Pseudofakia
Pseudofakia
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Mata manusia mempunyai lensa yang translusen didalam. Lensa ini
memfokuskan cahaya sinar yang masuk ke mata lalu meneruskan ke retina
seperti
cahaya
mengkonversikan
matahari
cahaya
yang
difokuskan
menjadi
pesan
pada
saraf
sebuah
yang
mana
kaca.
Retina
nanti
akan
ditransmisikan ke otak melalui saraf optikus. Bila lensa optikal ini berkabut , dan
disaat lensa mata yang tadinya berwarna bening menjadi buram, mulailah
penyakit yang disebut dengan katarak terjadi. Sinar masuk yang difokuskan ke
retina tidak lagi difokuskan dengan tajam, dan penglihatan pasien akan menjadi
kabur. Katarak dapat mempunyai gejala, seperti silau pada cahaya terang (sulit
mengendarai kendaraan pada malam hari), sulit menentukan warna dengan tepat,
atau distorsi dari bayangan visual. 1
Penyebab katarak yang paling sering adalah proses degenerasi yang terkait
dengan usia (age-related cataract) atau disebut katarak senilis. Terdapat 3 tipe
utama katarak senilis berdasarkan letak kekeruhannya yaitu nuklear, kortikalm
dan subkapsularis posterior. Pada beberapa pasien dapat dijumpai kombinasi dari
ketiganya. Pada katarak tipe kortikal terjadi proses hidrasi yang menyebabkan
lensa membengkak sehingga mendorong diafragma iris ke depan dan sudut bilik
depan mata secara progresif menjadi lebih dangkal. 4,5
Lensa katarak memiliki ciri berupa edema lensa, perubahan protein, dan
kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa. Secara umum, edema lensa
bervariasi sesuai stadium perkembangan katarak. Katarak terdiri dari 4
stadium,yaitu: stadium awal (insipient), stadium imatur, stadium matur, dan
stadium hipermatur. Sampai saat ini belum ada terapi obat dalam penatalaksanaan
katarak. Pembedahan merupakan terapi definitif, dimana ada tiga macam bedah
katarak,
antara
lain:
ekstrasi
intrakapsular
(ICCE)
ekstrasi
katarak