Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PERJALANAN

Salam Lestari!!! Kali ini MAPALA DUTA WILIS STKIP PGRI Nganjuk . materi
pengetahuan untuk Calon anggota Baru. Bagi orang awam kegiatan Alam Bebas seperti
mendaki gunung (hiking), panjat tebing (Rock Climbing), Penelusuran Gua (Caving), Arung
Jeram ( Rafting) dan lain sebagainya selalu mengundang pertanyaan- pertanyaan sederhana,
seperti hal hal apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan alam bebas, bagaimana mengatur
kelancaran suatu kegiatan dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Maka dari itu bagi
seorang yang bergiat alam bebas harus lah memiliki ilmu dalam management perjalanan.
Apa sih yang dimaksud manajemen perjalanan itu ?

1. Manajemen Perjalanan

A. Pengertian Manajemen perjalanan


Kegiatan alam bebas adalah salah satu kegiatan yang menantang dan penuh resiko.
Para penggiatnya dituntut untuk dapat menguasai medan yang akan ditempuh melalui
penguasaan skill, mental dan fisik yang mantap, serta kerjasama tim yang kuat. Karena
kompleksnya kegiatan ini maka dibutuhkan pengelolaan yang baik sebelum jalannya
kegiatan. Pengelolaan bukan hanya dilakukan saat kegiatan saja, selain itu juga meliputi
persiapan yang dimulai dengan pencarian data, penggalian materi dan skill, sampai pada
persiapan sebelum keberangkatan.
Dari penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen perjalanan ialah sebuah
pengelolaan perjalanan untuk mencapai suatu tujuan. Dilakukan seorang atau sekelompok
orang yang pengelolaannya secara sistematis untuk tujuan tertentu, petualangan ataupun
ilmiah.
Ada beberapa rumusan yang biasa diterapkan sebelum merencanakan suatu perjalanan
alam bebas yaitu 4W + 1H kepanjangan dari Where, Who, Who, Why, When, dan How:

a. Why (Mengapa), Ini mengatakan tentang ide, alasan atau tujuan adanya
perjalanan.
b. Where (Dimana), mencakup dimana tempat yang disepakati untuk kegiatan
alam. Disini, kita   dituntut untuk mengetahui dimana tempat dan lokasi serta rute
yang akan dilalui pada saat perjalanan.

c. When (Kapan), point ini menyangkut permasalahan waktu kegiatan, kepastian


tanggal, jumlah durasi kegiatan, karena berkaitan erat dengan rencana operasi
perjalanan nantinya. Diusahakan untuk menggunakan waktu dengan se-efisisien
mungkin, sehingga target perjalanan dpat tercapai secara maksimal.

d. Who (Siapa), Point ini menanyakan tentang sasaran sumber daya manusia yang
berkaitan dengan lokasi, muatan dan tujuan dari perjalanan tersebut.

e. How (Bagaimana), sebagai akhir proses diskusi maka yang dipikirkan adalah
bagaimana kegiatan perjalanan ini bisa berjalan sebaik mungkin agar tujuan, ide,
gagasan perjalanan dapat tercapai.
B.    Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Pemahaman Tujuan Perjalanan
  Sebagai pelaksana, manusia menjadi faktor terpenting dari sebuah kegiatan
perjalanan. Perjalanan dapat menjadi sekedarnya atau berjalan maksimal bergantung dari
bagaimana personil yang menjalankan prosesnya. Peran manusia tidak hanya saat menjadi
anggota tim perjalanan (operasional) tetapi juga semua bagian proses, persiapan, sharing
ide, konsep,serta visi dan tujuannya. 
2.     Manajemen Persiapan
            Aktivitas di alam bebas memiliki tingkat resiko dan bahaya yang tinggi (high risk
activity) Karena resiko merupakan bagian dari kegiatan ini, maka sebelum melakukan
perjalanan perlu adanya suatu persiapan untuk mengantisipasi hambatan yang tidak
diinginkan dan tercapainya tujuan yang memuaskan. Dalam mempersiapkan perjalanan ada
tigaaspek penting yang perlu diperhatikan, meliputi perencanaan, pemilihan perlengkapan,
dan penyusunan perlengkapan yang akan dibawa (packing).
a.      Perencanaan (Planning)

 Pengetahuan
Langkah  awal yang harus dilakukan adalah pengumpulan informasi
mengenai keadaan tempat yang akan dituju dan keadaan pribadi. 
 Pengetahuan Medan
Informasi tentang medan yang akan dituju dapat dicari dengan
membaca laporan perjalanan atau menanyakan kepada orang yang telah
pergi kesana. Hal – hal yang perlu diketahui adalah:

 Topografi
Dari peta topografi kita dapat mengetahui keadaan alam suatu daerah
dan hambatan apa saja yang mungkin akan dihadapi. Informasi ini sangat
berguna dalam menentukan rute perjalanan, jarak perjalanan dan lama
perjalanan serta perlengkapan dan bekal makanan yang akan dibawa.

 Iklim dan cuaca


Pengetahuan tentang iklim dan cuaca akan berpengaruh terhadap
perlengkapan yang akan dibawa.

 Lingkungan Budaya
Adat istiadat penduduk setempat perlu diketahui agar kita tidak
menyalahi aturan-aturan yang berlaku disana. Pelanggaran dapat
menurunkan pandangan masyarakat terhadap kita sehingga berakibat
timbulnya rasa permusuhan.

 Administrasi
Setiap daerah berada di bawah kekuasaan pihak seperti: PEMDA,
Taman Nasional, BKSDA, POLSEK, atau pengelolaan lainnya. Informasi ini
sangat penting dalam pengurusan surat izin di sana. 
3.     Pengetahuan Diri Pribadi
Dari gambaran medan diatas, kita dapat menilai secara jujur bagaimana
kesiapan diri kita dalam menghadapi perjalanan itu. Ketidaksiapan diri ketika sedang
melakukan perjalanan tidak hanya menghambat perjalanan, tetapi juga berarti
menggagalkan seluruh rencana yang telah disusun, kesiapan diri dapat dinilai dari
segi: 
a.      Mental
Kondisi psikologis diri pribadi saat menghadapi perjalanan seperti: keadaan
gelisah, belum mendapat ijin orangtua, dan lain sebagainya. Persoalan persoalan
semacam ini harus diselesaikan sebelum melakukan perjalanan.
b.     Fisik
Keadaan fisik paling menentukan berhasilnya perjalanan. Apabila waktunya
masih lama, keadaan fisik yang paling buruk dapat diperbaiki melalui pengobatan
atau latihan jasmani.
c.      Kemampuan
Kita perlu mengukur batas kemampuan diri dengan tingkat kesulitan yang akan
dihadapi dalam perjalanan itu. Kemampuan diri disini berupa pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman. Jika kemampuan diri dirasa kurang, maka kita
harus berupaya meningkatakannya.
d.     Materi
Tersedianya keuangan yang cukup sangat penting untuk mendukung
terlaksananya perjalanan. Perkiraan kebutuhan keuangan dapat diketahui
sebelumnya.
e.      Rencana perjalanan
Pengetahuan tentang medan dan diri pribadi selanjutnya dapat digunakan
sebagai dasar pembentukan suatu rencana perjalanan. Dalam rencana ini ada
beberapa aspek pokok yang harus digunakan. 
4.     Maksud atau tujuan perjalanan
Maksud atau tujuan perjalanan akan menentukan kegiatan apa yang akan
dilaksanakan sebelum perjalanan ke suatu tempat tujuan, di tempat tujuan dan pada
saat perjalanan pulang serta usai kegiatan tersebut.
A.     Tempat tujuan perjalanan
Menentukan tempat atau daerah yang akan dituju serta menentukan apakah kita
berpindah pindah atau menetap.

B.     Waktu perjalanan
Menentukan waktu pelaksanaan, durasi kegiatan, dan estimasi kembali ke
tempat asal.
C.      Peserta perjalanan
Menentukan siapa saja yang akan melaksanakan kegiatan. Tim kecil atau Tim
besar serta syarat keikutsertaan peserta.
F.      Transportasi
Menentukan kendaraan yang akan digunakan menuju titik dimulainya kegiatan.
Manajemen transportasi penting untuk efektifitas dan kecepatan gerak tim saat
perjalanan.
5.     Dokumentasi
Proses dokumentasi dari seluruh aspek mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaan. Fungsi dari dokumentasi adalah sebagai pembuktian bahwa kegiatan telah
terlaksana. Perencanaan tentang pendokumentasian juga menerapkan prinsip efisiensi
dalam pengambilan dokumentasi.
6.     Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya merupakan sistem koordinasi dalam kegiatan/
perjalanan. Rencana komunikasi mutlak diperlukan untuk efektifitas dan efisiensi.
Hal yang perlu dikomunikasikan dalam sebuah perjalanan adalah :
-  Alat yang digunakan
-  Jalur (dial) dan alternative
-  Waktu komunikasi  
-  Jenis informasi yang disampaikan
7.     Logistik
Merupakan hal yang selalu diperlukan dalam setiap kegiatan alam terbuka, tetapi
sering kurang diperhatikan pengelolaannya. Sehingga sering terjadi kekurangan dan
kelebihan logistic dalam perjalanan. Kelebihan logistic memang penting dalam
perjalanan alam terbuka, tetapi jika sangat berlebihan akan mengganggu perjalanan tim
itu sendiri. Logistic tidak hanya mencakup bahan makanan, tetapi juga mencakup bahan
lain yang bisa habis dipakai, misalnya bahan penelitian (alcohol, lakmus, dll) baterai,
memori card, bahan bakar, dan lain sebagainya.

8.     Manajemen Publikasi Jurnalistik dalam Perjalanan


Publikasi adalah strategi mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain, dalam
rangkadukungan yang positif dari masyarakat. Publikasi intinya mengandung pengertian
bagaimana mengkomunikasikan dengan tujuan:
·       Masyarakat hanya sekedar mengetahui
·       Selanjutnya masyarakat menyadari bahwa hal tersebut berguna untuk memiliki
nilai penting dalam kegiatan sosialnya
·       Pada akhirnya, masyarakat memberikan respon dukungan yang positif terhadap
apa yangdipublikasikan.

8.1 Untuk mempublikasikan kegiatan kitab bisa melalui :

a. Media cetak (Majalah, Koran, Poster, Buletin, dll)

b. Media Elektronik (Tv, Radio, spot, dll)

c. Media sosial (Instagram, Website,Facebook, dll)

d. publikasi personel relation (Publikasi dari orang per orang)


Adanya publikasi sangat bergantung kepada Dokumentasi. Dokumentasi yang tepat makan
akan memberi gambaran dan publikasi yang tepat, juga akan meningkatkan ketertarikan
masyarakat tentang kegiatan kita.
Materi Manajemen perjalanan ini merupakan materi yang sangat mendasar dan sangatlah
penting untuk kelancaran kegiatan kita. Sehingga untuk lebih mendalaminya membutuhkan
penambahan wawasan dan referensi lain. Dengan adanya materi ini semoga dapat
membuka wawasan baru tentang kegiatan alam bebas dan selanjutnya para penggiat alam
bebas dapat memberikan nilai dan manfaat lebih dari perjalanan yang dilakukan. 
 
Materi Packing

PENDAHULUAN
Perjalanan gunung hutan adalah bagian dari outdoor activity yang mempunyai resiko
cukup tinggi (highrisk) sehingga dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang.
Dalam kegiatan Gunung Hutan pelakunya dituntut persiapan fisik dan mental juga
perlengkapan yang memadai, packing perlengkapan yang baik, juga bekal makanan dengan
perhitungan komposisi yang sesuai dengan aktivitas kita. Dalam hal ini akan dibahas
mengenai Perlengkapan, Packing dan Makanan sebagai referensi bagi para penggiat alam
bebas khususnya Gunung Hutan.

1. PERLENGKAPAN

Persiapan perlengkapan untuk kegiatan Gunung Hutan sebaiknya


memperhatikan beberapa faktor antara lain :

1. Medan Gunung Hutan tempat kegiatan

2. Lama perjalanan/kegiatan

3. Jumlah personil

Hal tersebut sebagai pertimbangan penting dalam mempersiapkan perlengkapan


yang kita bawa. Menurut kebutuhannya, perlengkapan kita bagi menjadi :

1. Perlengkapan Dasar (Individu)

2. Perlengkapan Pendukung

2. PERLENGKAPAN DASAR (INDIVIDU)

1. Perlindungan Kaki
a. Sepatu

Beberapa pertimbangan memilih sepatu untuk aktivitas Gunung Hutan :

Bahan cukup kuat, tahan gesekan, tetapi tidak kaku (bahan dari kulit/ kombinasi kulit
dengan parasit) Menutup mata kaki untuk menghindari cedera pada tungkai
kakiTidak tembus air / Waterproof

Sol sepatu mempunyai tekstur kasar/bergerigi, lentur dan kuat juga


memiliki breaking stenght / meredam hentakan sehingga nyaman untuk berjalan di
medan tanah dan bebatuan.

Mempunyai ukuran yang pas dengan kaki kita

b. Kaos Kaki

Berfungsi untuk melindungi kaki dari gesekan dengan sepatu. Gunakan dari bahan
yang tebal dan dapat menyerap keringat, seperti katun atau wool.

c. Gaiter

Perlindungan kaki untuk daerah basah, lembab atau bersalju. Terbuat dari bahan
parasit / cordurai yang tahan air / Waterproof, melindungi ujung sepatu sampai
betis.

2. Perlindungan Tubuh

a. Baju dan Celana Lapangan

Untuk baju dan celana lapangan sebaiknya menggunakan bahan ringan/tipis tapi
kuat, menyerap keringat dan cepat kering apabila basah (katun). Sebaiknya memakai
baju lengan panjang untuk melindungi tubuh dari panas / dingin dan gesekan. Untuk
operasi Gunung Hutan celana jeans tidak direkomendasikan karena bila basah
menjadi berat dan susah kering. Untuk baju/kaos gunakan bahan yang menyerap
keringat sebagai pelindung dari dingin dan panas matahari. (Disarankan memakai
baju/kaos lengan panjang). Sweater dari bahan wool selain hangat di daerah dingin,
bisa juga menjaga suhu tubuh.
b. Syal, Skebo, Balaklava dan kaos tangan

Digunakan sebagai pelindung leher, telinga, tangan dan bagian tubuh lain dari
terpaan angin. Pada kondisi yang sangat dingin sebaiknya seluruh tubuh kita dapat
terlindung untuk menghindari penurunan suhu tubuh / Hypotermia.

c. Jacket

Untuk perjalanan Gunung Hutan selain medan bersalju cukup menggunakan


jacket windpoof yang dilengkkapi penutup kepala dan sirkulasi udara. Jacket ini tidak
terlalu tebal dan berat. Untuk menahan dingin sebaiknya menggunakan sistem
melapis.

d. Rain Coat, Poncho

Gunakan bahan anti air, ringan, tahan gesekan, tipis dan kuat. Sebelum memakai
Raincoat sebaiknya menggunakan baju lengan panjang dari bahan yang menyerap
keringat (katun)

Note: Untuk mengatasi dingin sebaiknya digunakan sistem melapis (layering). Lapis


pertama mempertahankan suhu tubuh supaya tetap, lapis kedua untuk insulasi dan
menahan dingin/panas matahari, sedang lapis ketiga untuk menahan angin dan
hujan. Tujuannya untuk mengurangi pembuangan kalori tubuh yang sia-sia.

3. PERLENGKAPAN MASAK DAN MAKAN

a. Kompor

Banyak jenis kompor yang digunakan dalam kegiatan Gunung Hutan (Outdoor
Activity), yang berbahan bakar Gas, minyak tanah, spritus dan parafin. Sebaiknya
pilih yang praktis sesuaikan dengan kebutuhan.

b. Korek Api

Gunakan korek api anti air, (korek Zippo) atau pemantik / fire starter
c. Nesting

Rantang untuk mengolah makanan. Pilih yang ringan, tipis dan praktis (tidak boros
bahan bakar)

d. Tempat air / Cooltank

Dari bahan yang kuat dan mudah di packing. Minimal 5 lt/ orang, tambah air minum
cadangan. Bila membawa tempat makan dan minum usahakan yang praktis, tidak
mudah pecah dan tidak memakan tempat. Untuk persediaan air minum dapat
disesuaikan dengan waktu lamanya melakukan kegiatan.

4. PERLENGKAPAN PENERANGAN

a. Senter, Lilin, Lampu Badai

Untuk perjalanan malam dan bermalam / Flying Camp gunakan Headlamp atau


senter tangan. Untuk penerangan sekitar tenda bisa menggunakan lilin atau lampu
badai.

5. RANSEL BACK PACK

Ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya kita lakukan dalam


memilih Backpack antara lain :

 Bahan cukup kuat, tidak mudah robek


 Tidak tembus air / Waterproof
 Ringan (dalam keadaan kosong)
 Mempunyai insulasi udara yang cukup baik
 Dilengkapi pembagi beban (hiploading) sehingga beban merata pada punggung, pundak,
dan otot perut
 Kapasitas maupun bentuk disesuaikan dengan aktivitas dan kemam[uan kita
 Enak untuk dibawa / Togetherness

Berbagai jenis BackPack baik produk lokal atau luar negeri banyak dijual di pasaran. Dari
jenis konstruksinya ada yang menggunakan internal frame, eksternal frame, maupun
yang frameless. Kapasistas BackPack diukur dalam satuan liter. Mulai dari 15lt, 40lt
(biasa disebut daypack), 60lt, 70lt, 80lt dan 100lt yang biasa dipakai untuk perjalanan
panjang (ekspedisi). Perhitungan kemampuan membawa beban adalah : berat beban
yang kita bawa 1/3 dari berat tubuh.

6. PERLENGKAPAN PENDUKUNG

A. Perlengkapan Bermalam

a. Tenda

Untuk perjalanan yang membutuhkan waktu bermalam. Gunakan tenda yang praktis
dan nyaman, mampu melindungi dari angin dan hujan. Sesuaikan dengan jumlah
personil (dapat juga membuat bivak dari poncho)

b. Kantung tidur / Sleeping Bag

Pilih sleeping bag yang tidak terlalu makan tempat pada backpack, tetapi cukup


dapat menghangatkan dan melindungi tubuh dari udara dingin saat berkemah.

c. Sleeping Mat / Alas Tidur (sering disebut Matras)

Gunakan dari bahan karet yang tipis, ringan dan dapat menahan dingin dari
kelembaban permukaan tanah.

d. Pisau Tebas dan Pisau Multifungsi (Swissknife)

Digunakan pada saat berkemah atau dalam perjalanan (untuk membuka jalur,
memotong kayu bakar, dll)

B. Perlengkapan Navigasi

a. Kompas

Dapat menggunakan kompas bidik (standar militer), kompas orientasi (Mountaineer)


b. Peta Topgrafi

Gunakan peta topografi dari medan Gunung Hutan tempat kegiatan. Usahakan
berskala 1 : 25.000, dengan kontur terbaca jelas, ada kelengkapan peta termasuk
legenda.

c. Protaktor

Untuk membaca koordinat

d. Alat Tulis

Pensil, Pensil Warna, penggaris, blok note

(perlengkapan navigasi sebaiknya dimasukkan ke dalam kantong tahan air)

C. Alat Komunikasi

HT 2m, Peluit, Pita berwarna mencolok, senter (lakukan komunikasi sesuai standar
komunikasi di lapangan)

7. PENGEPAKAN / PACKING

Beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan dalam packing :

 Tempatkan barang yang lebih berat pada bagian atas


 Penempatan barang berdasarkan prioritas kebutuhan
 Barang-barang emergency tempatkan pada kantong luar atau tas pinggang
 Usahakan penempatan barang seimbang sehingga enak dibawa
 Backpack atau barang yang kita letakkan diluar jangan melebihi lebar / tinggi
badan sehingga dapat mengganggu pergerakan
 Barang dikemas dalam kantong plastik sebelum dimasukkan Backpack
CONTOH PACKING
8. MAKANAN DAN MINUMAN

Selama dalam perjalanan sebaiknya kita membawa makanan dan minuman yang siap
dikonsumsi. Bawa air minum (masak) dalam botol yang kuat, 1-1,5 lt dengan air
cadangan. Usahakan bawa termos kecil yang digunakan untuk situasi darurat (tidak
perlu memanaskan air). Makanan instan seperti biskuit mengandung kalori cukup tinggi
dibanding nasi dan praktis. (Power Bar dan Seven Ocean contoh produk makanan kalori
tinggi). Pada saat Flying Camping kita memasak makanan dengan mengatur
komposisinya sehingga memenuhi kebutuhan kalori.

Referensi dalam memilih dan menentukan makanan untuk perjalanan gunung hutan 1)

Makanan terutana dimaksudkan untuk :

1. Sumber energi (berhubungan dengan kalori yang dikandungnya)

2. Memelihara kondisi tubuh agar tetap sehat (berhubungan juga dengan komposisi
yang dikandungnya)

8.1. Persyaratan Makanan :

 Cukup mengandung sumber kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai,
dan tidak asing bagi lidah
 Tahan lama, sera mydah menanganinya, syukur ringan dan mudah diperoleh
 Sedapat mungkin siap pakai, ataupun bila dimasak tidak lebih dari 15 menit
 Hemat dalam pemakaian air (bila memerlukan air) dan bahan bakar

8.2. Langkah menentukan komposisi makanan :

a. Perkirakan kondisi medan dan cuaca terburuk. Aktivitas yang akan dilakukan di
medan operasi, dan berapa lama waktu operasi atau beraktivitas di alam bebas.
Selanjutnya dihitung jumlah kalori yang dibutuhkan perharinya.
b. Susun daftar makanan yang memenuhi syarat di atas dan kelompokkan menurut
komposisi dominan. Dominan HIDRAT ARANG (HA), dominan LEMAK (LE),
dominan PROTEIN (PR). Hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap
makan)

8.3. Atur komposisi makanan menurut pertimbangan sbb :

 Total kalori per hari (menu siap makan) tidak kurang dari kebutuhan kalori
 Perbandingan berat kandungan HA : LE : PR = 6 : 3 : 1
 Perbandingan tersebut meningkat untuk HA pada makan pagi dan siang
 Harga kalori bahan makanan dihitung per 100 gr siap makan

CONTOH RENCANA PAKET MAKANAN – Operasi Pencarian di Gunung Merapi

Data Ø Berat Badan = 120 pound (dianggap tetap)

Ø Berat Beban = 40 pound (dianggap tetap)

Aktivitas TubuhØ Jalan kaki rata-rata 3 mph selama 6 jam/hari

Ø Menebas 2 jam/hari

Ø Membuat Bivak 2 jam/hari

Ø Orientasi (manjat pohon, berteriak) 2 jam/hari

Ø Makan, minum 1,5 jam/hari

Ø Menggigil 2 jam/hari

Jumlah Kalori Yang dibutuhkan per hari

N MACAM AKTIVITAS PERHITUNGAN KALORI


o

1 Metabolisme Basal (120/100) . 1100 1320 kal

2 Aktivitas tubuh

Jalan kaki medan ((120+40)/100).(90).(1,5).(6) 1296 kal


tanjakan

Menebas (120/100).(260).(2) 624 kal


Membuat bivak (120/100).(50).(2) 120 kal

Makan, minum (120/100).(1,5) 36 kal

Menggigil (120/100).(220).(2) 528 kal

3 Specific dynamic act. 8% 314 kal

Total Kalori per hari 4298 kal

DAFTAR KEBUTUHAN KALORI TUBUH

Kandungan kalori per-gramnya

HA = 4 kal/gr LE = 9 kal/gr PR = 4 kal/gr

Kebutuhan kalori per 100 pound berat badan atau sama dengan 45 kg

1 Metabolisme basal (tetap) 1100 kal/hari

2 Aktivitas tubuh

Jalan kaki 2 mil/jam 45 kal/jam

Jalan kaki 3 mil/jam 90 kal/jam

Jalan kaki 4 mil/jam 160 kal/jam

Memotong kayu/menebas 260 kal/jam

Makan 20 kal/jam

Duduk (diam) 20 kal/jam

Membuat, membongkar bivak 50 kal/jam

Menggigil 220 kal/jam

3 Specific Dynamic Activity (factor) (6-8%) dari 1 + 2

Total Kebutuhan Kalori Per hari 1+2+3


DAFTAR ALTERNATIF BAHAN MAKANAN DAN KOMPOSISI (HA;LE;PR)

Per 100 gr (asumsi reduksi 25 % apabila dimasak)

KELOMPOK HIDRAT ARANG / 100 gr

NAMA KALORI HA LE PR
MAKANAN

Biskuit 458 75.10 14.40 6.90

Coklat manis 472 62.70 29.80 2


(batang)

Gula aren 368 95.0 0 0

Gula Kelapa 386 760 10 3

Nasi 178 40.6 0.10 6.70

Havermout * 29250 51.15 5.55 10.65

Madu 294 79.5 0 0.3

KELOMPOK LEMAK / 100 gr

NAMA BAHAN KALORI HA LE PR

Keju Susu 326 13.1 20.3 22.8

Margarine 720 0.4 810.6 0

Mentega Susu 725 2.4 81.6 0.5


KELOMPOK PROTEIN / 100 gr

NAMA BAHAN KALORI HA LE PR

Dendeng Sapi * 324.75 0 3.0 41.25

1
) Sumber : DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN

* Diolah kembali dengan asumsi reduksi 25 % merata

PENGATURAN KOMPOSISI

CONTOH :

 Biskuit 400 gr ------------------- 1832 kal

Sisa keperluan kalori 4238 – 1832 = 2406 kal

 Berikut kita pilih cokelat manis (batang) 100 gr


 Havermout 200 gr

Sampai tahap ini (400 gr biskuit + 100 gr cokelat + 200 gr Havermout) – 2889 kal

Perbandingan HA/LE/PR = (66.5 : 14.1 : 7.3), masih dibutuhkan 1349 kalori

Perbandingan LE serta PR perlu ditingkatkan

Salah satu alternatifnya (sertakan kelompok HA dan PR)

Biskuit ditambah 100 gr, havermout ditambah 100 gr, dendeng sapi 50 gr, dan gula
kelapa 50 gr

Komposisi akhir

Berat total 975 gr

Jumlah kalori 4320 kal

Anda mungkin juga menyukai