Anda di halaman 1dari 12

Keterampilan kepramukaan

Keterampilan kepramukaan merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh


pramuka, karena masyarakat mempunyai asumsi bahwa seorang pramuka pasti
memiliki keterampilan kepramukaan , Keterampilan kepramukaan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Keterampilan spiritual adalaah keterampilan sikap dan perilaku seorang
pramuka yang dalam kesehariannya mencerminkan perwujudan : a. Pengamalan
kaidah-kaidah agama yang dianutnya, b. Pengamalan Prinsip Dasar
Kepramukaan, c. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, d. Pengamalan
Pancasila
2. Keterampilan Emosional adalah keterampilan menata emosi, sehingga yang
bersangkutan menjadi pramuka yang: Cermat dalam menghadapi masalah, Bijak
dalam mengambil keputusan, Sabar, Tidak tergesa-gesa dalam menentukan
sikap, Menghormati lawan bicara, Sopan, Hormat kepada orang tua.
3. Keterampilan Manajerial adalah keterampilan merencanakan dan mengelola
kegiatan sehingga mencapai kesuksesan, meliputi keterampilan : Menjadi
pemimpin (Leadership), Merencanakan, memprogramkan, dan melaksanaakan
kegiatan (Planning, Programming, Actuiting), Administrasi (Administration),
Hubungan antar insani (Relationship), Penyusunan Pelaporan .
4. Keterampilan Fisik adalah keterampilan yang secara fisik menjadi kebutuhan
peserta didik sebagai bekal dalam mengatasi tantangan/rintangan. Yang
termasuk keterampilan fisik yaitu:
a. Tali-temali di antaranya:
Simpul ialah ikatan pada tali. Jenisnya:
(1) Simpul ujung tali : Untuk menjaga agar tali tidak terurai.
(2) Simpul mati : Simpul untuk menyambung Dua tali yang sama besar
(3) Simpul anyam : Simpul untuk menyambungDua tali yang Tidak sama
besarnya
(4) Simpul anyam berganda : Simpul untuk menyambung tali yang tidak sama
besarnya dalam kondisi basah atau kering
(5) Simpul erat: Untuk memulai suatu ikatan
(6) Simpul pangkal : Digunakan untuk permulaan ikatan
(7) Simpul tiang : Untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat sewaktu
binatang bergerak
(8) Simpul tarik : Digunakan untuk menuruni tebing atau pohon dan tidak akan
kembali
ke atas.
(9) Simpul kursi : Untuk mengangkat dan menurunkan orang atau barang.

(10) Simpul kembar : Untuk menyambung dua tali yang sama besar dalam
kondisi licin atau basah
(11) Simpul jangkar : Untuk membuat tandu darurat, atau tali timba
Ikatan
(1) Ikatan palang : untuk membentuk palang yang bersudut 900
(2) Ikatan silang : Ikatan untuk membentuk tongkat bersilangan dan talinya
membentuk diagonal.
b. Memahami peta topografi, peta pita, kompas, dan cara menggunakannya
serta membuat panorama.
c. Isyarat dan sandi : (1) Membaca dan mengirim isyarat dengan semaphore.
(2) Membaca dan mengirim isyarat dengan morse, dengan menggunakan: peluit,
bendera, senter, dan pesawat telegraph.
d. Menaksir : tinggi, lebar, berat, dll.
5. Keterampilan mengenal alam adalah pemahaman tentang gejala-gejala alam,
misalnya tentang:
- Kabut.
(1) Kabut tipis merata pertanda cuaca baik;
(2) Terang benderang di pagi hari pertanda cuaca buruk;
(3) kabut di gunung-gunung pertanda akan turun hujan;
(4) udara sejuk dan berembun di pagi hari pertanda akan turun hujan di siang
hari.
- Matahari
(1) Matahari terbit berwarna kemerah-merahan dan diliputi garis-garis awan
hitam pertanda akan ada hujan.
(2) Matahari terbit berwarna kemerahan yang terang pertanda cuaca baik.
(3) Matahari terbit kemerahan dan dicampuri garis-garis awan kekuningkuningan pertanda akan hujan lebat.
(4) Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan pertanda akan ada
hujan.
(5) Warna merah pada saat matahari terbenam pertanda akan terjadi angin yang
cukup kencang.
- Binatang.
(1) Semut. Mereka akan tetap di liangnya bila cuaca akan buruk, tetapi akan
keluar dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik.
(3) Ayam. Mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan
menandakan bahwa hujan tidak akan berlangsung lama; tetapi bila ayam-ayam
tersebut berteduh saat hujan maka pertanda bahwa hujan akan berlangsung
lama.
(4) Lalat. Mereka akan tetap hinggap di tembok apabila akan turun hujan, dan
akan beterbangan bila cuaca cerah.

(5) Cacing. Bila pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun
pertanda akan datang hujan, dan bila cacing keluar dari liangnya menandakan
hujan akan turun lama.
(6) Tanda-tanda Cuaca akan buruk.
Kucing duduk dengan membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya
dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
Burung-burung. Mereka membasahi bulunya dengan paruhnya.
Burung-burung Laut. Beterbangan menuju daratan.
6. Keterampilan Sosial adalah keterampilan yang timbul karena dorongan
kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat, di antaranya :
a. Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
b. Keterampilan tentang kesehatan masyarakat, meliputi : 1) Keterampilan
tentang kesehatan masyarakat, 2) Keterampilan dapur umum, 3) Keterampilan
evakuasi, 4) Keterampilan Search And Rescue (SAR)
c. Keterampilan tentang pengamanan masyarakat, meliputi :
1) Keterampilan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP), 2) Keterampilan
Pemadam Kebakaran, 3) Keterampilan Konservasi tanah dan air
SPPA (Sistem Perencanaan Pemrograman dan Anggaran)
Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang berskala nasional dan merupakan
salah satu dari gerakan kepanduan dunia. Tentunya dapat kita ketahui, bahwa
Gerakan pramuka mempunyai pengelolaan untuk melaksanakan berbagai tugas
dan kegiatannya.
Perencanaan dan pemrograman terus mengalami perkembangan seiring
berjalannya waktu, sehingga system Sistem Perencanaan Pemrograman dan
Anggaran tersebut diatur dalam petunjuk penyelenggaran Surat Keputusan
Kwartir Nasional No 111 tahun 1998, yang dapat digunakan sebagai dasar atau
pedoman dalam penyusunan program kerja kegiatan kepramukaan.
Pengertian dari SPPA
System : dalam pengertian umum diartikan sebagai cara atau sebuah cara,
selebihnya dapat diartikan sebagai hubungan yang berlangsung di antara
satuan-satuan atau beberapa komponen secara teratur.
Perencanaan : proses yang digunakan untuk mempengaruhi masa depannya
dengan cara menetapkan tujuan yang hendak dicapai, bagaimana, dan
bilamananya agar tujuan tersebut tercapai.
Pemrograman : penetapan serangkaian sasaran sebagai penjabaran dalam
melaksanakan tugas dari perencanaan menjadi lebih konkert yang
terkoordinasikan dalam kurun waktu, jumlah dan anggaran tertentu.

Anggaran : Rangkaian pembelanjaan dana disusun sistematik yang


direncanakan dan dilaksanakan secara tepat guna, daya guna, dan sesuai
dengan dana yang terbilang tersedia, untuk memcapai tujuan kegiatan dan
pelaksanaannya secara maksimal.
SPPA merupakan serangkaian cara atau metode yang digunakan oleh beberapa
komponen kerja, untuk mulai dari perencanaan, penuangan dalam program yang
lebih konkert, yang memuat besarnya pembelanjaan untuk pelaksanaan untuk
mencapai tujuan maksimal.
Karakteristik SPPA gerakan pramuka:
1. Komprehensif : Luas dan menyeluruh, digunakan untuk semua tingkat
management Gerakan Pramuka.
2. Terpadu : Merupakan pelaksanaan secara nyata, tidak berbatas sebagai
rencana atau program yang disusun dari kesatuan-kesatuan organisasi.
3. Fleksibel : Pantas, Luwes, dapat diterima dan disesuaikan dengan kondisi dan
situasi yang terus berubah dan berkembang.
4. Dinamis : Terarah bagaimana pengelolaan sumber daya yang tersedia untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Begitulah gambaran secara umum apa SPPA, untuklebih mendalam lagi, marikita
pelajari tentang proposal agar lebih mudah untuk dispesifikasikan
PROPOSAL
Sistematika Proposal
a. Pendahuluan / Latar belakang : Alasan yang melatar belakangi / menyebabkan
sehingga kegiatan diadakan.
b. Dasar Hukum atau Dasar Pelaksanaan : Penguat latar belakang yang
menunjukkan rencana maupun program seperti apakah yang akan terlaksana.
c. Nama Kegiatan
d. Sasaran :Kepada siapa kita memperuntukkan kegiatan tersebut.
e. Tujuan
f. Pelaksanaan
Waktu
Hari tanggal

Tempat
g. Pelaksana (panitia)
h. Rencana Anggaran
Menyusun anggaran belanja kegiatan:
1. Mendata semua sasaran kegiatan
2. Membuat rencana pembelanjaan untuk pelaksanaan dan pengelolaan
kegiatan.
3. Membuat rencana pendapatan untuk pembelanjaan.
4. Menghimpun anggaran dari masing-masing unit kerja dan dikonsultasikan
bersama.
5. Membuat dokumen tunggal anggaran pembelanjaan.
Isi Rencana Anggaran
1. Pemasukan (darimana dana akan didapatkan)
Misalnya : Subsidi sekolah, Sponsor, Kas Organisasi, Iuran peserta, maupun
donator / sumbangan dana yang tidak mengikat.
2. Pengeluaran (penggunaan dana)
Misalnya : Transportasi, Konsumsi, Kesekretariatan (sesuai dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan).
3. Rekapitulasi
Penjabaran secara singkat dengan penjumlahan dana secara perkelompok
bidang kebutuhan, kemudian di hitung antara jumlah pendapatan dan
pengeluaran. Dan sewajarnya jika antara pengeluaran dan pendapatan
berjumlah sama.
i. Jadwal kegiatan
j. Penutup
Pertimbangan yang biasa dilakukan dalam persetujuan proposal :
1. Dana yang akan digunakan dalam kegiatan
2. Sistematika penyusunan proposal
3. Kegiatan ataupun rencananya bagaimana
4. Dilaksanakan oleh siapa
5. Penyampaian kita dalam pengajuan.

UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK


Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :
a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara

c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.


d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga
pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan
barisan.
g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para
pemimpin Sangga.
h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan
yang berlaku.
i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas.
k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh
anggota ambalan.
l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing.
n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.
Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang
Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai
berikut :
a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
c. 1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah
kanan barisan.
e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan
yang berlaku.
f. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.
g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.

h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lainlain.
i. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
k. Pradana membubarkan barisan.
Upacara Penerimaan Calon Penegak
Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara
Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut :
a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan.
b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan.
c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.
d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan.
e. Pengantar kata Pradana atau Pembina.
f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon
Penegak.
g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat.
h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.
i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.
j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri
Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.
b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan
pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.
c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri
mengenai watak dan kecakapan calon.
d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.
e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota
ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.
f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.

g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing.


h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.
i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang
ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri
tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak
Bantara oleh calon Penegak sendiri.
j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
k. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang
selesai dilantik untuk kembali ke sangganya
Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana
Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana
dilakukan sebagai berikut :
a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.
b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke
hadapan Pembina Penegak.
c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan
kecakapan yang bersangkutan.
d. Para pendamping kembali ketempat.
e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara
Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina
Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan
menghormat dipimpin Pradama atau petugas.
g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang
bersangkutan.
h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.
i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.
j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di
dada kiri tepat pada jantungnya
k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing.
l. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.


Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak
Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah
memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan
Latihan dengan jalan sebagai berikut :
a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan
Pembina.
b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi.
c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh
Pembina.
d. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
f. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam
bentuk informal, di luar pertemuan rutin.
a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita.
b. Acara upacara meliputi :
1) Penjelasan Pembina.
2) Penegak yang bersangkutan minta diri.
3) Sambutan wakil anggota ambalan.
4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.
5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.
6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.
7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
c. Tempat dan waktu tidak terikat.
Keterampilan kepramukaan untuk pramuka penegak
Penegak dituntut untuk mampu melakukan proses pembinaan dirinya secara
mandiri dengan pendampingan dari orang dewasa (pembina). Berproses dari
satuan terkecil di ambalan yang bernama sangga dan wadah pembinaan
pramuka penegak yang bernama ambalan dengan segala variabelnya. Dunia
penegak adalah dunia awal pencarian jatidiri yang penuh kejutan, kreatifitas dan
tantangan nyata menuju pembekalan diri dalam menghadapi realita kehidupan.
Pramuka penegak memiliki kesenangan sekaligus kewajiban yang melekat dalam

satu tarikan nafas. Penegak berarti menjadi tegak, menjadi diri sendiri dan
berproses untuk terlibat dalam membangun masyarakat. Penegak memiliki 3
orientasi bina yang tak lepas dalam setiap proses nya. Bina diri, bina satuan dan
bina masyarakat.
Pramuka Penegak tidak hanya dituntut untuk mengetahui kemampuan dasar
hidup di alam terbuka, namun harus menguasai dan mengembangkan diri untuk
kepentingan dirinya dan pengabdian di masyarakat. Pramuka penegak harus
berjiwa penolong, selalu melayani dan menempa diri untuk sukarela mambangun
masyarakat.
Dalam proses pembinaan pramuka penegak dipandu melalui sebuah ketetapan
kwartir nasional SK Kwarnas No 080 Tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme
Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
Kenapa dalam SK 080 harus bergabung dengan Pramuka Pandega ?
Karena proses pembinaan pramuka Pandega adaalh sebuah proses keterlanjutan
dari pembinaan Pramuka Penegak. Pencapaian Pramuka Pandega yang siap
terjun di masyarakat sebagai pengabdi dan pemimpin tidak lah cukup jika tanpa
proses gemblengan diri saat menjadi Pramuka penegak. Namun kebijakan ini
akan berubah seiring perubahan hasil Musyawarah Nasional 2008 yang lalu
bahwa akan ada pemisahan pembinaan pramuka penegak dengan pramuka
pandega. Sebelum ada perubahan, kita masih harus mengacu pada SK 080 yang
sering disebut dengan Polbin T/D.
Didalam Polbin T/D dijelaskan bahwa Pramuka Penegak dan Pandega memiliki 6
wadah pembinaan sebagai tempat dirinya menggembleng diri.
1. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Penegak di
Gugusdepan.
2. Racana adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Pandega di Gugusdepan.
3. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir yang beranggotakan Pramuka Penegak
dan Pandega yang dipilih dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega
Puteri Putera, sesuai petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.
4. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk
menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan
tanpa meninggalkan kedudukannya sebagi anggota Gugusdepan.
5. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan
tertentu guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja adalah
Pramuka Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih, dan orang-orang yang
dianggap mampu dan ahli dalam suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu
untuk membuat perencanaan tentang program kegiatan Ambalan, Racana, dan
atau Dewan Kerja.
6. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang
mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana, dan atau
Dewan Kerja.

Ambalan menempati urutan pertama proses pembinaan menjadi pemimpin dan


pengabdi di masyarakat. Ambalan sendiri diambil dari kata ambal yang
merupakan bagian dari pondasi atap sebuah rumah.
Ambalan adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak di gugusdepan. Di
ambalan inilah pramuka Penegak di berikan informasi secara lengkap tentang
organisasi Gerakan Pramuka dan kepanduan, pelatihan , gladi, uji kelayakan,
hingga manajemen bermusyawarah untuk membekali dirinya. Di Ambalan,
seorang pramuka penegak di beri kesempatan seluas luasnya untuk mengelola
satuannya dengan bimbingan orang dewasa.
Ambalan memberi tantangan dan peluang emas yang sangat luar biasa bagi
anak muda untuk menguji dan mengasah ketrampilan hidupnya dalam
mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Tantangan tersebut berupa
kesempatan memimpin dan mengelola organisasi ambalan. Tantangan lain
adalah mengembangkan ketrampilan hidup baik di alam maupun di dunia profesi
yang diminatinya.
Sebagai sebuah wadah pembinaan, Ambalan dilengkapi berbagai komponen
yang memiliki tugas dan fungsi berbeda beda.
Dewan Ambalan
Sesuai Sk 080 tahun 1988, penjelasan tentang Dewan Ambalan adalah :
Untuk menggerakkan Ambalan di bentuk Dewan Ambalan
Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah
dilantik sebagai Penegak Bantara
Dewan Ambalan dipimpin oleh :
1. Seorang Pradana
2. Seorang Kerani
3. Seorang Bendahara
4. Seorang Pemangku Adat
Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan
Musyawarah Penegak
Dari isi SK diatas dapat dilihat bahwa penggerak utama Ambalan dalm
menjalankan aktifitasnya sehari hari adalah Dewan Ambalan ! dan yang
tergabung menjadi Dewan Ambalan adalah semua warga Ambalan yang telah
berhasil dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.
Di Ambalan yang berada di lingkungan Kwarda DI. Yogyakarta, ke empat
pemimpian Dewan Ambalan dikenal dengan BPH Badan Pengurus Harian.

Dewan Kehormatan
Statement dalam Sk 080 menyebutkan :
Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka
dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, dan
beberapa anggota Ambalan yang dianggap perlu hadir oleh Pemangku Adat,
serta Pembina sebagai Penasehat
Dewan kehormatan tidak bersifat permanen. Dibentuk JIKA dibutuhkan dan
otomatis akan dibubarkan setelah permasalahan selesai. Salah satu contoh
tugas dewan kehormatan adalah pada saat forum pelantikan Calon Penegal dan
Pelantikan Penegak Bantara maupun Laksana.
Dewan Adat Ambalan
Diatur dalam Tata Adat Ambalan secara terpisah antara putra dan putri. Dewan
Adat Ambalan dibentuk oleh Pemangku Adat yang beranggotakan para anggota
Dewan Ambalan / Pramuka Penegak Bantara tertentu untuk melakukan
pembahasan dan pelaksanaan tata adat yang berlaku, seperti perubahan Tata
Adat, pendampingan warga ambalan, perbaikan perangkat Adat dan sebagainya
Tata Adat Ambalan
Yang lebih membedakan dalam proses pembinaan pramuka penggalang dan
pramuka penegak adalah tersedianya Tata Adat di Ambalan. Tata adat ini adalah
sebuah aturan main tertulis yang disepakati bersama oleh warga ambalan dalam
menjalankan kehidupan kesehariannya sebagai warga ambalan.
Berproses dalam kepenegakan membutuhkan ketekunan dan ketabahan yang
berlipat ganda. Proses membangun ketahanan diri itu akan melalui proses di
butuhkan, diremehkan, di hargai, di sanjung, di lecehkan, di hormati,dan
beragam perlakukan lain yang semakin hari akan semakin meningkatkan
ketajaman diri untuk menghadapi masa depan.

Daftar Pustaka :
http://guruantaraharapandankenyataan.blogspot.com/2011/06/keterampilandan-kepramukaan.html
https://www.facebook.com/APIndonesia/posts/564602976905306
http://soekarnokartini.blogspot.com/2009/06/sppa-sistem-perencanaanpemrograman-dan_04.html
https://docs.google.com/document/d/1Pyspznu0Avd8C3ej4rjAqlLa8Iu2uUxlUGjgHKOoK8/preview
pramuka-neswa.mywapblog.com/ambalan-penegak.xhtml

Anda mungkin juga menyukai