Endapan Kromit Magmatik
Endapan Kromit Magmatik
PENDAHULUAN
Kromit adalah suatu mineral oksida dengan bentuk oktahedral yang
terbentuk akibat proses kristalisasi magma. Kromit merupakan mineral oksida dari
besi kromium dengan komposisi kimia (FeCr2O3) dan bijih logam kromium.
Mineral ini terdapat di dalam batuan beku ultrabasa seperti peridotit. Selain itu,
terdapat pula pada serpentin dan batuan metamorf lainnya yang terbentuk dari
alterasi batuan beku ultrabasa. Mineral ini terbentuk pada temperatur yang sangat
tinggi dan pada bagian bawah dari tubuh magma, dimana proses kristalisasi
terjadi.
SERPENTIN
KROMIT
Mineral
kehitaman. Goresan
transparan
Kekerasannya 5.5-6
4.8.
melainkan
Cebakan Stratiform
Cebakan Stratiform kromit terbentuk akibat proses kristalisasi pada ruang
magma, dimana bentuk cebakannya berupa lapisan kromit tipis dan memiliki sifat
homogen. K r o m i t
adalah
salah
satu
mineral
pertama
yang
t e r b e n a m , berkerut dan mengkristal sebelum mengendap dalam ruangruang magma.Keadaan ini yang menyebabkan terjadinya lapisanlapisan kromit yang tipisd a n
homogen,
serta
memperlihatkan
Kromit ditemukan dalam peridotit di mantel bumi dan juga pada lapisan
ultrabasa batuan intrusi. Selain pada batuan beku, kromit juga ditemukan pada
batuan metamorf seperti beberapa jenis batuan serpentinites, hal ini berkaitan
dengan mineral-mineral olivin, magnetit, dan korundum.
Pada tubuh endapan kompleks
tubuhnya berupa lapisan mafik untuk tubuh beku ultramafik dengan beberapa
lapisan yang terdiri dari 90% kromit sehingga terbentuk suatu jenis batuan langka
yaitu chromitite. Tubuh endapan kompleks Stillwater di Montana juga
mengandung kromit signifikan.
Cebakan Podiform
Endapan Kromit Magmatik
Sri Dewi Intan (D621 08 279)
Endapan besar kromit terjadi sebagai polong, lensa, atau lapisan dalam
ophiolit batuan ultrabasa. Secara tektonik, keberadaannya di bawah kerak dan
mantel atas batuan ultrabasa. Endapan tipe podiform ini juga terbentuk sebagai
proses magmatik primer. Umur mineralisasi dari kromit adalah pada Mesozoikum
muda. Berasosiasi dengan peridotit, harsburgit, dan dunit. Adapun gangue mineral
dari endapan ini diantaranya Olivin, Serpentin, Orthopiroksin, dan Magnetit.
Model genetik dari cebakan podiform ini berupa fraksi kristalisasi awal
dimana kromit berasal dari cairan basal, baik tepat pada transisi bawah kerakmantel di saku magma atau mungkin dalam sisa mantel harsburgit. Selain itu, bisa
juga tepat di atas transisi kerak-mantel yang menyatukan lapisan dalam dunit di
dasar ruang magma
Cadangan
bijih
podiform
sangat
bervariasi
tetapi
sangat
kecil
dibandingkan dengan cebakan stratiform, yaitu dari beberapa ton hingga satuan
juta ton. Lebih dari setengah cadangan bijih podiform dunia dikelompokkan
sebagai kromit kaya aluminium. Di Indonesia, endapan kromit termasuk tie
podiform, yang pada umumnya tersebar di Indonesia bagian Timur. Bentuk
endapan, berupa perlapisan dan lensa-lensa di dalam batuan piroksen-peridotit.
Negara
Afrika Selatan
India
Kazakhstan
Turki
Federasi Rusia
Brazil
Zimbabwe
Finlandia
Australia
Iran
Cina
Pakistan
Madagaskar
Vietnam
Oman
Albania
Pilipina
10
18
Kuba
19
Sudan
Perkiraan Tahun: 2006
34,000
22,000
11
Produksi Kromit
7,418,326
3,600,400
3,600,000
1,059,901
615,900 548,713
966,065
600,000
252,867 200,000
132,335 70,500
225,000199,000
90,000
46,728
22,000
65,000 34,000
Produksi Kromit
Penambangan Kromit
12
Tek n o l o g i
penambangan
endapan
bijih
kromit
dapat
cebakan
walaupun tebal lapisannya lebih kecil dari 1 m. Hal ini disebabkan oleh
batas yang jelas antara lapisan bijih dengan batuan induknya.
Sebaliknya,
untuk
cebakan
podiform,
penambangannya
agak sulit
cara
tambang
terbuka.
Karena
berbentuk
pasir,
13
tahun 1936, namun data mengenai produksinya hanya dapat diketahui sejak tahun
1941. Tercatat bahwa 73.996 ton telah dihasilkan dari proses penambangan ini
dimana 66.478 ton berasal dari Tosin dan 7.518 ton dari Pit Saysin. Menurut
informasi dari Etibank, sekitar 6.300.000 ton bijih krom telah dihasilkan di daerah
ini selama tahun 1936-1981.
Pada tahun-tahun awal penambangan, operasi penambangan dilakukan
dengan tambang terbuka, tetapi pada tahun 1950 ketika jumlah bijih mulai
berkurang, maka operasi penambangan dilakukan dengan tambang bawah tanah.
Diperkirakan bahwa lebih dari 50.000 m adit telah dibuat dalam konsesi Etibank
Guleman sejak tahun 1950.
Terlepas dari adanya deposit kromit, daerah sekitar Guleman telah
menjadi sasaran berbagai penelitian. Hal ini disebabkan fakta bahwa berdasarkan
konsep tektonik, daerah ini terletak di sepanjang batas antara lempeng Eurasia dan
Afrika. Selain itu, adanya mineralisasi tembaga sulfida di Maden juga
menyebabkan ketertarikan untuk penelitian di daerah ini.
14
Bijih Kromit
Batu,
Scr
Kuarsa
Siklon
Humprey Spiral
Tanur Putar
Kromit, Mag.,
Ilmenit
Magnetik Separator
~96% Cr2O3
Storage
15
Magnetit,
Komposisi dan
Podiform
Stratiform
Podiform
Kegunaan
Kadar
Kaya Al
Kaya Fe
Stratiform
Kaya Cr
(Cr2O3 %)
33-38
40-46
46-55
Nisbah Cr:Fe
2-2,5:1
1,5-2:1
2:1
Kegunaan utama
Refraktori
Metalurgi dan
Metalurgi
kimia
Penggunaan dan Spesifikasi
Penggunaan Kromit secara khusus, untuk metalurgi sekitar 76% yakni
digunakan dalam pembuatan baja tahan karat (stainless steel). Adapun untuk
industri, sekitar 13% untuk refraktori dan 11% untuk kimia-foundri-keramik.
DAFTAR PUSTAKA
16
17