Anda di halaman 1dari 16

PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI

SMP

Disusun oleh :
Winda Maria Habeahan
1173111106

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan anugerah-Nya yang melipah sehingga saya dapat menyesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas rutin.
Terima kasih kepada ibu Roida Sri Martini Rumapea selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan tugas mengenai “Pelayanan Bimbingan Konseling di SMP”. Tidak
lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang membantu
dan memberi masukan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah yang
saya susun ini bermanfaat bagi pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun untuk ke depannya lagi.
Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2017

Winda Maria Habeahan

2
Daftar Isi

Cover .......................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................... 2
Daftar Isi..................................................................................................................... 3
Mind Mapping............................................................................................................ 4
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Makalah ............................................................................................. 6
D. Manfaat Makalah ........................................................................................... 6
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................ 8
A. Karakteristik SMP ........................................................................................... 8
B. Bidang Bimbingan BK di SMP ....................................................................... 8
C. Jenis Layanan dan kegiatan pendukung ......................................................... 9
D. Pelaksaan pelayanan pengelolaan dan pengembangan layanan BK di
SMA ................................................................................................................ 11

BAB III : PENUTUP................................................................................................ 15


A. Kesimpulan ................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................. 15
Daftar pustaka ..................................................................................................... 16

3
MIND MAPPING

4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Sistem Penidikan Nasional No. 20 Thun 2003,


dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bagsa dan negara.
Lembaga pendidikan formal yang terdiri atas jenjang Pendidikan Dasar
(SD dan SMP), Sekolah Menengah Atas baik umum maupun kejuruan dan
Perguruan Tinggi bertujuan untuk menghasilkan individu mencapai
perkembangan optimal sesuai dengan potensi, minat dan nilai yang menjadi
pandangan hidupnya. Agar dapat tercapai tujuan dimaksud diperlukan tiga
aktivitas yang berupa aktivitas utama (main activity) yakni instruksional-
kurikuler, dan aktivitas pendukung (supporting activity) yakni administrasi dan
supervisi serta aktivitas bimbingan dan layanan-layanan lainnya bagi
kesejahteraan peserta didik. Aktivitas-aktivitas tersebut saling bersinergi satu
sama lain untuk secara bersama-sama mencapai tujuan institusional dimaksud.
Paradigma program bimbingan dan konseling (BK) Perkembangan merupakan
layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan spesifik yang memfasilitasi
perkembangan setiap peserta didik agar mampu mencapai tugas perkembangan
sesuai dengan periode perkembangannya atau jenjang pendidikannya. Terdapat
empat komponen program BK yakni layanan dasar BK, layanan responsif,
layanan perencaan individual, dan dukungan sistem. Komponen program BK
tersebut dilaksanakan melalaui strategi intervensi berupa pemberian layanan BK
serta kegiatan pendukung dengan sasaran utama yakni kepada peserta didik.
Layanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan dalam pelaksanaan
instruksional, karena dalam prakteknya tidak sedikit diantara siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar mengalami kesulitan dalam menangkap dan
memahami isi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa yang mengalami
kesulitan belajar dipastikan memerlukan layanan spesifik yakni berupa perlakuan
yang mampu membangkitan semangat belajarnya, menumbuhkan motivasi yang
rendah kadarnya sehingga muncul dorongan untuk belajar mengejar
ketertinggalan dari temannya. Dalam kaitannya pencapaian tugas perkembangan
adanya layanan BK menjadi urgen pula bagi setiap siswa.

5
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, maka saya menyusun rumusan masalah-masalah
pokok yang akan di bahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :
 Bagaimana karakteristik SMP?
 Apa saja bidang Bimbingan di SMP?
 Apa saja jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di SMP?
 Bagaimana pelaksaan pengelolaan dna pengembangan layanan BK di
SMP?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang saya susun, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
 Menjelaskan Bagaimana karakteristik SMP
 Menjelaskan apa saja bidang bimbingan di SMP
 Menjelaskan apa saja jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di SMP
 Menjelaskan bagaimana pelaksaan pengelolaan dna pengembangan
layanan BK di SMP

D. Manfaat Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah ;
 Untuk memberikan kemudahan Dan informasi kepada pembaca agar lebih
memudahkan dalam mendapatkan dan memahami tentang bagaimana
pelayanan bimbingan konseling di SMP
 Menambah wawasan pembaca dan penulis tentang bidang dan jenis
layanan bimbingan konseling di SMP

6
BAB II PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK SMP

Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak
usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tahap perkembangan
pubertas (10-14 tahun). Menurut Desmita (2010: 36) ada beberapa karakteristik
siswa usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) antara lain:
 Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan,
 Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
 Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan
keinginan bergaul, serta keinginan utuk bebas dari dominasi dengan
kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.
 Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma
dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
 Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat
kemurahan dan keadilan Tuhan.
 Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
 Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia sosial.
 Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.
Menurut Syamsu Yusuf (2004: 26-27) masa usia Sekolah Mengah
bertepatandengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak
menarik perhatiankarena sifat-sifat khasnya dan perannya yang menentukan
dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini dapat
diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut:
a. Masa praremaja (remaja awal)
Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat.
Masa ini ditandai oleh sidat-sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa
ini disebut masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka
bekerja, pemisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut
dapat diringkas, yaitu (a) negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun
prestasi mental; dan (b) negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik
diri dalam masyarakat (negatif pasif) maupun dalam bentuk agresif terhadap
masyarakat (negatif aktif).
b. Masa Remaja (Remaja Madya)
Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup,
kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman
yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa
mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan
dipuja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan),
yaitu sebagai gejala remaja.

7
Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat
dipandanga sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai
kehidupan tersebut adalah pertama,karena tiadanya pedoman, si remaja
merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang
dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahkan seringkali remaja hanya
mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang
diinginkannya.Kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi-
pribadi yangdipandang mendukung nilai-nilai tertentu 9 jadi personifikasi nilai-
nilai). Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak perempua
kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.
c. Masa remaja akhir
Setelah dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah
tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan
masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam
masa dewasa.

B. BIDANG BIMBINGAN DI SMP

Bidang bimbingan pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi


pemantapan keimanan, potensi diri, bakat , minat pemahaman kelemahan
diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan
kehidupan yang sehat.
Bidang bimbingan social adalah bidang yang meliputi kemampuan yang
berkomunikasi, beradu mentasi, bertingkahlaku sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku di rumah dan masyarakat
Bidang bimbingan belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi,
program belajar disekolah sesuai dengan kondisi psikis, social budaya
yang ada di masyarakat
Bidang bimbingan karir adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang
hendak dikembangkan dan dipilih

8
C. JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG BK DI SMP
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan
obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan untuk
memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu,
sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap
awal semester.
Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat
dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
Misalnya, bimbingan tentang lingkungan baru sekolah yang mereka
masuki.

2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi
belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi
adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara
tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier
berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan
informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan / program studi, program latihan,
magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik
dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
Misalnya, Pengaturan tentang kegiatan belajar seperti kelompok dan
jurusan.

4. Layanan Penguasaan Konten


Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok
dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan

9
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan. Misalnya, membimbing
siswa dalam menentukan kebiasaan belajar, materi pelajaran dan kesulitan.

5. Layanan Konseling Perorangan


Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya
dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah
agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya.
Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi. Misalnya, pemecahan permasalahan pribadi siswa yang
dilakukan secara tatap muka.

6. Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang
memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan
(topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan

7. Layanan Konseling Kelompok


Layanan Konseling kelompok merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok)
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok,. Layanan Konseling
Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

8. Layanan Konsultasi
Layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

9. Layanan Mediasi
Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan
permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat
terentaskan dengan konselor sebagai mediator.
Sedangkan layanan pendukung antara lain sebagai berikut :
 Aplikasi instrumentasi : merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data
dan keterangan siswa
 Himpunan data : merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relefan dengan pengembangan siswa.

10
 Konfrensi Kasus : merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan
siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberi keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat terbatas
dan tertutup.
 Alih tangan kasus : merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang dialami siswa
dengan memindahkan penanganan kasus.
 Kunjungan rumah : merupakan kegiatan memperoleh data keterangan,
kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa.
 Tampilan kepustakaan : merupakan kegiatan yang menyediakan berbagai
media informasi.

D. PELAKSAAN PELAYANAN PENGELOLAAN DAN


PENGEMBANGAN LAYANAN BK DI SMP
Bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan suatu bentuk layanan
bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan
kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu peserta didik agar memahami
dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan
dirinya (self direction), dan merealisasikan dirinya (self realization) untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya yang
dilakukan oleh ahlinya atau konselor.
Secara umum prinsip-prinsip manajemen pelayanan BK meliputi :
a. Perencanaan (planning)
Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai suatu proses kegiatan, membutuhkan
perencanaan yang matang dan sistematis dari mulai penyusunan program hingga
pelaksanaannya. Kegiatan ini penting dilakukan dan diperlukan mengenai :
Ketersediaan guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK.
Tersedianya program BK, sarana dan prasarana, serta instrument-
instrumen yang lengkap dan memadai berdasarkan pedoman pelaksanaan
dan prinsip-prinsip BK.
Kesamaan sikap dan pandangan seluruh stakeholder pendidikan tentang
arti pentingnya BK bagi peserta didik untuk mengenal dan mengantarkan
jati dirinya.
b. Pengorganisasian (organizing)
Berkenaan dengan pelayanan bimbingan tersebut dikelola dan diorganisir.
Sistem pengorganisasi pelayanan bimbingan dan konseling bisa diketahui dari
struktur organisasi sekolah tersebut. Organisasinya terdiri atas koordinator,
anggota, dan staf administrasi.
c. Penyusunan personalia (staffing)
Bagaimana para personalia ditetapkan, disusun, dan diadakan pembagian
tugas (job description), agar dalam pelaksanaannya menjadi efektif dan efisien
sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik.

11
d. Pengarahan dan kepempinan (leading)
Berkenaan dengan mengarahkan dan memimpin para personalia sehingga
bekerja sesuai dengan job atau bidang tugasnya masing-masing, agar aktivitas
pelayanan menjadi terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
e. Pengawasan (controlling).
Berkenaan dengan melakukan pengawasan dan penilaian terhadap
kegiatan mulai dari penyusunan rencana program hingga pelaksanaannya, agar
tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Ada tiga fungsi bimbingan dan konsling, yaitu:
a. Fungsi penyaluran (distributuf)
Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-
siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada disekolah, memilih
jurusan sekolah, memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang
sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri-ciri kepribadiannya. Disamping itu
sangsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan disekolah
antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar dan lain-lain.
b. Fungsi penyesuaian(adjustif)
Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk
memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai tehnik
bimbingankhususnya dalam tehnik konsling, siswa dibantu menghadapi dan
memecahkan masalh-masalah dan kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa
dalam usaha mengembangkan dirinya secara obtimal.
c. Fungsi Adabtasi(adaptif)
Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu stap sekolah
khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus
dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan
data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemapuan serta kesulitan-kesulitan
siswa kepada guru.
Adapun Hambatan Pelaksanaan Layanan BK di SMP adalah :

 Peserta Didik
o Kesan siswa terhadap layanan BK seperti guru matapelajaran
memberikan pembelajaran, sehingga belum secara maksimal
dimanfaatkan sebagaimana fungsiny layanan BK itu sendiri
o Masih ada perasaan malu dan takut bila menyampaikan permasalahan
yang dihadapi sehingga permasalahan tersebut emnumpuk pada diri
siswa
o Banyak siswa bermasalah tetapi tidak memahami bahwa dirinya
mengalami kesulitan terutama dalam hal belajar, akibat dari kesulitan
yang tidak dirasakan tersebut akan menghambat aktifitas dan proses
pembelajaran dikelas

12
o Kesungguhan dan komitmen siswa untuk mengatasi kesulitannya
umumnya masih labil, sehingga perlu secara continue dilakukan
pendekatan

2. Guru Pembimbing

 Belum maksimalnya memberikan layanan konseling kepada klien.


 Belum efektifnya pelaksanaan konseling karena ketrampilan teknik
konseling mash terbatas.

3. Orangtua

Masih banyak orangtua siswa yang memandang layanan BK sebagai


pengawas atau polisi sekolah sehingga terkesan bila diminta dating ke sekolah
pasti putra/putrinya dianggap melanggar tata tertib sekolah sehingga anak dicap
nakal.

4. Sarana dan Prasarana

 Ruangan BK yang masih kurang nyaman untuk melaksanakan layanan


konseling
 Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, kotak masalah dan ruang
terapi pustaka
Sedangkan Langkah – Langkah Strategis dalam Mengatasi Hambatan
dapat dilakukan sebagai berikut :
Melaksanakan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya
mewujudkan program sekolah yang efektif
Meningkatkan ketrampilan konseling melalui ujicoba beberapa teknik
konseling
Meningkatkan diagnose kesulitan belajar kepada peserta didik
Meningkatkan konsultasi kepada pihak yang berkompeten
Meningkatkan profesionalisme MGMP, seminar, work shop dll.

Struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling pada setiap satuan


pendidikan masing-masing disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan yang
bersangkutan. Struktur organisasi pada setiap satuan pendidikan hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut

Menyeluruh, yaitu mencakup unsur-unsur penting yang terlibat di dalam


sebuah satuan pendidikan yang ditujukan bagi optimalnya bimbingan dan
konseling.
Sederhana, maksudnya dalam pengambilan keputusan/kebijaksanaan jarak
antara pengambil kebijakan dengan pelaksananya tidak terlampau panjang.
Keputusan dapat dengan cepat diambil tetapi dengan pertimbangan yang

13
cermat, dan pelaksanaan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling
terhindar dari urusan birokrasi yang tidak perlu.
Luwes dan terbuka, sehingga mudah menerima masukan dan upaya
pengembangan yang berguna bagi pelaksanaan dan tugas-tugas organisasi,
yang semuanya itu bermuara pada kepentingan seluruh peserta didik.
Menjamin berlangsungnya kerja sama, sehingga semua unsur dapat saling
menunjang dan semua upaya serta sumber dapat dikoordinasikan demi
kelancaran dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling untuk
kepentinga peserta didik.
Menjamin terlaksananya pengawasan, penilaian dan upaya tindak lanjut,
sehingga perencanaan pelaksanaan dan penilaian program bimbingan dan
konseling yang berkualitas dapat terus dilakukan.
Pengawasan dan penilaian hendaknya dapat berlangsung secara vertikal
(dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas), dan secara horizontal
(penilaian sejawat).

14
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam menjalankan bimbingan dan konseling di sekolah terutama di SMP


ada bebrapa hal yang perlu diketahuai terlbuh dahulu yaitu mulai dari ciri-ciri
siawa di SMP.
Ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)
antara lain:
 Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan,
 Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
 Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan
keinginan bergaul, serta keinginan utuk bebas dari dominasi dengan
kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.
 Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma
dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
 Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat
kemurahan dan keadilan Tuhan.
 Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
 Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia sosial.
 Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.
Selain itu dalam menjalankan kegiatannya BK di SMP memiliki bebrapa
bimbingan yaitu sebgai berikut :
Bidang bimbingan pribadi
Bidang bimbingan social
Bidang bimbingan belajar
Bidang bimbingan karir
Selain bimbingan pelaksaan BK di SMP juga dibantu dengan adanya
berbagai layanan yang disediakan sekolah serta keterlibatan berbagai
pihak yang berkewajiban .

B. Saran

 Untuk menambah informasi lebih dalam lagi, pembaca diharap mencari


sumber yang lain agar informasi yang diperoleh lebih banyak dan lengkap
lagi.
 Pembaca dan penulis diharapkan dapat mengerti dan memahami secara
mendalam dalam materi yang telah dijabarlkan dalam makalah

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Bimbingan Konseling SMP . dikases pada tanggal 9 November 2017.


(Online)
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/92866717?extension=pdf&ft
=1508149010&lt=1508152620&user_id=373369724&uahk=nPWhM3ggRr
DsE-ciGij4n2jDzW8

Anonim.2015. Pelaksanaan BK di SMP. Diakses pada tanggal 9 November 2017.


(Online) http://digilib.uinsby.ac.id/662/3/Bab%202.pdf

Asroful.2013. BIMBINGAN DAN KONSELING Diakses pada tanggal 9


November 2017. (OnLine) https://bksmp1.files.wordpress.com/2009/10/bk-
pola-17-plus.ppt

Asoful.2104. BIMBINGAN DAN KONSELING SMP. Diakses pada tanggal 9


November 2017. (OnLine)
https://asrofulkhadafi.files.wordpress.com/2014/03/bimbingan-dan-
konseling-komprehensif.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai