vice President for External
Affair, Secretary General, dan treasurer.
National Officer
National Officer on Reasearch Exchange (NORE), National Exchange Officer
Incoming and (NEO), National Officer on Medical Education (NOME),
National Officer on Human Rights and Peace (NORP), National Public
Health Officer (NPO), National Officer on Reproductive Health including
HIV/AIDS (NORA).
Supporting Division
Media and Communication Director (MCD), Human Resource Development
Director (HRDD), Research and Development Director (RnDD), Project
Development Director (PDD), Fundrising and Merchendise Director (FnMD),
Alumni Director (AD), Marketing Campaign and Advocacy Director (MCAD).
Liaisson Officer
Liaison Officer to National Health Institution (LO NHI), Liaison Officer to
Kemendiknas (LO Kemendiknas), Liaison Officer to UN Agencies (LO UN
Agencies), Liaison Officer for Student Organiations (LO SO).
Supervising Council
Adalah National Meeting pertama awal kepengurusan. Pada October Meeting (OM)
akan dipaparkan gambaran CIMSA satu tahun kedepan, fokus seperti apa dan goals
apa yang akan diraih. Standing Committee Session lebih ditekankan di OM dengan
tujuan untuk memberi bekal kepada member masing-masing SCO untuk setahun ke
depan.
Adalah National Meeting di akhir kepengurusan. Pada Meeting ini dilakukan pergantian
kepengurusan, dimana akan dipilih official yang baru. Evaluasi dan rekomendasi
dipaparkan untuk kepengurusan mendatang dan untuk CIMSA yang lebih baik.
Kolaborasi antar lokal ini merupakan bentuk kerjasama antar beberapa lokal. Bentuk
Local Collaboration ini ada dua di CIMSA:
Region
Local Brotherhood
Region merupakan wilayah kerja di CIMSA yang terdiri atas beberapa lokal yang
berada di satu wilayah tertentu. Region di CIMSA ada 7:
Region 1: Unsyiah, Unimal, UISU
Region 2: Unand, UR
Region 3: UIN, UI, UPH
Region 4: Unpad
Region 5: UMY, UGM, UKDW
Region 6: UNS, UMS, Unissula
Region 7: UB, UA, UWKS
Sebuah region dipimpin oleh seorang Regional Coordinator yang ditunjuk melalui
musyawarah di tingkat region tersebut. Metode pemilihannya adalah dengan sidang
umum, yang dapat berupa pertemuan langsung atau Cyber Meeting (CM) melalui
chat conference media yang dapat didokumentasikan.
Secara umum, tugas seorang RC adalah memantau, mengkaji, menjaga hubungan
antar lokal di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, serta memiliki tugas khusus
untuk melaksanakan proses ekspansi lokal di sekitar wilayahnya tersebut. Untuk lebih
lengkapnya ada di Standard Operating Procedure (SOP) Regional Coordinator (RC).
Local Brotherhood merupakan bentuk kolaborasi antar lokal yang tidak dibatasi oleh
region (wilayah) yang terdiri atas lokal-lokal yang berasal dari region berbeda. Sebagai
ilustrasi, misalnya: UISU (Region 1), UI (Region 3), dan Unissula (Region 6) tergabung
dalam satu Local Brotherhood. Selanjutnya lokal-lokal di Local Brotherhood ini dapat
berkolaborasi untuk membentuk project antar lokal, misalnya membentuk karya
tulis berupa modul kedokteran yang dapat dipahami orang awam, atau komik, atau
thread starter di forum online, dan lain-lain.
Local Brotherhood dipimpin oleh salah seorang RC yang selanjutnya akan disebut
dengan LBO (Local Brotherhood Officer) yang berasal dari region berbeda dari lokallokal yang dipimpinnya. LBO ini ditunjuk langsung melalui musyawarah antar RC. LBO
ini berkoordinasi langsung dengan VLI di masing-masing lokal pada Local Brotherhood
yang dipimpinnya.
Local Observer merupakan sebuah cabang CIMSA yang sedang mengajukan diri dan
melengkapi persyaratan untuk menjadi Lokal CIMSA yang disahkan pada saat Sidang
Umum CIMSA.
Proses mendapatkan local observer hingga terbentuknya sebuah lokal ini merupakan
salah satu bentuk ekspansi lokal.
Ada beberapa persyaratan berkas dan keorganisasian yang diperlukan untuk dapat
mengajukan diri menjadi observer yang tertera secara lengkap di SOP Local Observer.
Sebuah local observer dapat menjadi sebuah lokal minimal dalam rentang waktu
satu tahun semenjak sidang umum dimana ia mengajukan diri menjadi local observer.
Contoh: FK X mengajukan diri sebagai local observer ketika NLS 2015, maka waktu
paling cepat untuk menjadi sebuah lokal resmi(aktif) CIMSA adalah pada saat NLS
2016.
Secara sederhana, struktur organisasi pengurus (official) tingkat lokal CIMSA dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
Struktur organisasi CIMSA lokal dapat dibilang serupa dengan CIMSA nasional. Namun,
untuk bentukan struktur lokal sendiri diberikan hak otonomi kepada lokal untuk
menyusun struktur organisasinya.
Executive Board
LOCO Kepala rumah tangga CIMSA, memastikan seluruh aspek di CIMSA
berjalan dengan baik dan mampu menunjukkan taringnya di tingkat nasional
dan internasional
VLI Wakil LOCO yang memastikan aspek internal CIMSA berjalan dengan
baik, baik dari segi sumber daya manusia, proyek, perkembangan, dan
penelitian internal organisasi CIMSA, menggantikan LOCO ketika LOCO
berhalangan hadir, dijerat hokum pidana, meninggal dunia, dan kondisikondisi lainnya
VLE Wakil LOCO memastikan hubungan CIMSA dengan pihak eksternal
berjalan dengan baik dan mampu memberikan manfaat kepada setiap
komponen CIMSA dari pihak eksternal tersebut
Secgen Pengurus yang mengatur proses administrasi di CIMSA berjalan
dengan baik, memastikan sidang umum berjalan dengan baik, dll
Treasurer Pengurus khusus yang mengatur sistem keuangan di CIMSA
berjalan dengan baik, bila perlu memiliki ambisi lebih untuk menjaga dan
meningkatkan jumlah uang kas dengan cara yang halal
Supervising Council
Konsil pengawas yang terdiri atas 3-5 orang yang bertugas mengawasi kinerja official
CIMSA.
Pembagian kerja Supervising Council ini ada banyak macamnya, misalnya: per fokus
kerja, per SCO, dll. tergantung kebutuhan dari kondisi organisasi dan official yang
ada.
Secara umum yang begitulah deskrips kerja mereka-mereka ini, tapi sifat demokratis
yang dimiliki oleh CIMSA memberikan keleluasaan kepada lokal untuk menentukan
deskripsi kerja pengurusnya masing-masing.
Local (Subordinate)
Local (Superordinate)
Regional/LB
National
LOCO
RC
VPI
VLI
LOCO
LBO
VLE
LOCO
RC
VPE
Secgen
LOCO
RC
Secgen
Treasurer
LOCO
RC
Treasurer
FnMD
Treasurer
HROD/HRD
VLI
PC/PDD
VLI
CDD/ComDevDir
VLI
Media Director/MCD
VLE
AD/Alumni Director
VLE
AD
MCAD
VLE
LO (Local Officer)
LOCO
NO and NC
Demi mencapai kualitas sebuah lokal ideal, ada beberapa indikator yang harus dicapai
sebuah lokal dan hal ini juga menjadi pertimbangan utama secara kuantitatif dan
kualitatif untuk penentuan Best Localpada tingkat nasional. Berikut adalah
indikatornya:
Adanya AD/ART Lokal
Adanya Visi dan Misi Lokal
Adanya SOP khusus pada sebuah lokal
Jumlah Supporting Division dan Deskripsi Kerja yang jelas
Jumlah Standing Committee pada sebuah lokal
Riwayat pernah melakukan bidding dan host meeting
Adanya pendataan milestone lokal
Handover adalah proses serah terima jabatan pada pengurus CIMSA, proses ini
berlangsung setelah Official yang baru terpilih, dan tidak hanya sampai Official yang
baru ini secara resmi menjabat, namun hingga akhir kepengurusannya.
Namun sebelum memulai sebuah kepengurusan, alangkah baiknya jika Official
pendahulu membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki terkait jabatannya
tersebut kepada pengurusnya. Berikut adalah checklist yang menjadi pegangan
mendasar oleh Official yang baru terpilih untuk menagih informasi dari
pendahulunya. Kolom Discussed diberi tanda centang jika informasi terkait topic
tersebut dirasa sudah cukup memadai oleh kedua pihak.
Topics
The big picture
Visi dan Misi CIMSA+jabatan
Hal yang pasti (jumlah dan aktivitas yang dilakukan) dalam jabatan
tersebut
Tujuan dan prioritas yang dilakukan dalam masa kepengurusan
Top achievements pada masa kepengurusan
Apa yang harus dilakukan pada masa kepengurusan selanjutnya
Your working group
Bagaimana kita telah dapat menangani tugas-tugas yang harus kita
kerjakan berkaitan dengan internal jabatan kita
Tips untuk mengetahui orang-orang yang bekerja dengan baik dan
yang tidak
Dimana waktu saat orang-orang sangat aktif atau waktu saat
mereka menghilang
You in the Officials team
Siapa saja yang akan bekerja sama dengan kita dalam jabatan kita,
dan sejauh mana hubungan kita
Pembagian kejelasan kerja antara jabatan kita dan yang lain
Kewajiban kita sebagai bagian dari Officials team
Kewajiban yang harus dilakukan saat adanya EBM
Discussed
E-mailing
Memiliki email pengurus dan bagaimana agar hal tersebut terus
terjaga
Bagaimana caranya ketika seseorang tidak membalas
Cara penanganan tiap email
Rasa tanggung jawab untuk selalu membuka email pengurus yang
akan membawa berbagai informasi di dalamnya
General Assemblies
Waktu meeting dan apa yang harus dilakukan dalam meeting
tersebut
Kewajiban dalam meeting tersebut
Follow up setelah adanya meeting
External relations
Organisasi apa saja yang harus tetap dijaga hubungannya dengan
CIMSA
Hubungan dengan siapa saja yang sifatnya eksternal individual yang
harus tetap dijaga
Eksternal meeting yang berguna untuk dihadiri oleh penerus kita
Informational stuff/personal preparation
Hal apa saja yang telah kita dapatkan selama masa kepengurusan
yang dapat berguna untuk pengembangan pribadi kita
Apa saja tantangan terbesar dan kesenangan terbesar
Refleksi dari yang telah dikerjakan
Tips untuk personal fundraising
Tanya penerusmu apa yang mereka targetkan dan adakah
pertanyaan
Others
Indonesia
sekaligus
wadah
bagi
standing
pengembangan pendidikan
mahasiswa
kedokteran
untuk
yang
sama
dengan
pembentukan
SCOME
IFMSA.
Dimana
kita
Saat ini 18 lokal CIMSA sudah mempunyai SCOME dengan jumlah member lebih dari
100 orang/ tahunnya. Setiap member SCOME CIMSA memiliki hak yang sama untuk
bersama sama mengembangkan pendidikan kedokteran di masing masing lokal
yang diwujudkan dalam bentuk proyek/ kegiatan
SCOME CIMSA mempunyai 4 ranah kerja yang dapat dikembangkan masing masing
lokal dalam bentuk project. Keempat ranah kerja tersebut adalah
Penggalakan reformasi sistem dan kurikulum pendidikan kedokteran untuk
mengembangkan pendidikan kedokteran.
Peningkatan dukungan mahasiswa, masyarakat dan pembuat kebijakan dalam
bidang Kedokteran dan pemerintahan untuk kesadaran akan urgensi
pengembangan pendidikan Kedokteran
SCOPE stands for Standing Committee on Professional Exchange, one out of six
standing committees in CIMSA Indonesia that aims for the exchange of medical
knowledge and cultural understandings from medical students in more than 100
countries.
Facilitate medical students from all over the world to have the opportunity of
gaining more of medical knowledge, understanding a nation's culture and learning
about health system of a country as both incoming or outgoing by providing them
contract, accommodation and boarding in hospital.
Hosting
Hospital
Keuangan (Finance)
Kesekretariatan (Administration)
Penjualan (Merchandising)
Local Observer
Standarisasi Seleksi Outgoing (Outgoing Selection Standard)
If a local want to have SCOPE, they need to follow the Standard Operating Procedure
on Local Observer and ask for guidance from Vice NEO External.
Exchange Fair
Pre Departure Training
Teaching English
Cultural Sharing
English Debate
procedures
What can we get for accompanying incomings?
You can get to know different cultures, different lifestyles, to meet and
make friends from around the world, and also improve your ability and
confidence in speaking English
Do I need to be able to speak English if I want to join SCOPE?
Of course not! As long as you have the will and motivation to improve your
LEO(s) about it and your LEO(s) will answer accordingly to Panduan Outgoing
SCOPE CIMSA
When your outgoing and incoming give your local so many problems, ask
national committees for help and advices.
Sometimes naughty incomings will take some of their clerkship times off
without permission. If this happened, LEO needs to give a warning to the
incomings and explain that if they do not attend the clerkship with the
proper time allocated, they will not get the sertificate
- Its difficult to start a brand new project. Locals can ask our Project
Coordinator for advices and help on how to make a new SCOPE-based
project.
Public Health merupakan sebuah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha mengoganisir masyarakat.
Setiap manusia memiliki keinginan untuk tetap sehat baik fisik maupun mental.
Sudah sepantasnya, SCOPHians sebagai Public Health Workers memiliki ilmu yang
memadai sebelum terjun ke masyarakat.
Standing Committee on Public Health (SCOPH) merupakan salah satu Standing
Committee yang ada di CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Activities ).
SCOPH berfokus pada isu-isu kesehatan penting dalam masyarakat maupun di dunia
kedokteran. SCOPH merupakan wadah bagi SCOPHians untuk melatih skills yang
dimilikinya, melalui interaksi kepada masyarakat dengan upaya-upaya preventif dan
promotif melalui project dan kegiatannya.
SCOPH LO IFMSA
Liaison Officer of SCOPH bertanggung jawab terhadap hubungan eksternal SCOPH,
seperti WHO, PH, Student Organization dan NGO NGO lain yang memiliki visi misi
sama dengan SCOPH.
Internal Affairs), VNE (Vice NPO for External Affairs), Secretary, Treasurer, MCC
(Media Communication Coordinator), PC (Project Coordinator), FnMC (Fundraising
and Merchandise Coordinator), dan EOS (Executive Observer and Supervisor).
Ini dipromosikan
SCOPH
(misalnya
Yahoo-Group,
twitter,
November 14th
November 20th
February 4th
March 24th
April 7th
April 25th
May 31st
SC
SCORA Director
EB CIMSA
NORA
LORA
SCORA LO
NCORA
Sebagai SCORAngels dan Mahasiswa Kedokteran banyak sekali hal yang bisa kita
lakukan. SCORA memiliki fokus dan cakupan kerja yang luas serta menarik. Berbagai
issue dan materi materi terkait SCORA dari yang paling umum seperti HIV/AIDS
dan kesehatan reproduksi serta topik lain seperti gender, Sexually Transmitted
Infections, Sexually Transmitted Disease, womans reproductive chronic disease,
maternal and child health, female genital mutilation, teenage pregnancies, abortion,
dan banyak lainnya sangat luas untuk dikaji dan diangkatkan berbagai macam
project.
Starting point yang dapat dilakukan anggota SCORA diantaranya adalah :
Raising Awareness
Menumbuhkan kepedulian terhadap issue issue terkait SCORA sangatlah penting.
Selain menghimbau banyak lapisan masyarakat untuk ikut peduli juga diharapkan
dapat menghindari dan mencegah terhadap peningkatan angka kejadian tersebut.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kepedulian sesama, seperti
membuat poster, pamphlet, leaflet, mengadakan konser amal, membuat stand
khusus atau pameran, diskusi terbuka, dll.
Anggota SCORA juga dapat mencari dukungan berbagai pihak dalam segi apapun
termasuk kerjasama di segala aspek, dana, dan materi yang nantinya dapat
dipergunakan untuk menunjang aktivitas di SCORA sehingga dapat mempermudah
keberhasilan dari visi, misi, dan setiap kegiatan di SCORA. Salah satu contoh
kegiatannya seperti membuat dan menjual produk produk terkait SCORA,
membuat petisi atau statement, long march, mengadakan donor atau acara amal,
dan lainnya.
SCORA sebagai salah satu wadah aktivitas mahasiswa kedokteran dibidang kesehatan
reproduksi dan AIDS tidak hanya menjadi tempat untuk para anggotanya
(SCORAngels) beraktivitas, tapi juga menjadi sarana pengembangan diri yang optimal
baik di bidang organisasi, ilmu kedokteran, sosial dan kemanusiaan. Bersama SCORA,
selain berorganisasi anggotanya juga dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman terhadap konteks kesehatan reproduksi dan AIDS serta berbagai
permasalahan yang terkait. Selain itu SCORAngels dengan segala kegiatan nya
menjadikan SCORA seperti rumah sendiri baginya dan sesama anggota SCORA
layaknya keluarga dekat tempat bertukar cerita, pengalaman, serta berbagi suka dan
duka.
Banyak sekali ilmu ilmu dan pengalaman yang bisa didapat di SCORA seperti
menjadi peer educator dan penyuluh yang baik, policy maker, trainer yang handal,
public speaker, event organizer, dll. Serta project project SCORA yang dapat diikuti
oleh seluruh anggota dan lokal SCORA seperti WAD, IWD, Moms Day, World Youth
Day, Peer Education Workshop, dan lainnya ikut menambah dan menjadikan SCORA
sebagai salah satu standing committee yang layak diperhitungkan di CIMSA dan
IFMSA.
bidang Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS, juga dapat memberikan bekal kepada
anggota SCORA untuk menjadi pendidik sebaya (peer educator) yang baik sehingga
dapat membagi ilmu yang didapat secara menyenangkan dan mudah dimengerti
serta siap terjun langsung ke masyarakat.
LPET
LPET (Local Peer Educator Training) merupakan kegiatan lanjutan dari NPEW
(National Peer Education Workshop) yang diwajibkan di setiap local setelah NPEW
berlangsung. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melanjutkan efek rantai ilmu
yang di dapat oleh semua peserta NPEW di lokalnya masing-masing sehingga dapat
membentuk peer educator di lokalnya. Konsep dari acara ini kami bebaskan untuk
masing-masing local, yang dimana intinya adalah membentuk peer educator yang
tidak terlepas dengan materi-materi yang berkaitan dengan keehatan reproduksi dan
HIV/AIDS.
yang
telah
Exchange
memenuhi
persyaratan
sebagai
(LCRE)
semua
pengajuan
anggota
diri
yang
T-REX
T-REX merupakan singkatan dari Training of Reseacrh Exchange. Sebuah acara
gathering nasional dari SCORE CIMSA yang diadakan sekali setahun. Agenda yang
diadakan di T-REX adalah antara lain training, field trip ke lapangan, social program,
bonding time, dll
GAP Exchange
GAP Exchange adalah singkatan dari Global Action Project. Untuk tahun ini, project
ini direncanakan sebagai project kolaboratif nasional antara Standing Committee on
Research Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Public Health (SCOPH).
GAP Exchange merupakan sebuah research exchange program dengan tema yang
Vulnerable people
Merupakan golongan orang-orang yang hak asasi manusianya sangat rawan untuk
dilanggar. Contoh: anak-anak, manula, orang miskin, pengungsi, orang difabel, dll.
Environmental sustainability
Sebagai SCO yang concern tidak hanya kepada HAM dan perdamaian tetapi juga,
lingkungan hidup. Karena merupakan hak setiap manusia untuk hidup di lingkungan
yang bersih dan menyehatkan.
Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP) di IFMSA dibentuk pada
tahun 1983 didasarkan atas mencuatnya masalah-masalah mengenai kesehatan dan
kondisi sosial para pengungsi. Misi SCOR adalah meningkatan kesadaran masyarakat
dunia akan pentingnya masalah pengungsi dan orang orang yang rentan terhadap
masalah kesehatan dan pelanggaran HAM (Internally Displaced People).
1983: Standing
Committee on
Refugees (SCOR)
1994: SCORP
(Standing Committee
on Refugees and
Peace)
2005: SCORP
(Standing Committee
on Human Rights and
Peace)
Setelah berjalan beberapa tahun, SCOR menyadari kegiatan dan usaha yang dilakukan
hanya terbatas untuk jangka waktu yang singkat dan bersifat paliatif.
Untuk menanggapi tantangan zaman yang telah berkembang dan untuk menemukan
solusi jangka panjang, usaha yang dilakukan harus mengenai akar masalahnya, yaitu
pencegahan konflik dan pelanggaran HAM, pada tahun 1994 SCOR berganti nama
menjadi SCORP (Standing Committee on Refugees and Peace)
Pada tahun 2005, kata refugees diganti dengan human rights karena masalah global
yang dihadapi sekarang adalah mengenai hak-hak asasi manusia, prevensi terjadinya
konflik, dan masalah bencana alam.
NCORP (National Committee on Human Rights and Peace) dan LCORP (Local
Committee on Human Rights and Peace)
National Committee on Human Rights Peace terdiri dari :
National Officer on Human Rights Peace (NORP)
Vice NORP for Internal Affairs (VNI)
Vice NORP for External Affairs (VNE)
Secretary
Treasurer
Project Coordinator (PC)
Media and Communication Coordinator (MCC)
Fundraise and Merchendise Coordinator (FnMC)
Advisory Board (AB)
Serta jabatan-jabatan lainnya yang sudah ditetapkan dan dipublikasikan
setelah kepengurusan dinyatakan aktif yaitu 1 (satu) bulan setelah serah
terima jabatan.
Local Committee on Human Rights and Peace terdiri dari:
Local Officer on Human Rights and Peace
Serta jabatan-jabatan lainnya yang sudah ditetapkan dan dipublikasikan
setelah kepengurusan dinyatakan aktif.
SCORP CAMP merupakan meeting nasional untuk seluruh member SCORP maupun
CIMSA General. Meeting ini difokuskan pada training tentang disaster management,
terutama terhadap Refugees atau Internally Displaced People (IDPs). SCORP CAMP
telah dilaksanakan sejak tahun 2007.
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Seluruh proyek CIMSA wajib mengisi form pengajuan project yang diserahkan kepada
Project Development Director sebelum pelaksanaan project. Form ini akan
digunakan sebagai pendataan proyek-proyek CIMSA.
1.
Nama Program
2.
Penyelenggara (SCO/lokal)
3.
Project Officer
Nama
Email
Nomor HP
4.
Kategori Program
5.
Latar Belakang
Pemaparan Data
(Hasil Asesmen Awal)
Identifikasi Masalah
Solusi
6.
Tujuan Program
health
7.
8.
Indikator Keberhasilan
9.
Sasaran Program
Deskripsi singkat populasi target
Alasan pemilihan populasi target
Jumlah sasaran
10.
Tempat Pelaksanaan
11.
Waktu Pelaksanaan
12.
Timeline Kerja
13.
Durasi Program
14.
Konsep Program
Metode Intervensi
Sumber daya
Rundown
Metode Follow Up
Metode Evaluasi
15.
Metode Asesmen
16.
Struktur Kepanitiaan
Nama
Email
Nomor HP
Diagram kepanitiaan
17.
Metode Publikasi
18.
Anggaran
Pemasukan
Pengeluaran
19.
Metode fundraising
20.
Partnership
21.
Kata Pembuka
Latar belakang
Tujuan
Sasaran
Waktu dan tempat
Bentuk Publikasi
Potensi Keberlanjutan
Kritik dan saran
Rangkaian Acara
Foto Kegiatan
Indikator Keberhasilan
Summary
Budgeting
Promagz memuat:
o Upcoming projects
o Project report
o Project Update
o Comdev Corner
o Agenda project
o Projectour
o Isu kesehatan nasional dan internasional
o Pengumuman
Project Fair merupakan sebuah acara "pameran proyek" yang dihadiri oleh peserta
national meeting. Pada acara berdurasi 2-3 jam ini, para peserta diperkenankan
untuk mengunjungi booth proyek yang telah disediakan. Adapun booth pada Project
Fair ini berisi pameran dari proyek-proyek yang telah melalui seleksi aplikasi.
Setiap booth akan dimeriahkan oleh member representatif lokal atau SCO dari
proyek tersebut. Selama acara berlangsung, setiap proyek dapat mempresentasikan
proyeknya, membagikan suvenir, maupun melakukan hal-hal promotif terkait
proyeknya. Di penghujung acara, PDD akan mengumumkan best project fair
berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.
Project Presentation merupakan suatu sesi di dalam plenary session di mana akan
terdapat presentasi dari proyek-proyek terpilih.
Teknis
Proyek yang didaftarkan dalam Project Presentation ini akan diseleksi
berdasarkan tema yang ditentukan
Proyek yang dinyatakan lolos seleksi diwajibkan untuk mengumpulkan
presentasi dengan format dan konten sesuai dengan yang akan diberikan
kemudian.
Proyek-proyek yang lolos seleksi akan menyusun presentasi bersama dengan
proyek-proyek lainnya yang lolos seleksi dalam tema yang sama.
Dalam Project Presentation, hanya akan terdapat maksimal 7 presentasi (karena
terdiri dari 7 tema), di mana dalam masing-masing tema, dapat terdiri atas lebih
dari 1 proyek.
Contoh kasus
Lokal ITB mendaftarkan project A, B, C untuk tema Mental Health dan project D,
E, F untuk tema Medical Education. Sementara lokal ITS mendaftarkan project G,
H, I untuk tema Mental Health dan project J, K, L untuk tema Medical Education.
Apabila project yang dinyatakan lolos adalah B, E, H, dan K, maka nantinya hanya
akan ada dua presentasi, yaitu Mental Health dan Medical Education. Di mana
presentasi Mental Health terdiri atas presentasi project B (ITB) dan H (ITS),
sementara presentasi Medical Education terdiri dari presentasi proyek E (ITB) dan
K (ITS) yang telah dipersiapkan & dikompilasi sebelumnya.
Komponen
Skor
1
Project (75%)
Latar
Belakang
Tujuan
Konsep
Dampak
Metode
Asesmen
Memaparkan
fakta
berbasis data yang valid
dan terperinci. Masalah
yang
dikemukakan
berkaitan erat dengan isu
yang terjadi di masyarakat
dan
memiliki
tingkat
urgensi yang tinggi.
Memenuhi
3-4
poin Memenuhi kelima poin
SMART
(Specific, SMART
(Specific,
Measurable, Achievable, Measurable,
Achievable,
Realistic, Time-bound)
Realistic, Time-bound)
Memaparkan
fakta
berbasis data yang valid
dan terperinci. Masalah
yang
dikemukakan
berkaitan erat dengan isu
yang
terjadi
di
masyarakat.
Konsep
acara
yang
Konsep acara yang diajukan
diajukan memenuhi 2 dari
bersifat aplikatif, efektif,
3
kriteria
(aplikatif,
dan inovatif.
efektif, inovatif)
Project
memiliki
kebermanfaatan
yang
terukur bagi sasarannya,
namun
kurang
bermanfaat
untuk
panitia internal.
Project
memiliki Project memiliki metode
metode asesmen yang asesmen yang praktis dan
praktis
efektif
Project
memiliki
kebermanfaatan,
namun tanpa disertai
dengan
data-data
terukur.
Project
memiliki
kebermanfaatan
yang
terukur bagi sasarannya
dan panitia internalnya.
Project memiliki metode
asesmen yang praktis,
efektif, dan valid
Presentasi (25%)
Teknik
Penyajian
Presentasi memenuhi 1
dari 3 poin (menarik,
komunikatif, dan pesan
tersampaikan dengan
baik)
Penyajian presentasi
memenuhi 1 dari 3 poin
(konten sesuai dengan
format yang diberikan,
tampilan
presentasi
menarik,
konten
mudah dipahami)
Presentasi memenuhi 2
dari 3 poin (menarik,
komunikatif, dan pesan
tersampaikan
dengan
baik)
Penyajian
presentasi
memenuhi 2 dari 3 poin
(konten sesuai dengan
format yang diberikan,
tampilan
presentasi
menarik, konten mudah
dipahami)
Presentasi
dibawakan
secara
menarik,
komunikatif, dan pesan
tersampaikan dengan baik
Media presentasi memiliki
konten yang sesuai dengan
format yang diberikan,
tampilan
presentasi
menarik,
dan
konten
mudah dipahami
Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk pengoptimalan potensipotensi kader dengan cara mentransfer dan menanamkan nilai-nilai tertentu, hingga
nantinya akan melahirkan kader-kader yang tangguh.
Peran dalam Kaderisasi suatu organisasi dapat dipetakan menjadi dua peran.
Pertama, pelaku kaderisasi (subyek). Dan kedua, sasaran kaderisasi (obyek). Untuk
yang pertama, subyek atau pelaku kaderisasi sebuah organisasi adalah individu atau
sekelompok orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi untuk melakukan
fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-tugas organisasi. Sedangkan yang kedua
adalah obyek dari kaderisasi, dengan pengertian lain adalah individu-individu yang
dipersiapkan dan dilatih untuk meneruskan visi dan misi organisasi.
Kaderisasi adalah sesuatu yang tidak boleh tidak dilakukan. Karena untuk
menghasilkan buah yang enak maka harus dirawat dengan baik, Begitu juga dalam
kehidupan berorganisasi, jika ingin roda organisasi terus berjalan dan berkembang
menjadi lebih baik, maka para anggotanya harus kita lengkapi dengan kemampuankemampuan untuk dapat mengembangkan organisasi tersebut. Kesuksesan sebuah
organisasi tergantung kepada kaderisasi, karena di kaderisasi seseorang dibina,
diberikan bekal, ditanamkan nilai-nilai agar hasil sesuai dengan yang diinginkan. Ingat,
salah satu poin yang harus diingat dalam menjaga keberlanjutan organisasi adalah
dengan membentuk kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap
dinamika organisasi untuk masa depan.
Sebelum kita membahas bentuk kaderisasinya, marilah kita bahas, siapa sih
sebetulnya yang berperan sebagai subyek penyelenggara kaderisasi? Subyek ini
adalah sekelompok orang yang di pimpin oleh Human Resource Development Lokal
dan berada di bawah supervisi EB, khususnya Vice Local Coordinator Internal. Dalam
pelaksanaannya, HRD lokal akan di bantu oleh para Trainer yang menjadi ujung
tombak dalam sistem ini.
Tahap pertama Kaderisasi di mulai saat para calon anggota tertarik dan ingin tahu
lebih mengenai CIMSA, mulai dari sini kita harus bisa mengakomodasi mereka untuk
memuaskan keingintahuannya tersebut. Jangan lupa, yang kita persiapkan bukan
hanya trainingnya, pada tahap ini, lokal juga harus mempersiapkan sistem dan alur
yang baik untuk pendaftaran member. Selain itu, pada tahap awal ini diusahakan
supaya member tetap excited dan penasaran terhadap kegiatan-kegiatan yang ada
di CIMSA. How? Dengan plotting materi yang strategis dan hubungan interpersonal
yang baik antara senior (terlebih para official) dan para anggota baru.
Setelah tahap pengenalan ini, dilakukanlah wawancara untuk melihat seberapa besar
motivasi mereka untuk mengikuti CIMSA. Selain itu, wawancara juga sangat berguna
dalam penempatan SCO. Metode wawancara yang digunakan sebaiknya, selain
melihat minat, juga bisa dikaji melalui aspek psikologis.
Pasca pengesahan member, disinilah sebagian besar tugas kita akan dimulai. Setelah
mereka resmi menjadi member, kita harus membekali mereka dengan skill serta
nilai-nilai yang dibutuhkan untuk dapat mengembangkan CIMSA. Materi-materi wajib
memang sudah disediakan oleh CIMSA nasional, namun alangkah baiknya jika HRD
lokal juga melakukan need assesment untuk mengetahui apa yang betul-betul
lokalnya butuhkan sehingga materi dapat ditambahkan atau di modifikasi sesuai
kebutuhan.
Seperti dituliskan pada bagian sebelumnya, kaderisasi adalah proses pembentukan
kader yang akhirnya benar-benar mampu menjalankan visi dan misi organisasi.
Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah: Kapan kaderisasi berakhir? Jawabannya
adalah ketika anggota dalam organisasi telah mampu menjalankan visi dan misi
organisasi secara baik. Jika hal itu belum tercapai, maka sistem kaderisasi harus
terus dijalankan dan dikembangkan.
Untuk menjalankan kaderisasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Modul
CIMSA nasional di buat berdasarkan need assesment yang telah di isi oleh HRD
masing-masing lokal dengan persetujuan Local Coordinator. Dengan ini maka, modulmodul yang tercantum di bawah ini adalah standar minimal materi yang disampaikan
kepada anggota:
Modul Pre-Basic:
A1. CIMSA-IFMSA
A2. SCO-General
Modul Basic:
3) Modul Advance:
Beri Kepercayaan
Beri kepercayaan kepada anggota mengenai hal-hal yang perlu dikerjakan, biarkan
mereka melakukan apa yang mereka anggap benar, namun arahan strategis/konsep
yang matang telah kita berikan. Setelah itu lakukan evaluasi terkait kerja yang telah
dia kerjakan tetapi, sifatnya bukan menggurui, namun pembahasan bersama menuju
arah yang terbaik bagi organisasi.
Menjalin Kedekatan.
Jalinlah kedekatan dengan anggota, secara terbuka dan rileks membahas situasi
organisasi dari beberapa aspek (kaderisasi, project, publikasi, dll), sesekali mintai
pendapatnya. Kita pun dapat menjabarkan konsep-konsep pemikiran kita dalam
membangun sebuah Organisasi.
Apabila kedekatan telah terjalin, dan perasaan respek dan dihargai (oleh kita kepada
anggota) telah dia rasakan, maka dia akan percaya dan mau mengikuti arahan kita,
sehingga mereka siap dan berani menjadi pemimpin selanjutnya.
Mengingat bahwa Trainer berperan sebagai ujung tombak dalam penyampaian modul
kaderisasi, memastikan kecukupan dan kualitas Trainer yang ada menjadi begitu
penting. Maka dari itu, Lokal juga harus turut berperan dalam pembentukan dan
pengembangan trainer.
Hingga tahun 2014, CIMSA tersebar di 18 lokal universitas dari Sumatera hingga Jawa.
Namun untuk memenuhi amanah pada nama CIMSA, yakni sebagai pusat aktivitas
mahasiswa kedokteran Indonesia, 18 lokal tidaklah cukup. CIMSA membutuhkan
seluruh elemen mahasiswa kedokteran dari Sabang hingga Merauke guna memenuhi
visi empowering medical students and improving nations health dengan seutuhnya.
Local expansion adalah usaha untuk membangun lokal CIMSA di universitas yang
belum memiliki CIMSA. Proses ini melalui serangkaian aktivitas dan administrasi
hingga akhirnya calon lokal CIMSA diresmikan sebagai lokal obsever, yang kemudian
akan menjalani proses untuk menjadi lokal resmi CIMSA.
Local expansion secara tertulis masuk dalam ranah kerja Vice President for External
Affairs (VPE). Akan tetapi, sesungguhnya memperluas CIMSA guna memberdayakan
lebih banyak mahasiswa kedokteran adalah tanggung jawab seluruh CIMSA.
Dibutuhkan sinergi dari lokal untuk bersama menggapai lokal yang tidak bisa
dijangkau langsung oleh VPE ataupun Official Nasional lain.
Proses menjadi lokal CIMSA:
Koordinasi dengan President & VPE mengenai ketertarikan membangun
lokal CIMSA
Penyerahan Expansion kit, secara garis besar berisi:
Penjelasan mengenai CIMSA sebagai organisasi dan portofolio project
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga CIMSA
surat pengakuan atau berkas yang memperkuat posisi CIMSA
Format proposal observer atau blanko permohonan
Audiensi ke BEM dan Dekanat untuk mengenalkan dan mengajukan adanya
CIMSA
Pengisian dan penyerahan proposal pengajuan observer dari lokal ke
nasional. Proposal memerlukan tanda tangan Ketua BEM, calon Local
Coordinator, dan Dekan.
Mengikuti kaderisasi CIMSA di lokal terdekat
Presentasi pengajuan diri sebagai observer pada meeting nasional terdekat
Status observer akan berlangsung selama 1 tahun dibawah supervisi Vice President
for Internal Affairs, hingga akhirnya dapat mengajukan diri sebagai lokal CIMSA.
Perpanjangan tangan Official Nasional untuk menggapai para calon lokal observer.
Baik itu dalam proses menemukan calon lokal dan calon founder, memperkenalkan
CIMSA kepada mahasiswa non-CIMSA, maupun membimbing para calon observer
selama mengikuti proses kaderisasi. Pada dasarnya, lokal terdekat dengan sang calon
observer akan banyak berperan dalam sebagai sebuah acuan atau contoh mengenai
CIMSA, terutama apabila calon observer berada di daerah yang sulit dijangkau oleh
Official Nasional untuk pembimbingan langsung.
Pernah dengar istilah Experience is the greatest teacher? Tentu kita semua akan
mengalami pengalaman yang akan terus membuat kita belajar. Nah, tapi untuk
kondisi kita sekarang, belajar dari mana dulu dong kalau belum ada pengalamannya?
Wah untung CIMSA punya komponen yang namanya Alumni.
Alumni adalah salah satu bagian krusial dalam sebuah organisasi, sebab mereka punya
pengalaman yang lebih dari member ataupun official yang sedang menjabat. Selain
itu, mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan cenderung lebih luas
dibandingkan juniornya. Maka dari itu, menjaga hubungan dengan alumni sangatlah
penting.
Gampang banget! Asalkan kita mau mengeluarkan sedikit usaha untuk terus
melibatkan mereka dengan cara:
Selalu update kabar ke mereka!
Cara paling simple untuk melakukan ini adalah mengundang mereka untuk
hadir di project lokal-mu. Baik itu hadir untuk sekedar melihat ataupun
dijadikan pembicara di project tersebut. Tetapi ingatlah! kalau mengundang
alumni pastikan dia akan ada kegiatan yang jelas disana. Apabila memang
hanya sebagai penonton, setidaknya harus ada yang menemani dan
mengajak ngobrol! Jangan sampai alumni diundang tapi malah dianggurkan
ya
Jangan pernah bosan memberi kabar pada alumni. Kenyataannya, akan ada
masa Anda akan dicuekin, ditinggalkan, atau hanya di-read saja chatnya. Tapi
berpikirlah positif, beliau sedang sibuk membawa nama baik CIMSA sebagai
alumni yang berprestasi. Jangan pernah bosan karena pada akhirnya pasti
beliau akan kangen sama CIMSA dan ingin tahu keadaan CIMSA.
Jangan hanya menghubungi alumni pada saat memiliki kepentingan
tertentu. Tentu semua manusia tidak mau didekati oleh orang yang punya
agenda tersembunyi. Jangan menjadi udang dibalik batu.
Update database alumni dengan data terbaru! Database adalah asset setiap
lokal. Sangat penting untuk ditindaklanjuti oleh AD lokal atau melibatkan
Secgen dan VLE.
Hubungi alumni dari angkatan teratas! Jangan hanya alumni yang baru lulus
saja, kalau bisa alumni dari jaman pertama CIMSA berdiri di lokal. Semakin
lama beliau mengamati CIMSA, tentu lebih banyak perspektif yang beliau
bisa tawarkan.
Recommendation?
Buatlah kegiatan seru-seruan dengan member dan alumni. Beberapa contoh kegiatan
adalah alumni gathering dan melibatkan alumni saat pengesahan member baru.
Libatkan alumni dan perlakukan mereka layaknya member yang lain, tapi tetap jaga
sopan santun ya!
Selain itu, manfaatkan hubungan member sesama SCO yang cenderung lebih intim.
Ajak para SCO untuk melibatkan alumni mereka, entah itu sekedar mengundang
saat project atau mengajak diskusi. Dengan adanya satu topik yang jelas-jelas ada
Media & Communications adalah elemen penting dalam citra sebuah organisasi. Tidak
dapat dipungkiri bahwa untuk menjual sebuah organisasi ke pihak eksternal,
dibutuhkan usaha lebih untuk mengemas visi, misi, dan kegiatan organisasi sehingga
tampak professional dan sesuai minat calon partner.
Saat menilai sebuah organisasi, salah satu hal utama yang akan dibongkar oleh para
calon partner yang kepo adalah media sosial organisasi tersebut.
Salah satu sosial media pertama yang dilihat oleh mereka yang kepo sama CIMSA.
Coba evaluasi hal-hal berikut ini terhadap twitter mu?
Apakah bahasa yang digunakan sudah cukup merepresentasikan CIMSA
dengan baik?
Contoh 1
Pembahasan
BIG NO NO.
Penulisan tidak benar bahkan cenderung alay, konten
tidak relevan
Contoh 2
Pembahasan
Boleh.
Penulisan sudah layak, namun konten tidak relevan
(ngapain nanyain sudah makan? Emang pacar?)
Contoh 3
YES!
Penulisan sudah layak, konten relevan untuk kultwit
selanjutnya
audiensmu selama
ini adalah
masyarakat luas?
Bagus!
Menyebarkan info kesehatan melalui twitter adalah salah satu cara untuk
Memiliki sebuah website lokal berarti memiliki tanggung jawab tersendiri, yakni:
Konten harus rutin di update. Website pada umumnya tidak memiliki
tanggal yang menunjukkan kapan terakhir di update. Karena itu, apapun
yang terakhir Anda post akan dianggap sebagai perkembangan terakhir
CIMSA lokal-mu. Jangan biarkan website-mu terjebak di masa lalu.
Gunakan bahasa orang awam. Ingatlah bahwa target sebuah web adalah
untuk external, bukan untuk internal CIMSA. Selalu tambahkan penjelasan
apabila menggunakan berbagai singkatan CIMSA, baik itu nama SCO, nama
Meeting, nama jabatan, dsb.
Desain yang layak. Apabila berhubungan dengan website, lebih baik tidak
punya website dibandingkan punya website tapi jelek. Mengapa demikian?
Karena sekalinya partner external-mu yang kepo menemukan websitemu
yang jelek dan berantakan, beliau langsung mendapat impresi sendiri.
Sedangkan tidak adanya web masih akan meninggalkan dia dalam fase
bertanya-tanya apa itu CIMSA lokal x, dan kecenderungannya beliau akan
membuka website CIMSA Nasional. Jadi apabila lokal-mu ingin punya
website, website terus harus bagus.
Lokal CIMSA dianjurkan untuk mencari media partner di daerah lokal masing-masing,
baik itu media radio maupun cetak. Exposure oleh media sangat membantu
mempromosikan project, kampanye, dan citra CIMSA ke masyarakat. Sehingga dalam
jangka panjang dapat meningkatkan kepercayaan dan dampak CIMSA ke masyarakat.
Kerjasama dengan media tidak harus langsung dalam bentuk media partner berMoU, bisa dimulai dengan langkah kecil seperti mengirimkan artikel mengenai project
dan isu terlebih dahulu. Pastikan bahwa project yang kita tawarkan untuk
dipublikasikan memiliki nilai jual yang baik, nilai tersebut dapat berupa:
Project yang menargetkan isu yang sedang panas dimasyarakat (contoh: isu
kekerasan seksual pada anak sedang hot, CIMSA melakukan project edukasi
kepada anak-anak mengenai cara menjaga diri)
Project yang memiliki massa yang besar
Project yang memiliki format kegiatan yang tidak biasa
Project yang melibatkan tokoh besar
Project yang melibatkan komponen masyarkat lain atau organisasi lain
Project yang unik dari aspek apapun
Marketing, Campaign, & Advocacy adalah 3 kegiatan yang sangat berkaitan dengan
external. Akan tetapi, istilah-istilah ini tidak selalu dipahami secara meluas oleh
mahasiswa kedokteran. Berikut adalah sekilas penjelasan mengenai mereka.
Proses mengkomunikasi nilai sebuah produk atau jasa (dalam hal ini, sebuah
organisasi atau kerjasama dengan organisasi tersebut), dengan tujuan menjual
produk atau jasa tersebut.
Advokasi adalah proses strategis yang disengaja untuk membawa perubahan dalam
suatu kebijakan. Kegiatan ini bisa dilakukan di tingkat lokal, nasional, regional, maupun
internasional. Advokasi juga berarti strategi untuk mempengaruhi policy-makers
untuk membuat perubahan kebijakan. Advokasi juga berarti penyampaian pendapat
yang bertujuan untuk membentuk persepsi publik demi mencapai suatu perubahan.
behaviour)
Mempengaruhi pengambilan keputusan sehingga dapat mempengaruhi
masyarakat di dalamnya
Memberdayakan/meng-empower masyarakat untuk ikut aktif dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan mereka
Pelaku Advokasi/
Messengers
Target
Non-governmental
organizations (NGOs)
Policy makers /
Pembuat kebijakan
Kampanye
Institusi Penelitian
Pengambil keputusan
Universitas (institusi
pendidikan)
Pemerintahan
Advokat
Pemuka agama
Kepala / Pemimpin
suatu komunitas
Sebagai advokat, kalian bisa mengambil berbagai macam peran. Sebagai contoh,
kalian bisa :
Meningkatkan kesadaran para pembuat kebijakan sehingga dihasilkan
perubahan-perubahan
Melakukan kolaborasi dengan orang lain dan melakukan kampanye sehingga
banyak orang sadar akan tujuan dan gerakan kalian
Menulis dan membagikan fakta-fakta menarik, laporan, atau materi lain
yang bisa mendukung atau memperkuat pendapat kalian tentang
pentingnya isu terkait
Jangan terlambat saat janjian. Pastikan jam janjian sudah benar dan
berangkatlah lebih cepat dari jadwal. Ingat, Anda membawa nama CIMSA
yang professional!
Rasa percaya diri. Jadilah pribadi yang ramah dan menyenangkan, segala
macam keraguan akan tergambar dalam bahasa tubuhmu loh. Tunjukkan
profesionalitas dan percaya dirimu!
Prestasi CIMSA-ISMKI dalam IFMSA tidak sedikit ternyata! Berikut beberapa jabatan
yang telah dicapai NMO Indonesia:
Farhan Mar'i Isa as NMO & Communication Assistant for Asia Pacific 2014-2015
Fajar Defian Putra as SCORE Regional Assistant for Asia Pacific 2014-2015
Armalya Pritazahra as SCOPE Regional Assistant for Asia Pacific 2014-2015
Farhan Mari Isa as SCOPE Director for period 2013-2014
Adelia Ulya Rachman as Asia-Pacific SCORE Regional Assistant 2013-2014
Rizki Meizikri as Asia-Pacific SCOPE Regional Assistant 2013-2014
Shela Putri Sundawa - SCOPH Regional Assistant for asia pacific 2013/2014
Theodora Caroline Sihotang as Development Assistant of Media and Publication,
IFMSA Asia-Pacific 2013-2014
Akmal Akbar as IFMSA Media and Publication Team 2013-2014
Aghnia Jolanda Putri - Advocacy, Policy, and Education Development Assistant for
Asia Pacific 2013/2014
Farhan Mari Isa as Asia Pacific SCOPE Regional Assistant for period 2012-2013.
Praise Jeremiah as Asia Pacific SCORE Regional Assistant for period 2012-2013.
Dian Octavia Giriningrum as Asia Pasific Development Assistant for period 20122013
Alessandro Alfieri as Asia Pacific SCORA Regional Assistant for period 2011-2012.
Briliansy Mulyanto as Asia Pacific SCOPH Regional Assistant for period 2011-2012.
Atikah Isna Fatya as Asia Pacific SCORE Regional Assistant for period 2011-2012.
Maharita Pandikasari as Project Assistant of Asia Pacific for period 2011-2012.
Sendhy Yustisia as Asia Pacific SCORA Regional Assistant for period 2010-2011.
Rifki Zidny as Asia Pasific SCORE Regional Assistant for period 2010 2011
Fatia Masriati as Asia Pasific SCOME Regional Assistant for period 2010 2011
Claudia Lunaesti as Asia Pasific SCOPH Regional Asisstant for period 2010 2011
Festus Andrianto Susilo as Asia Pacific Vice President for External (VPE) Regional
Assistant for period 2009-2010.
Ida Bagus Gita Dharma as Asia Pacific SCORA Regional Assistant for period 20092010.
Ferry Luvita Sari as Asia Pacific SCOPH Regional Assistant for period 2008-2009.
Alan Philips Resubun as Asia Pacific SCORA Regional Assistant for period 20082009.
Ansgar Paska da Lopez as Asia Pacific Vice President for External (VPE) Regional
Assistant for period 2008-2009.
Indah Amelia and Vienna Rossimarina as Asia Pacific SCORA Regional Assistant for
period 2007-2008
Farid Abdul Hadi as the assistant of Regional Coordinator for Asia Pacific 20052006
Satria Perwira as the Regional Assistance for Medical Education (RAME) Asia
Pacific 2005-2006
Salkamal Tanjung as the Regional Assistance for Human Rights and Peace of Asia
Pacific 2005-2006
Fauziah Asnely Putri as the Regional Coordinator for Asia Oceania 2004-2005
Fina Hidayati Tams as the Regional Assistance for Medical Education (RAME) Asia
Oceania 2004-2005
Mochamat Helmi as the Regional Assistance for Professional Exchange of Asia
Oceania 2004-2005
Beberapa meeting yang telah di host oleh NMO Indonesia antara lain:
Host of IFMSA Asia Pacific Regional Meeting 2013, held in Yogyakarta.
Host IFMSA General Assembly March Meeting 2011, held in Jakarta.
Host of Asia Pasific Regional Meeting, Jakarta 2006.
IFMSA memiliki 2 General Assembly rutin, yakni March Meeting & August Meeting.
Lokasi pelaksanaan meeting internasional ini digilir diberbagai negara dan benua.
Meeting nasional CIMSA pun mengadopsi meeting IFMSA, beberapa mata acara yang
dilaksanakan di GA IFMSA antara lain:
Grand Lecture
Social Working Group (SWG)
SC Session (Standing Committee session)
Project Fair
Project Presentation
Plenary session
Terdapat 5 region di IFMSA: Africa, Asia Pacific, Americas, EMR, Europe. Sebuah
region dikoordinasikan oleh Regional Coordinator dan dibantu oleh Regional Assistant.
Regional Assistant meliputi Regional Assisstant dari masing-masing SCO serta
Regional Assistant untuk Training dan Regional Assistant untuk Project.
IFMSA memiliki banyak aktivitas seperti General Assembly, Regional Meeting, Sub-
Meeting. Secara garis besar, mata acara dalam APRM sama dengan General Assembly
akan tetapi tidak memiliki Plenary Session.
Ask your Local Officer! Informasi dari IFMSA dapat langsung kalian dapatkan dari
local officer di masing-masing lokal. CIMSA in General
Bendahara
bertanggung
langsung
Bendahara
lokal
jawab
kepada
Nasional
pemegang
kekuasaan tertinggi di
lokal.
Sifat koordinasi Bendahara Nasional dengan Bendahara lokal adalah koordinasi
vertikal.
Laporan aktivitas keuangan merupakan laporan yang dibuat setiap bulan dan
mencakup ringkasan pemasukan, pengeluaran dan saldo akhir dari lokal/SCO tersebut
dengan menggunakan formula excel.
Laporan keuangan periode merupakan laporan keuangan yang dibuat setiap akhir
periode yang berisi ringkasan dari saldo akhir setiap bulannya dan disertai grafik
menggunakan excel yang bertujuan untuk dapat melihat pergerakan aktivitas
keuangan lokal/SCO tersebut.
Fundraising untuk Lokal dilakukan secara mandiri oleh masing-masing lokal, dengan
disupervisi oleh FnMD dan pengurus lokal lainnya. FnMD / Treasurer setiap lokal
dipersilahkan untuk melakukan fundraising dengan cara sekreatif dan seefektif
mungkin di lokalnya masing-masing.
Lokal dipersilahkan untuk menjual merchandisenya kepada Lokal lain dengan izin
FnMD.
FnMD menyediakan katalog sebagai wadah untuk mempromosikan merchandise
masing-masing Lokal yang akan dipublikasikan di milist dan social media CIMSA
lainnya sebelum Meeting Nasional terdekat
Lokal (selain host) dilarang untuk berjualan pada saat Meeting. Merchandise yang
boleh dibawa hanya merchandise yang telah dipesan sebelumnya. (seperti yang telah
terbahas pada SOP Treasurer [terlampir])
Lokal dipersilahkan untuk mencari sumber dana dan sumber sponsorshipnya masingmasing. Apabila diperlukan, dapat meminta bantuan dari FnMD CIMSA Nasional,
sesuai dengan kepentingannya.
(intinya kalo mau minta bantuan dari FNMD Nasional boleh, tapi lihat dulu
kepentingannya sampe ngelibatin Official Nasional sejauh apa)
Untuk hal-hal lain seputar Fundraising, telah diatur dalam SOP Treasurer
11 JULI
OPEN PRE-ORDER
deadline : 21 Juli 2014
Form pemesanan cek milist & e-mail masing-masing
21 JULI
CLOSED ORDER!
kirim ke fundraising@cimsa.or.id, cc ke treasurer@cimsa.or.id
subject : PO I / (lokal) / (nama FnMD)
26 JULI
BAYAR INVOICE DP
minimal 50% dari total pembayaran
total invoice & rekening akan dikirim ke e-mail masing-masing oleh treasurer
Form pembayaran & foto merchandise dipubblish via milist treasurerscimsa@yahoogroups.com dan dikirimkan ke e-mail masing-masing
FNMD
kirimkan e-mail pemesanan dengan dikirim ke fundraising@cimsa.or.id,
cc : treasurer@cimsa.or.id
Subject : PO I / (lokal) / (nama FnMD & Treasurer)
Lalu konfirmasi via LINE (akan ada notesnya di group) atau SMS Cilla
Bagi lokal yang terlambat mengirimkan form pemesanan, diharapkan untuk
memberikan alasan yang jelas kepada FNMD. Apabila tidak maka akan
ditinggal dan dipersilahkan mengikuti periode PO selanjutnya
Bagi lokal yang tidak membayar DP tepat waktu, diharapkan untuk melapor
kepada FNMD & Treasurer dengan alasan yang jelas. Apabila tidak,
merchandise pesanannya tidak akan diproses sebelum DP lunas
Bagi lokal yang tidak melunasi invoice tepat waktu, merchandise
pesanannya tidak akan diberikan sebelum invoice dilunaskan
Across
Down
1.
4.
6.
9.
11.
12.
13.
14.
15.
19.
23.
25.
27.
28.
30.
31.
2.
3.
5.
7.
8.
10.
16.
17.
18.
20.
21.
22.
24.
26.
29.
Contributors
Mahardika Kartikandini
Ardilles Varian
Miranda Mutia
Febryan Yovi Saputra
Firas Farisi Alkaff
Achsanul Kubri
Zahra Wathoni
Armalya Pritazahra
Muhammad Rizwan Nurhuda
Adantio Rashid
Fajar Defian Putra
OTHERS.